CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

595. Si baby marah



595. Si baby marah

0"tidak! Mengapa aku harus kabur dari mama?" Kata tiara mengelak dari tebakan yohan. Meskipun itu benar.     

"Sayang, kau tidak akan bisa membohongiku. Kau pasti ingin melakukan banyak hal yang sudah lama tidak bisa kamu lakukan selama berbulan-bulan ini. Memasak dengan bibi alaen, menanam bunga, jalan-jalan, mengusiliku dengan bebas tanpa takut di marahi mama dan seterusnya. Apakah jawabanku masih salah?" Kata yohan tersenyum menyeringai. Yohan yakin tebakannya kali ini tidak mungkin salah lagi. Jikalaupun salah, itu hanya akal-akalan istrinya saja yang malu mengakuinya. Bukan karena yohan yang tidak paham isi hati Istrinya.     

"Cup"      

Tiara mendaratkan kecupan manis di bibir suaminya sambil tersenyum.     

"Sayang, kamu memang sangat mengerti aku. Jika kamu sudah tahu apa yang aku inginkan, terus apa yang akan dilakukan suami tercinta ke ini untuk mengabulkan keinginan istrinya." Kata Tiara yang mulai mengeluarkan kata-kata manis dan pujian untuk suaminnya. Tiara sudah mulai pintar merayu karena belajar dari suaminnya yang sedikit mesum dan usil ini.     

"Apakah kau sedang memujiku sayang? Sayangnya, semuanya ada pamrihnya." Kata yohan merasa sedikit tidak puas. Meskipun yohan sudah merasa senang, jika Istrinya itu bermanja-manja dengan manis seperti ini. Ya, meskipun untuk mendapatkan sesuatu balasan kecil darinya. Tetapi setidaknya Tiara sudsh tidak malu lagi meminta sesuatu kepadanya.     

"Baiklah, aku akan mengabulkan satu persatu permintaan mu. Tetapi setiap permintaan kau juga harus membayarnya kepadaku. Bagaimana?" Kata yohan yang berusaha melakukan negosiasi kecil dengan istrinya. Kesepakatan saling menguntungkan, dan manis tentunya.     

"Dasar pelit! Membantu istri sendiri saja harus membayar, memang sejak kapan Presdir kim menjadi kekurangan uang." Kata tiara yang merejuk sampai membuang muka tidak mau menatap wajah suaminnya yang sedaritadi hanya tersenyum-senyum sendiri itu.     

Bagi yohan, semakin tiara jengkel ddan merajuk manja. Yohan semakin senang dan gemas melihatnya. Lebih senang lagi, jika yohan melihat tiara bisa tertawa lepas tanpan beban di dalm hatinya.     

"Namanya juga pengusaha. Ya harus memikirkan untung dan ruginya. Kalau rugi terus kapan suksesnya." Kata yohan dengan sengaja membelokkan kata-katanya dan membuat Tiara semakin sebal kepadanya.     

"Dasar kamu ya, sayang. Sama istri sendiri saja masih hitung-hitung. Rasakan ini!" Kata tiara yang mulai mencubit kecil-kecil sekujur tubuh yohan.     

"Aw... Aw..." Keluah yohan yang langsung dengan cepat membalikkan posisinya di atas tibuh Istrinya. Bukan menindih, tetapi hanya menyentuhnya dadanya diatas perut buncitnya istrinya.     

"Oh, benda bulat ini mengahalangi ku menyentuhmu secara langsung." Kata yohan sambil memandang kearah perut Istrinya.     

"Ha... Ha..." Tiara hanya tertawa saat mendengar suaminnya menyebut perutnya yang membuncit karena hamil dengan sebutan ' benda bulat'.      

"Kenapa kamu tertawa? Memang dia bulat, bukan?" Kata yohan yang terlihat cuek, tetapi sebenarnya yohan sengaja melakukannya hanya untuk membuat Istrinya tertawa.     

"Awas, nanti baby kita marah." Kata tiara sambil terus tertawa kecil.     

"Memang baby nya mau marah. bagaimana caranya? Dia saja masih di dalam sana." Kata yohan santai dan menganggap kata-kata Istrinya hanya bualan saja dan tidak mungkin terjadi.     

Tidak lama kemudian, yohan merasakan ada yang menendang dadanya dari bawah. Tendangan ibu berasal dari benda bulat yang sejak tadi yohan tempel terus menerus.     

"Ah, sayang. Baby menendangku." Kata yohan terkejut dan segera bangundan duduk disampingnya tiara.     

Yohan memandang perut tiara yang sengaja ia singkap pakaian penutunya. Yohan ingin mengamati gerakan baby di dalam kandungan Istrinya dari gerakan perut Istrinya. Yohan membelai lembut perut tiara dan berusaha merasakannya.     

"Aku sudah bilang tadi. Nanti baby akan marah, jika papanya mengejeknya. Kamu tidak percaya. Baby bisa mendengarkan suara di sekitarnya, meskipun tidak mengerti sepenuhnya atau maksud dari suara itu." Kata tiara menjelaskan kepada suaminya.     

 Yohan hanya tersenyum dan berbaring kembali sambil memeluk istrinya.     

--------     

BAR-H KOTA S     

Direktur Jian Lee dan direktur Pei sudah bertemu dan memesan sebuah ruangan khusus untuk bersenang-senang seperti biasanya. Minuman dan wanita sudah menjadi aksesoris yang biasa mereka pesan satu paket di dalamnya. Tidak seru rasanya, jika hanya minum-minum saja sampai mabuk. Tampa adanya mahluk indah yang di sebut wanita cantik dan seksi yang melayani mereka.     

"Hei, direktur Jian. Mengapa wajahmu terlihat kusut seperti pakaian yang tidak di setrika itu. Tersenyumlah, di sini banyak wanita cantik. Sayang sekali, jika di sia-siakan." Kata direktur Pei mengejek kecil sahabatnya itu.     

"Ayolah kawan. Bagaimana aku bisa bersenang-senang, jika perusahaanku diambang kebangkrutan." Kata direktur Jian mengeluh dan mencoba menceritakan masalah yang sedang ia hadapi.     

"Kalian pergi dulu." Kata direktur Pei meminta para wanita penghibur itu untuk menjauh sementara waktu, Sampai Mereka berdua selesai berbicara.     

"Ceritanya kepadaku, mengapa perusahaan mu bisa seperti itu?" Kata direktur pei bertanya dengan ekspresi wajah serius. Meskipun direktur pei sendiri tidak yakin bisa membantu, jika itu sudsh berhubungan dengan masalah keuangan yang jumlahnya cukup besar. Sebab, perusahaan direktur pei sendiri sedang tidak dalam keadaan keuangan yang stabil. Jadi, direktur pei juga tidsk Mungkin membahayakan perusahaannya sendiri hanya untuk membantu perusahaan milik direktur Jian.     

"Perusahaanku sedang terlilit hutang karena mengerjakan sebuah proyek besar milik perusahaan Lianxi Grup. Aku sedang memerlukan kucuran dana segar secepatnya. Apakah kau bisa membantuku?" Kata direktur jian bertanya kepada direktur Pei, dengan harapan sahabatnya ini bisa membantunya.     

Direktur pei menepuk punggung direktur Jian.     

"Maaf, bukannya aku tidak mau membantu. Tetapi kau tahu sendiri, perusahaan milikku tidak lebih besar dari perusahaan milikmu. Sepertinya kau membutuhkan dana yang cukup besar dan tidak mungkin perusahaanku bisa memberikannya. Bagaimana jika kita tunggu presdir William, Mungkin dia bisa membantumu. Kau tahu, diantara kita, dia yang memiliki kekuatan finansial lebih besar." Kata direktur pei berusaha menenangkan direktur Jian. Walaupun di dalam hatinya berkata lain.      

"Cih! Meskipun aku bisa membantumu. Aku juga tidak akan melakukannya. Kau pikir mudah mencari dana sebesar itu dalam waktu singkat. Dimana saja kau, saat putraku terkena madalah dan Sampai sekarang masih berada di dalam penjara? Seenaknya saja kau minta bantuan di saat jatuh, disaat aku jatih kau malah menghilang." Kata direktur pei dalam hati.     

Tidak lama kemudian presdir William masuk kedalam ruangan itu dengan wajah di tekuk kusut. Sepertinya laki-laki ini sedang dalam masalah juga.     

"Hei, kawan kau sudah datang. Mengapa kau terlihat murung. Tidak pantas terasanya seorang presdir William terlihat kusut wajahnya, seperti baru kalah judi ratusan juta dollar saja." Kata direktur pei bercanda dan mengejek kecil, seperti yang ia lakukan kepada direktur jian sebelumnya.     

"Aku memang baru kehilangan lotre. Salah satu klienku membatalkan kerjasama hari ini." Jawab presdir William yang langsung saja menghempaskan tubuhnya dengan kasar ke sofa empuk di belakangnya.      

Direktur pei segera menuangkan segelas minuman dan memberikannya kepada presdir William.     

"Minumlah ini, supaya kau bisa lebih tenang." Kata direktur pei, yang memberikan segelas juga kepada direktur Jian.     

Mereka bertiga Akhirnya minum-minum sejenak, sebelum direktur jian menyampaikan maksudnya dan bercerita tentang masalahnya Kepada presdir William. Awalnya direktur Jian memiliki harapan besar kepada dua sahabatnya ini, tetapi setelah direktur Pei menolak untuk membantunya. Harapannya kali ini hanya ada pada presdir William, tetapi sepertinya keadaan presdir William sekarang juga kurang baik. Direktur jian merasa sangat stress dan tertekan, ia tidak yakin jika presdir William juga akan bisa membantunya. Meskipun seperti itu, direktur jian harud tetap mencobanya.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.