CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

606. Sakit



606. Sakit

0Yohan sudah selesai mandi dan melihat istrinya sedang duduk diatas tempat tidur sambil memegang handphone miliknya. Tiara menatap Yohan dengan Tajam dan penuh tanda tanya. Mengapa Yohan tidak mengatakan, jika besok akan melakukan perjalanan keluar kota, atau memang belum sempat mengatakan kepada tiara hari ini. Mungkin sedikit menunggu juga tidak akan membuat rugi. Siapa tahu Setelah ini yohan akan bercerita kepadanya. Tiara tidak ingin dalah paham atau mencurigai suaminnya.     

"Sayang, asisten Steve baru saja telepon. Katanya kau akan terbang ke kota J jam 7 pagi." Kata tiara menyampaikan pesan asisten steve kepada suaminya.      

Yohan menoleh ke belakang memandang kearah Tiara sambil merapikan kancing kemejanya.     

"Oh, baiklah. Aku belum menceritakan soal ini kepadamu. Bagaimana kalau kita makan malam dahulu. Aku sudah lapar. Baru nanti, Setelah selesai makan malam. Aku akan menceritakan soal rencana perjalananku ke kota J besok." Kata yohan sedikit mengulur waktu. Lagi pula semuanya telah di rencanakan dengan baik. Alangkah baiknya, jika mereka berdua makan malam dahulu. Dengan begitu, mereka bisa berbicara dengan tenang dengan perut kenyang.     

"Baiklah." Kata tiara dengan senyuman merekah. Tiara tahu, yohan pasti tidak akan menyembunyikan rahasia lagi darinya. Yohan dan tiara pergi untuk makan malam. Di meja makan, keduanya menikmati makanan mereka dengan tenang.     

Setelah selesai makan malam. Tiara dan yohan duduk santai berdua sambil mengobrol. Mereka tidak harus bicara secara sembunyi-sembunyi. Sebab di villa itu hanya ada mereka berdua dan bibi alaen, itupun bibi alaen selalu sibuk dengan pekerjaan rumah.     

"Sayang, besok aku akan ke kota J dan berangkat pagi. Hal ini berkaitan dengan proyek hotel yang di kerjakan Perusahaan Jonatan dan rencana kita." Kata yohan memulai obrolan mereka berdua. Tentu saja semuanya harus di ceritakan secara detail dan perlahan, supaya Istrinya paham dan rencana mereka berdua bisa berjalan lancar.     

"Ya, katakanlah. Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku perlu ikut denganmu ke kota J? Bagaimanapun Jonatan masih menganggapku sebagai penanggungjawab proyek itu, bukqn asisten steve?" Tanya tiara dengan mulut yang masih terus mengunyah cemilan. Entah mengapa sejak hamil, selera makannya menjadi meningkat dan suka sekali dengan cemilan, khususnya buah segar yang rasanya sedikit masam dan telah di potong serta di cuci bersih.     

"Tidak perlu. Jika kau ikut, justru Jonatan akan curiga. Dia tahu, jika penanggungjawab proyek itu sudah aku ganti dengan asisten steve karena kau mengambil cuti panjang. Tetapi dia justru sengaja mengatakan kepadamu, bahwa kau masih menduduki jabatan itu. Ini jelas ada udang di balik batu." Kata yohan yang tidak mengizinkan istrinya untuk ikut serta dengannya. Jika tiara ikut, Semuanya justru akan kacau.     

"Ya, kau benar. Jika aku ikut, Jonatan pasti akan bingung dan semakin waspada karena takut rencananya terbongkar." Kata tiara yang setuju dengan pendapat suaminnya untuk tetap berada di rumah dan membiarkan yohan pergi sendirian, lagipula aku di sini juga masih ada bibi alaen menemaniku.     

"Sayang, kau memang tidak ikut denganku. Tetapi aku juga memiliki tugas untuk mu yang tidsk kalah pentingnya." Yohan membisikkan rencananya dengan pelan di telinga tiara. Hal ini bersifat rahasia, hanya orang-orang yang terlibat dalam rencana ini saja yang mengetahui tentang hal ini.     

Tiara mendengarkan penjelasan suaminnya, sambil menganggukkan kepala. Sebagai tanda, bahwa tiara pahan dengan rencana itu dan bagaimana untuk melaksanakan perannya dengan baik.     

"Sayang, apakah kau mengerti?" Tanya yohan untuk memastikan, bahwa tidak sesuatu yang terlewat dan membuat tiara tidak paham.     

"Aku mengerti. Aku hanya perlu mengikuti instruksi asisten steve saja, bukan?" Kata Tiara dengan serius, supaya meyakinkan yohan.     

"Bagus, jika kau sudah paham jalan rencananya. Berarti kita sudah siap untuk menyambut dan bermain dengan Jonatan." Kata yohan yang kemudian mengajak istrinya masuk ke dalam kamar. Yohan akan menyiapkan beberapa barang yang akan dia bawa besok, serta peralatan yang akan di gunakan tiara sebagai penunjang kelancaran jalannya rencana mereka berdua.     

--------------     

KOTA C, AMERIKA     

Dokter glen sedang menunggu Kitty kecil turun dari kamarnya dan sarapan bersama. Tetapi gadis cantik ini sama sekali tidak keluar dari kamar sejak kemarin, mulai pulang dari tempat kuliah sampai pagi ini. Kitty kecil bahkan tidak turun untuk makan malam bersama dokter glen, sehinga dokter glen meminta pelayan untuk mengantarkan makanan ke kamar Kitty kecil.     

"Bibi, tolong panggil nona muda untuk turun sarapan pagi." Kata dokter Glen memberikan perintah.     

Pelayan itupun melakukan apa yang di perintahkan oleh dokter Glen. Tetapi baru beberapa sebentar saja pelayanan itu sudah kembali dengan wajah terlihat bingung dan khawatir.     

"Ada apa bibi, mengapa kau terlihat bingung? Tanya  dokter glen sambil meletakkan sendok diatas piringnya, setelah selesai dengan sarapannya. Dokter glen memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu, sebab dokter tampan ini sedang ada janji bertemu dengan profesor Jason untuk berkunjung ke rumahnya.     

"Tuan muda, saya sudah mengetuk kamar nona muda berkali-kali dan memanggilnya. Tetapi Nona muda sama sekali tidak menjawab panggilan saya, apalagi membukakan pintu. Saya takut ada apa-apa dengan nona muda." Kata Pelayan itu menjelaskan alasannya terlihat begitu khawatir dan tidak tenang.     

"Mungkin Emelly masih di kamar mandi. Kau jangan terlalu khawatir. Kau siapkan saja makanan untuknya dan antarkan ke kamarnya Sekarang." Kata dokter glen kepada pelayan itu, supaya pelayannya tidak khawatir secara berlebihan.     

Dokter glen memutuskan untuk naik ke lantai atas bersama pelayan sambil membawakan makanan untuk Kitty kecil sarapan, sebelum ia berangkat menemui profesor jason.     

Sesampainya di depan pintu kamar Kitty kecil. Dokter Glen mengetuk pintunya beberapa kali dan memanggil Kitty kecil beberapa kali. Namun seperti yang dikatakan pelayan tadi, tidak ada jawaban atau tanda-tanda pintu akan di buka. Sudah beberapa menit mereka berdua berdiri di depan pintu, tidak mungkin Kitty kecil di dalam kamar mandi saja sampai berjam-jam. Memang apa saja yang akan dilakukan seorang gadis di dalam kamar mandi, Mungkin hanya berendam atau bersih-bersih tubuh.     

"Aneh, ini sudah sangat lama sejak pelayan tadi memanggilnya." Kata dokter glen dalam hati yang mulai curiga dan ikut khawatir, jika terjadi sesuatu dengan Kitty kecil.     

"Emelly, buka pintunya. Jika tidak kau buka juga, akan aku dobrak!" Teriak dokter glen dengan suara yang keras dan sedikit mengancam. Meskipun dokter glen sudah melakukan hal itu, Kitty kecil tidak juga membukakan pintu kamarnya.     

 Brakkk....     

Tanpa banyak bicara dokter glen dengan bantuan Pelayan laki-laki yang baru saja di panggil mendobrak pintu itu dengan keras.      

Saat dokter Glen masuk ke dalam kamar, ia mendapati Kitty kecil terbaring diatas tempat tidur dengan keringat dingin bercucuran di sekujur tubuhnya. Dokter glen segera berlari dan memeriksa keadaan Kitty kecil yang wajahnya terlihat pucat dan tubuhnya gemetar itu.     

"Sial! Sakitnya kambuh lagi." Kata dokter glen berbicara pelan.     

Dokter glen langsung menggendong tubuh Kitty kecil keluar kamar dan membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.     

Saat perjalanan ke rumah sakit, tiba-tiba handphone dokter glen berbunyi. Tetapi dokter tampan ini tidak dapat menerima panggilan itu, sebab  kedua tangannya sedang sibuk menegang dan menyeka keringat gadis cantik itu. Tetapi Teleponnya sekan tidak berhenti berdering, seolah menandakan bahwa panggilan itu sangat penting. Namun tetap saja dokter Tampan ini mengabaikannya, baginya yang paling penting sekarang adalah keadaan Kitty kecil. Jika hanya sebuah telepon saja, tentu Setelah Mereka sampai di rumah sakit dan Kitty kecil mendapatkan pertolongan yang baik, dokter glen bisa untuk menelepon balik orang yang telah meneleponnya tadi.     

Setelah sampai di rumah sakit. Emelly segera mendapatkan perawatan dari petugas medis dsn dokter glen menurus administrasinya. Setelah selesai baru dokter tampan ini melihat handphone miliknya. Dokter glen sangat terkejut, ketika melihat yang memghubunginya adalah nyonya Kim.     

"Tante Kim? Matilah aku! Aku haru bagaimana menjelaskannya. Ini pasti yohan yang memberitahu tante Kim, jika aku pergi ke Amerika menyusul Kitty kecil." Kata dokter glen yang mengalami kebingungan ganda.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.