CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

604. Kabar burung yang mulai tersebar luas



604. Kabar burung yang mulai tersebar luas

0Asisten Steve bisa menghela nafas lega, orang-orang yang telah membuat onar di ruangan sampai jeruk telah pergi begitu saja tanpa perlawanan yang berarti dari presdir.     

"Saya tidak menyangka, jika presdir bisa mengatasi masalah tuan besar Tang dan sekretaris Tang dengan mudah. Pada awalnya, saya sempat merasa khawatir. jika mereka berdua akan membuat keributan di ruangan ini, Karena itulah saya dengan cepat berlari ke ruangan ini untuk memberikan informasi kepada presdir. Asisten steve melihat sendiri, bagaimana cara presdir dengan tenang menghadapi tuan besar tang dan  sekretaris Tang. Hal ini benar-benar membuat saya takjub dan kagum kepada anda." Kata asisten Steve menyampaikan perasaan yang yang di rasakannya, ketika melihat cara sang presdir mengatasi sebuah masalah yang cukup besar tanpa emosi tinggi.     

"kau terlalu berlebihan dalam memuji ku, masalah kecil seperti ini kau hanya perlu memegang kartu as yang merupakan kelemahan mereka saja untuk membuat mereka terdiam tidak berkutik melawanmu, tanpa kau harus mengeluarkan banyak tenaga dan emosi yang berlebihan. Steve kau masih muda dan masih harus banyak belajar menghapi orang-orang licik yang beraneka ragam di luar sana." Kata sang presdir sambil menepuk bahu asisten steve. Yohan yakin, jika suatu saat nanti laki-laki di hadapannya itu akan menjadi orang besar yang hebat dalam dunia bisnis dan Mungkin saja lebih dari dirinya.     

"Terimakasih presdir telah begitu percaya kepada saya. Menjadi asisten anda saja saya sudah sangat bersyukur dan merasa beruntung." Jawab asisten steve sambil tersenyum. Sang presdir memang orng uang dingin dan sedikit posesif, tetapi dia juga orng yang tegas dan bertanggungjawab. Hal itulah yang membuat asisten steve mengidolakan sang presdir secara diam-diam.     

"Bukankah kau tadi sedang mengerjakan sesuatu yang penting? Cepat kembalilah bekerja, atau Semua akan kacau nanti." Kata yohan mengingatkan asisten Steve soal pekerjaan yang telah di tinggalkan sebelumnya, hanya gara-gara kedatangan Tania dan Papanya.     

"Oh, saya hampir lupa. Kalau bengitu saya kembali ke ruangan saya terlebih dahulu." Kata asisten steve meninggalkan ruangan sang presdir untuk melanjutkan pekerjaannya.     

Setelah asisten steve pergi, sang presdir juga melanjutkan pekerjaannya seperti biasanya. Hanya sakit satu hari saja, pekerjaan yohan sudah menumpuk seperti selama satu Minggu tidak disentuh dan dikerjakan olehnya. Sepertinya, hari ini yohan harus pulang sedikit telah untuk menyelesaikan semuanya, atau paling tidak menyelesaikan hal yang penting dan mendesak terlebih dahulu saja.     

Yohan menelepon asisten Steve dari ruangannya. Laki-laki tampan ini meminta supaya asisten Steve memesankan tiket pesawat untuk ke kota J besok. Mungkin hari ini sedikit mendadak untuk Tiara nanti, tetapi akan menjelaskannya secara detil. Yohan yakin istrinya itu pasti akan bisa mengerti dan memahami keadaannya saat ini, bahwa semua yang dilakukan Yohan ini adalah demi kebaikan Tiara bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi atau keuntungan perusahaan belaka.      

Yohan menyiapkan beberapa dokumen yang mungkin akan diperlukan nanti saat di lokasi proyek. Hanya untuk berjaga-jaga saja, sebab kunjungannya kali ini bisa di katakan mendadak dan bertujuan untuk mengejutkan Jonatan.     

waktu terus berjalan begitu saja hingga tak terasa hari sudah menjelang sore dan waktunya bagi yohan untuk pulang dari kantor. sebenarnya pekerjaannya bisa dikatakan belum selesai. tetapi Yohan juga harus pulang lebih awal dan membatalkan untuk lembur. Sebab Yohan juga harus menyiapkan beberapa barang yang akan dia bawa ke kota J besok, meskipun kemungkinan besar yohan tidak akan menginap di kota J dan langsung pulang kembali ke kota S setelah urusannya selesai.     

-----------------------------------     

KEDIAMAN KELUARGA JIANG     

Jerry jiang baru saja sampai di depan kediamannya. Wajahnya terlihat kusut, lesu dan lelah, setelah perjalanan jauh dari luar kota dan mengendarai mobil sendiri tanpa adanya sopir. Pada awalnya Jerry berniat untuk tidak pulang dan memilih untuk menginap di hotel, Tetapi semuanya dibatalkan sebab jerry harus menyusin rencana untuk menghadapi 3 orang yang saat ini mengancam ketenangan Keluarga dan Perusahaannya.     

baru saja Jerry jiang menutup pintu mobil dan berjalan menuju teras rumah. handphone miliknya sudah ramai dengan pesan masuk dan juga telepon dari asisten Mo.     

"Hallo, asisten Mo. ada apa engkau menelponku sore-sore begini. apakah ada hal yang penting? "Tanya direktur Jerry jiang yang baru saja menerima telepon asisten pribadinya itu.     

"Direktur, tolong cek link berita yang saya kirim untuk anda.semua orang sedang membicarakan Anda perihal masalah ini bahkan beberapa klien kita sudah menelepon dan bertanya apakah foto-foto itu benar-benar anda?" Kata asisten Mo kepada direktur Jerry.     

Asisten Mo baru saja mengirimkan link berita yang berisi tentang foto-foto Jerry dengan seorang wanita. Meskipun foto itu pada wajah Jerry jiang sedikit dikaburkan untuk gambarnya dan hanya memperlihatkan wajah wanitanya. Tetapi tidak sedikit dari para pembaca yang menebak-nebak, bahwa artikel berita dengan judul' pengusaha kaya dan sukses butuh kehangatan' itu adalah direktur Jerry Jiang.     

"Baiklah, aku akan segera melihatnya. Nanti aku akn menghubungimu lagi, jika sudah selesai." Kata direktur Jerry jiang yang sudah merasa lelah dan ingin istirahat sejenak.     

"Sial! Mereka benar-benar melakukan apa yang mereka katakan." Kata direktur Jerry jiang bergumam pelan.     

Jerry Jiang masukke dalam rumah dengan lanfkah kaki kurang bersemangat. Tetapi ternyata di ruang tamu ia sudah di tunggu oleh Sonya dengan wajah cemberut dan marah. Sepertinya wanita cantik ini juga sudah melihat artikel berita online itu.     

"Siapa wanita itu?" Tanya sonya dengan wajah serius dan penuh dengan ekspresi cemburu. Matanya terlihat merah dan sembab seperti baru saja menangis.     

"Wanita apa? Jangan sembarang! Aku lelah dan ingin istirahat. Jadi, jangan ganggu aku dengan pertanyaan-pertanyaan konyol itu" kata Jerry jiang yang melangkahkan kakinya pergi begitu saja, tanpa perduli dengan perasaan Sonya.      

Sebenarnya Jerry jiang bukanya tidak perduli atau tidak mau menjelaskan kejadian sebenarnya. Tetapi jika hanya cuma bicara saja, tanpa bukti. Semuanya seakan sia-sia saja, yang ada pertengkaran mereka akan semakin sengit dan besar.     

"Tidak! Kau tidak boleh pergi, sebelum mengatakan siapa wanita ini?" Kata sonya sambil memperlihatkan foto di handphone miliknya.     

"Mana aku tahu? Tanya saja orang yang membuat berita itu. Memang kau pikir aku para normal yang tahu semuanya." Kata Jerry jiang menampik dan mengingkari, jika dia mengenal wanita di dalam foto itu. Meskipun hanya bertemu satu kali, setidaknya Jerry jiang masih bisa mengenali dengan wajah wanita cantik yang digunakan untuk menjebaknya itu.     

"Kau bohong! Laki-laki di sampingnya itu adlah kau! Jangan mengelak lagi." Kata sonya mulai berteriak dan membentak suaminnya dengan suara keras.     

"Kamu jangan sembarang bicara, darimana kamu tahu itu aku?! Wajahnya saja tidak jelas." Kata Jerry jiang yang membalas berteriak kepada istrinya. Sebenarnya Jerry tidak ingin marah atau melampiaskan rasa kesalnya kepada sonya. Tetapi kata-kata istrinya ini benar-benar telah membuat emosinya naik dan hilang kesabaran.      

Jerry jiang menghempaskan tangan Istrinya fan berjalan dengan cepat menuju     

Ruang kerjanya dan menguncinya dari dalam. Untuk sementara waktu, bersembunyi dan diam mungkin jalan terbaik untuknya, daripada ribut dengan Istrinya untuk sesuatu yang Jerry Jiang sendiri tidak mengingat semua detail kejadiannya. Setahu Jerry Jiang, dia hanya minum di bar dan tersadar dan sudah berada di kamar hotel dengan seorang wanita.      

 Sonya tetap mengikutinya dan menggedor-gedor pintu ruangan itu dari luar. Meskipun sonya berteriak meminta penjelasan Kepada suaminnya. Tetapi Jerry jiang tetap akan diam saja, Sampai Jerry memiliki bukti bahwa dirinya tidak bersalah. Sonya menangis dan duduk di depan pintu ruangan kerja Jerry, sedangkan Jerry berbaring di sofa di dalam ruang kerjanya dengan kepala pusing tujuh keliling. Handphone miliknya seakan berhenti berdering dan pesan masuk pun mulai bertumpuk entah berapa. Jerry jiang sama sekali tidak ingin melihat, apalagi menerima telepon untuk saat ini.     

*Akankah Jerry jiang berhasil menyelesaikan masalahnya kali ini, tanpa mengalami kerugian besar atau menyerah kepada ancaman orang-orang jahat itu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.