CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

567. Tikus yang bersembunyi di tempat Sampah.



567. Tikus yang bersembunyi di tempat Sampah.

0Tania dan youli yang merasa takut bercampur gugup. tidak ada pilihan lain, selain bersembunyi di tempat Sampah di ujung lorong itu. Meskipun di dalam hati tania sedang mengumpat danengutuk tiara, untuk saat ini Tania tidak boleh mengeluarkan suara sedikitpun. Yang Tania khawatirkan adalah sahabatnya yang ceroboh dan suka membuat masalah untuknya itu, siapa lagi kalau bukan Youli. Jika bukan karena kecerobohannya, tidak mungkin nona besar ini harus masuk ke tempat Sampah berbau busuk ini, bercampur dengan barang-barang yang tidak jelas asal usulnya dan tentunya banyak kuman dan virus penyebab penyakit di dalamnya.     

"Aneh, tidak ada kucing seekor pun disini? Lalu suara apa yang aku dengar tadi?" Kata yohan dengan suara pelan di dekat dua tempat Sampah berukuran besar itu.      

Yohan masih berdiri di tempat itu beberapa saat sambil menghentakkan ujung sepatunya untuk melihat sekeliling ujung lorong gelap itu. Jika bukan hewan, Mungkin bisa jadi ada seseorang yang baru saja berada di tempat itu.     

"Hei, siapapun disini? Sebaiknya kau cepat keluar. Jika aku menemukanmu, maka aku akan mencincang dan melemparmu sebagai makanan anjing!" Teriak yohan memberikan ancaman. Meskipun laki-laki ini sendiri tidak yakin. jika di tempat itu ada orang lain, selain dirinya.     

"Sial! Kenapa yohan tidak pergi juga. Aku bisa mati, jika terlalu lama menahan nafas di dalam sini." Kata tania dalam hati. Wajah Tania sudah memerah karena terlalu lama menahan nafas. Bau busuk Sampah, tidak bisa ia tahan terlalu lama. Tetapi tania juga tidak ingin tahuan oleh Yohan.     

Berbeda dengan Youli yang masuk di tempat Sampah lainnya. Sahabat tania ini lebih sedikit beruntung dari Tania, karena yang dia tempati adalah tempat Sampah an organik. Yang artinya hanya sampah-sampah kering dan kering di dalamnya. Jadi, bau Sampah juga tidak akan terlalu menyengat seperti yang di tempati oleh Tania. Meskipun begitu Youli juga merasa khawatir dan takut, jika tiba-tiba sang presdir membuka tempat Sampah dan menemukan dirinya atau tania. Jantung youli sudah dag dig dug rasanya, ketika sepertinya sepatu sang presdir menendang tempat Sampah yang dia tempati.     

"Presdir... Mengapa anda disini?" Kata tiara sambil tersenyum. Diam-diam tiara bebisik kepada Yohan.      

"Sayang, apa kau mau menangkap tikus yang bersembunyi di tempat Sampah?" Bisik tiara pelan di telinga Yohan.     

Yohan mengerutkan dahinya. Apa maksudnya istrinya sebenarnya? Jadi, benar ada orang di tempat ini. Hmm... Pantas saja Istrinya bertingkah laku aneh sejak tadi. Rupanya dari awal tiara sudah tahu, jika mereka berdua sedang di buntuti oleh orang lain.     

"Aku mendengar ada suara berisik tadi. Maka dari itu, aku berjalan kemari untuk memastikannya. Tetapi aku sama sekali tidak menemukan siapa-siapa atau hewan apapun?" Kata yohan yang mulai mengikuti permainan Istrinya, ketika tiara sudah sedikit menjelaskan kepada suaminya ini. Meskipun hanya berbentuk kata sindiran saja.     

Tiara menunjuk kearah tempat Sampah yang tertutup, dan terlihat ada ujung gaunnya yang terjepit di luar tutup Sampah itu. Meskipun hanya sedikit dan itupun hanya beberapa centimeter saja. Sepertinya itu adalah warna gaun yang di pakai nona muda Tang.     

"Presdir, Mungkinkah tikus itu bersembunyi di tempat Sampah?" Kata tiara dengan sengaja. Wanita cantik ini ingin membuat tania dan youli merasa semakin panik dan ketakutan di dalam sana. Kalau perlu tidur saja di tempat Sampah Sampai pagi. Siapa suruh mereka berdua begitu jahat, mengerjai tiara dengan mengancam keselamatan bayinya. Ya, bayinya!. Tiara tidak akan membiarkan siapapun menyakiti bayinya.     

"Oh, bisa jadi begitu. Apa aku harus memeriksanya?" Kata yohan menjawab dengan begitu tenang dan sesekali tersenyum. Ia tidak memyangka Istrinya ini cukup usil dan sadis juga, ketika melakukan pembalasan kepada seseorang.     

"Sial! Wanita murahan ini pasti sengaja melakukannya. Please, Yohan jangan buka. Jangan.... Jangan... Jangan.... Ya, tuhan. Jangan biarkan Yohan membuka tempat Sampah ini. Please!" Kata Tania berdoa dalam hati. Jika yohan Sampai membuka tempat Sampah itu. Tania tidak tahu harus menjelaskan dengan kata-kata seperti apa nantinya.     

Yohan mengetuk tutup tempat sampah itu berkali-kali. Secara bergantian antara tempat Youli dan Tania. Kedua orang di dalamnya hanya bisa banyak berdoa, semoga ada keajaiban dan sang presdir segera pergi dari tempat itu.     

Ketika yohan akan masih membuka tutup tempat Sampah itu setengahnya, tiara mencegahnya dan menggelengkan kepala. Bagi tiara hukuman untuk youli dan Tania sudah lumayan memalukan. Belum lagi nanti, ketika mereka berdua keluar dari tempat Sampah, entah seperti apa bau dua orang menyebalkan itu. Lagipula tiara saja yang berdiri di luar saja sudah menahan bau busuk menyengat dari sampah-sampah itu, apalagi mereka berdua yang bercampur di dalamnya. Entah mereka masih sanggup bernafas atau tidak, jangan-jangan malah sudah pingsan.     

"Presdir, apa yang kau lakukan?! Nanti tanganmu kotor. Soal tikus, biar petugas kebersihan nanti yang memcarinya. sebaiknya kita segera kembali ke dalam. Tidak enak dengan asisten steve, jika kita menghilang terlalu lama." Kata tiara mengajak suaminnya itu pergi menjaihi tempat sampah itu.     

"Kau benar, kita kembali ke pesta sekarang." Jawab yohan yang segera melemparkan tutup Sampah itu dengan kasar. Kemudian pergi dengan Tiara Tampa menggandeng tangan Istrinya seperti biasanya. Bukan karena tidak sayang, tetapi karena dia baru saja memegang tutup tempat Sampah yang kotor dan penuh dengan kuman.      

"Sayang, kau kembali ke aula pesta saja terlebih dahulu. Aku akan mencuci tangaku yang kotor ini." Kata yohan sambil memperlihatkan telapak tangan yang terlihat kotor terkena debu di tempat Sampah itu.     

"Baik, cuci tanganmu terlebih dahulu dan cepatlah kembali. Kau hatus segera mengantarkan aku ke rumah sakit untuk bertemu dengan dokter Glen." Kata Tiara berpesan kepada suaminya.     

Dahi yohan mengeryitkan dan tiba-tiba rasa khawatir menyelimuti pikirannya. Mengapa Istrinya tiba-tiba meminta diantarkan ke rumah sakit. Pasti ada sesuatu yang tidak beres disini.      

"Sayang, ada apa denganmu? Apa kau sakit?" Tanya yohan dengan ekspresi wajah serius. Ia tahu tiara pasti sedang menyembunyikan sesuatu darinya.     

"Tidak, kau cuci tangan saja dahulu. Biar aku berjalan menuju mobil terlebih dahulu." Jawab tiara dengan ekspresi wajah terlihat begitu tenang di hadapan yohan. Padahal di dalam hatinya tiara juga khawatir, jika prediksinya soal obat itu salah dan malah membahayakan bayinya. Apalagi ini sudah lewat dari 30 menit waktu yang di berikan oleh Tania.     

Yohan segera melepaskan mantel yang dipakainya dan menyelimuti tubuh tiara. Kemudian dengan cepat suami sigap ini menggendong tubuh istrinya yang berbalut mantel tebalnya itu, dengan demikian tangan yohan yang kotor tidak akan menyentuh kulit Tiara secara langsung. Yohan membawa tiara menuju mobil, sedangkan untuk asisten steve. Nanti yohan akan menjelaskannya melalui telepon saja. Sekarang yang paling penting baginya adalah Istrinya.     

Setelah sang presdir dan Tiara pergi meninggalkan tempat itu, Tania dan juga jauh segera membuka tutup tempat sampah dan keluar dari tempat sampah yang bau itu.     

"Sial! Dasar Tiara kurang ajar. Beraninya dia membuat kita hampir mati membusuk di tempat Sampah!" Kata Tania yang marah-marah sambil mencaci maki Tiara.      

"Tania, kau bau sekali! Hueekk... " Kata Youli sambil menutup hidungnya. Tidak hanya itu, Youli juga Sampai muntah mencium bai sahabatnya itu. Jangankan Youli, tania sendiri muntah mencium bau busuknya yang menempel di tubuhnya.     

"Diam kau! Kau anggap aku juga tahan dengan bau tubuhku sendiri, hueekk... Hueekk..." Kata tania yang tidak kalah parah mengeluarkan isi perutnya. Seolah sedang berlomba dengan sahabatnya itu.     

"Tania, kita harus segera meninggalkan tempat ini. Tetapi jangan sampai ada orang yang tahu." Kata Youli menghampiri sahabatnya itu sambil menutupi hidungnya.      

Kedua orang ini sampai harus berjalan dengan menutup hidung masing-masing dan bernafas melalui mulut. Kemudian berjalan mengendap-endap, supaya tidak bertemu atau berpapasan dengan Siapapun yang mereka kenal. Jika tidak Youli dan Tania akan semakin malu nanti, kalau ada orang yang mereka kenal melihat keduanya dalam keadaan seperti itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.