CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

571. Keangkuhan yang mendatangkan kesulitan



571. Keangkuhan yang mendatangkan kesulitan

0Pegawai wanita itu akhirnya mengantarkan para pahlawan sekretaris pribadi direktur Han yang letak ruangannya tidak jauh dari situ hanya beberapa meter saja.     

Sesampainya di ruangan sekretaris Yoona. Pegawai wanita itu dan juga tara segera masuk setelah mengetuk pintu.     

"Sekertaris Yoona,  direktur Han meminta saya Untuk mengantarkan nona Jiang ke ruangan anda." Pegawai wanita itu menyampaikan pesan direktur Han kepada Sekertarisnya.     

Sekretaris cantik ini segera mengalihkan pandangannya dari layar komputer untuk memandang ke arah Tara. Tara bahkan sudah terlebih dahulu duduk kursi yang ada di hadapan Sekertaris Yoona tanpa izin bisa tertarik cantik ini terlebih dahulu.     

"Sial! Wanita satu ini sangat menyebalkan sekali. Wajahnya memang cantik, tetapi sayang tidak ada sopan santunnya sama sekali." Kata sekretaris capek ini membatin dalam hati. Tapi itu bukanlah urusannyan karena  tugas Sekertaris cantik ini hanya memberikan seragam baru untuk tara bekerja hari ini, sesuai dengan perintah direktur Han.     

Sekertaris Yoona memutar kursinya. Kemudian mengambil satu set seragam untuk pegawai baru dan meletakkannya diatas meja.     

"Nona Jiang, ini adalah seragam kerja untukmu dan untuk ruangan kerjamu, kau bisa mengikuti Nana. Dia akan mengantarkan ke ruangan kerjamu." Kata Sekertaris Yoona sambil menggeser seragam itu lebih mendekat kearah Tara.     

Mata tara terbelalak, melihat seragam berwarna biru dengan bawahan hitam itu. Sepertinya tara baru melihatnya belum lama ini. Tetapi dimana melihatnya, tara sedikit lupa. Semenjak memasuki Perusahaan ini, ia hanya bertemu dengan beberapa orang. Pertama resepsionis, cleaning servis, Sekertaris, dan beberapa pegawai yang entah jabatannya apa? Tara juga tidak tahu.     

Tara yang merasa penasaran langsung mengambil seragam yang ada di meja dan membukanya. "Pakaian macam apa ini? Jelek sekali! Mana ada seorang Sekertaris berpakaian jelek seperti ini?" Kata tara menghina seragam pegawai yang baru saja di berikan oleh Sekertaris Yoona.     

Sekertaris Yoona dan pegawai wanita yang berdiri di samping tara hanya tersenyum dan menahan tawa. Yoona tidak menyangka, jika wanita di depannya ini selain sangat sombong juga terlalu percaya diri. Jelas-jelas di perusahaan itu sudah ada Yoona sebagai sekertaris, lalu untuk apa mencari Sekertaris lagi. Yang ada sekarang ini hanya lowongan pekerjaan sebagai resepsionis dan cleaning servis.      

"Nona Jiang, maaf. Sepertinya nona salah paham. Perusahaan ini sama sekali tidak memerlukan seorang Sekertaris. Seragam yang saya berikan kepada nona ini adalah seragam untuk seorang resepsionis." Jelas Sekertaris Yoona kepada Tara yang sejak tadi mengeluh serta menghina pakaian yang ada di tangannya.     

Brakkk....     

Tara menggebrak meja kerja Sekertaris Yoona dengan keras, kemudian melemparkan seragam itu kewajah Sekertaris Cantik ini dengan cepat.     

"Apa?! Kalian tidak tahu siapa aku? Aku ini nona besar Keluarga Jiang. Berani-beraninya kalian memintaku melakukan pekerjaan rendahan seperti itu. Dasar Han brengs*k! Ini pasti ulahnya. Aku akan menemui dia sekarang." Kata tara yang langsung keluar dari ruangan Sekertaris Yoona sambil marah-marah. Tara kemudian berjalan ke ruangan direktur han dan menggedor-gedor pintu ruangan itu dengan keras sambil berteriak-teriak.     

"Han brengs*k! Keluar kau. Laki-laki sialan, beraninya kau menjadikan aku kacung di perusahaan kecilmu ini. Keluar kau pengecut!" Teriak tara dengan penuh emosi. Tidak hanya mengedor pintu dengan keras dan berteriak seperti orang gila. Tara bahkan melepaskan sepatunya dan melemparnya ke arah pintu, saat direktur tampan ini membuka pintu.     

Dengan cepat direktur Han menghindar, kemudian Segera keluar dan mengunci pintu ruangannya.     

Tara berjalan mendekati direktur tampan ini dan langsung mengangkat tangannya untuk menampar direktur Han. Direktur Han segera menangkis tangan tara dan memegang pergelangan tangan wanita cantik yang sedang emosi ini dengan erat, hingga sulit bagi tara untuk melepaskannya.     

"Kenapa kau marah-marah dan berteriak-teriak seperti orang gila, nona Jiang? Bukankah kau Seharusnya sudsh mulai bekerja?" Tanya Han dengan begitu santai seolah tidak terjadi apa-apa dan tanpa ada rasa bersalah sedikitpun, telah memperlakukan nona besar ini dengan tidak baik. Memberikan pekerjaan rendah yg tidak sesuai dengan status dan pendidikan yang di miliki oleh Tara Jiang.     

"Kau! Kau masih berani bertanya kepadaku ada apa? Hei! Han, sialan! Bagaimana bisa kau memperkerjakan aku sebagai resepsionis. Kau pikir aku ini gembel rendahan." Kata tara menghina pekerjaan yang telah di berikan oleh direktur Han.     

Tara tidak terima, karena Seharusnya wanita cantik, pintar dan berstatus tinggi seperti dia minimal bekerja sebagai sekertaris, manager atau paling tidak asisten pribadi. 'Ini benar-benar gila! Resepsionis? Cih! Dia pikir aku ini pengemis' kata tara sambil mengomel pelan di depan direktur Han dengan menyilangkan kedua tangannya di depan dada untuk menunjukkan keangkuhannya.     

Direktur han hanya tersenyum menyeringai melihat tingkah konyol Tara.     

"Nona tara jiang yang terhormat. Dengarkan saya baik-baik. Nona yang melamar kerja di perusahaan ini. Aku sama sekali tidak pernah memerluka nona untuk bekerja di perusahaan kecilku ini. Hmm... Ketika nona datang atas permintaan papa nona, saya sebenarnya sedikit bingung harus memberikan pekerjaan seperti apa yang nona besar seperti anda. Ya, di perusahaan ini hanya ada lowongan kerja untuk resepsionis wanita dan office girl. Saya sudah berbesar hati menerima nona diperusahaan ini. Jadi, mau terima atau tidak terserah nona." Kata direktur han sambil berjalan menjauh meninggalkan tara yang sedang berdiri dengan sebelah sepatutnya, karena sebelahnya lagi telah terlempar di ruangan direktur Han.     

"Sial! Dasar Han brengs*k! Kali ini dia benar. Aku yang membutuhkan pekerjaan ini untuk membuktikan sesuatu kepada papa dan demi mobil impianku. sial! Tara bertahanlah, cuma satu bulan saja. Memang apa susahnya menjadi resepsionis saja. Tinggal berdiri di depan dan berpura-pura tersenyum manis." Kata tiara di dalam hatinya. Wanita cantik ini tertegun beberapa saat untuk berfikir.     

"Han, tunggu! Oke, aku terima pekerjaan itu." Teriqk tara sambil berlari dan membawa sebelah sepatutnya, sehingga sekarang ia hanya berjalan dengan bertelanjang kaki.     

Mendengar teriakkan keras Tara jiang, direktur han sejenak berhenti melangkah. Laki-laki tampan ini kemudian membalikkan badan dan memandang ke arah Tara yang tengah berjalan kearahnya dengan tergesa-gesa.     

"Apakah kau yakin nona besar?" Kata direktur Han dengan nada Setengah mengejek tidsk percaya. Seorang tara jiang mau menerima pekerjaan kecil seperti itu, pasti ada alasan yg di sembunyikan oleh wanita ini.     

"Ya!" Jawab tara singkat dan tanpa basa-basi.     

Direktur Han mengetuk pintu ruangan Sekertaris Yoona, untuk meminta Sekertaris Yoona memberikan seragam kepada Tara kembali.     

Sekertaris Yoona membuka pintu dan sedikit terkejut, ketika melihat sang direktur dan tara berdiri di depan ruangannya.     

"Yoona, berikan seragam resepsionis kemarin kepada Nona Tara." Kata direktur Han kepada Sekertarisnya itu.     

"Direktur Han, maafkan saya. Setelah nona tara menolak dengan tegas pekerjaan itu tadi. Saya meminta seorang pegawai membawa pakaian itu untuk disimpan kembali dan menghubungi bagian personalia untuk menerima pelamar berikutnya. Saya tidak tahu, apakah pekerjaan itu sudah di berikan kepada orang lain atau belum. Baiar saya cek terlebih dahulu." Jelas Sekertaris Yoona direktur Han.     

Sekertaris cantik ini terlihat sedang menelepon seseorang dan berbicara dengan serius. Setelah beberapa saat kemudian Sekertaris cantik itu kembali dan memberikan laporan kepada direktur Han.     

"Maaf, direktur Han. Bagian personalia ternyata baru saja menerima pegawai baru untuk mengisi jabatan itu. Apakah....?" Kata Sekertaris cantik ini terhenti, ketika direktur han mengangkat tangannya, supaya Yoona tidak melanjutkan ucapannya.     

"Nona Jiang, maaf. Sungguh sayang sekali, penolakan anda telah memberikan kesempatan kepada orang lain yang jauh lebih membutuhkan pekerjaan itu." Kata direktur Han yg memang dengan sengaja mempermainkan emosi Tara. Wanita seperti Tara sekali-kali memang harus di berikan pelajaran, supaya tidak seenak sendiri bersikap di tempat orang lain.     

"Apa maksud kalian? Jangan mempermainkan aku?" Kata tara yang kembali emosi. Ia tidak mungkin menyerah setelah melangkah dan merendahkan dirinya sejauh ini.     

"Jabatan yang tadi kami berikan kepada anda sudah di miliki oleh orang lain dan yang tersisa adalah pekerjaan sebagai office girl." Jelas Sekertaris Yoona kepada tara yang terlihat marah kepada direktur Han.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.