CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

473. Bolehkah aku menyapa calon cucuku?



473. Bolehkah aku menyapa calon cucuku?

0Nyonya kim dan tuan kim yang mendengar perkataan yohan seketika bengong dan terkejut. Rasa ingin tahu mereka segera bangkin dengan cepat.     

"Apa? Kau bilang dia sudah mulai menendang?" Kata nyonya kim dan tuan kim secara bersama-sama.     

Tiara mengangguk samabil tersenyum. Kedua orang tua ini segera beranjak dari tempat duduknya dan berjalan mendekat kearah menantunya itu.     

"Bolehkah mama juga menyapa calon cucu kami?" Kata Nyonya kim dengan wajah berseri-seri.     

Tiara tersenyum dan mempersilahkannya, sedangkan yohan malah menghalangi mamanya.     

"Tentu saja mama, silakan. Dia juga calon cucu mama, yang mama sayangi dan menanti kelahirannya ke dunia nanti." Jawab tiara lembut.      

Ketika wanita cantik ini hendak menjulurkan tangannya dan menyentuh perut menantunya, tiba-tiba yohan menutup perut buncit tiara dengan kedua telapak tangannya.     

" Tidak boleh! Cuma aku saja yang boleh menyentuhnya." Katanya yohan dengan sangat menyebalkan. Entah memang disengaja atau hanya sekedar ingin menggoda mamanya saja.     

"Yohan... Kamu jangan pelit!" Kata tuan kim yang geram kepada putranya, sehingga menjewer telinga presdir yang di takuti semua orang itu seperti anak kecil saja.      

"Aw...aw... Papa sakit. Papa menyebalkan!" Keluh yohan yang merasa kesakitan. Ia bahkan sudah melepaskan tangannya yang menutup perut istrinya, sehingga Nyonya kim bisa leluasa melakukan aksinya.     

"Siapa suruh kamu pelit! Sekarang ikut papa keruang kerja papa, ada yang ingin papa katakan kepadamu." Kata tuan kim kepada yohan dengan wajah yang sangat serius.     

"Eh, tumben sekali papa terlihat serius seperti ini. Apa mungkin ada perkembangan soal kasus papa Jerry atau otng yang menyerang tiara kemarin? Hmm.... Sebaiknya aku mengikuti keinginannya saja dahulu. Baru nanti mengerjai istri cantik dan polosku itu lagi."kata yohan dalam hatinya.     

"Sayang... Aku ada urusan sedikit dengan papa. Kamu sama mama dulu ya?" Kata yohan yang meminta izin kepada istrinya untuk pergi sebentar, sekaligus menitipkan istri Kesayangannya itu kepada mama tercintanya.     

"Iya sayang." Jawab tiara singkat karena sedang bersenda gurau dengan mama mertuanya. Tiara bahkan sedang tertawa kecil, karena perutnya terasa geli. Ketika mama mertuanya itu meraba-raba perut buncitnya.     

"Sudah, cepat sana pergi! Jangan menggangguku dan Tiara. Sayang... Ayo kita cari tempat yang lebih nyaman. Jangan perdulikan anak nakal itu." Jawab Nyonya kim  yang mssih Jengkel dengan yohan. Ia menggandeng menantu perempuannya itu pergi keluar kediaman menuju taman untuk mencari udara segar.     

Tiara hanya tersenyum dan mengikuti mama mertuanya. Sedangkan yohan berjalan masuk ke ruang kerja di kediaman kim bersama papanya.     

Asisten Steve yang baru keluar dari toilet, merasa terkejut ketika membuka pintu dan mendapati Emelly telah berdiri di dekat pintu sambil melipat tangan di depan dadanya.     

" Eh, nona muda. Mengapa nona ada disini?" Kata asisten steve yang menengok ke kanan dan kiri untuk melihat siapa yang mungkin mrlihat mereka. Bukankah ini hal yang sangat konyol, ketika seorang gadis menyusul seorang laki-laki ke toilet?     

Terkadang asisten tampan ini juga merasa sedikit bingung dan canggung, ketika berhadapan dengan Emelly. Apalagi gadis satu ini selain manja, juga sedikit nekat dan merepotkan. Ia hanya berharap, jika Emelly tidak membuat masalah besar untuknya lagi. Meskipun terkadang ia sebagai laki-laki, juga tidak tega ketika melihat seorang gadis menangis atau sedih.     

"Tentu saja menunggumu kakak. Apa kau pikir aku mau mandi? Atau menggosok toilet?" Jawab Emelly dengan nada suara yang sangat tenang.     

"Ada apa? Apakah aku membuat maslah untukmu, soal tadi dimeja makan? Maaf, presdir memang terkadang suka bercanda berlebihan? Tolong jangan diambil hati." Kata asisten Steve yang berusaha menyembunyikan rasa malu dan canggungnya saat di dekat gadis cantik ini.     

"Kakak steve tidak perlu mengkhawatirkan soal hal itu. Aku lebih kenal sifat kakak yohan, dibandingkan dengan kakak Steve. Apa kakak lupa, aku tumbuh besar bersamanya? Jadi aku sudah hafal dan terbiasa dengan mulut pedasnya itu. Justru yang aku khawatirkan itu kakak! Jika kakak mau aman, sebaiknya anggap saja tidak pernah dengar kata-kata kak yohan atau kakak Steve akan semakin di kerjai olehnya." Jelas Emelly kepada asisten muda itu.     

"Nona muda ini, saya sudah kenal betul siapa presdir. Meskipun dia usil dan kejam terhadap orang lain. Satu yang harus nona pahami, presdir sangat sayang kepada orang-orang terdekatnya. Khususnya kalian semua yang merupakan keluarga dan kerabatnya. Ia akan siap memasang tubuhnya untuk melindungi kalian semua." Jawab asisten Steve dengan mantap, disertai dengan senyuman manis yang menenangkan.     

"Itu terserah kakak steve saja. Sekarang ikut aku dan jangan banyak bertanya." Kata Emelly yang dengan cepat menyambar telapak tangan laki-laki tampan ini sekali lagi dan menariknya untuk mengikuti keinginan gadis cantik ini.     

"Nona muda, tunggu sebentar! Kita mau kemana? Bukankah kita seharusnya kembali ke ruang makan? Akan terasa tidak sopan, jika kita tidak kembali kesana sekarang." Kata asisten steve yang mencoba menghentikan tindakan Emelly dan mempertanyakan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya.     

"Sudah aku bilang, jangan banyak bertanya. Ikut saja!" Kata gadis cantik ini sekali lagi menegaskan. Emily kemudian mengajak asisten Steve naik ke lantai atas menuju Kamar tidurnya.     

Setelah sampai di depan kamar pribadi gadis cantik ini, asisten steve menarik paksa tangannya dan berhenti tepat di depan pintu. Ia Tidak berani menambah langkah ke depan sedikitpun, meskipun itu hanya satu langkah saja.     

"Nona muda, mengapa kita menuju ke kamar nona? Saya akan menunggu di luar kamar saja. Jika nona muda mungkin ingin masuk kedalam." Kata asisten Steve yang jantungnya sudah mulai berdegup tak beraturan. Ia memang sering menghadapi wanita penggoda dengan perlakuan sedikit kasar, demi menjauhkan wanita-wanita itu dari sang presdir. Tetapi Emelly sangat berbeda, gadis cantik ini adalah nona besar Keluarga kim. Tidak mungkin rasanya, untuk laki-laki ini berlaku kasar kepadanya.     

"Hei, kakak berfikir apa? Apa kakak sedang berfikir mesum terhadapku?" Kata Emelly sedikit menyindir setelah melihat tangan asisten steve yang sedikit gemetar dan gugup.     

"Tidak! tidak, nona muda. Mana mungkin saya berni berfikir seperti itu terhadap Nona? Tolong jangan salah paham. Saya sangat menghormati nona muda." Jawab asisten tampan ini dengan tegas. Ia juga tidak akan mau dibtudih melakukan hal sembarangan juga, yang tiidak pernah ia lakukan.     

"Jika memang tidak, ayo cepat masuk! Tenang saja, aku tidak akan melakukan hal mesum kepadamu." Kata Emelly dengan santainya. Lagipula ini adalah kediamannya dan dia yang berkuasa untuk saat ini.     

" Tapi nona?" Jawab asisten steve sedikit ragu.     

"Sudah! Tidak ada tapi-tapian. Aku bilang masuk!!!!" Jawab Emelly yang mendorong paksa asisten tampan ini masik ke kamarnya.     

"Duduk dan tunggulah di situ. Aku akan mengambilkan pakaian ganti untuk kakak steve." Kata Emelly yang berjalan ke arah lemari. Ia sedang mengambil sebuah kemeja berwarna biru muda dan celana jins warna biru beserta celananya dari lemari pakaian itu. Pakaian yang sebenarnya akan ia berikan kepada kakak tampan, tetapi ia tidak pernah memiliki kesempatan itu untuk beberapa hari ini. Mungkin memang lebih cocok ia berikan kepada asisten steve saja.     

"Kakak Steve, ini untukmu. Kau bisa mengganti pakaian mu di dalam kamar mandiku. Setelah itu, kita akan pergi berjalan-jalan." Kata Emelly sambil menyodorkan pakaian kepada asisten Steve     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.