CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

471. Tuli, sakit dan tidak peka



471. Tuli, sakit dan tidak peka

Tuan besar kim mengernyitkan dahinya ketika menatap an an yang sedari tadi cuma menjawab 'iya... Iya saja' tetapi tak beranjak dari tempatnya, meskipun tuan besar ini sudah dua kali menyindir dan memarahinya.     

"Sepertinya benar apa yang dikatakan Haesu kemarin. Ada sesuatu yang aneh dengan tingkah laku an an. Apalagi caranya memandang yohan, aku sama sekali tidak menyukainya. Bibit buruk seperti ini harus segera dihilangkan, atau akan bisa merusak tanaman yang lain. Aku tahu ia memang sangat tampan dan mampu menyihir para pelayan wanita di kediaman ini untuk menyukainya. Tetapi dari sekian banyak hal yang mudah di kediaman ini aku tak pernah melihat ada yang lebih aneh daripada an an. Gadis satu itu bahkan berani menunjukkan tatapan kagum dan suka nya kepada Yohan secara terang-terangan dihadapkan ku dan juga istriku. Jika Tiara sampai mengetahuinya Apa yang akan terjadi nanti? Aku tidak ingin ada salah paham lagi antara Yohan dan istrinya. Biarlah nanti aku yang akan turun tangan sendiri untuk meluruskan hal yang tidak benar ini." Isi pikiran tuan besar yang mulai menyadari keanehan dalam tingkah laku pelayan menantunya itu.     

Ketika tuan kim memilih untuk diam daripada merasa jengkel dan emosi. Kini giliran nyonya besar yang akan bertindak.      

"Eh'em... Sepertinya ada yang sudh pantas untuk pensiun dini, seseorang yang sudah tidak peka pendengarnya dan tidak pecus bekerja. Sudah tidak patut di pekerjakan. Bagaimana papa menurutmu? Aku Takut nanti, jika memperkerjakan orang sakit. Kita bisa di tuntut dan di katakan manusia kejam." Kata Nyonya kim menyindir tajam dan pedas.      

Menurut Nyonya besar ini, mumpung ada tiara. Menantu Kesayangannya itu juga harus tahu kelakuan pelayannya selama ini dibelakang dia. Meskipun hak paten untuk mengambil atau memecat pelayan ada di tangan Nyonya besar.     

" Itu terserah kau saja sayang. Kau yang berhak mengatur semua yang ada dikediaman ini." Jawab tuan kim yang seolah tidak perduli lagi dengan apa yang akan dilakukan oleh istrinya kepada an an.     

awalnya tuan dan nyonya besar ini, bersimpati kepada pelayan muda itu. Semua karena kinerja nya yang bagus dan tidak pernah mengecewakan mereka. Tetapi setelah ia jelas-jelas menolak Joni dalam hal cinta, sepertinya kedua orang besar ini sudah tidak ingin memaksakan kehendaknya.  yang pada saat itu ingin menyatukan dua pelayan setianya itu. Tetapi bagaimana jika mereka tahu, jika di maksud an an dengan sudah memiliki orang lain itu adalah putranya sendiri. Yang merupakan tuan muda Keluarga itu, bahkan sudah beristri dan akan memiliki bayi?     

Yohan mengernyitkan dahinya. Ia sedikit bingung, Sebenarnya apa yang sedang dibahas oleh kedua orang tuanya? Pelayan Siapa yang sakit, atau sedang terganggu pendengarannya? sehingga tidak bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. Jika itu benar ada, Bukankah seharusnya keluarga ini mempunyai kewajiban untuk mengantarkannya ke fasilitas kesehatan. Setidaknya untuk memeriksakan diri dan mengobatinya sampai sembuh, baru setelah itu memberhentikannya dan memberinya pesangon yang cukup untuk kehidupan kedepannya. Tuan muda yang dingin satu ini mana pernah memperhatikan wanita-wanita cantik di sekitarnya kecuali istri cantiknya itu. Jikalaupun ada, ia juga tidak akan perdulikan itu.     

"Mama dan papa ini bicara tentang apa? Kenapa bocah nakal itu lama sekali? Apa dia tidak tahu, jika aku sudah sangat lapar dan tidak sabar mencicipi masakan mamaku yang cantik ini?" Kata yohan sambil mencium aroma makanan yang ada diatas meja.     

Tiara hanya tersenyum. "Sayang, jika kau benar-benar lapar. Kau bisa makan terlebih dahulu. Aku rasa papa dan mama tidak akan keberatan. Jika kau masih sabar, tunggulah sebentar. Biar aku memanggil Emelly sebentar." Kata tiara sambil menggenggam tangan suaminya yang berada diatas meja.     

Mendengar yohan mengeluh lapar, an an segera beranjak menjawab perkataan sang tuan muda.     

"Biar, saya saja yang pergi mencari nona muda." Kata an an dengan cepat.     

Yohan tidak banyak berkata-kata untuk menjawab. Ia hanya menghepaskan dan menggerakkan jarinya beberapa kali sebagai penjawab kata-kata an an yang artinya, cepatlah pergi!.     

Melihat kode dari yohan, pelayan wanita ini segera beranjak pergi dengan semangat. Tetapi sebelum ia keluar dari ruangan itu. Yang akan ia cari sudah berada di ambang pintu dengan asisten tampan berada di sampingnya.     

"Tidak perlu, kau tidak perlu repot-repot untuk mencari kami. Kami berdua sudah ada disini." Jawab Emelly menghentikan langkah pelayan wanita itu.      

Tuan Kim, Nyonya kim, yohan dan tiara. Seketika serentak menoleh bersama ketika mendengar kata 'kami'. Mereka semua merasa penasaran Siapa sebenarnya yang disebut dengan 'kami'? Bukankah seharusnya hanya 'aku'. Memang tuan dan nyonya besar ini punya anak Emelly yang mana lagi? Ia terlahir tunggal dan tidak kembar?     

"Nona muda, sebaiknya saya menunggu di luar saja." Kata asisten Steve yang merasa canggung dengan suasana di ruangan itu.     

"Kakak Steve, diam saja. Aku yangbmengundang kakak kesini. Jadi, diamlah dan ikut denganku." Kata Emelly sambil menggandeng asisten tampan ini masuk.      

Mereka berempat hanya tersenyum, ketika melihat asisten Steve yang yang berdiri di belakang Emelly. Tetapi menjadi bengong ketika melihat gadis cantik itu menggenggam erat tangan asisten tampan itu.     

Yohan hanya menghela nafas saja. Ia tahu itu pasti ulah adik perempuan itu, yang sengaja menyeret paksa asisten pribadinya. Ia jauh lebih mengenal asisten steve di bandingkan dengan siapapun di kota ini.     

Berbeda lagi tanggapan dari tuan dan nyonya kim yang hanya cuma menggelengkan kepala saja. Hal ini pasti hasil pemaksaan putrinya lagi, seperti kejadian-kejadian sebelumnya. Sungguh malang benar nasib asisten muda ini karena sudah dipegang oleh anak nakalnya yang suka manja dan memaksakan kemauan itu.     

"Asisten steve, masuklah! Kami sudsh menunggu kalian berdua dari tadi." Kata tiara dengan senang hati. Sepertinya diantara mereka berempat, hanya wanita cantik ini yang berpikir polos dan tidak menaruh curiga sama sekali.     

Yohan mengedipkan matanya sekali ke asisten pribadinya itu, supaya ia segera masuk dan menerima undangan dari istrinya.      

Asisten steve yang yang mengetahui hal itu bisa menghela nafas lega. Ternyata Keluarga kim menyambut kehadirannya, meskipun tergolong tamu tak diundang di meja makan itu.     

Asisten Tampan itu akhirnya duduk di dekat Sang presdir sedangkan Emelly duduk di dekat papanya.      

Mereka yang anggota keluarganya sudah lengkap segera memulai menikmati makanannya.     

"Hei, kakak cantik. Cobalah pansit ini! Aku dan papa yang membuatnya dan koki cantik yang mempunyai resepnya. Kakak Steve juga ya?" Kata gadis cantik ini mulai membagikan pangdit buatannya kepada tiara, asisten steve, papa dan mamanya kecuali yohan.     

"Heh! Bocah nakal, kenapa kau tidsk membagi kepadaku juga." Tanya yohan sebal.     

"Tidak mau, kakak pasti akan mengejekku lagi. Setiap aku belajar masak dan aku minta kakak coba pasti selalu di ejek tidak enak." Kata Emelly membalas.     

"Dasar pelit!" Kata yohan.     

"Sayang... Buka mulutmu." Kata tiara yang menjepit pansit di mangkuknya dengan sumpit dan menyuapi suaminya.     

"Yeeaa... Aku dapat dari istri Kesayangan ku. Sayang kamu memang sangat pengertian." Balas yohan kepada adik perempuannya yang terlihat sangat kesal.      

"Kakak cantik jahat! Kenapa membela kakak. Aku menjadi kalah taruhan ma kakak." Kata Emelly cemberut.     

"Eh... Taruhan?" Kata tiara yang terlihat bingung, sedangkan yang lainnya malah tertawa terbahak-bahak.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.