453. Kejutan istimewa
453. Kejutan istimewa
"Sayang, perutku sangat lapar. Baby sepertinya sudah ingin makan pagi. Jangan papanya terus yang sarapan dati tadi..." Sindir tiara kepada Yohan yang sedaribtadi sibuk menempel dan menciumnya.
"Sayang... Ini baru jam berapa? Kamu sudsh lapar sayangku di dalam sana? Kalian ingin makan apa? Biar papa minta bibi untuk siapkan." Kata yohan sambil berbicara dengan perut bulat istrinya. Memang kalau dilihat-lihat ia sudah seperti orang gila saja yang sedari tadi bicara sendiri. Tetapi itu adalah hobby dan kesenangan barunya yang bisa membuatnya mendapatkan kesenangan yang tudak bisa digambarkan. Ya... Berbicara dengan baby yang bahkan wajahnya saja belum ia ketahui mirip dengan siapa? Apakah baby itu paham dengan kata-katanya atau tidak. Semua itu tidaklah penting baginya, yang jelas ia hanya melihat respon gerakan-gerakan kecil dari calon bayinya yang masih di dalam kandungan itu.
"Aku ingin makan yang segar-segar papa?" Jawab tiara sambil tersenyum kecil.
Yohan mengangkat kepalanya dan melihat kearah istrinya yang sedang tersenyum kecil.
"Haits... Itu kamu sayang yang mau. Aku tanya sama baby kita." Kata yohan yang memandang kembali kearah perut tiara.
Tiara menarik hanya untuk duduk bersandar di tumpukan bantal yang ada di atas tempat tidur.
"Sayang... Lihatlah aku! Baby kita, hanya bisa makan jika makanan itu masuk dari sini." Kata tiara menunjuk kearah mulutnya yang sengaja dibuka sedikit dan di letakkanlah jari telunjuknya di bagian bibir merahnya yang bawah. Aksinya ini membuatnya terlihat sangat seksi dan mengundang tingkah genit suaminya.
Yohan cuma tersenyum tentu saja ia tahu jika bayinya hanya bisa mengambil sari-sari makanan yang telah diolah di dalam tubuh istrinya dari semua makanan makanan yang Tiara makan.
"Oh, sayang. Kau sangat cantik dan seksi. Meskipun perutnya sudah sebesar balon ulang tahun ini. Aku sama sekali tidak bisa mengalihkan pandanganku sedikitpun darimu. Entah sihir apa yang kau lakukan kepadaku, hingga orang seperti kim yohan ini bisa jatuh cinta kepadamu dan semua yang kau miliki." Gumam yohan pelan sambil menatap sendu kearah Tiara.
Laki-laki tampan ini ikut duduk bersandar di dekat istrinya dan melemparkan lengan kanannya ke arah belakang dan meletakkan di atas bahu wanita cantik disampingnya.
"Sayang... Bilang sama papa, ketiaknya masih bau asem. Minta papa mandi dulu, baru merangkul mama di pelukan." Kata tiara sedikit menyindir kepada yohan. Padahal pada kenyataannya, mereka berdua sama-sama masih belum mandi.
"Sayang.. apa kau sedang menyindirku? Apa kau lupa, yang belum mandi sejak tadi malam adalah kamu." Kata yohan membalas sindiran Tiara.
"Puff... Iya, ha... Ha... Mama lupa baby. Sayang... Ayo kita mandi dulu, nanti batu turun untuk sarapan pagi." Kata tiara kepada baby di perutnya.
Yohan yang merasa di acuhkan dan kehilangan kasih sayang dan perhatian istrinya, hanya memasang wajah cemberut dengan bibir mayun kedepan.
"Jadi, cuma baby saja yang diajak mandi? Papanya tidak?" Kata Yohan dengan merajuk ringan. Ia sengaja menyilangkan kedua tangannya, supaya aktingnya terlihat meyakinkan dihadapan istri cantiknya.
"Cup"
Tiara mendaratkan kecupan ringan di bibir suaminya, supaya bibir itu tidak bertambah panjang saja jika dilihat.
"He... He... Sayang, ayo mandi." Bisik tiara pelan di telinga suaminya.
Yohan hanya tersenyum. cepat laki-laki tampan ini bangun dan bangkit dari tempat tidur. Kemudian meraih tubuh istrinya, dan menggendongnya di depan dada.
"Let's go baby... Papa akan dengan senang hati melayani Permaisuri dan calon babynya." Kata yohan penuh semangat dan membawa tiara masuk kedalam kamar mandi.
Disaat yang sama asisten steve di hari yang masih pagi itu sudah sampai di villa pribadi sang presdir untuk melaporkan hasil penyelidikannya, soal rekaman video yang sang presdir berikan kepadanya melalui tangan tuan besar. Ia masuk dan menemui bibi Alaen yang sedang sibuk di dapur untuk memasak, karena sang presdir belum terlihat turun dari kamar tidurnya. Rasanya akan sangat tidak sopan jika pagi-pagi begini ia sudah mengganggu keintiman pasangan suami-istri. Lebih baik ia menunggu sampai tuan dan nyonya muda Keluarga kim itu, turun untuk sarapan pagi.
"Bibi... Kenapa masak banyak sekali aneka olahan mangga?" Tanya asisten Tampan itu yang sedikit heran. iya melihat tidak hanya 1 saja buah mangga yang telah dirubah menjadi beberapa bentuk makanan bahkan lebih dari lima jenis bentuk makanan yang berbeda namun berbahan dasar sama yaitu mangga muda ataupun mangga yang sudah matang.
"Oh, ini? Ini adalah permintaan tuan muda. Ia ingin memberikan kejutan kepada Nyonya muda, sekaligus menebus kesalahannya yang dahulu. Di saat dia tidak bisa memberikan mangga muda kepada Nyonya muda ketika Nyonya muda sangat menginginkannya. Jadi tuan muda ingin menghadirkan aneka macam olahan dari mangga supaya Nyonya muda bisa memilih makanan mana yang iya inginkan. Atau bisa juga mencicipinya satu persatu sesuka hatinya." Jelas bibi Alaen kepada asisten steve, supaya asisten Tampan itu tidak pernah saran lagi atau merasa heran.
"Oh, seperti itu. Presdir kim memang suami yang sangat menyayangi istrinya. Sungguh beruntung ibu tiara mendapatkan suami seperti Presdir Kim, begitu sebaliknya." Gumam asisten steve yang merasa bangga dan ikut bahagia melihat keharmonisan Rumah tangga atasannya itu. Ia hanya berharap suatu saat ia bisa membina rumah tangga yang sama harmoninya dengan sang presdir, karena itu ia harus banyak-bayank belajar untuk bersikap sedikit romantis terhadap wanita, meskipun baginya itu bukanlah hal yang mudah.
Di sisi luar villa, doni dan para bawahannya sedang menyiapkan tenda hias dan meja makan yang sangat rapi dan indah. Tenda yang di hiasi dengan berbagai bunga dan juga karpet merah yang terbentang panjang dari pintu keluar villa hingga taman. Ini bukan kejutan makan malam yang biasa dilakukan pasangan romantis lainnya.
Yohan sengaja melakukan dan membuat kejutan itu di pagi hari, dimana dia dan istrinya baru saja memulai hati yang indah. Ini adalah sebuah awal kehidupan cinta mereka yang tidak pernah ingin berakhir begitu saja seperti malam yang semakin larut semakin sepi, tetapi pagi hari yang semakin siang semakin bertamabah ramai. Begitu pula cintanya yang semakin lama semakin bertambah dan terus bertambah untuk isttinya.
"Bibi, aku akan membantumu membawa semua ini ke ruang makan." Kata asisten Steve menawarkan bantuan.
Bibi Alaen cuma tersenyum. "Bukan ke ruang makan Steve... Tetapi ke taman depan. Doni dan yang lainnya sudah menyiapkan tempat spesial untuk tuan dan nyonya muda. Kita hanya perlu meletakkan semua makanan ini disana dan melihat dari jauh aksi romantis tuan mudamu." Kata bibi Alaen yang terlihat sangat semangat. Bahkan semangat bibi Alaen mengalahkan semangat para anak muda disekitarnya saat ini. Ia sangat bahagia, ketika melihat tuan muda bisa tersenyum bahagia.
" Bibi semangat sekali, aku juga ikut menjadi tidak sabar untuk melihatnya. Melihat Mereka berdua, jauh lebih romantis dibandingkan melihat film romantis di bioskop." Kata asisten steve samabil tersenyum manis.
------------------------------
Hai readers.....
kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;
1. Kado (Gift) yang
2. power stone (PS)
3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ
4. jejak cantik dengan komentar positif.
Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!
Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.
1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).
See you next day, I LOVE YOU ALL....