CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

452. Obrolan kecil, Daddy Vs Baby



452. Obrolan kecil, Daddy Vs Baby

0Yohan hanya tersenyum sendiri. Ia masih tidak percaya, jika sebentar lagi laki-laki tampan ini akan menjadi seorang ayah muda.      

"Baby... Kamu sedang apa?" Gumam yohan pelan. Ia memegang lembut perut itu dam mulai menyibak atasan tipis yang yang dikenakan oleh tiara. Ia memang sengaja ingin menyentuh secara langsung kulit perut itu dengan tangannya.     

"Sedang tidur papa..." Jawab tiara atas pertanyaan yohan pada bayi mereka yang masih di dalam kandungan.     

"Emm... Bangun donk sayang... Main sama papa ya? Papa gelitikin kalau tidak bangun." Gumam yohan sekali lagi. Laki-laki tampan ini sudah mulai gemas, ingin rasanya ia memukul pelan pantat baby yang entah dimana letaknya saat ini.     

"Tidak mau papa... Papa sudah nakal dan genit pagi-pagi. Aku mau bobo tidak mau main sama papa." Jawab tiara sekali lagi sambil membelai lembut rambut suaminya.      

Yohan bertingkah sangat manja seperti anak kecil pagi-pagi. Kepalanya sudah menempel beberapa menit diatas perut tiara, tetapi seolah taissk bosan bergumam sendiri.     

"Papa tidak nakal, cuma sedikit. Cuma curi-curi ciuman sedikit dari mama saja he... He..." Katanya sambil tertawa terkekeh pelan.     

Disaat laki-laki tampan ini sedang tertawa dan gemas terhadap baby di dalam kandungan istrinya. tiba-tiba ia merasakan sebuah tendangan kecil yang berasal dari dalam perut istrinya.     

Duk....duk...     

Yohan merasakan dua pukulan sekaligus, entah itu kaki atau siku, entah pantat baby atau apa? Yang jelas laki-laki merasakannya dengan sangat nyata. Yohan bahkan sempat merasakan pengalamannya yang berharga itu sampai bengong. Seolah sihir si mungil membuat papa tampannya itu menjadi berhenti berfikir.     

"Ah... Sayang, kamu bilang apa kepada baby? Kenapa baby kita, tiba-tiba menendang keras." Keluh tiara yang juga ikut merasakan baby di dalam perutnya mulai bergerak aktif.     

"Iya... Dia menendang pipiku. Belum lahir saja sudah mau berebut mamanya dengan papanya ha... ha..." Kata yohan yang tertawa geli. Ia seolah penasaran, apa yang akan di lakukan baby di dalam sana. Jika ia terus menerus mengoceh dengan kata-kata yang membuat cemburu.      

Yohan hanya ingin tahu, apakah yang terjadi baru saja, adalah sebuah kebetulan atau memang baby di dalam sana bisa mendengar dan merasakan semua yang ia katakan dan sentuhan yang ia berikan.     

"Sayang kamu genit... Mana mungkin baby kita seperti itu. Dia pasti tahu papanya sayang kepadanya dan juga mamanya. Jadi, tidak perlu kalian berdua saling berebut kadih sayang mama, baby. Mama sayang kalian berdua." Kata tiara yang mulai  mengelus lembut perutnya untuk menenangkan baby di dalam sana. Benar saja, gerakan baby yang tadinya sangat aktif menendang kesana kemari. Sekarang sudah mulai berkurang dan tenang.     

Yohan hanya tertawa terkekeh sekali lagi melihat perut istrinya yang bisa berubah bentuk menonjol kesana dan kemari, sesuai dengan bentuk dan gerakan beby di dalamnya. Terkadang perut sebelah kiri lebih besar di bandingkan dengan bagian kanan, begitupun terkadang sebaliknya. Terkadang diatas, terkadang di bawah.     

Yohan memandangnya tanpa jemu. Hanya senyuman yang bertebaran sejak tadi, ia mulai sejak awal tadi ia menyentuh permukaan perut itu dan merasakan secara langdung tendangan manis dari calon babynya.     

Laki-laki tampan ini mulai usil kembali. Ia mulai menggelitik pelan permukaan perut buncit itu dengan jari-jarinya. Seketika tiara tertawa terbahak-bahak karena geli.     

"Sayang... Ha... ha.... Cukup, ha... Ha... Hentikan! Ha... Ha... Ampun geli ha... Ha..." Tiara tertawa di pagi hari dengan sangat keras, sampai bibi Alaen yang berada di dapur mendengarkan suaranya heran. Sebenarnya apa yang terjadi antara tuan muda dan nyonya mudanya.     

"Eh... Kenapa kamu sayang yang tertawa? Aku ingin menggelitik baby mungil di dalam." Kata yohan seolah menjadi laki-laki yang polos kembali.      

"Karena yang kamu gelitiki aku, makanya aku yang tertawa sampai perutku keras seperti ini." Jelas tiara dengan bulir-bulir air mata di sudut matanya. Ia bukan menangis karena sedih, tetapi karena tertawa terlalu banyak dan lepas.     

"Kenapa bisa begitu? Tadi saat aku menyentuhnya, baby bisa merasakannya dengan baik. Bahkan ia sampai menendangku keras seperti itu, bukankah kau juga merasakannya tadi?" Kata yohan kepada istrinya yang masih sibuk menyeka air mata bahagianya. Apa yang lebih membahagiakan dari seorang istri, selain melihat suaminya merasa sayang dan tidak sabar dengan kehadiran buah hati mereka.      

"Sayang... Itu benar. Baby memang bisa mendengar dan merasakan sentuhanmu. Tetapi jika caramu dengan menggelitik seperti itu, sebelum ia yang merasakannya. Aku sudah tertawa sampai kaku karena geli. Sakit tahu! Jika dibuat tertawa terlalu banyak." Jelas tiara kepada suaminya. Wanita cantik ini bukannya marah, ia hanya berusaha menjelaskan apa yang dirasakannya. Tiara bahkan sangat senang dengan perlakuan yohan pagi ini untuk dia dan juga calon baby mereka.     

"Oh, seperti itu? Baiklah, wku kan cari cara untuk usil dan mengerjai baby kita nanti. Sebentar, aku pikirkan terlebih dahulu?" Kata yohan yang terlihat berfikir serius sambil melihat kearah perut Tiara, seolah diatas perut itu ada kalimat panjang yang sedang ia baca dan bisa memunculkan sebuah ide gila.     

"Sayang... Jangan aneh-aneh? Boleh usil tatapi harus dengan cara yang aman dan tidak berbahaya untuk baby kita." Kata tiara memberikan peringatan kepada Yohan.      

Yohan hanya tersenyum. Melihat aksi preventif istrinya. Ia tahu tiara hanya khawatir saja. Lagipula yohan juga sebagai papa baby mungil juga tidak mungkin melakukan tindakan-tindakan yang membahayakan istri dan calon bayinya.     

"Sayang... Tenanglah! Aku tidak akan melakukan hal-hal yang membuatmu khawatir." Jawab yohan sambil tersenyum.      

Laki-laki tampan ini mulai mulai menjulurkan jari telunjuknya kearah perut istrinya. Kemudian memukul-mukul pelan dan menggesekkan jari itu di bagian perut tiara yang terlihat menonjol karena tekanan dari dalam bagian tubuh baby mungil.     

Puk.. puk...     

"Baby genit, aku pukul pantatmu. Coba saja balas tendang papa kalau bisa. Papa mau cium, peluk, dan menggendong mama suka-suka papa. Kamu mau apa?" Gumam yohan yang seolah mencoba memprovokasi rasa kecemburuan baby di dalam sana.      

Tiba-tiba baby yang tadinya tenang seolah mulai bergerak kembali secara perlahan. Baby itu seolah memperlihatkan gerakan pelan menendang yang bisa diamati oleh yohan secara perlahan. Ia melebarkan telapak tangannya untuk merasakan dan menikmati gerakan sang bayi.     

"Sayang... Kamu sedang menggoda baby kita ya? Lihatlah, dia sedang bergerak-gerak di dalam sana." Kata tiara sambil memandang lembut kearah yohan.     

"Iya... Kau benar, aku sedang berusaha membuatnya cemburu kepada papanya yang suoer tampan ini. Jika tidak mana mungkin papanya bisa mendapatkan mamanya yang cantik dan baik ini." Kata yohan yang mulai bangkit dari posisi terkurapnya di depan perut tiara. Laki-laki tampan ini dengan lebut bergerak menuju kebing istrinya dan mendaratkan kecupan manis dan lembut untuk tiara. Tetapi sekedar kecupan kening, sepertinya tidak akan cukup untuk membuat kenyang sang Presdir yang selalu haus akan belaian dan kehangatan yang diberikan oleh tiara. Meskipun hampir setiap hari dan setiap saat mereka bersama, istri cantiky itu selalu memenuhi semua keinginannya. Selagi tiara memang mampu dan bisa.     

Telapak tangan lebar yohan mulai membelai lembut wajah cantik itu, dan sedikit demi sedikit mendekatkan wajahnya ke wajah lembut dan sendu itu. Semakin lama semakin dekat.     

"Hmm..."      

Kecupan demi kecupan hangat pun di daratkan di bibir mungil sangat istri.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.