CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

119. Aku ingin kembali ke perusahaan



119. Aku ingin kembali ke perusahaan

0Yohan belum bisa mengizinkan Tiara untuk kembali ke kantor karena alasan kesehatan Tiara yang baru saja keluar dari rumah sakit dan juga istrinya ini sedang hamil muda. ia jelas tidak mau mengambil resiko yang membahayakan istrinya maupun calon bayinya.     

"Sayang, kamu baru saja sembuh dan keadaanmu masih dalam masa pemulihan.aku tidak bisa membiarkanmu untuk bekerja di kantor untuk saat ini. Aku harap kamu bisa mengerti? "Jelas Yohan kepada Tiara. Yohan bukannya melarang Tiara untuk bekerja tetapi ia hanya berjaga-jaga saja dan tidak ingin mengambil resiko.     

Mendengar jawaban Yohan Tiara merasa kecewa. Ia sudah mulai merasa bosan, jika harus seharian di dalam rumah dan tidak mengerjakan apa-apa. Apalagi di dalam rumah orang tua Yohan ini semuanya sudah dikerjakan oleh para pelayan, dan ia tidak tahu harus melakukan apa. Sungguh sangat membosankan Jika Ia hanya bisa berbaring tidur di atas ranjang sepanjang hari atau menghabiskan waktu dengan menonton televisi saja.     

"Ayolah, aku baik-baik saja dan sehat. Boleh ya aku kerja kantor? "Rengek Tiara dengan manja kepada suaminya, Iya berharap Tuhan akan mengabulkan permintaannya.     

Yohan bingung harus menjawab apa, iatidsk bisa menolak permintaan istrinya. Apalagi saat Tiara memasang wajah cantik dan imut saat memohon kepadanya.     

"Sayang... Kamu pasti tahu,  ketika di kantor aku tidak bisa selalu menjaga dan mengawasimu. Pekerjaanku sangat banyak dan membuatku sibuk seharian, dan yang membuat aku tidak tenang adalah kamu sangat tidak penurut. Kamu sering lupa dengan pesan dan peringatan ku yang melarangmu bekerja terlalu keras." Jelas Yohan sekali lagi dengan nada ucapan yang serius.     

"Tidak! Aku berjanji tidak akan keras kepala lagi. Kau bisa mengawasiku melalui kamera cctv atau meminta asisten Steve untuk membantu di ruangan ku saat aku bekerja." Kata Tiara memohon sekali lagi.     

"Hmm...begitu ya. Aku bisa saja melakukan hal itu, tetapi aku tidak yakin dua orang yang sedang duduk di meja makan disana akan mengizinkan menantu barunya yang sedang hamil ini pergi ke kantor. Jika istriku ini berani, coba saja meminta izin." Jawab Yohan sambil tersenyum menyeringai.     

Mendengar perkataan Yohan Tiara hanya bisa menelan ludah. Bagaimana mungkin ia berani meminta izin kepada papa dan mama mertuanya secara langsung, sedangkan berbicara kepada mereka saja ia tidak berani memandang secara langsung     

Yohan dan Tiara berjalan mendekat kearah meja makan. Nyonya Kim dan tuan Kim yang melihat dari jauh Sudah tersenyum hangat kepada mereka berdua.     

"Sayang, cepatlah duduk di sini dan kita sarapan bersama." kata tuan Kim yang mempersilahkan kedua anaknya, menantu dan putranya itu duduk di sebelahnya.     

Jika Tuan Kim bisa bersikap lebih lembut dan sabar, maka banyaknya tim masih dengan sikapnya yang sedikit dingin dan tidak sabaran. ia mengerlingkan mata tajamnya memandang putra dan menantu barunya itu.     

"Kami sudah menunggu kalian sangat lama sebenarnya apa saja yang kalian lakukan dari tadi? Kami berdua sudah menunggu kalian hampir satu jam lamanya. "Kata Nyonya Kim memprotes karena sudah lapar dan lelah menunggu Putra dan menantunya turun dari kamarnya untuk sarapan bersama.     

"Sayang sudahlah, apa engkau masih penasaran apa yang dilakukan pengantin baru di dalam kamar. tentu saja mereka sedang bersenang-senang sampai lupa kalau kita menunggunya dibawah Sampai kelaparan ha...ha...ha..."sindir tuan Kim kepada keduanya sambil tertawa terkekeh.     

Wajah Tiara seketika memerah karena malu sedangkan Yohan cuma menghela nafas panjang. Kedua orangtuanya ini memang tak tanggung-tanggung kalau menyindir mereka berdua itulah alasan kenapa Yohan malas jika harus tinggal bersama dengan keluarganya. Tentu saja sebagai pengantin baru atau seseorang yang baru saja menempuh hidup baru keduanya ingin memiliki waktu berdua yang lebih lama dan leluasa tanpa ada seorang pun yang yang mempermasalahkan Mereka ingin melakukan apa dan seberapa lama.     

"Eh'em... Sayang makanlah ini "kata Yohan dengan sedikit berdeham Untuk menghentikan ocehan kedua orang tuanya yang banyak dan tak henti-hentinya menjadikan mereka berdua bahan gurauan. Yohan mengambilkan 1 mangkok salad buah dan juga satu mangkok sup hangat untuk istrinya. Kedua makanan itu memang sengaja disediakan oleh Nyonya Kim untuk Tiara.     

Wanita hamil memerlukan minuman yang hangat supaya ia tidak terlalu mual dan juga makan banyak sayur dan buah supaya lebih sehat.     

Satu keluarga ini memulai memakan hidangan yang ada di atas meja sebagai sarapan pagi dengan nikmat meskipun diawali dengan sedikit candaan dan juga sindiran kecil yang tidak untuk menyakiti hati orang lain.     

Baru makan sedikit saja Tiara sudah merasa mual, wajahnya menjadi pucat pasi karena menahan supaya tidak ternyata semua itu tidak bisa ia lakukan dan ia segera berlari kearah dapur menuju wastafel.     

Melihat istrinya yang seperti itu hanya bisa menghela nafas panjang ia tak tahu apa yang harus dilakukan. Supaya istrinya bisa makan dengan tenang tanpa harus memuntahkan kembali isi perutnya. Jelas ia tidak akan tega, jika melihat keadaan istrinya seperti itu terus menerus.     

Yohan meletakkan alat makannya kemudian ia berdiri Untuk menghampiri istrinya.     

Nyonya Kim memanggil salah satu pelayannya untuk mengambilkan segelas air hangat untuk diberikan kepada Tiara ketika ia sudah kembali dari dapur bersama Yohan.     

Yohan berjalan menuju dapur untuk mengetahui keadaan istrinya.     

"Sayang, Apakah kau baik-baik saja? Apa perlu kita memanggil dokter Glen untuk memeriksa mu? Tanya kepada Tiara yang masih menundukkan wajahnya ke arah wastafel di bawahnya.     

Tiara tidak menjawab ia hanya melambaikan tangan kanannya sebagai tanda ia tidak menginginkan apa yang dikatakan oleh suaminya. Ia hanya ingin berkata 'bahwa aku baik-baik saja dan tidak perlu untuk ke dokter'.     

Yohan mendekat ke arah istrinya dan memijat lembut punggung leher istrinya supaya Tiara merasa lebih nyaman.     

Tiara menghela nafas panjang, ia sudah selesai mengeluarkan semuanya yang telah masuk ke dalam perutnya, dan yang tersisa sekarang hanyalah rasa lemas dan sedikit pusing saja. namun semua itu tidak menyurutkan niat dan keinginannya untuk kembali bekerja lagi di perusahaan suaminya.     

-------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku, semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.