CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

636. Jangan sampai hamil!



636. Jangan sampai hamil!

0Jerry melihat kearah sonya. "Oh, jadi kau masih mencintaiku?" Kata direktur Jerry jiang yang mulai menggoda istrinya. Jerry Sadar selama ini ia terlalu acuh dan tidak pernah romantis sama sekali dengan istrinya. Jerry hanya berfikir Keluarganya akan bahagia jika mereka kaya raya.     

"Hah! Apa?!" Kata Sonya yang Hanya bengong dan bingung untuk mengatakan apa.      

"Apa suamiku sedang menggodaku?" Kata sonya dalam hatinya sambil tersenyum manis kepada direktur Jerry Jiang.     

"Tidak!" Jawab sonya singkat, seolah-olah tidak perduli dengan pertanyaan suaminnya. Meskipun sebenarnya Sonya mencintai suaminya. Jika tidak, mana mungkin sonya masih bertahan menjadi istri Jerry jiang yang acuh dan tidak perhatian itu sampai sekarang.     

"Apa?!Tidak?" Kata direktur Jerry yang sedikit bingung dan terkejut mendengar Jawaban Sonya. Namun Jerry jiang sadar, jikalaupun istri dan anaknya mencintainya hanya karena harta. Itu juga salahnya sendiri, yang sejak awal membangun rumah tangga dengan pemikiran yang salah.      

"Haist.... Sudahlah. Berikan aku minum sekarang." Kata direktur Jerry Jiang yang memilih untuk diam dan tidak membahasnya lagi.      

Sonya hanya tersenyum melihat wajah suaminya yang kecewa dan sedih itu. Mungkin di benak Jerry jiang sangat Kecewa. Bagaimana jika Jerry benar-benar sakit parah dan tidak sembuh-sembuh? Bagaimana jika dia benar-benar bangkrut dan tidak memiliki harta benda lagi? Apakah mungkin istri dan anak-anaknya juga akan membuangnya begitu saja. Seperti yang Jerry lakukan selama ini? Bertidak semena-mena kepada anak dan istrinya, hanya untuk membesarkan perusahaan yang Sekarang mengalami masalah itu. Jika hal itu sampai terjadi, Mungkin Jerry sendiri tidak tahu apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Itu adalah nasib buruknya yang ia peroleh dari perbuatannya sendiri.     

Sonya mengambil air dan membantu suaminya untuk meminumnya.     

"Aku tidak pernah... Tidak pernah, tidak mencintaimu sebagai suamiku." Jawab sonya setelah Jerry jiang selesai minum.      

Jerry jiang hanya tersenyum mendengarnya. Rupanya sonya tadi hanya mengerjainya saja. Tetapi memang Jerry juga meihat banyak perubahan besar dari perilaku Istrinya akhir-akhir ini.      

"Aku mau istirahat lagi. Kau sebaiknya jiga6 istirahat di rumah saja. Kau terlihat lelah dan pucat. Kau bisa mengirimkan Xin er untuk menggantikan mu." Jerry Meminta Sonya untuk tidur dan beristirahat di rumah saja dan mendatangkan pembantu mereka sebagai gantinya.     

"Tidak perlu. Aku baru saja pulang. Aku bisa tidur disini sambil duduk." Jawab Sonya yang tidak mau pergi meninggalkan suaminya sendiri di kamar itu tanpa ada seseorang yang menemaninya.     

"Oh, ya. Bagaimana kabar tara di kota J? Aku aku belum menghubungi Han sama sekali untuk menanyakan kabar tara kepada Han. Aku harap tara tidak membuat Han repot." Tabya direktur Jerry yang berpura-pura tidak tahu kalau tara sudah kembali ke kota S dan bahkan telah menggantikan dirinya sebagai direktur di perusahaan Jiang grup untuk sementara waktu.     

Sonya bingung harus menjawab apa. Sonya takut kalau suaminya marah, jika tara pulang ke kota S tanpa sepengetahuannya.     

"Oh, dia baik-baik saja. Sayang, apakah soal tara bekerja atau tidak di perusahaan Han itu sangat penting?" Tanya sonya sebelum mengatakan hal yang sebenarnya.     

"Sebenarnya juga tidak terlalu penting. Aku hanya ingin tara berubah menjadi lebih baik saja. Kau tahu sendiri, betapa kasar sikap tara dan juga pemalas dalam bekerja. Tara hanya suka berfoya-foya saja. Bagaimana bisa dia memimpin perusahaan dengan sikap seperti itu?" Kata Jerry jiang menjelaskan alasannya mengirimkan tara ke perusahaan putra sahabatnya itu. Disana tara bisa belajar bekerja keras dan menghormati orang lain. Jika hanya di perusahaan sendiri saja, tara pasti tidak akan pernah berubah.     

"Kau benar. Tetapi aku yakin suatu saat tara pasti akan berubah menjadi lebih baik. Ada yang ingin aku katakan kepadamu." Kata sonya yang ingin mengatakan, jika tara ada di kota S sekarang dan pulang bersama Sonya kemarin, saat mendengar papanya sakit.     

"Katakan saja." Jawab Jerry yang terlihat lebih tenang dari sebelumnya.     

"Kau jangan marah. Tara sudah tidak bekerja di perusahaan milik Han. Tara sudah dipecat di hari pertama ia bekerja." Kata sonya menjelaskan kepada suaminya.     

"Puff... Ha... Ha... Aku sudah menduganya. Mana mungkin tara bisa tahan bekerja dengan Han yang sangat disiplin dan Dingin itu." Kata Jerry hanya justru hanya menertawakan ucapan sonya saja.     

"Kenapa kau tertawa? Kau tidak marah?" Tanya sonya yang bingung melihat suaminya justru tertawa. Padahal seharusnya Jerry marah karena tara gagal, bahkan di hari pertamanya bekerja. Bukankah hal itu sangat memalukan bagi putrinya dari keluarga besar Jiang yang berpendidikan tinggi dan terhormat.     

"Kenapa aku harus marah? Hal itu membuktikan bahwa putri kita itu hanya songa betina dikandang sendiri saja. Pemarah, egois, seenaknya sendiri. Tetapi sat di tempat orang lain, dia bukanlah apa-apa. Sudah seharusnya tara malu, dengan begitu tara bisa belajar dari semua kesalahannya." Kata Jerry yang menanggapi kegagalan tara dengan begitu tenang dan santai.     

"Haits... Aku kira kau akan marah, karena itu aku tidak berani memberitahu, kalau tara sekarang berada di kota ini dan berkerja lagi di perusahaan ketika kau sakit." Kata sonya yang sudah bisa bercerita dengan lancar dan tenang. Berbeda dengan tadi, yang takut suaminnya marah dan penyakitnya kambuh lagi.     

"Terserah saja, asalkan tara tidak membuat perusahaan hancur saja sudah cukup. Lagipula aku juga belum bisa kembali bekerja sampai kondisiku benar-benar pulih." Kata Jerry kepada istrinya.     

Sonya dan Jerry mengobrol santai dan sesekali bercanda. Mereka berdua seolah lupa dengan masalah foto dan video yang beredar luas saat ini.     

Tidak terasa malah sudah menjelang. Tara yang sudah berada dirumahnya hanya visa tergeletak tak berdaya di atas tempat tidur, gara-gara bolak-balik kamar mandi karena mual dan muntah.     

"Ada apa denganku sebenarnya? Tidak mungkin aku sedang keracunan makanan? Aku hanya makan di rumah saja, itupun makanan yang sudah biasa pelayan masak setiap hari." Kata tara dalam hatinya.     

Tara memanggil pelayan untuk membuatkan air jahe hangat untuknya, supaya rasa mualnya berkurang.     

Setelah minum air jahe hangat. Cara mendapatkan pesan singkat dari asisten Mo yang mengingatkan, jika Tara pada tanggal 11 besok harus ke luar kota menemui seorang klien penting.     

"Sial! Badan sedang lemes dan pusing begini. Malah harus keluar kota. Mengapa harus aku yang berangkat. Kenapa tidak dia sendiri saja, dasar asisten payah. Sebenarnya siapa bosnya disini, mengapa yang selalu diperintah olehnya." Kata tara yang menggerutu sendiri, karena merasa jabatannya tinggi tetapi berasa pelayan di perusahaan sendiri.     

 Tara mengingat jika besok tanggal 11, bukankah itu berarti ia belum mendapatkan menstruasi bulan ini? "Tidak! Tidak mungkin aku hamil?" Kata tara yang semakin pusing. Tara mencoba menghibur dirinya sendiri dan menganggap hal ini, hanya karena ia telat makan saja dan terlalu stress beberapa hari ini karena pekerjaan kantor yang menumpuk.     

Tara sampai meminum obat tidur gara-gara matanya Sulit terpejam. Tara khawatir, jika ia sampai benar-benar hamil anak Jonatan. Tara sama sekali tidak ingin menikah untuk saat ini, apalagi dengan Jonatan.      

Jonathan memang tampan dan menarik, tetapi hanya cocok sebagai kekasih saja. Sedangkan untuk kriteria suami, tara lebih menginginkan laki-laki yang seperti yohan atau mantan kekasihnya yang dahulu. Akhirnya tara bisa tertidur dengan bantuan obat tidur yang diminumnya.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.