CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

451. Ucapan selamat pagi untuk papa muda



451. Ucapan selamat pagi untuk papa muda

0Tara merasa kesal dengan dirinya sendiri, mengapa tadi malam ia tidak memastikan dulu sebelum memeluk punggung orang. Bukankah yang di lakukannya tadi malam seakan sia-sia saja. Jika hanya sekedar untuk memeluk Jonatan saja, ia tidak perlu mengendap-endap secara sembunyi-sembunyi seperti pencuri pada malam hari. Hanya dengan jentikan jari saja, kekasihnya itu pasti akan dengan senang hati mendatangi wanita cantik ini.     

"Ah, sial kau! Aku kira kau adalah yohan? Kemarin yang aku tahu, yohan yang menempati kamar ini. Terus sekarang kenapa berganti menjadi kamu?" Tanya tara heran sambil memandang kearah Jonatan yang senyum-senyum sendiri karena geli melihat tingkah konyol tara. Tetapi lumayan juga ada wanita cantik salah kamar dan tidur memeluknya tadi malam.      

"Puff... Ha...ha... Dasar bod*h! Sayang, seharusnya kau bisa melihat wajahnya  dulu sebelum memeluk orang. Apa kau pikir yohan akan diam saja di peluk orang yidak dikenal dari belakang. Ha...ha... Dasar konyol!" Kata jonatan yang mulai menertawakan tara.     

Wanita cantik ini merajuk, pipinya menggembung dan bibirnya cemberut manyun. Bahkan ia mulai membuang muka dari Jonathan dan menyilangkan kedua tangannya di depan dada.      

"Mana mungkin aku bisa melihat wajahmu, tadi malam cahayanya begitu gelap dan engkaupun tidur menghadap dinding. Ya... Siapa yang menyangka bahwa itu adalah kamu Natan? Aku pikir yohan, akan diam saja karena ia sakit. Lagi pula ia tidak melihat wajahku. Rencanaku, aku ingin mengejutkannya di pagi hari saat ia bangung. Eh,...malah aku terkejut saat membuka mata! Malah wajahmu yang menyebalkan itu yang muncul. Dasar playboy.... Jangan-jangan jika itu bukan aku yang memelukmu, engkau juga akan Tetap menikmatinya." Kata tara mengerutu kecewa. Lagi-lagi ia hanya dapat hal yang sia-sia dari pekerjaannya.     

"Ya.. tentu saja, mana mungkin aku menolak rejeki yang tidak disangka datangnya. Ya... Sudah, jangan marah-marah. Apakah kau masih bisa membujuk papamu? Aku benar-benar pusing dan tidak tahu harus bagaimana? Pulang dari rumah sakit ini, aku pergi ke bar untuk minum. Puh... Karena mabuk berat, aku malah menabrak, untung saja tidak parah." Kata jonatan masih berharap dengan bantuan dari wanita cantik di hadapannya.     

Tara seketika mengerutkan dahinya. Tatapan mata yang kesal dan tajam dilemparkan tepat menusuk jantung laki-laki tampan di hadapannya.      

" Sial! Kau jangan berharap soal kerjasama itu lagi. Papaku benar-benar marah. Ia bahkan tidak mau menyentuh dokumen-dokumen yang aku bawa. Sebaiknya kau mencari investor lain. Aku tak bisa membantumu soal hal ini. Jangankan engkau, aku sendiri mendapat dampak dari perbuatan papamu yang entah apa itu." Jelas tara kepada Jonatan. Sebenarnya wanita cantik ini sangat merasa kesal karena gara-gara papa Jonathan, ia juga terancam di pindah tugaskan oleh papanya ke perusahaan Han di kota J. Ia tidak akan mau bekerja dengan laki-laki menyebalkan seperti Han Rui.     

"Sayang... Ayolah, bantu aku Sekali Ini saja. Jika tidak Perusahaan ku akan di tuntut oleh perusahaan yohan karena telah melanggar kontrak. Perusahaan akan bangkrut, saat itu juga." Kata Jonatan yang sudah merasa setengah putus asa.     

"Maaf, sayang. Aku tidak bisa membantumu lagi. Carilah wanita lain yang bisa membantumu untuk masalahmu itu. Bukankah kau memiliki banyak nona muda Keluarga kaya di dalam kantong ajaibmu itu? Mintalah meraka membujuk orang tua mereka untuk berinvestasi di perusahaan milikmu. Selamat berjuang, sayang. Maaf aku harus pergi sekarang." Kata tara dengan tersenyum menyeringai. Wanita cantik ini melambaikan tangannya dan melangkahkan kakinya keluar ruangan jonatan. [1]     

"Sayang.... Sayang.... Kau jangan seperti itu!" Kata Jonatan mencegah tara pergi dengan wajah menyedihkan.     

Brakk...      

Pintu itu di tutup dengan cepat oleh tara tanpa menoleh kepada Jonatan sekalipun.     

"Sial! Apa-apaan wanita dalam kantong ajaib? Yang ada akulah selama ini yang membiayai kebutuhan mereka semua." Gumam Jonatan dalam hati. Ia mengepalkan tangannya dan memukul-mukul bantal diatas tempat tidurnya. Ia ingin mengejar tara, Tetapi tidak bisa karena kakinya terluka. Sehingga membuat gerakan kakinya terhambat.     

-----------------     

Di saat yang sama di villa pribadi Yohan.     

Yohan dan Tiara yang baru saja bangun dan masih saling berpandangan satu sama lain di atas tempat tidur. Tiara memeluk erat tubuh suaminya. Ia tidak menyangka sekarang ia sudah bisa merasakan pelukan hangat suaminya kembali,  Setelah sempat perang dingin beberapa saat kemarin. Semuanya hanya salah paham saja diantara suami istri itu. Setelah semuanya jelas, keduanya sudah kembali mesra seperti biasanya.      

"Sayang... Aku senang sekali, sudsh bisa memelukmu lagi Sampai puas, tanpa ada orang lain yang merasa cemburu atau terganggu." Kata tiara yang memandang lembut kearah suaminya.     

Yohan mulai genit dan tersenyum menyeringai. Perkataan istrinya seolah semilir angin segar yang membawa undangan langsung untuk melakukan kemesraan yang lebih dari hanya sebuah pelukan hangat saja.     

"Sayang... Kamu bisa mendapatkan yang lebih dari sekedar pelukan saja dariku, he... He... Apakah boleh?" Tanya yohan dengan genit.     

"Eh,... Tidak! Tidak....kita baru saja sembuh. Badanku masih sakit semua, dan kamu sayang. Jaga kesehatanmu, supaya kau selalu bisa menjagaku dan anak kita. Soal itu... Kapan-kapan juga boleh he... He..." Kata tiara sambil tersenyum genit membalas kegenitan suaminya.     

"Kamu ya... Sayang, kamu benar-benar membuat aku gemas. Kamu sendiri ya, yang bilang bisa kapan saja... Awas! Nanti kalau protes. Aku tidak akan melepaskamu nanti." Kata yohan sambil tersenyum. Laki-laki tampan ini kemudian mendaratkan kecupan kening yang lembut di kepala tiara.     

"Tentu saja aku akan protes dan lari. Iya kan sayang? Bilang selamat pagi pada papa... Katakan juga, papa jangan genit, ada aku disini." Jawab tiara sambil melihat kearah perut buncitnya. Tangannya meraih tangan yohan dan meletakkan diatan perutnya.      

Yohan hanya tersenyum dan mengelus lembut perut istrinya. Ia segera bangun dan meletakkan kepalanya hingga telinganya menempel erat di atas perut. Ia dengarkan detak jantung si mungil yang ada di dalam sana.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.