CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

622. Keadaan direktur Jerry yang menyedihkan



622. Keadaan direktur Jerry yang menyedihkan

0Tiara menangis melihat keadaan papa yang terbaring lemah tidak berdaya. Tiara berjslan mendekati direktur jerry jiang dan duduk di samping, sambil menggenggam tangan papanya itu.     

"Papa maafkan aku yang tidak bisa membantu papa. Andaikan saja aku tahu, siapa orang yang membuatnya papa seperti ini? Aku akan membalas mereka berkali lipat. Aku yakin papa tidak bersalah." Kata tiara sambil menagis. Sebenarnya yohan juga tahu, tetapi untuk saat ini yohan memilih untuk diam. Siapa yang sangka, kalau persoalan kecil seperti ini bisa membuat direktur Jerry jiang yang terkenal keras kepala dan gigih falam berusaha bisa tumbang begitu mudah.     

"Sudahlah, sayang. Semua pasti ada jalan keluarnya. Sekarang kita keluar, papamu pasti butuh istirahat." Kata Yohan mengajak istrinya keluar dari kamar direktur Jerry jiang, jika tidak tiara bisa semalam menangis di tempat itu, dan itu tidak baik untuk kesehatannya.     

"Kalian sudah selesai?" Tanya sonya Yohan dan putrinya keluar dari kamar inap suaminya.     

Mata Tiara masih terlihat sembab dan basah karena menangis tersedu-sedu tadi di dalam kamar.     

"Ya, Tiara butuh banyak istirahat. tidak baik baginya jika terlalu lama di rumah sakit." Kata Yohan kepada Sonya, sebab tiara masih sangat sedih Sampai tidak bisa berbicara banyak.     

Kata Sonya yang merasa ikut bahagia melihat perut putrinya buncit karena hamil. Menjelaskan tangannya ingin menyentuh perut Tiara, Tetapi setelah tangannya terlihat mendekat wanita cantik ini Justru dengan cepat menariknya kembali. Sebenarnya Sonya ingin sekali menyentuh calon cucunya itu. Tetapi senyum merasa malu, ketika mengingat perlakuannya kepada Tiara waktu dulu.     

Tiara yang sempat melihat gerakan tangan Mamanya itu segera meraih tangan mamanya dan meletakkannya di atas perutnya.     

"Mama tidak ingin menyapa calon calon mama?" Kata Tiara Rangga tersenyum kepada mamanya.     

senyumnya begitu terharu ketika tangan Sonya menyentuh perut putrinya yang sudah buncit itu. sesekali baby di dalam kandungan Tiara bergerak dan menendang telapak tangan Sonya dengan keras.     

"Ya, tuhan. Dia menendangku." Kata sonya yang terlihat begitu senang, ketika baby di dalam kandungan Tiara seolah merespon sentuhannya.     

Sonya Sudah cukup puas dengan kesempatan yang diberikan oleh Tiara untuk menyentuh calon cucunya yang ada di kandungan putrinya itu.      

"Kalian cepatlah pulang. Tiara kau harus banyak istirahat dan tidak boleh kecapean. Rumah Sakit bukan tempat yang baik untuk. Yohan maafkan aku selama ini yang mungkin banyak melakukan kesalahan kepada kalian berdua. Aku tahu mungkin kalian sangat membenciku. Meskipun itu benar aku pun tidak akan merasa keberatan karena semuanya memang salah Keluarga Jiang. Sekali lagi aku berterima kasih atas bantuan kalian berdua." Kata Sonya yang melangsungkan kakinya pergi meninggalkan tiara dan Yohan, kemudian kembali masuk ke kamar menjaga jiang untuk menjaga suaminya.     

Setelah Sonya pergi, Tiara dan Yohan juga memutuskan untuk kembali ke kediaman keluarga Kim. Disana Tiara akan lebih nyaman karena banyak pelayan yang bisa menjaga dan merawatnya dibandingkan di villa yang hanya ada bibi alaen, tukang kebun dan penjaga saja.     

Saat ini istrinya lebih membutuhkan teman bicara ketika hatinya sedih. Mungkin Hana adalah teman yang baik untuk Tiara saling berbagi cerita ketika Yohan tidak ada di dekatnya.     

------------------------     

KEDIAMAN KELUARGA LEE     

Jonathan kembali menemui Papanya untuk menanyakan perihal dana untuk perusahaan.     

"Papa, Apakah Papa sudah mendapatkan investor untuk proyek kita atau mungkin pinjaman dari rekan bisnis papa?" Tanya Jonathan kepada papanya yang sedang duduk sambil memegang segelas anggur di tangannya.     

Pyarrr...     

Suara gelas pecah dan berserakan di lantai. Itu adalah gelas minuman yang tadinya berada di tangan direktur jian Lee dilemparkan ke lantai karena marah. kemarahan direktur Jian bukanlah kepada Jonathan, melainkan kepada direktur jerigen yang sampai sekarang tidak mengabulkan keinginannya untuk mengucurkan dana ke perusahaan JT group. meskipun direktur Lee sudah berusaha mengancam, bahkan menyebarkan foto-foto mesum direktur perusahaan yang grup itu ke publik. rupanya hal itu sama sekali tidak membuat direktur jari merasa gentar dan tetap bersikukuh dengan keputusannya. Padahal menjadi investor dari perusahaan JT group sama sekali hal kecil untuk perusahaan sebesar Jiang group.     

"Papa, apa yang terjadi?" Tanya jonatan yang terlihat bingung dengan sikap bapaknya.      

"aneh, Mengapa Papa terlihat kesal dan marah kepadaku ketika aku menanyakan soal dana untuk perusahaan? Jangan-jangan Papa gagal mendapatkan uang itu. Sial! uang itu sangat penting untuk perusahaan kami. Meskipun aku berhasil mendapatkan tanda tangan Tiara semua itu jelas tidak cukup. tanda tangan Tiara hanya berguna untuk kami mengelak dan melarikan diri saja dari tuntutan dan hukuman. Tetapi tidak bisa menyelamatkan kami dari kebangkrutan perusahaan yang sudah lama mengalami krisis keuangan ini." Kata Jonathan dalam hati yang menebak-nebak isi pikiran Papanya saat ini.     

"Natan, maafkan papa. Ternyata teman Papa itu sama sekali tidak bisa diandalkan. Sepertinya kita harus menggadaikan kediaman kita untuk menutupi keuangan ini untuk sementara. Bukankah kau memiliki sebuah apartemen? Kita bisa tinggal di apartemen untuk sementara waktu sampai perusahaan membaik." Kata direktur Jian Lee yang sudah mulai putus asa untuk mendapatkan dana dengan waktu yang cepat. Memiliki teman-teman bisnis yang banyak pun terasa percuma, sebab ketika dia jatuh teman-temannya itu justru menghilang dan tidak ada satupun yang muncul untuk membantunya bangkit dari keterpurukan ini.     

"Matilah aku! Aku bahkan sudah membutuhkan apartemen dan juga mobil-mobil ku untuk aku berikan ke perusahaan uangnya. Sebab itulah aku pulang ke kediaman ini. Jika kediaman ini juga dijual untuk menutup dana perusahaan, kamu bisa menjadi gelandangan yang tidak memiliki rumah sebagai tempat tinggal." Kata Jonathan dalam hati yang juga merasa bingung ketika Papanya menanyakan perihal apartemennya.     

"Papa maafkan aku. aku bahkan sudah menjual apartemen dan mobilku kemarin." Kata Jonatan kepada papanya.     

Brakkk...     

"Apa?!" Kata direktur Jian yang terkejut mendengar perkataan Jonathan.     

"Natan, tindakan papa sendiri. Nanti papa akan mencari jalan lain untuk mendapatkan dana secepatnya untuk perasaan kita." Kata direktur siang yang meminta Jonathan untuk meninggalkannya sendiri di ruangan itu. Direktur Jian butuh ketenangan saat ini. Ia tidak ingin diganggu oleh siapapun, sekalipun itu anak dan juga istrinya.     

Jonathan meninggalkan papanya sendiri. tidak lama kemudian setelah Jonathan keluar dari ruangan Papanya, laki-laki tampan ini mendapatkan telepon dari Tara.     

"Tara? Ada apa menelponku?" Kata Jonatan yang merasa malas menerima telepon dari tara. Jonathan masih merasa kecewa dengan tara, karena disaat Jonathan sedang terpuruk dan membutuhkan bantuan. Tara justru menghilang dan tidak mau untuk membantunya.     

*Apa sebenarnya tujuan Tara menelepon Jonathan, dan bagaimana akhir dari perusahaan Jonathan nanti?     

-----------     

*Baca juga novel Saya "Calon istriku yang manis." Terimakasih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.