CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

461. Jangan ada yang berani mendekat!



461. Jangan ada yang berani mendekat!

0Melihat tingkah laku istri dan putrinya, tuan Kim hanya melirik dan geleng-geleng kepala saja.      

" Puh... Sudahlah, memang aku bisa apa kalau sudah masuk ke urusan sesama wanita. Lebih baik apa kerjakan tugasku dengan baik saja, daripada nanti Haesu marah dan mengomel lagi. Panas telingaku." Gumam tuan kim yang sedari tadi cuma berbicara sendiri sambil mencuci sayuran. Sepertinya hari ini adalah hari bersejarah baginya kembali menjadi koki masak di rumah sendiri setelah puluhan tahun Tidak melakukannya.     

Para pelayan lain hanya bisa menahan tawa melihat tingkah laku kocak dannkonyol para majikannya. Tetapi berbeda dengan koki lim yang justru sedang menangis batin. Bagaimana tidak? Jika Nyonya besar setiap hari turun ke dapur sendiri untuk memasak, lalu apa yang harus ia kerjakan sebagai seorang koki? Tetapi jelas semua tidak seperti itu. Mana mungkin para majikannya itu akan tahan berpanas-panas di dapur setiap hari. Apa lagi mereka semua adalah orang yang super sibuk dengan pekerjaan dan kegiatan masing-masing. Koki Lim hanya merasa hal ini bisa mereka para pelayan melihatnya, hanya karena nyonya muda Tiara.     

Bagi juru masak laki-laki yang sudah ikut dengan keluarga ini lebih dari 15 tahun itu. Bahkan pemandangan seperti ini saja baru ia melihatnya dengan mata kepala sendiri. Sebelum koki lim yang menjadi juru masak adalah orang tua kepala pelayan Sue, yang sekarang sudah meninggal dunia. Jadi bisa dikatakan, kepala pelayan Sue sudah mengikuti Keluarga ini sejak tuan muda masih kecil.     

"Lim... Bantu aku ambil daging di lemari pendingin." Kata tuan kim memberikan perintah.     

"Baik, Tuan." Jawab kepela koki ini  kepada tuannya. Tetapi ketika sang koki hendak melangkahkan kakinya menuju lemari pendingin untuk mengambil daging, tiba-tiba suara sang nyonya besar menghentikan langkahnya.     

"Lim... Berhenti! Biarkan tugas itu di kerjakan Emelly. Kalian semua para pelayan, tidak ada satupun yang boleh membantu tanpa seizinku. Mengerti?" Kata Nyonya kim menegaskan kepada para pelayannya.     

"Baik, Nyonya besar." Jawab para pelayan itu serentak.     

"Bagus, kalian semua bersihkan sekali lagi kediaman ini, siapkan ruang makan dengkan baik, bentangkan karpet merah dari pintu masuk sampai ruang makan dan hias seindah mungkin. Tamu istimewa kami akan tiba, Lim... Kamu yang akan menjemput mereka berdua." Kata nyonya kim yang tengah memberikan aba-aba tugas kepada para pelayan di kediaman itu.     

Koki Lim merasa bingung, tamu siapa dan harus menjemput siapa saat ini? Sedangkan sang nyonya besar cuma mengatakan seperti itu saja. Tetapi untuk saat ini ia sama Sekali tidak berani bertanya banyak.     

"Siap, nyonya besar." Jawab koki Lim.      

Laki-laki ini mulai melepaskan pakaian masak yang menempel di tubuhnya. Kemudian berjalan ke lemari untuk mengambil handphone dan dompet miliknya sebelum berangkat. Setidaknya ia harus keluar terlebih dahulu dapur itu, barulah nanti di depan kediaman ia bisa menelepon dan bertanya kepada nyonya besarnya.     

Koki lim sudah melangkahkan kakinya menuju pintu keluar. Ketika sampai di depan kediaman ia mulai memeriksa handphonenya. Ternyata di dalamnya sudah masuk sebuah pesan singkat dari Nyonya kim, tentang siapa dan dimana koki lim harus menjemput tamu istimewa itu.     

"Hmm... Ternyata nyonya besar sudah menyiapkan semuanya dengan sempurna. Benar-benar susah tebak sekali isi pikiran tuan dan nyonya ini, sama seperti tuan muda." Gumam koki lim yang kemudian segera masuk kedalam mobil yang sudah siap sejak tadi untuk mengantarkannya menjemput tamu istimewa.     

Disaat kediaman keluarga kim sedak sibuk memasak bersama dengan keseruan masing-masing. Jonatan di yang baru saja keluar dari rumah sakit harus memeras otak dengan ektra untuk mendapatkan ide mendapatkan dana dengan cepat karena waktunya sudah hampir habis, sebelum Perusahaan milik yohan mengetahui krisis besar di perusahaan JT group saat ini.     

KEDIAMAN KELUARGA LEE     

Jonatan yang sedang berada di dalam kamar merasa pusing.      

"Tuan muda, sudah waktunya makan dan minum obat." Kata seorang pelayan yang mengantarkan makanan dan obat-obatan ke kamar jonathan.     

Pelayan wanita ini meletakkan nampan berisi bubur, air putih dan obat diatas meja dekat tempat tidur. Ia mulai menyodorkan mangkuk bubur itu kepada jonatan.     

"Tuan muda, apakah saya perlu membantu untuk menyuapi tuan muda?" Kata pelayan ini kepada Jonatan yang wajahnya sudah geram dan gusar dari tadi.     

Plak... Pyarr...     

Laki-laki ini dengan cepat menghempaskan mangkuk bubur itu hingga jatuh berserakan di lantai, bahkan magkuknya terbelah menjadi beberapa bagian.     

"Ahh... Tuan muda, maafkan saya yang bodoh ini. Apa yang harus saya lakukan? Maafkan saya." Kata pelayan itu dengan wajah sedih dan ketakutan.     

"Bibi... Pergilah, Bersihkan sisa bubur itu dan bawakan satu mangkuk lagi kemari. Ini bukan salahmu, dia sedang kesal. Biar aku yang melakukannya." Kata seorang wanita yang tengah berdiri dengan memakai pakaian kerja kantoran yang begitu rapi.     

"Baik, Nona Anne." Jawab Pelayan wanita ini yang seolah kedatangan malaikat penolong dari kemarahan tuan mudanya.     

Pelayan itu Segera merapikan dan membersihkan sisa-sisa bubur dan pecahan mangkuk itu sampai bersih.      

"Kau! Sejak kapan kau datang sayang?" Tanya jonatan yang dengan cepat menoleh kearah pintu, ketika mendengar suara merdu wanita cantik yang tak asing lagi baginya itu.     

"Ya, cukup lama untuk menyaksikan seorang direktur yang tengah frustasi dan melampiaskan kekesalannya kepada seorang pelayan lemah dan tak berdaya, yang sebenarnya tidak tahu-menahu apapun tentang Masalah yang dihadapi oleh majikannya." Kata anne menyindir secara langsung kepada laki-laki tampan yang tengah terbaring diatas tempat tidur dengan kaki dan kepala yang tengah di balut perban.     

Jonatan hanya menghela nafas panjang. Semuanya yang dikatakan sekertaris cantiknya itu sama sekali tidak ada yang salah. Bahkan 99 persen benar adanya.     

"Kau benar sayang... Aku sedang pusing sekarang. Aku tidak menyangka Perusahaan Jiang grup, direktur Jerry memutuskan membatalkan kerjasama dengan sangat mendadak kemarin. Sedangkan aku sudah sangat berharap kepada mereka. Jika sekarang harus memulai dari nol, bukankah itu sangst sulit? Semuanya gara-gara papa! Aku belum meminta penjelasannya untuk hal ini. Apa yang sebenarnya ia lakukan kepada direktur Jerry Jiang, sehingga ia begitu murka kepadaku. Bahkan tidak mau berkerjasama dengan perusahaan kami." Kata jonatan yangenjelaskan secara panjang lebar dan mendetail kepada sekretaris kepercayaannya itu.     

Anne yang masih bersandar di daun pintu kamar hanya meletakkan jarinya di dagu, sambil berfikir dan mencerna semua informasi yang di berikan jonathan tadi.     

"Emm... Pasti itu bukan hal kecil atau sepele yang terjadi diantara papamu dan direktur Jerry jiang. Tidak mungkin masalah kecil akan dibesar-besarkan oleh orang sekelas direktur Jerry. Jika kau masih berharap untuk memperbaiki maslaah itu, kau harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kalaupun tidak mau pilihannya hanya cari investor lain atau menjalankan rencana B." Jawab Sekertaris Anne menanggapi dan berusaha memberikan solusi.     

Mendengar perkataan anne, laki-laki tampan ini mulai berfikir. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan penjelasan wanita cantik itu. Tetapi mengapa ia merasa ada sesuatu yang kurang diantara mereka saat ini? Entah apa itu? Jonatan terus berusaha berfikir dan menemukan jawabannya.     

Laki-laki tampan ini memandang kearah anne yang berdiri jauh di depan sana, seolah tidak mau dekat-dekat dengannya. Seolah laki-laki ini adalah sebuah virus yang harus diantisipasi penyebarannya oleh Sekertaris cantik itu.      

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.