CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

564. Pelangi yang muncul setelah hujan



564. Pelangi yang muncul setelah hujan

0Tiara terlihat gugup melihat tatapan mata Yohan. Jelas sekali suaminya itu tidak sedang membicarakan asisten steve saat ini? Tetapi laki-laki lain dan itu adalah Jonatan. Tiara tidak pernah melihat Yohan semarah ini kepadanya. Apalagi sampai membentaknya seperti ini.      

"Itu... Itu.... Aku akan menjelaskannya." Kata tiara sedikit binging harus memulainya dari mana.     

"Kejadian di rumah sakit antara aku dan Jonatan..." Kata-kata tiara terhenti, ketika yohan menutup mulut tiara dengan jari telunjuknya.     

"Kita bicarakan ini di kamar sebelah nanti. Hanya kamu dan aku. Sebelumnya aku perkenalkan dahulu, wanita cantik yang kau tuduh sebagai selingkuhanku ini. Dia dalah Nyonya Jennifer chou, mama asisten steve. Aku sengaja mengundangnya ke kota ini, karena ini adalah hari ulang tahun asisten Steve." Jelas yohan kepada istrinya, yang membuat tiara seketika menganga terkejut. Bagaimana bisa mama asisten steve masih begitu muda dan cantik. Tiara benar-benar tidak akan menyangka, jika itu adalah mama asisten Steve.     

Nyonya Jennifer chou hanya tersenyum manis. "Itu benar Nyonya muda. Saya adalah mama Steve Chou. Saya sengaja datang untuk merayakan ulang tahun putra tampan ini. Maaf, jika perbuatan saya tadi membuat Nyonya muda tidak nyaman. Itu adalah bentuk Terimakasih saya kepada presdir Kim, yang telah menjaga steve dengan baik di kota ini." Kata Nyonya Jennifer chou menjelaskan. Walaupun pada dasarnya Semua kejadian di hotel malam ini memang sudah di rencanakan oleh yohan, cuma kejadian yang tidak terduga adalah reaksi Istrinya tadi.     

"Hmm... Itu... Itu saya yang seharusnya meminta maaf nyonya Chou. Maafkan kebodohan saya yang mengira Nyonya... Emm... " Tiara tidak berani mengatakan lagi kata 'selingkuhan suaminya' sebab semuanya telah jelas. Tiara hanya salah paham saja. Yohan tidak pernah memiliki wanita lain, seperti yang ada di pikiran kotornya.      

Tiara semapat terkejut, ketika mengetahui bahwa wanita ini adalah mama asisten Steve. Wanita itu masih terlihat sangat muda dan cantik. Jikalaupun mereka berdua sampai jalan-jalan bersama, orang lain mungkin juga akan berpikiran sama. Mereka akan mengatakan keduanya adalah sepasang kekasih, bukan mama dan putranya.     

"Tidak apa-apa Nyonya muda, anda tidak salah. Semua karena Nyonya muda sangat mencintai suaminya nyonya. Tetapi percayalah, presdir kim orang yang sangat baik dan setia kepada nyonya." Jelas wanita cantik itu sambil mempersilakan yohan dan Tiara untuk makan bersama  di meja mereka.     

Yohan berjalan mendekati asisten steve dan berbisik di telinga asisten pribadinya itu. "Sebentar lagi mere akan datang. Aku tidak marah kepadamu soal tadi. Terimakasih atas bantuannya. Aku harus menyelesaikan masalahku terlebih dahulu. Selamat ulang tahun Steve." Kata yohan kepada asisten steve, sambil memeluknya. Kemudian meminta asisten Steve dan mamanya menuju ke aula pesta yang sudah yohan siapkan sebelumnya, semua pegawai Perusahaan dan teman-teman asisten Steve telah diundang secara diam-diam oleh sang presdir.      

"Terimakasih, presdir. Saya tidak tidak tahu, bagaimana caranya untuk membalas kebaikan anda." Kata asisten Steve yang begitu terharu dengan apa yang dilakukan oleh atasannya itu. Meskipun memiliki masalah pribadi yang berat, sang presdir masoh sempat-sempatnya memberikan pesta kejutan untuk asisten kecil sepertinya.       

Asisten Steve hanya berharap masalah antara sang presdir dan Istrinya akan segera selesai dan berakhir dengan baik. Setelah itu, asisten steve mengajak mamanya untuk menuju tempat pesta dan meninggalkan sang presdir dan istrinya sendiri di dalam ruangan itu.     

Sekarang di ruangan itu hanya tinggal pasangan manis ini. Yohan duduk disebelah istrinya untuk menantikan penjelasan tiara.     

"Sayang, sekarang tinggal kita berdua. Kau bisa menjelaskan semuanya kepadaku sekarang. Mengapa kau bertemu lagi dengan jonatan di belakangku." Tanya yohan dengan tegas. Ini adalah kesempatan yohan untuk memperjelas semuanya, hingga di hatinya tidak akan ada keraguan lagi kepada Istrinya.     

Tiara mengulurkan kedua tangannya dan memegang telapak tangan yohan dan memandang suaminnya penuh dengan keyakinan. Tiara yakin yohan akan mengerti posisinya saat itu.     

"Saat di rumah sakit, aku bukannya sengaja menemui jonathan. Sungguh! Aku juga terkejut saat pertama kali aku melihatnya di tempat itu, sebab sebelumnya dia baik-baik saja." Kata tiara yang tanpa sadar telah membongkar rahasianya sendiri yang melakukan pertemuan rahasia dengan Jonatan di kafe Jasmine.     

"Oh, ya. Tidak sengaja? Tetapi aku melihat semuanya. Bahkan aku ingin sekali memukulnya saat itu, ketika memelukmu. Ingin aku membuat remuk seluruh tulangnya, hingga tak sanggup bangun lagi. Tetapi Glen malah menghentikan aku dan membuatku seperti orang gila. Pernahkah kau memikirkan perasaanku?" Tanya yohan yang mencoba meluapkan emosinya, tetapi masih berusaha mengendalikan dirinya.     

Dengan cepat tiara berdiri dan mendekap tubuh yohan dengan erat.     

"Sayang, diam! Semuanya tidak seperti yang kau pikirkan. Aku sudah tidak ada perasaan dan hubungan apa-apa dengan jonatan. Semuanya hanya kebetulan saja. Dia memelukku juga tanpa izinku. Aku tidak mengharapkan itu. Percayalah kepadaku, aku tidak pernah mengkhianatimu." Kata tiara menjelaskan sekali lagi kepada suaminya.     

Yohan hanya diam sejenak membiarkan Tiara melanjutkan perkataannya. Yohan kali ini tidak akan menyela atau bertanya. Ia akan membiarkan istrinya memberikan penjelasan sesuai keinginannya, tanpa ada paksaan atau tekanan darinya. Dengan begitu tiara akan lebih merasa nyaman dan percaya kepadanya.     

Tiara kembali duduk di pankuan suaminnya dan menatap mata yohan dalam-dalam.     

"Sayang, Sebenarnya aku kemarin bertemu dengan Jonatan di sebauh cafe. Tetapi aku mengatakan kepadamu bertemu dengan teman lamaku. Dia memintaku datang untuk hal pekerjaan yang tertunda. Bolehkah aku Bertanya?" Kata tiara yang juga merasa penasaran akan dokumen kontrak yang akan di bawa oleh Jonatan nanti.     

"Tentu saja, apa yang ingin kau tanyakan. Apakah kau yang memintanya melakukan hal itu? Dia berkata seperti itu kepadaku." Tanya tiara meminta kejelasan, sebelum melangkah lebih lanjut. Wanita cantik  ini sendiri sedikit bimbang tentang hal itu. Meskipun pada awalnya ia sempat percaya dengan ucapan jonatan. Tetapi aneh Sekali, jika benar yohan yang memberikan perintah. Mengapa suaminnya ini malah tidak memberikan informasi sedikitpun soal hal itu kepada Tiara.     

"Apa menurutmu aku akan melakukan hal bodoh seperti itu?" Kata yohan berbalik Bertanya.     

Tiara hanya menggelengkan kepalanya. Jika melihat sifat suaminnya yang posesif itu, rasanya tidak mungkin yohan sengaja membiarkan tiara dan Jonatan behubungan kembali. "Ada sesuatu yang tidak beres disini." Kata tiara di dalam hatinya.     

"Dia sedang bermain-main denganmu. Kau harus berhati-hati, jangan sampai masuk kedalam jebakan Jonatan lagi. Aku akan melindungimu. Kau harus mengatakan segala sesuatu yang berhubungan dengan Jonatan kepadaku." Kata yohan yang mengecup kening Istrinya, kemudian menyandarkan kepala tiara di dadanya.     

"Ya, aku percaya kepadamu. Kau pasti akan selalu melindungiku." Kata tiara yang memeluk erat tubuh suaminya. Akhirnya kesalah Pahaman diantara mereka berdua telah hilang. Yohan tidak lagi bersikap dingin dan kecemburuan tiara kepada Jennifer pun sudah hilang.      

Tiara sudah sangat bersyukur telah memiliki suani6 yang sangat pengertian dan mencintainya, seperti yohan. Laki-laki yang mau menerima kekurangan dan kelebihannya. Tiara yang kurang peka, keras kepala, sering membuat masalah dan menyusahkan bagi suaminya. Tetapi yohan sama sekali tidak pernah mengeluh mengahapi sikap Tiara uang seperti itu. Mana mungkin tiara akan melirik Jonatan, jika suaminnya sudah memiliki segalanya yang ia butuhkan.     

Yohan menjentikkan jarinya, dan pelayan pun masuk keruangan itu dengan membawa beberapa pakaian pesta yang yelah di sesuaikan dengan kondisi tiara yang sedang hamil sekarang.     

"Sayang cobalah gaun-gaun ini. Kita akan pergi ke pesta ulang tahun asisten Steve." Kata yohan meminta para pelayan itu mendekat dan membantu Istrinya untuk berganti pakaian.     

Setelah selesai berganti pakaian pesta. Yohan dan tiara menuju aula pesta di hotel itu.     

"Sayang, apakah kau takut?" Tanya yohan kepada tiara. Yohan hanya takut kejadian di kantor waktu itu terulang lagi.      

"Tidak, jika kau ada bersamaku. Apa yang harus aku takutkan?" Kata wanita cantik ini dengan senyuman manisnya. Senyuman itulah yang sudah lama dinantikan oleh yohan sedari tadi. Senyuman bagaikan mentari yang bersinar di pagi hari. Bagaikan pelangi yang muncul setelah hujan.       


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.