CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

132. Pilih Presdir Kim atau Asisten Steve



132. Pilih Presdir Kim atau Asisten Steve

0Dalam perjalanan menuju ruangannya asisten Steve berpapasan dengan youli dan Tania yang baru saja selesai makan siang dari kantin perusahaan.     

" Selamat siang asisten Steve." kata youli menyapa dengan disertai senyuman.     

"Selamat siang juga Sekertaris Youli, Sekertaris Tang." jawab asisten Steve sambil membalas tersenyum kemudian melanjutkan langkahnya menuju ruangannya.     

Mata wanita cantik berambut pendek sebahu itu Seketika berbinar-binar. "Aduh...mengapa dia begitu tampan hati ini." kata youli yang terpesona dengan ketampanan asisten pribadi Yohan itu.     

Mendengar perkataan Youli sekretaris tang seolah terbakar hatinya. Tania memang sejak lama tidak pernah menyukai asisten pribadi Yohan itu. Menurut Tania asisten Steve terlalu angkuh dan sombong di bawah kekuasaan presiden Kim Yohan karena iya merasa menjadi orang kepercayaan dari orang nomor satu di perusahaan itu.     

"Tampan? siapa yang kau bilang Tampan? dia?" kata Tania mengorek telinga yang seolah salah mendengar sesuatu sambil menunjuk asisten Steve yang sudah berjalan menjauh.     

" He'em" Youli cuma mengangguk membenarkan ucapan teman kerjanya itu. Tania meletakkan telapak tangannya diatas kening youli.     

"Hmm...tidak demam. berarti kau mulai rabun." Celetuk wanita ini singkat.     

"Hey...aku mengatakan yang sebenarnya. asisten Steve tidak kalah tampan dengan presdir. mengapa kau tidak mengalihkan hatimu ke dia saja. daripada kau selalu di tolak setiap hari oleh Presdir Kim." kata youli yang mencoba menjodohkan Sekertaris Tang dengan asisten Steve.     

"Aku! dengan dia? Kau pasti sudah terkena penyakit jiwa. mana bisa ia di samakan dengan Yohan ku. dia memang tampan, tetapi sangat menyebalkan. Kalau aku sampai jatuh cinta dengannya, pasti dunia ini sudah berakhir. jika kau mau ambil saja, aku tidak membutuhkannya." jawab Tania sambil mengejek.     

"Oh ya? Kau yakin? baiklah, jika kau tidak mau. Aku akan mengejarnya untuk diriku sendiri, asal jangan menangis saja suatu saat nanti. saat kau tidak mendapatkan keduanya dan ketia kau menyadari mungkin itu akan sudah sangat terlambat." jawab youli mengingatkan.     

Ekspresi Tania Seketika berubah Menjadi serius dan marah mendengar perkataan sahabat sekaligus rekan kerjanya itu. "Tidak! tidak akan pernah. camkan itu!' jawab Tania mantap. kemudian mereka sudah sampai di ruangannya. keduanya masuk keruangan dan bekerja kembali seperti biasanya.     

RUANGAN PRESIDEN DIREKTUR     

Sesampainya di ruangan Presdir. Yohan segera duduk di kursinya dan yang ia lakukan pertama kali adalah mengeluarkan handphonenya. tentu saja bukan untuk menghubungi klien kerja atau seseorang yang penting lainnya. Melainkan menelepon istri kesayangannya untuk mengetahui apa yang sedang istrinya lakukan saat ini.     

Beberapa kali sang Presdir perusahaan Lianxi group ini menghubungi handphone milik istrinya, namun tidak ada jawaban.     

"Sayang, kamu sedang apa dan dimana? Mengapa handphone kamu tidak di bawa?" begitu banyak tanda tanya yang muncul di pikiran yohan saat ini, jika ketika ia menelpon Tiara, wanita cantik itu tidak mengangkat telepon dari nya.     

"Mungkinkah dia masih marah kepadaku? Tapi... Bukan kata dia sudah memaafkanku. Mungkin saja sekarang ia sedang tidur atau sedang bersama dengan papa dan mama, Atau sebaiknya Aku menelpon ke rumah saja ya untuk bertanya apa yang sedang dilakukan istriku di rumah?"gumam Yohan dengan sendirinya.     

Sampai Ia akhirnya memutuskan untuk menelepon ke telepon rumahnya.     

Kring...kring... telepon rumah berbunyi. An an segera berlari untuk menerima telepon itu.     

"Halo... dengan kediaman keluarga Kim. Ada yang bisa saya bantu?" Jawab pelayan yang  menerima telepon dari Yohan.     

"Berikan teleponnya kepada istriku" perintah sang tuan muda.     

"Oh Ternyata tuan muda, baik saya akan segera memanggil Nyonya muda." Jawab pelayan itu yang hampir saja meletakkan gagang telepon untuk manggil Nyonya mudanya.     

"Tunggu! Dimana Nyonya muda sekarang dan sedang mengerjakan apa?" tanya Yohan kepada pelayan itu. ia hanya mencegahnya supaya Tiara tidak berlari dengan cepat arah telepon di dalam rumah.     

"Nyonya muda sedang duduk di taman bersama dengan nyonya besar dan juga tuan besar. Mereka sedang mengobrol dengan santai bercanda hingga tertawa bersama." jawab sang pelayan.     

"Oh seperti itu. Kalau begitu kamu ambil kan handphone milik Nyonya muda kemungkinan besar tertinggal di dalam kamar tidur kami. Ambil handphone itu dan berikan kepadanya katakan kepada istriku aku akan menelepon beberapa saat lagi." Perintah yohan kepada pelayan itu.     

"Baik tuan saya akan melaksanakannya" jawab pelayan itu sembari meletakkan telepon, setelah sang tuan muda memutuskan sambungan teleponnya.     

Pelayan itu segera melaksanakan perintah dari tuan mudanya. Ia segera melangkahkan kakinya menuju kamar tidur tuan muda dan nyonya mudanya, kemudian masuk ke dalamnya dan mencari handphonenya mudahnya. Pelayan itu mondar-mandir di antara tempat tidur dan meja dan juga sofa dimana biasanya para majikannya itu meletakkan handphone mereka.     

Akhirnya ia menemukan handphone dengan yang muda yang diletakkan diatas meja dekat tempat tidur. setelah menemukan handphone itu pelayan itu langsung turun lagi ke lantai bawah dan berjalan menuju taman belakang kediaman keluarga Kim untuk menyerahkan handphone itu kepada Nyonya muda Tiara sesuai dengan instruksi dari tuan muda Yohan.     

Pelayan itu berjalan mendekati ketika  para majikan yang sedang mengobrol santai di sebuah gazebo di tengah taman bunga itu, suasana nyaman, udara yang masih sejuk dan segar, kolam dengan ikan yang bewarna warni didekat tempat itu membuat suasana tenang dan nyaman.     

"Nyonya muda, saya diperintahkan oleh Tuan muda Untuk mengantarkan handphone anda dan beliau berpesan bahwa tuan muda akan menelepon kembali beberapa saat lagi karena sejak tadi Tuan muda menelepon ke handphonenya tetapi tidak ada yang menerima panggilan itu." jelas pelayanan kepada Tiara.     

" Oh, terimakasih" kata Tiara sambil tersenyum. "Dasar Yohan, selalu saja membuat hatiku berbunga-bunga dengan semua kejutannya." Gumamnya dalam hati.     

Selang 5 menit kemudian handphone wanita cantik ini benar-benar berbunyi. Dilihatnya nama pemanggil 'My Love'. Senyum manis menghiasi bibir mungil yang basah itu. Sudah bisa ditebak diapakan yang sedang menelepon saat ini. Tiara memandang kearah papa dan mama mertuanya yang sedang duduk berhadapan dengannya saat ini.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.