CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

454. Sweet Manggo



454. Sweet Manggo

0Semua makanan telah tertata rapi diatas meja makan di dalam taman bunga itu. Para bodyguard yang sudah berpakaian rapi dan berwajah dingin tapi tampan sudah berjajar rapi di tepian kanan kiri karpet merah itu, seolah siap menyambut  sang ratu yang akan melewatinya.     

Selain itu asisten tampan ini sedang mengusulkan sesuatu yang mungkin terlupakan oleh sang Presdir. Ya... Musik! Iringan musik. Yang syahdu untuk menambah kesan romantis dan hangat di taman ini. Tetapi sepertinya memanggil para pemain musik untuk saat ini sudah tidak cukup waktu. Akhirnya Asisten tampan ini memutuskan untuk memakai piano di ruang tengah dan memindahkannya ke taman untuk sementara. Tentu saja bukan dia yang akan memindahkan barang berat itu, melainkan para bodyguard dengan otot-otot kuat mereka.      

Yohan selesai mandi terlebih dahulu dan berpakaian rapi, berjalan kearah balkon untuk melihat seberapa jauh persiapan para Bodyguard miliknya mempersiapkan kejutan untuk istrinya.     

"Eh, apa yang mereka lakukan? Mengapa mereka membawa piano itu keluar." Gumam yohan yang belum melihat dengan jelas, siapa laki-laki yang sedang memberikan instruksi     

Kepada para bawahannya itu.     

Setelah ia memandangnya dengan seksama. barulah ia tahu, jika itu adalah asisten Steve.     

"Dasar Steve, kapan dia datang? Kenapa tidak memberikan kabar kepadaku terlebih dahulu?" Gumam yohan dalqm hati. Tetapi jika dipikir-pikir, bagaimana mungkin asisten steve akan berani mengganggunya pagi-pagi buta begini. Ia pasti akqn memilih untuk menunggu sampai laki-laki tampan ini bangun dsn baru akan berani menemuinya. Kecuali itu tentang hal yang  darurat dan harus segera disampaikan.     

"Sayang... Apakah ada baju yang sedikit lebih besar untukku? Bajuku yang dulu sudah tidak muat lagi." Teriak tiara yang memperlihatkan kepada suaminya kemeja yang ia kenakan, bahkan tidak bisa dikaitkan kancing bajunya mulai dari atas sampai bawah kecuali kancing paling atas dekat leher.     

"Puff, sayang... Apa yang kau lakukan? Mengapa kau memakai baju seperti itu. Tolong jangan dipaksakan... Aku sungguh kasihan dengan baju itu." Kata yohan menyindir sambil tertawa geli. Tiara memang terlihat sangat lucu dengan perut besarnya yang sama sekali tidak tertutup pakaian yang ia pakai saat ini.     

"Sayang... Kau jahat! Terus aku harus pakai baju mana? Kau mengajakku pulang ke villa ini dengan tidak membawa pakaian longgar sama sekali. Haruskah aku memakai baju pasien lagi?" Kata tiara sambil cemberut dan mengerucutkan bibirnya.     

"Bagaimana jika tidak usah pakai? Yambah cantik!" kata yohan menggoda istrinya yang sudah cemberut dari tadi. Ia jelas sudah menyiapkan baju ganti diatas sofa sejak tadi. Tetapi sepertinya tiara terlalu sibuk dengan almari pakaian miliknya sejak tadi, sehingga tidak menyadari bahwa suaminya telah menyiapkan beberapa baju yang masih berada di dalam paper bag untuknya.     

Brukk...     

Tiara melemparkan baju yang ia pakai tadi kepada yohan yang sedari tadi cuma menertawakannya.     

"Memang kau pikir aku ini anggota marching band yang sedang membawa alat bulat besar di depanku? Sini kasih aku sumpit!" Kata tiara dengan jengkel. Wanita cantik ini kemudian berjalan dan duduk diatas sofa sambil melipat tangan di depan dada. Ia masih saja terus memgomel, sehingga tidak menyadari bahwa disampingnya sudah ada baju yang diinginkan.     

"Sumpit! Untuk apa?" Kata yohan dengan sedikit bingung. Mereka tidak sedang Makan, buat apa sumpit.     

"Tentu saja untuk stuk drum! Sudah seperti ini juga huff..." Jawab tiara dengan menghela nafas dengan perasaan semakin jengkel.     

Yohan hanya tersenyum, ternyata istrinya benar-benar jengkel dengan kata-kata bercandanya. Sehingga ia mengibaratkan dirinya sendiri seperti pemain marching band dengan sumpit sebagai stik pemukul dan perutnya sebagai drum. Tiara benar-benar sangat menggemaskan, itulah yang membuat yohan tidak bisa sedetikpun jauh darinya.     

Yohan berjalan mendekati istrinya dan duduk dengan pelan di samping tiara. Ia berkali-kali hanya tersenyum, kemudian meraih paper bag yang sudah disiapkan bibi Alaen sebelumnya di tempat itu, seperti tas itu telah di letakkan diatas sofa saat mereka berdua masih mandi. Untung saja yohan masih sempat membaca catatan kecil yang di tinggalkan oleh pelayan setianya itu diatas meja, sebelum tiara keluar dari kamar mandi.     

"Mana mungkin aku membiarkan Permaisuri cantikku ini bermain sumpit. Pakailah ini, aku sudah menyiapkannya sejak tadi. Tetapi kau justru sibuk mengomel dan marah-marah. Sayang... Aku suamimu, aku tahu yang kau butuhkan saat ini. Jadi jangan marah lagi ya?" Kata yohan sambil menyerahkan baju yang sudah ia keluarkan dari dalam bungkusnya itu.     

"Sayang, kamu sengaja mengerjaiku ya?" Tanya tiara dengan polos.     

"Tidak, sayang. Mana mungkin aku melakukan hal seperti itu? Cepat pakai bajunya, kita turun kebawah. Aku masih ada kejutan spesial untukmu." Kata yohan sambil membantu istrinya untuk memakaikan baju yang baru saja ia berikan.     

Setelah selesai berpakaian, menata rambut dengan rapi. Yohan dan tiara turun kelantai bawah.     

"Sayang... Aku sudsh lapar sekali. Bibi masak apa ya? Aku sudah lama sekali tidak menikmati makanan buatan bibi Alaen." Kata tiara yang sudah tidak sabar untuk mencicipi masakan pelayan wanita Kesayangannya itu. Pelayan yang selalu tersenyum dan menghiburnya ketika dulu masih awal ia menjadi nyonya muda Kim dan masih belum mengenal dengan baik dengan suaminya sendiri. Ia lebih cenderung sebal dan melarikan diri untuk bersembunyi jika yohan pulang. Merasa sendiri dan kesepian. Jauh dari keluarga maupun teman, hanya Bibi Alaen saja temannya di villa sebesar itu dan para penjaga atau Bodyguard yang yohan tempatkan secara tersembunyi untuk melindunginya.     

"Semua yang kamu suka, akan ada disana. Ya.. setidaknya untuk puluhan porsi sudah disiapkan." Kata yohan sambil tersenyum genit.     

"Apa! Puluhan porsi? Hei... Perutku memang besar ya, tetapi aku bukan kantong sampah yang makan sampai puluhan porsi sendiri." Jawab tiara yang sedikit tersinggung dengan perkataan suaminya, yang seolah mengira dia akan makan begitu banyak.     

" He.. he... Jangan marah, Bukankah kita sekarang dalam jumlah besar?" Kata yohan sambil menunjuk dan menuntun istrinya untuk berjalan keluar menuju taman. Disana sudah di bentangkan karpet merah dengan para bodyguard yang berjajar rapi di tepian kanan kirinya. Tenda dan meja makan yang sudah dihias inidah, asisten steve yang sudah duduk di depan piano siap untuk memainkan lagi apa saja yang diminta. Hmm... Benar-benar asisten tampan yang multi talenta.      

Tiara merasa sangat terharu, sehingga hanya bisa menutup mulutnya yang mengaga dengan beberapa jari lentiknya. Matanya mulai berkaca-kaca. Ia tidakntahu, sejak kapan suaminya mempersiapkan semuanya ini. Sedangkan tadi malam mereka hanya masuk dan berbicara sebentar saja dengan para bawahan suaminya, dan setelah itu langsung berjalan menuju kamar tidur.     

Tiara benar-benar tidak percaya sampai akhirnya, ia sudah sampai di meja makan yang diatasnya berisi banyak makanan yang ia sukai dan aneka olahan mangga yang bisa ia pilih, mulai dari buah mangga muda yang masih utuh dan juga yang sudah matang. Puding mangga, smoothies mangga, asinan mangga, manisan mangga, jus mangga, tumis mangga, mangga pedas manis, ice cream mangga, kue dengan saus mangga dan masih banyak lagi makanan olah berbahan dasar mangga yang sudah tertata rapi diatas meja.     

"Sayang... Apa kau mau membuka restoran dengan tema mangga?" Kata tiara menyindir sambil tertawa bahagia. Ia sama sekali tidak menyangka suaminya akan menebus kesalahannya yang tidak bisa membawa mangga muda waktu itu dengan sarapan romantis bertema mangga.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.