CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

474. Pesonanya, menyilaukan pandangan ku



474. Pesonanya, menyilaukan pandangan ku

0"Kakak Steve, ini untukmu. Kau bisa mengganti pakaian mu di dalam kamar mandiku. Setelah itu, kita akan pergi berjalan-jalan." Kata Emelly sambil menyodorkan pakaian kepada asisten Steve.     

Asisten steve cuma bengong menerima pakaian itu, di dalam hatinya mulai berkata, "Oh, ternyata cuma untuk ganti pakaian? Huh! Steve... Kau tadi mikir apa? Dasar, kau ini mesum juga otaknya. Mungkin terlalu lama ikut Presdir ha... Ha...." Dalam batin asisten steve yang mulai menertawakan dirinya sendiri.     

"Terimakasih, Nona muda. Seharusnya kau tidak perlu melakukan Semua ini. Aku bisa pulang dan berganti pakaian nanti." Kata asisten Steve yang merasa tidak enak hati menerima perhatian dan pemberian gadis cantik ini.     

"Jadi kakak Steve menolak pemberianku ini? Kenapa? Apakah kurang bagus ataukah kurang mahal? Atau mungkin tidak sesuai dengan ukuran tubuh kakak Steve? Atau warnanya tidak suka?" Kata gadis cantik ini yang tidak bisa menerima penolakan. Sehinga bertanya begitu banyak pertanyaan yang membuat asisten tampan ini semakin pusing saja.     

"Shtt... Aku menerimanya. Tidak ada kekurangan dari pakaian ini." Jawab asisten steve sambil meletakkan jari telunjuknya di bibir nona muda itu, hingga mulutnya terdiam.      

Emelly hanya tersenyum puas ketika melihat asisten tampan itu mulai melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian yang baru saja gadis cantik ini berikan.     

"He... He... Emelly di lawan." Kata gadis cantik ini dengan suara pelan.     

Setelah beberapa menit, asisten Tampan itu sudsh keluar dari kamar mandi dengan memakai pakaian yang di berikan Emelly. Hmm... Sungguh tanpan rupa asisten steve ini. Bahkan ukuran baju dan celana itu benar-benar pas di tubuhnya. Ia terlihat sangat seksi dan maskulin. di tambah kaca mata hitam yang mengelip diatas rambut kepalanya, membuat orang yang melihatnya merasa tersihir sekejap.     

"Nona muda, bagaimana dengan penampilanku? Apakah menurut anda saya pantas memakai pakaian ini?" Kata asisten steve sambil berjalan mendekat kearah Emelly yang sedang duduk di sofa dan bermain handphone.     

Emelly sejenak mengangkat wajahnya dan memandang kearah asisten tempan itu tanpa berkedip. "Tampan sekali." Gumam gadis cantik ini tanpa ia sadari. Ia tidak akan melihat laki-laki tampan dengan urutan nomor 3 setelah papa dan kakak laki-lakinya. Bahkan bisa di bilang, jika berpakaian seperti itu. Asisten steve terlihat lebih tampan dari pada Kakak tampan.      

Emelly sampai bengong untuk beberapa saat. Ia sedang tersihir oleh pesona sang asisten pribadi. Mungkin ini semua karena gadis cantik ini tidak pernah melihat asisten steve memakai pakaian non formal. Setiap beetemu dengannya, laki-laki tampan ini selalu berpakaian jas kerja dan segala perlengkapannya. Baru kali ini Emelly melihat asisten steve berpakaian seperti itu.     

"Nona... Nona muda?" Kata asisten steve memanggil gadis cantik ini beberapa kali. Bahkan ia sampai mencolek hidung gadis cantik itu untuk membangunkannya dari dalam lamunan.     

"Hah! Apa? Apa?" Jawab Emelly yang seperti orang bingung karena baru saja sadar.     

Asisten steve hanya menghela nafas panjang.     

"Puh... Nona muda, saya bertanya. Apakah menurut nona saya cocok memakai pakaian ini?" Kata asisten tampan itu, mencoba mengulangi pertanyaannya sekali lagi.     

"Kakak steve tampan sekali. Pakaian itu sangat cocok buat kakak. Ayo kita jalan sekarang!" Kata Emelly dengan semangat. Gadis cantik ini bahkan menarik pakaian kotor yang berada di lengan asisten tampan ini, kemudian melemparnya ke atas sofa. Ia tidak perlu berfikir banyak soal itu, nanti juga pelayan yang akan mengambilnya untuk di cuci.     

"Eh..." Cuma kata-kata ini yang keluar dari mulut asisten Tampan ini, ketika gerakan cepat sang nona muda menarik tangannya untuk mengikutinya berjalan menuju pintu keluar kamar.     

" No.. Nona muda, tunggu sebentar. Handphone saya tertinggal." Kata asisten steve yang mencoba kembali masuk ke dalam kamar Emelly untuk mengambil handphonenya.     

"Tidak perlu, biarkan saja handphone itu berada di dalam kamar. Lagi pula aku tidak suka, jika ada Panggilan telepon masuk dan ribut-ribut karena handphone." Jelas Emelly menolak. Baginya kalau mau liburan dan jalan-jalan supaya mereka tidak ada yang mengganggu nantinya.     

-------------     

Disaat yang sama di Rumah Sakit Pusat Kota. Tara Jiang sedang terbaring sendirian. Belum ada satupun sanak keluarga yang menjenguknya. Matanya baru saja terbuka setelah semalam tak sadarkan diri. Dilihatnya lingkungan sekitarnya kamarnya yang terlihat sangat biasa, bahkan dia tidak hanya sendiri. Tetapi di dalamnya masih ada 2 orang pasien lagi yang tinggal sekamar dengannya.     

"Ugh... Apa-apaan ini! Dimana aku sekarang?" Gumamnya pelan.      

Di sebelah kirinya ada seorang laki-laki tua yang sedang batuk-batuk sambil memegangi dadanya yang terasa sesak. Sedangkan sebelah kanannya pemuda dengan wajah kusut dengan rambut kriting panjang sebahu, salah satu kakinya sedang digantung dan di perban merata. Sepertinya pemuda itu adalah korban kecelakaan.     

"Sial! Jorok sekali kedua orang ini. Yang satu batuk tetapi tidak mau menutup mulutnya dan air liur muncrat kemana. Heuhh... Benar-benar jijik sekali. Satu nya lagi wajahnya sudah seperti hantu saja, pucat, kusut, matanya hitam, masih ngorok pula. Aduh... Papamana dimana? Kenapa membiarkan aku di tempatnya di kandang babi seperti ini!" Umpat wanita cantik ini yang merasa jengkel.      

Tara ingin sekali bangun dari tempat tidurnya, tetapi tubuhnya terasa remuk dan sakit semua. Kepalanya terasa pening dan berputar-putar.      

"Susterrrrr.... Suster... Cepat tolong aku! Hei, suster! Dimana kalian? Apa kalian semua sudah tuli.... Hei, cepat pindahkan aku dari kamar kotor ini!" Teriak dengan keras tara jiang yang sudah tidak sabar. Ia segera ingin dipindahkan ke kamar yang terbaik di rumah sakit itu dan tidak mau lagi tinggal sekamar dengan para orang penyakitan karena takut tertular dari penyakit mereka semua.     

Seorang perawat wanita bertubuh dempal dan terlihat sangat galak telah menghampirinya.     

"Hei, Nona! Kenapa kau berteriak-teriak? Kau pikir ini rumahmu dan kau sedang memanggil pelayan hah! Jaga ucapan anda, kamar kotor yang mana? Kami sudah menyapu dan mengepel kamar ini tadi dengan bersih, bahkan mengelap setiap jengkal barang-barang di dalamnya dengan antiseptik. Menurut anda masih kurang bersih? Apa yang anda inginkan sekarang." Kata kepala perawat yang kebetulan lewat diruangan itu.     

"Heh! Kau yang tutup mulutmu! Kau pikir sedang berbicara dengan siapa? Aku ini nona muda Jiang. Berani-beraninya kau berteriak kepadaku. Papaku bisa membeli  rumah sakit ini dan melemparmu kejalanan. Cepat pindahkan aku ke kamar terbaik di rumah sakit ini, dan hubungi papaku." Kata tara jiang memerintah kepala perawat itu dengansangat angkuh smdan sombong.     

"Dasar sombong, bahkan semalaman kau berada disini saja tidak ada yang menjengukmu. Masih berlagak pula kau nona besar! Kau pikir kami belum menghubungi keluarga mu. Kami sudah melakukannya tadi malam, saat kau baru dibawa ke rumah sakit ini. Jika sampai sekarang mereka saja tidak perduli kepadamu, bisakah kau berpikir seberapa berharganya kau untuk mereka?" Kata kepala perawat itu yang berusaha membuka mata wanita cantik ini supaya tidak sombong dan banyak tingkah serta memberatkan kinerja perawat dengan tingkah laku manjanya.     

"Kau! Beraninya kau mengatakan hal seperti itu kepadaku. Tunggu saja aku akan menendangmu dari rumah sakit ini sekarang juga. Panggil direktur rumah sakit ini, aku ingin berbicaranya kepadanya." Teriakan tara semakin menjadi-jadi. Ia tidak akan terima di rendahkan dan dihina oleh perawat kecil seperti itu.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.