CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

464. Menjemput tuan dan nyonya muda



464. Menjemput tuan dan nyonya muda

0Bibi Alaen hanya tidak ingin nyonya muda merasa malu kepadanya. Kalau tuan mudanya jelas tidak perlu di tanyakan lagi. Sudah pasti ia tidak akan ada malu-malunya lagi melakukan kemesraan di depan umum sekalipun. Memang siapa yang akan berani melarangnya, apa lagi sekarang mereka berada di rumah sendiri. Kalaupun yang harus tahu tempat itu adalah orang yang datang melihat mereka. "Ya... Itu aku" pikir sang pelayan.     

"Tuan muda dan nyonya muda, ada koki lim di depan. Dia datang atas perintah Nyonya dan tuan besar. Sepertinya ingin menyampaikan sesuatu yang penting kepada tuan dan Nyonya muda." Kata bibi Alaen dengan sedikit malu-malu.     

"Suruh dia masuk dan menunggu di ruang tamu bibi... Aku akan kesana dengan istriku nanti." Jawab yohan dengan nada suara begitu tenang seperti biasanya. Seolah tidak pernah terjadi apa-apa tadi. Berbeda dengan tiara yang sibuk menutupi wajahnya karena malu kepada bibi Alaen.      

"Baik tuan, saya permisi terlebih dahulu." Jawab bibi Alaen. Pelayan ini kemudian Segera meninggalkan ruangan itu dengan cepat. Dia hanya senyum-senyum sendiri bahagia melihat keduanya sudah rukum dan saling mencintai. Tidak seperti waktu awal menikah dahulu, lebih mirip film kartun tom and jarry saja.     

"Sayang... Sudah, buka matamu. Bibi sudah pergi dari tadi. Lagipula ngapain kamu sibuk menutup wajahmu? Kamu malu? Malu dengan siapa? Yang mengecupmu juga aku suamimu, kita juga berada dirumah. Pernikahan juga sah. Apa yang membuatmu malu. Lagipula bibi juga sudah biasa lihat kita seperti itu. Kamu boleh malu, jika mesum bukan dengan pasanganmu. Nah, ini suami sendiri, malah malu??? What happen, baby?" Kata yohan yang mulai mengomel seperti wanita. Jarang-jarang laki-laki tampan itu mulai mengomel. Biasanya ia hanya berbicara secukupnya saja, jika itu bukan sedang menggoda istrinya.     

"Cup"      

Tiara membalas kecupan yohan tepat ketika laki-laki tampan ini sedang mengomel. Seketika bibir itu langsung terbungkan Rapat.     

"Sudah, baby? Kalau sudah, kita temui koki Lim di depan." Kata Tiara dengan sedikit genit.     

Yohan hanya tersenyum dan ikut beranjak dari depan televisi itu. Ia mematukan laptopnya terlebih dahulu sebelum pergi. Lagipula percuma saja menyalakan benda itu, pada dasarnya ia juga tidak akan bisa konsentrasi dalam bekerja. Sepertinya ia memang harus menikmati liburan bersama istrinya kali ini, walaupun Karena sebuah insiden yang menyakitkan.      

Keduanya berjalan dengan santai dan beriringan bersama. Yohan menggandeng tangan istrinya dengan mesra seperti biasanya tanpa malu atau canggung dengan para pelayan.     

Ketika mereka sudah sampai di ruang tamu, ia melihat koki lim sudah duduk dengan tenang sendirian.     

"Tuan muda dan nyonya muda, maaf mengganggu." Kata koki lim yang sengaja bangun dari duduknya dan memberikan salam kepada majikan mudanya itu.     

Tiara dan yohan didukung berdampingan. Keduanya semakin lengket saja seperti pranko. "Duduklah koki Lim. Ada apa? Apakah mama sedang marah-marah mencari kami lagi?" Tanya yohan sambil tersenyum.     

Koki lim membalas senyuman sang tuan muda. "Tiada tuan muda, coba anda melihat video ini. Tuan mu dan nyonya muds pasti tahu apa yang sedang tuan dan nyonya besar sekarang." Kata koki lim  yang kemudian menyerahkan handphonenya yang berisi video yang di kirim oleh nyonya besar untuk disampaikan kepada yohan dan tiara.     

Tiara tertawakan terbahak-bahak melihat kedua mertuanya itu wajahnya kotor dan cemong penuh tepung putih, belum lagi  ditambah Emelly yang terlihat usil kepada papa dan mamanya. Mereka bertika terlihat asyik memasak di dapur. Sungguh pemandangan yang sangat langka dan sayang untuk di lewatkan.     

Setelah selesai menonton video itu, barulqh koki lim menyampaikan pesan Nyonya Besar.     

"Tuan dan nyonya muda. Saya disini di minta Nyonya besar untuk menjemput tuan dan Nyonya muda. Mereka bertiga memasak  sampai seperti itu, khusus untuk menyambut kepulangan tuan dan nyonya muda. Kami berharap tuan dan nyonya muda bersedia ikut dengan saya pulang ke kediaman keluarga besar kim sekarang." Kata koki Lim kepada kedua majikan mudanya itu.     

Yohan melihat kearah istrinya yang masih tertawa kecil setelah melihat video yang direkam papa dan mama mertuanya itu.     

"Bagaimana sayang? Papa dan mama ingin kitq pulang sekarang juga. Apakah kau keberatan? Atau mungkin kita pulang nanti atau besok saja?" Kata yohan yang terlebih dahulu bertanya kepada istrinya.     

Tiara hanya menganggukkan kepalanya. Artinya wanita cantik ini setuju untuk pulang kapan saja, itu semua terserah suaminya. Tetapi mungkin alangkah baiknya mereka pulang sekarang saja, supaya papa dan mama suaminya tidak kecewa.     

"Iya aku mau." Jawabnya singkat.     

Koki lim tersenyum lega mendengar jawaban Nyonya mudanya. Ia yakin jika Nyonya muda sudah setuju, maka tuan mudanya juga akan melakukan hal yang sama.     

"Jika begitu, lebih baik kita ganti baju terl3bih dahulu." Kata yohan sambil memendang istrinya. Sekali lagi tiara hanya menganggukkan kepalanya untuk setuju.     

"Koki Lim, kami akan keatas dahulu untuk mengganti pakaian. Kau bisa menunggu disini atau berjalan-jalan sesukamu." Kata yohan kepada koki andalan Keluarga besar kim itu.     

"Baik, tuan muda." Jawab koki Lim.     

Yohan dan tiara beranjak dari ruang tamu dan berjalan ke kamarnya untuk berganti pakaian sesuai dengan apa yang ia katakan kepada koki lim. Sedangkan koki lim berjalan ke dapur untuk menyapanya. Sudah lama sekali, ia tidak bertemu dengan pelayan tuan muda ini.      

"Bibi Alaen..." Kata koki Lim menyapa pelayan wanita yang sedang bersih-bersih di dapur itu.     

Bibi Alaen segera menoleh kebelakang dan melihat koki lim sudsh berdiri dan tersenyum kepadanya.      

"Eh, kau Lim. Kau itu tamu, mengapa harus repot-repot ke dapur. Tunggulah di runag tamu. Aku akan melayanimu. Kau ingin apa? Biar aku mengambilnya untuk mu."  Kata bibi Alaen yang segera mencuci tangannya dan mempersilahkan teman sesama pelayan Keluarga kim itu duduk di dapur bersama.     

Mereka berdua mengobrol ringan sambil menunggu tuan dan nyonya muda selesai berganti pakaian.     

Yohan dan tiara yang berada di dalam kamar, sekali berdebat sampai tertawa terbahak-bahak hanya gara-gara pakaian. Jika untuk laki-laki tampan itu semua pakaiannya masih muat karena ukuran tubuhnya tidak mengalami berubah yang signifikan. Tetapi berbeda dengan tiara yang berubah dratis yang hatus menyesuaikan dengan ukuran dan bentuk tubuhnya yanh sekarang.     

"Sayang... Kamu ribut apa lagi? Itu di sofa masih ada beberapa potong pakaian yang bisa dipakai dan muat untukmu. Bukankah kemarin ada sekitar 5 buah pakaian yang disediakan Doni untukmu. Kamu baru memakai 1 saja, jadi masih sisa 4 paper bag yang belum kamu lihat isinya." Kata yihan yang sebenarnya juga belum tahu pakaian seperti apa yang di belikan oleh Bodyguardnya itu secara dadakan atas perintahnya.     

"Kamu lihat saja sendiri, pakaian seperti apa yang kau siapkan untukku. Memang ada 4 sisanya. Tetapi kamu coba lihat! Semuanya itu pakaian tidur. Yang benar saja? Haruskah aku pulang ke kediaman kim dengan memakai pakaian tidur?" Kata tiara sambil cemberut. Matanya melirik jengkel, pipinya menggembung dan bibirnya manyun.      

Yohan hanya tersenyum mrlihat istrinya yang sedang merajuk itu.      

"Itu bagus, bukan? Kalau kamu pulang dengan masih memakai pakaian tidur? Itu artinya kita benar-benar istirahat disini dan mama Serta papa pasti tidak akan marah. Lagipula, kamu memakai pakaian apa saja tetap cantik sayang... Pakailah, pakaian yang membuatmu paling nyaman." Jawab yohan sambil membelai lembut rambut istrinya.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.