CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

462. Cukup, ini yang terakhir



462. Cukup, ini yang terakhir

0Jonatan melambaikan tanganya kearah Anne untuk memanggil Sekertaris cantik itu suapaya berjalan mendekatinya. Jika aja kakinya tidak sedang sakit saat ini, mungkin ia bisa dengan lihai menggoda kekasihnya itu. Sayangnya untuk berdiri saja, ia sekarang butuh bantuan dari orang lain.     

"Sayang... Kemarilah, jika kau berdiri terlalu jauh. Aku tidak akan bisa menyentil dahinya yang berisi otak yang sangat brilian itu. Tetapi terkadang kau juga sangat menyebalkan! Jika mencari investor bisa dilakukan dengan mudah dan waktu yang singkat, aku pasti sudah banyak mendapatkannya. Tetapi kau tahu sendiri itu tidak mudah. Satu ikan besar yang kebetulan aku dapatkan karena mabuk kepayang saja sekarang lepas, gara-gara ulah papaku. Apa kau pikir aku akan mendapatkan keberuntungan seperti itu lagi hanya dengan waktu satu dua hari saja? Jika bisa seperti itu aku tentu tidak akan emosi seperti ini." Kata Jonatan kepada anne soal masalahnya.     

Sekertaris Anne berjalan mendekat Jonatan. Baru saja wanita cantik ini melangkahkan kakinya, jonatan sudah memberikan kode kedipan mata kepada Sekertaris cantik ini untuk tidak lupa menutup pintunya. Supaya tidak ada lagi yang bisa mengganggu mereka berdua.     

"Oh..." Gumam anne pelan.     

Wanita cantik ini kemudian membalikkan badan dan menutup pintu dengan mendorong daun pintu itu memakai sebelah kakinya. Kemudian berjalan dengan pelan menuju tempat tidur Jonatan.     

"Hai... Direktur Lee. Jangan macam-macam! Sebelah Kakimu sudah sudah diikat kencang dan kau masih mau banyak tingkah? Apa kau ingin aku patahkan juga yang satunya?" Kata anne yang menyindir tajam kepada jonatan. Ia sengaja memukul bagian kaki jonatan yang terluka, supaya laki-laki ini sadar jika ia sakit.     

Siapa lagi yang mengenal jonatan lebih baik dengan Anne, wanita yang telah lama tinggal disisi jonatan jauh lebih dahulu dari seorang tara Jiang. Hingga sepak terjangnya setiap hari kemana saja, wanita cantik ini hampir hafal semua kegiatan dan tempat-tempat yang di kunjungi oleh Jonathan.     

"Ough.... sakit! kenapa kau memukul kakiku dengan sendok? sayang... Haruskah kau sekejam itu kepadaku? Sudah sejak beberapa hari  aku bosan di rumah sakit, masalah Perusahaan menumpuk. Tidakkah kau berfikir aku bhutuh sedikit hiburan dan asupan kesenangan?" Kata Jonatan yang mulai mengeluh hanya untuk mendapatkan simpati wanita cantik yang duduk di tepi tempat tidurnya saat ini.     

Anne mendekatkan wajahnya dan mengangkat kacamata bulatnya itu ke arah rambut kepalanya.      

" Itu perlu dan harus! Supaya kamu tahu, jika sekarang kau sedang sakit. Jalan saja pincang, masih mau macam-macam pula." Kata sekertaris cantik ini sambil mencolek hidup mancung direktur Lee.     

Tok... Tok...     

Suara ketukan pintu dari luar beberapa kali. Sepertinya itu adalah pelayan yang tadi diminta oleh Anne untuk mengambilkan bubur untuk Jonatan.     

"Masuk saja bibi... Tidak dikunci." Kata anne mempersilakan, karena Jonatan sedang diam dengan bibir manyun.     

Pintu itu perlahan terbuka, dan ternyata yang masuk bukanlah pelayan tadi. Melainkan tante Tian Lee yaitu mama Jonatan. Wanita cantik itu tersenyum dan masuk dengan membawa semangkuk bubur  yang masih hangat diatas nampan berwarna keemasan.     

"Tante Tian... " Kata sekertaris anne yang dengan cepat berdiri dari posisi duduknya di tepian tempat tidur jonathan.     

Mama Jonatan hanya tersenyum kepada wanita cantik berkaca mata itu.      

"Anne sayang... Bisa bantu tante?" Kata mama jonatan kepada Sekertaris Anne. Mereka memang sudah mengenal sejak lama dan berhubungan baik juga antara dua keluarga.      

"Oh, tentu saja tante Tian. Apa yang bisa saya bantu?" Jawab Anne sambil tersenyum untuk membalas senyuman hangat mama jonatan.     

"Tolong bantu tante suapi natan bubur ini. Sejak pulang dari rumah sakit, dia belum sedikitpun makan seseatu. Tolong ya... Buburnya Tante letakkan disini." Kata mama jonatan kepada Sekertaris cantik ini.     

"Iya Tante" jawab anne sambil tersenyum. Padahal di dalam hatinya jengkel. Baru saja tadi ia menolak tingkah genit direktur mudanya itu, sekarang ia malah harus menyuapinya dengan lembut dan perhatian.     

"Puh... Mana bisa! Yang ada aku ingin sekali menjitaknya. Ya... Walaupun dalam hati ini masih sayang dan tidak tega." Gumam anne dalam hati.     

Tian Lee meletakkan nampan itu diatas meja kemudianenyentuh kepala putra satu-satunya itu dengan lembut. Putra yang menyebalkan dan jarang pulang kerumahnya. Ia juga sering mendengar kelakuan Jonatan diluar sana yang bebas dan bergonta-ganti pasangan. Tetapi tak banyak yang bisa ia lakukan, Karena Jonatan selalu beralasan banyak ketika ditanya soal pernikahan atau kekasihnya yang sebenarnya yang mana.     

"Sayang... Mama keluar dulu. Makan yqng banyak dan minum obatnya, supaya cepat sembuh." Kata mama cantik itu.     

"Sudahlah, jangan berlagak baik kepadaku. Urus saja suamimu itu, yang biarkan dia menghancurkan Perusahaan milik kakekku." Kata Jonatan dengan jengkelnya.     

"Natan! Jaga mulutmu! Jangan keterlaluan, dia itu papamu. Entah apa masalah yang terjadi diantara bkalian berdua, dia tetap saja papamu. Jadi hormati papamu." Kata wanita cantik ini yang menjadi emosi seketika saat mendengar perkataan jonathan yang tidak sopan.     

Anne segera mendekat dan mengelus lembut lengan Tian Lee. "Tante Tian Lee sabar dahulu ya, mungkin direktur Lee masih terlalu capek. Jadinya terbawa emosi. Biarkan saya yang membujuknya, tante Tian tenang diri saja dahulu dan jangan terlalu emosi." Kata sekertaris anne berusaha menengahi. Sedangkan kepada Jonathan, wanita cantik ini melempar tatapan tajam untuk meminta laki-laki tampan itu untuk sementara waktu diam.     

"Dasar wanita! Semuanya ribut dan ribet sekali." Gumam Jonatan dalam hati.     

"Baiklah, tante serahkan jonatan kepadamu." Jawab tian Lee. Mama Jonatan ini kemudian memutuskan untuk keluar dari kamar secepatnya, daripada mereka melakukan pertengkaran yang panjang. Jonatan keras kepala dan ambisius sama seperti papanya. Keduanya tidak akan ada yang mau mengalah satu sama lainnya, jika sudah menginginkan sesuatu hal. Maka mereka akan mengejarnya sampai dapat.     

"Hai, direktur Lee. Haruskah kau bersikap sekasar itu kepada mamamu sendiri? Yang melakukan kesalahan kepadamu itu papamu bukan mamamu! Hai, bos. Kau salah tempat melampiaskan kemarahanmu." Kata sekertaris Anne yang juga ikut merasa jengkel dengan sikap Jonathan.     

"Tetapi a.... "      

Belum juga laki-laki tampan ini menyelesaikan ucapannya. Wanita cantik ini sudah memasukkan sesendok penuh bubur kedalam mulut Jonathan.     

"Diam! Jangan banyak bicara. Cepat makan saja dan minum obatmu. Kita tidak ada pilihan selain menjalankan rencana B untuk mengulur waktu sementara ini. Aku rasa jika pekerjaan kita rapi mereka tidak akan mengetahuinya. Bukankah penanggungjawab proyek ini adalah mantan calon tunangan mu dahulu? Aku rasa kau bisa memanfaatkan kedekatan mu dengannya dahulu untuk....??" Kata anne sambil melirik kearah Jonatan. Jika bukan karena cintanya yang terlanjur dalam kepada Jonathan, mana mungkin wanita cantik ini akan mau melakukan hal yang berisi kecurangan seperti itu. Tetapi untuk membantu pendanaan untuk perusahaan, Keluarga sekertaris cantik ini juga tidak cukup kuat untuk menjadi penyokong dana.     

Jonatan menganggukkan kepalanya, tanda ia sudah paham dengan apa yang dimaksud oleh sekertaris cantiknya itu.     

"Ingat! Ini yang terakhir kalinya. Setelah ini, aku tidak akan sudi lagi untuk membantumu. Sekali pun kau memohon sambil menangis di hadapanku." Kata wanita cantik ini memberikan peringatan.     

"Ya.. aku berjanji kepadamu. Tunggu aku sembuh total. Aku akan mulai mendekatinya kembali untuk melancarkan jalanku." Jawab Jonatan dengan senyum manis di sudut bibirnya.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.