CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

467. Sesuatu yang spesial untuk mu



467. Sesuatu yang spesial untuk mu

0Dengan pasrah Tiara hanya bisa menarik nafas dan menghembuskannya lagi. Sepertinya Yohan sedang balas dendam dengan sengaja kepadanya.      

Yohan hanya tersenyum melihat istrinya yang terlihat lesu dengan wajah memerah malu-malu kucing itu. Ia sebenarnya hanya berbohong kepada tiara. Kenyataannya meraka hanya tinggal sebentar saja sudah sampai di kediaman papa dan mama laki-laki tampan ini.      

Tiara mulai menutup mata dan siap melaksanakan tugas dari suaminya. Sedikit demi sedikit wajahnya semakin mendekat.     

Yohan yang melihatnya semakin gemas dan tidak sabar. "Sayang... Kamu lama sekali. Biar aku yang memulai. Keburu habis waktunya. Tinggal beberapa meter juga!" Gumam yohan dalam hati. Dengan cepat laki-laki tampan ini meraih leher istrinya dan mendaratkan kecupan manis dan lembut di bibir mungil itu. Ya... Pembalasan yang manis dan menyenangkan untuk istri imut dan menggemaskan.     

Tiara yang terkejut Seketika membuka matanya. Ketika yohan menarik lehernya dengan cepat dan mengecupnya lembut. Sedikit kasar tetapi tidak menyakiti. Memaksa tetapi tidak merasa terpaksa. Mungkin itu sedikit ungkapan yang tepat untuk keduanya.     

Tidak lama kemudian mobil itu sudah berhenti tepat di kediaman keluarga besar Kim. Mereka sudah sampai, tetapi hanya asisten Steve dan doni yang turun terlebih dahulu dari mobil. Mereka berdua tidak ada satupun darinya berani membuka pintu mobil bagian belakang kecuali atas perintah sang presdir. Siapa yang tahu mereka berdua sedang melakukan apa di dalam sana? Apalagi dari tadi dua orang yang duduk di kursi depan itu hanya mendengarkan suara ribut-ribut pelan dari arah belakang, namun tidak berani bertanya atau mengucapkan kata-kata yang sedikit keras.     

"Eh, mengapa mobilnya berhenti? Bukankah kata yohan tadi masih kurang 6 kilometer untuk sampai ke kediaman keluarga Kim. Apakah situasi lalu lintas sedang macet ya?" Gumam wanita cantik ini yamg merasa bingung.     

Mau bertanya dan mengucapkan kata-kata seperti tidak mungkin bisa ia lakukan, jika posisi mereka masih seperti itu. Jika tiara merasa bingung, berbeda dengan yohan yang bersikap tenang dan santai. Laki-laki tampan ini pasti sudah memperkirakan semuanya. Ia sudsh pasti tahu, jika mereka sudah sampai di kediaman papa dan mamanya. Tetapi ia akan memilih diam saja, sambil melihat reaksi istrinya.     

Tiara mendorong tubuh yohan untuk sedikit menjauh, setelah 20 menit memeluk mesra suami tercintanya. Padahal mereka sudsh tiba di kediaman keluarga kim sejak 5 menit yang lalu. Tetapi anehnya tidak terdengar suara penyambutan dari pelayan yang biasanya terdengar, namun sekarang hanya keheningan saja yang ada.     

Ternyata asisten steve dan Doni yang terlebih dahulu turun dari mobil tadi, telah membungkam suara para pelayan yang tengah berjajar rapi di depan pintu kediaman.     

"Sayang... Sudah ya, aku merasa sangat gerah. Apakah kita sedang terjepak macet? Kenapa mobil kita berhenti?" Tanya tiara dengan polosnya. Ia sama Sekali tidak berani untuk menyibak tirai itu, Karena takut membuat suaminya semakin marah nanti.     

Yohan hanya mengedipkan bahunya, yang artinya "entahlah, mungkin iya? Aku sendiri tidak tahu." Jahat memang yohan ini, jika sudah mulai usil dan mengerjai istrinya. Tiara yang kalau marah seperti singa betina, terlihat seperti kelinci kecil yang tidak berdaya dan imut sekali dihadapannya sekarang.     

Jawaban yohan, sama sekali tidak membantunya untuk memahami situasi sekarang ini. Sampai akhirnya ada suara ketukan pintu dari luar pintu mobil yang membuyarkan lamunan wanita cantik ini.     

Tok... tok....     

Hanya suara ketukan pintu tanpa diikuti suara selanjutnya.     

"Sayang... Ada yang mengetuk pintu. Mungkinkah petugas lalu lintas yabg curiga dengan kita. Jangan-jangan dia berpikir kita sedang mesum di dalam, gara-gara semua tirainya kita tutup dan gelap-gelapan seperti ini." Kata tiara dengan berbisik pelan kepada suaminya.      

Yohan hanya tersenyum saja melihat tiara yang seperti itu. Ia sama sekali tidak menyangka, jika istrinya akan percaya begitu saja kepada perkataannya. Kalau saat ini mereka berdua masih sedang berada di jalan raya dan terjebak macet. Seharusnya istrinya bisa sedikit curiga dengan keadaan sekitarnya, jika mereka memang terjebak macet. Bukankah seharusnya suasana di sekitarnya akan sangat bising dengan suara mobil dan udara panah khas jalan raya? Tetapi sekarang keadaannya justru sangat kebalikannya tenang dan sangat sejuk dan nyaman.     

"Sayang... Jika penasaran, coba kamu intip saja. Siapa petugas lalu lintas yang berani mengetuk pintu mobil kita?" Kata yohan mempersilahkan. Ia hanya akan menunggu ekspresi syok istrinya nanti saat melihat orang yang sedang berdiri di depan pintu mobil. Laki-laki tampan ini bahkan hanya melipat kedua tangannya di depan dada dan menumpuk kedua kakinya satu dengan yang lainnya.     

Tiara segera bergeser dan turun dari pangkuan suaminya dan mulai menjulurkan tangannya menyibak tirai dan satu tangannya yang lain memencet tombol untuk menurunkan pintu kaca jendela mobil.     

Ketika pintu jendela terbuka perlahan-lahan. Tiara baru bisa melihat  sesosok wajah cantik yang merunduk dan tersenyum manis kepadanya.     

"Ma... Ma... Mama?" Kata tiara sambil tergagap bingung. Bagaimana mungkin mama suaminya bisa berada di jalan raya. Ia belum sadar dengan lingkungan sekitarnya.     

" Tentu saja mama, memang siapa lagi? Lagian kenapa kalian berdua tidak segera turun. Jika sudah dari tadi tiba di kediaman ini? Apakah kalian menunggu mama untuk datang menyambut?" Kata Nyonya kim yang hanya cuma tersenyum melihat menantunya yang terlihat bingung, sedangkan yohan malah terlihat sangat cuek dan acuh saja.      

"Dasar anak nakal! Pasti dia sedang mengerjai istrinya lagi. Jika tidak! Mana mungkin menantu kesayangan ku ini, bisa terlihat kebingungan seperti itu." Gumam nyonya kim dalam hati. Siapa yang lebih mengenal Yohan dibandingkan dirinya sendiri sebagai mamanya.      

"Bu... Bukan seperti itu mama. Aku... Kami..." Kata tiara yang bingung untuk menjelaskannya. Ia sama sekali tidak mengerti, jika ia dan yohan sudah sampai di kediaman Kim.     

"Sudahlah, cepat turun. Papa dan adikmu sudah menunggu di dalam." Kata Nyonya Kim yang menghentikan tiara untuk berfikir lebi keras. Jika hal ini tetap berlanjut, Tiara pasti akan marah-marah kepada suaminya karena jengkel.     

"Iya, mama. Kami akan segera turun." Jawab tiara sambil tersenyum. Tetapi sebelah tangannya sedang meraba dan mencubit paha yohan.     

"Ouhg... Sayang sakit! Apa-apaan kamu ini, kenapa mencubit pahaku?" Kata yohan yang baru mengeluarkan suara berat dan seksinya itu.     

"Rasakan itu! Dasar jahat!" Gumam tiara dalam hati. Wanita vantik ini, kemudian segera turun dari dalam mobil. Matanya terperangah ketika melihat sambutan yang dilakukan oleh keluarga suaminya itu. Karpet merah yang terbentang panjang, dari kakinya menginjak saat ini sampai terbentang ke pintuk masuk. Wajahnya bengong dengan mulut menganga. Ia dan suami disambut pulang ke kediaman itu, bagai seorang tian Puteri atau tamu penting saja.     

"Mama ini?...," Tiara bahkan tidak bisa berkata-kata dan hanya rasa terharu saja yang ada di dalam dadanya saat ini.     

Yohan baru turun dari mobil dan mengedipkan matanya kepada mamanya, serta melemparnya senyuman lembut sebagai rasa terimakasih.     

Nyonya membalas senyuman putranya dengan kedua tangan terbuka untuk memeluk putra dan menantunya itu.      

"Oh, sayang.... Mama senang kalian berdua sudah mau pulang. Ayo cepat masuk! Mama sudah menyiapkan sesuatu yang spesial untuk kalian berdua." Kata Nyonya kim sambil menepuk bahu Tiara dan yohan, saat ke-dua di dalam pelukan wanita cantik ini.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.