CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

482. Putri kesayangannya yang manja



482. Putri kesayangannya yang manja

0Sonya melangkahkan kedua kakinya masuk ke kamar putrinya. Masih melihat gagang pintu masuk kedalam kamar saja ia sudah merasa jijik dengan enggan untuk menyentuhnya. Bagaimana mungkin suaminya begitu tega membiarkan putrinya yang cantik itu terbaring di dalam dan berharap dia bisa beristirahat dengan baik di ruangan yang sangat jelek itu yang menurutnya, tidak layak untuk ditempati oleh putrinya.     

"Cih! Apa-apaan ini kotor sekali, pasti banyak kuman." Kata sonya pelan sambil memasang wajah masam.      

wanita cantik ini segera mengeluarkan dan menarik di Tisu basah dari tas tangan yang di bawanya. kemudian membalutkan tisu basah itu ke pegangan pintu kamar dan mulai membukanya secara perlahan dengan sangat hati-hati.     

Ceklak...     

Pintu telah terbuka lebar dan iya sudah bisa melihat segala pemandangan di dalam ruangan itu dengan mata terbuka yang membuatnya terkejut tidak karuan. mulutnya sampai menganga hingga tak bisa berkata apa-apa untuk berkomentar tentang ruangan itu.     

"Oh, My God! Ruangan apa ini?" Triak wanita cantik ini syok. ruang sempit yang diisi dengan 3 orang dan putrinya berada ditengah-tengah dua laki-laki yang tidak dikenal. Kedua Laki-laki itu entah mereka menderita penyakit apa? Menular ataupun tidak, Sonya pun tidak tahu. Ekspresi wajahnya seolah memperlihatkan, jika wanitacanti sedang jijik dan bergidik melihat keadaan disekitarnya.     

Tara jiang yang seolah mendengar suara mamanya segera menoleh ke arah pintu. wajahnya langsung bersinar dan tersenyum lebar ketika mendapati Mama cantiknya setelah berdiri di depannya. secara otomatis dia akan mendapatkan pertolongan yang sudah lama ia nantikan, meskipun itu hanya dalam waktu beberapa jam saja setelah ia sadar dari pingsan.     

"Mom, help me." Kata Tara dengan wajah manja dan menyedihkan.      

Wanita muda dan cantik ini menjulurkan kedua tangannya seolah menantikan pelukan hangat dari mamanya. tetapi mamanya justru masih berdiri diam dan ragu-ragu untuk mendekat kepadanya.     

"Oh, Sayang. Kamu kotor sekali. Pasti banyak kuman. Kenapa kamu bisa dikamar sejelek ini. Apa kau tidak bisa meminta mengganti kamar yang bagus dan terbaik." Jawab sonya yang mulai berjalan mendekat ke tempat tidur Tara. namun wanita cantik ini hanya berdiri dan tidak mau menyentuh apapun yang ada di ruangan itu, termasuk untuk sekedar mengecek keadaan putrinya.     

"Mom, aku sudah meminta seorang perawat disini untuk memindahkan ku ke ruangan VIP atau ruangan yang terbaik di rumah sakit ini. Tetapi mereka hanya menertawakanku saja, hanya gara-gara papa dan mama tidak segera datang untuk menjagaku dan menunjukkan kepada mereka siapa seorang Tara jiang itu." Jawab Tara dengan terbakar emosi, mengingat peristiwa dimana saat dirinya direndahkan oleh seorang perawat dengan jabatan rendah.     

"Oh, sayang. Kamu sungguh kasihan sekali. Kamu pasti sudah tersiksa seharian di kamar yang pengap dan jelek ini. Biar mama urus semuanya dahulu. Kamu tunggu sebentar, mama akan kebagian administrasi untuk minta pemindahan kamar." Kata sonya yang merasa kasiha pada putri Cantiknya.     

"Mom, aku ingin pulang saja. Biar aku di rawat oleh dokter pribadi keluarga kita saja." Jawab Tara.     

"Baiklah, mama akan melakukan hal itu. Jika memang kau sudah bisa pulang, mama akan membawamu sekarang juga. Jika belum, mama hanya bisa memindahkan kamu ke kamar yang paling bagus di rumah sakit ini." Jawab sonya yang bahkan sudah berdiri diambang pintu keluar. sepertinya wanita cantik ini benar-benar tidak tahan di dalam ruangan itu meskipun hanya beberapa menit saja.     

Tara hanya mengangguk pasrah. Ia akan menyerahkan urusan kecil itu kepada mamanya. jika tara bisa turun dan berjalan sendiri dengan normal tanpa rasa sakit di kepala, mungkin orang yang pertama kali ia mintai pertolongan untuk datang adalah Jonatan. Tetapi sayangnya selain dia yang tidak bisa turun dari tempat tidur, Jonatan pun sekarang keadaannya tidak jauh berbeda dengan dirinya. Hanya bisa tiduran diatas tempat tidur dan meminum setumpuk obat-obatan yang entah apa saja jenisnya, ia juga sendiri kurang mengerti.     

Sonya berjalan ke perawat yang bertanggung jawab atas ruangan itu dan meminta untuk izin bisa membawa putrinya pulang.     

"Suster, saya ingin putri saya di rawat di rumah saja. Bisakah saya bertemu dengan dokter yang merawatnya dan meminta persetujuan." Kata sonya dengan wajah sangat acuh dengan perawat yang ada di depannya.     

"Oh, anda bisa masuk ke ruangan itu. Di dalam ada dokter yang merawat nona Tara Jiang." Jawab perawat itu sambil menunjuk ke salah satu ruangan di sebelah kirinya.     

"Oh..." Jawab sonya sambil pergi melangkahkan kakinya kearah ruangan itu.      

"Huh! Dasar, anak sama orang tua sama saja sombongnya." Kata perawat ini dengan suara pelan.     

Beberapa menit kemudian sonya keluar dengan membawa selembar kertas laporan keadaan putrinya yang sudah bisa pulang, karena sebenarnya ia sama sekali tidak terluka parah. Hanya pingsan dan pipi memar bekas tamparan.     

Sonya bisa setelah mendapat penjelasan dokter tentang keadaan putrinya. tapi sekarang wanita cantik ini harus berjalan menuju meja administrasi untuk menyelesaikan semua proses pembayaran untuk pengobatan putri cantiknya itu selama 2 hari.      

"Sial! Bukankah tadi jelas-jelas sekretaris Lee sudah berkata bahwa semua biaya administrasi untuk perawatan dan pengobatan Tara telah diurus oleh asisten Mo. Mengapa sekarang aku masih harus membayarnya? Dasar asisten Mo memang tidak pernah benar kerjanya. Dia pasti lupa untuk membayar tagihan rumah sakit ini, gara-gara terlalu sibuk dengan pekerjaannya di perusahaan. Ya, sudahlah. bukan sebuah masalah yang besar hanya untuk membayar tagihan sekecil itu, yang penting sekarang Tara sudah bisa pulang dan bisa beristirahat di tempat yang jauh lebih baik dari tempat ini." Kata sonya pelan sambil terus berjalan menuju kebagian pembayaran.      

Setelah selesai melakukan pembayaran administrasi sesuai jumlah yang dibutuhkan. akhirnya sekarang ia sudah bisa membawa pulang putrinya.      

Sonya memasukkan semua data-data dan bukti pembayaran yang di berikan rumah sakit kepadanya dan menyimpannya ke dalam tas tangan yang menggantung di bahunya. Wanita cantik ini kemudian berjalan menuju kamar putrinya kembali untuk berkemas.     

Sesampainya di kamar inap Tara jiang. Sonya masuk dengan angkuh dan melirik ke orang-orang yang terbaring di kanan kiri. Rasa ngeri dan takut tertular penyakit yang tidak jelas, membuatnya sangat berhati-hati dalam melangkah dan memposisikan tubuhnya. Apalagi ketika ia mendengar dan melihat seorang laki-laki tua yang terbaring di sebelah putrinya itu sedang batuk-batuk dan tidak menutup mulutnya. Hal itu membuatnya ingin sekali berlari dari ruangan itu seketika. Namun hal itu tidak dilakukannya karena ia harus menunggu putrinya selesai berkemas terlebih dahulu.     

" Sayang, ayo kita pulang sekarang." Kata sonya mengajak Tara segera pergi.     

"Sebentar Mama aku masih mencari barang-barangku." Kata tara yang masih sibuk mencari handphone dan tasnya di laci ruangan itu.     

"Kau jangan gila! Barang apa? Kau di bawa ke rumah sakit ini dengan tangan kosong. Mobilmu saja rusak dan acak-acakan isinya. Apa kau lupa akan hal itu?" Kata sonya jengkel. Jelas-jelas putrinya itu tahu kalau di baru saja mengalami kecelakaan dan di rampok orang. Barang-barang apa juga yang akan tersisa dengan kejadian fatal seperti itu.     

Tara berdiri dan berbalik memandang mamanya. "Ya, Siapa tahu mereka berbaik hati dan tidak jadi merampokku." Jawab tara dengan acuh dan seenaknya seperti biasanya.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.