CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

172. Menjemput Menantu Kesayangan (7)



172. Menjemput Menantu Kesayangan (7)

0Sebenarnya Tania hari ini ini ingin mengajak Yohan untuk makan siang.  Tania ingin menyampaikan undangan makan malam bersama keluarga Tang akhir pekan nanti, Tetapi sebelum ia menyatakan niatnya, Yohan sudah menolak dan malah pergi meninggalkannya begitu saja.     

"Apa yang harus aku katakan kepada papa dan mama nanti? Mungkin sebaiknya aku batalkan makan malam itu, jika tidak mereka akan memaksaku untuk mencari laki-laki untuk dijadikan calon suami lagi.     

Yohaaaaaannn....ingin rasanya aku mengikat kedua kakimu sekarang! Supaya kau tidak bisa lari kemana-mana dan dimiliki oleh siapapun selain aku." Gumam Tania dalam hati. Meskipun wanita cantik ini terlihat sangat terobsesi dengan sang presdir, tetapi ia sebenarnya juga tersiksa dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan.     

Tania masuk kedalam kantor dengan emosi di dalam hatinya, bahkan orang berpapasan dengannya juga akan terkena imbasnya. Ia berjalan menuju ruangan asisten Steve seperti apa yang di perintahkan oleh Yohan. Untuk menyerahkan dokumen yang baru saja di tandatangani oleh sang presiden direktur perusahaan ini.     

Tok...tok....     

"Masuk" jawab asisten Steve dari dalam ruangannya.     

Tania masuk kedalam ruangan asisten Steve dan langsung menuju ke meja kerja asisten Steve tanpa basa-basi, meletakkan laporan proyek kota A di meja  asisten Steve.      

"Apa ini?" Tanya asisten Steve kepada Tania.      

"Proposal kerjasama dari Xitian Grup, untuk proyek di kota A dan itu baru saja di setujui oleh Presdir. Aku hanya ingin mengantar itu kepadamu." Jawab Sekertaris Tang yang kemudian akan pergi dari ruangan asisten Steve.     

Asisten Steve berdiri dari kursi kerjanya dan merjalan mendekat kearah Sekertaris Tang. Ia hanya penasaran, mengapa sang presdir bisa setuju begitu saja untuk tanda tangan proyek ini dengan cepat tanpa berbicara dengannya? Tidak biasanya hal itu terjadi, Presdir sangat teliti dalam segala hal.     

"Tunggu!" Kata asisten Steve yang berteriak memanggil Sekertaris Tang yang kan pergi meninggalkan ruangan, tetapi wanita ini cenderung mengabaikan panggilannya dan berjalan begitu saja. Laki-laki tampan ini segera berjalan dan kemudian menarik tangan wanita cantik itu hingga Sekertaris Tang terpelanting dan jatuh kepelukannya.     

"Aaaahhh..." Teriaknya Tania yang kaget karena tubuhnya hampir saja terjatuh. Eduanya sekarang sedang berpelukan dengan tangan asisten Steve menyangga tubuhnya yang hampir jatuh ke lantai dengan setengah membungkuk.     

Mata wanita cantik ini terbelalak memandang laki-laki di hadapannya saat ini. Wajahnya begitu dekat, sangat tampan dan pandangannya cukup lembut. Sepertinya hal ini yang telah lama Sekertaris Tang lewatkan, ia tidak pernah memperhatikan wajah tampan yang sering ia abaikan karena sibuk mengejar Yohan.     

Wajah Tania tiba-tiba merona malu, entah apa yang baru saja ia pikirkan. "Kau! Kau, lepaskan aku!" Katanya kepada asisten Steve yang masih menyangga tubuhnya dengan salah satu lengannya itu.     

"Hah, Baiklah" laki-laki ini juga baru sadar dengan apa yang ia lakukan. Wajahnya juga memerah. Seketika asisten Steve melepaskan tangannya begitu saja seperti permintaan wanita cantik ini.     

Bruukk...     

Seketika tubuh Sekertaris Tang jatuh kelantai. "Ough... Pinggangku sakit" keluh wanita cantik ini yang merasa kesakitan karena tubuh bagian belakangnya terbentur lantai saat jatuh. Ia mendongak memandang kearah laki-laki yang masih berdiri tegap di depannya.     

"Hey! Tidak bisakah kau lebih lembut kepada wanita?" Teriaknya Sekertaris Tang kepada asisten Steve.     

Asisten Steve mengulurkan tangannya untuk membantu wanita cantik ini berdiri, tetapi oleh Sekertaris Tang di tolak dengan menghempaskan tangan laki-laki tampan yang sempat membuatnya terpesona meskipun cuma beberapa detik itu.     

"Sekertaris Tang, Bukankah tadi kau yang memintaku untuk melepaskan tubuhmu? Aku hanya memenuhi permintaanmu saja" kata asisten Steve. Laki-laki ini juga hanya mencari alasan saja, Sebenarnya ia tadi juga secara reflek saja melakukan itu karena merasa canggung dengan posisi tubuh mereka berdua saat itu.     

Sekertaris Tang segera bangun dari lantai dan dengan emosi meninggalkan ruangan asisten Steve.     

Asisten Steve kembali benjalan dan duduk di atas kursi kerjanya, ia menghela nafas panjang. "Ya tuhan, apa yang baru saja aku lakukan? Steve kau bodoh!" Gumamnya ketika mengingat peristiwa yang baru saja terjadi.     

Asisten Steve mengambil berkas yang ada di mejanya dan melihatnya secara sekilas. "Ya sudahlah! Biar nanti aku icarakan tentang proyek ini lagi dengan Presdir ketika presdir kembali lagi ke kantor." Pikiran asisten Steve.     

Asisten Steve menyimpan dokumen itu untuk sementara ke dalam brankas miliknya supaya tidak hilang. Bagaimanapun itu adalah berkas penting yang tidak boleh ia letakkan sembarangan, apalagi sampai ia hilangkan.     

KEDIAMAN KELUARGA BESAR KIM     

Terdengar suara mobil telah berhenti di depan kediaman keluarga besar Kim. Yohan Segera turun dari mobil mewahnya, dan berjalan kearah pintu masuk rumah dengan setengah berlari kecil.     

Para pelayan di kediaman keluarga besar Kim sudah berbaris rapi di depan pintu rumah  siap untuk menyambut kedatangan sang tuan muda. Yang baru saja datang dengan memasang wajah cemberut dan wajah dingin. Wajahnya terlihat penuh amarah dan emosi.     

"Apa-apa ini? apa yang telah di siapkan oleh mama untuk mengerjaiku lagi" Gumamnya dalam hati ketika melihat para pelayan yang telah berjajar rapi di depan pintu, seolah memang sudah sengaja di persiapkan untuk menyambut kedatangannya.     

"Selamat datang tuan muda"     

"Selamat datang tuan muda"      

"Selamat datang tuan muda"      

"Selamat datang tuan muda"      

Para pelayan telah berjajar rapi di depan pintu dan memberi salam kepadanya sambil membungkukkan badan mereka sebagai ungkapan rasa hormat kepada putra sang pemilik kediaman megah itu.     

Yohan tetap bersikap dingin seperti biasanya, memang hanya dengan Tiara saja ia bisa bersikap manja-manja nakal, suka jail dan mengerjai istrinya sendiri sampai emosi. Tetapi dengan orang lain, ia layaknya sebongkah batu es yang susah untuk di cairkan, angkuh, keras kepala dan acuh tak acuh kepada orang lain.     

Sang tuan bejalan masuk begitu saja dan mengabaikan para pelayan tengah berdiri dan menyapanya. Fokus laki-laki tampan ini sekarang hanya kepada istrinya, ia tidak perduli dengan yang lainnya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.