CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

593. Sebenarnya tidak rela



593. Sebenarnya tidak rela

0Setelah selesai mengobrol dengan Yohan dan Tiara serta istrinya, Tuan Kim segera meminta izin untuk pergi keluar sebentar karena ada ada urusan yang harus diselesaikan. Sebenernya Tuan Kim ada janji dengan Tuan tang sore ini, tetapi karena Tuan Kim sedang ada pertemuan penting mereka berdua akhirnya membatalkan janji untuk bertemu hari ini.      

Setelah Tuan Kim pergi beberapa saat kemudian asisten Steve pun tiba di villa untuk bertemu dengan sang presdir. setelah lahiran selesai menelpon tadi asisten Tampan itu segera mencari berkas-berkas dan juga barang bukti yang berkaitan dengan kecurangan proyek pembangunan yang dilakukan perusahaan JT group milik Jonathan. Di tangan asisten staf sekarang telah ada beberapa dokumen yang sudah siap untuk dilaporkan kepada sang presdir sebagai salah satu bahan pertimbangan menyusun rencana pembalasan untuk Jonatan yang telah berani berkhianat dan menyalahi kontrak yang telah ada.     

"Selamat sore nyonya besar, Presdir dan ibu Tiara." Kata asisten Steven memberikan salam sambil tersenyum manis.     

"Selamat sore juga asisten Steve. Mari silakan masuk ke dalam." Kata Tiara mempersilahkan asisten Steve untuk masuk ke dalam Roma dan duduk di ruang tamu.      

Setelah sampai di ruang tamu mereka berempat duduk saling berhadapan. nyenyak in terlebih dahulu mengajak mengobrol asisten Steve sekedar basa-basi saja. Mulai dari menanyakan kabar asisten tahapan ini sampai kabar perusahaan milik putranya. Setelah selesai mengobrol dengan asisten Steve sebentar. Nyonya Kim meminta izin untuk kembali ke kamarnya, sekaligus mengantarkan Tiara ke kamarnya untuk beristirahat atau mengerjakan sesuatu yang lainnya.      

nyonya kim tahu kedatangan asisten pasti ada sesuatu hal yang penting yang akan disampaikan kepada Yohan. Rasanya tidak Mungkin asisten tampan itu datang dengan membawa setumpuk berkas di tangannya hanya untuk mengunjungi atau menjenguk atasannya yang sedang sakit atau sekedar main ke rumah saja. Jika Yohan memiliki urusan penting dengan asisten Steve dan akan berbicara secara pribadi di ruang kerja Yohan. Akang baiknya, jika tiara beristirahat di dalam kamarnya saja, daripada melakukan hal yang tidak jelas tanpa pengawasan mama mertuanya itu.     

Di saat nyonya Kim dan Tiara naik ke lantai atas menuju kamar masing-masing. Yohan dan asisten Steven melakukan hal yang sama dengan memasuki ruangan kerja Yohan. Setelah keduanya berada di ruang kerja itu dan menutup pintunya rapat-rapat. Asisten steve segera meletakkan dokumen yang ada di tangannya di meja kerja sang presdir.     

"Presdir, ini adalah laporan dari orang-orang kita yang ada di perusahaan Jonatan dan juga orang yang kita letakkan di proyek itu sebagai pekerja. Mereka mengatakan, jika perusahaan JT Group akhir-akhir ini menggantikan bahan-bahan bangunan dengan kualitas yang semakin lama semakin menurun/rendah. Bahkan ada bagian dari geung itu yang sempat roboh, meskipun hanya sebagian kecil saja." Kata asisten steve yang memperlihatkan foto bangun yang runtuh dan beberapa foto bahan bangunan yang di gunakan oleh Jonatan untuk membangun proyek itu.     

Setelah yohan melihat semua foto-foto itu, dan beberapa laporan yang sangat berbeda dengan kenyataannya. Tentu saja hal ini membuat sang presdir naik pitam dan emosi. Di tambah lagi, asisten Steve mendapatkan sebuah informasi rahasia dsri dslam Perusahaan Jonatan yang berhubungan dengan Tiara. Yang pastinya informasi iti fi dapatkan dari sumber yang dapat dipercaya.     

Bruakkk...     

Yohan menggebrak meja kerjanya untuk melampiaskan kemarahannya. Yohan tahu, jika Jonatan itu licik. Tetapi ia juga tidak menyangka, selain mencurangi bahan yang digunakan. Jonatan juga dengan nekat menyiapkan jebakan untuk Tiara.      

"Brengs*k! Beraninya Jonatan menangtangku. Aku tidak bisa membiarkan tiara jatuh kedalam jebakan playboy sialan itu. Jonathan benar-benar tidak punya hati, tidak cukupkah dia menghianati Tiara satu kali? Dan sekarang dia justru ingin menjadikan wanitaku sebagai kambing hitam untuk bermusuhan denganku. Hebat sekali dia! Steve, siapkan semua dokumen yang benar. Kita akan melakukan permainan yang sama dengan Jonatan." Kata yohan meminta asisten steve untuk menyiapkan dokumen kontrak benar dan merupakan kesempatan awal dengan perusahaan JT Grup tanpa ada perubahan sedikitpun.     

"Baik presdir."     

Asisten Steve mengerti dan dapat membaca gelagat yang mencurigakan dari perusahaan Jonatan sama seperti yohan. Kemungkinan besar menurut prediksi asisten steve Jonatan juga akan melakukan pergerakan lebih cepat dalam waktu dekat ini. Mengingat Perusahaan Jonatan sudah berada dalam masa Krisis parah.     

Jonatan membisikkan sebuah rencana yang bagus kepada asisten pribadinya itu,untuk mengerjai Jonatan. sekaligus membuatnya jatuh bersama Perusahaan miliknya. Ini adalah sebagai balasan dari yohan.      

Asisten Steve mendengarkan dengan seksama dan memahami apa yang harus menjadi bagiannya, apa yang harus di lakukan dan juga dipersiapkan. Semuanya harus direncanakan dengan matang dan jangan sampai ada sedikitpun kecacatan dalam pelaksanaannya.      

"Bagaimana? Apakah kau mengerti?" Tanya sang presdir.     

"Ya, presdir. Saya mengerti. Saya akan menyiapkan semuanya Segera. Saya akan menyiapkan semua dokumen yang anda sebutkan tadi, Serta mengatur lokasi pertemuan ibu tiara dan direktur Lee." Kata asisten steve yang sudah memahami peranannya dalam rencana sang presdir.     

"Oke, kau siapkan Semuanya. Untuk tiara, biar aku yang mengurus dan menjelaskan rencana ini kepadanya." Kata sang presdir kepada asisten steve.      

Yohan dan asisten Steve yang sudah selesai berdiskusi tentang masalah Jonatan. Akhirnya keluar dari ruangan kerja yohan. Asisten steve segera meminta izin untuk pukang ke rumahnya dan menyiapkan segalanya. Mungkin rencana ini akan sedikit memerlukan waktu lebih untuk asisten Tampan ini menyiapkan dengan sempurna, mulai dokumen, lokasi dan orang-orang yang akan mendukung dalam pelaksanaannya. Tentu saja semuanya harus diambil dari orng kepercayaan yang sudah profesional, sehingga nantinya rencananya itu bisa berjalan dengan lancar dan tidak membuat jonathan curiga sama sekali.     

Yohan kembali ke kamarnya dan menemui Tiara. Hal ini akan yohan sampaikan kepada istrinya segera, jangan sampai Jonatan bergerak lebih cepat darinya.     

"Sayang, aku ingin berbicara denganmu soal jonatan." Kata yohan kepada istrinya, ketika baru saja memasuki kamar.     

Tiara yang duduk sambil bersandar di tempat tidur, Seketika menoleh.     

"Jonatan?! Ada apa dengan dia? Apa dia membuat maslah lagi?" Kata tiara terkejut, sekaligus penasaran. Mengapa tiba-tiba suaminnya ingin membahas masalah jonatan dengannya. Jangan-jangan mantan tunangannya itu membuat maslah lagi dengan yohan.     

"Ya, lebih dari itu. Kali ini kita harus benar-benar membuatnya jera dan jatuh. Tetapi semuanya terserah kau, apakah kau meu membalas rasa sakit yang dulu kau rasakan atau masih ada rasa sayang yang membuatmu tidak tega melakukannya." Kata yohan yang mencoba menelusuri perasaan Istrinya. Apakah Istrinya ini memang sudah benar-benar tidak mencintai mantan tunangannya itu atau di dalam hati tiara masih ada perasaan sayang kepada jonatan, hanya saja tiara tidak bisa memperlihatkan kepadal yohan.     

Semua kecurigaan yohan akan terjawab dalam kasus ini. Jika tiara benar-benar ingin membalas Jonatan, tentu ia akan melakukan perannya dalam rencana ini dengan baik. Tetapi jika tiara masih mencintai jonathan, Mungkin istri yohan itu akan lebih memilih menghianati suaminnya dan menyelamatkan mantan tunangannya itu.     

Yohan menceritakan dengan detail rencana mereka. Meskipun ada rencana cadangan yag mesih yohan sembunyikan. Semua ini yohan lakukan bukan karena laki-laki tampan ini tidka percaya dengan Istrinya. Tetapi justru membantunya Istrinya untuk mengambil keputusan tegas untuk hidupnya sendiri di masa depan.     

"Sayang, sekarang kau yang bisa memilih. Aku atau mantan kekasihmu." Kata yohan dalam hatinya.     

Tiara mendengarkan rencana yohan dengan seksama. Meskipun wanita cantik ini sempat terlihat melamun. Entah apa yang ada dipikiran tiara saat ini, yohan juga tidak tahu. Semua kemungkinan masih saja bisa terjadi. Tiara Mungkin saja bisa lebih memilih Jonatan di bandingkan yohan, begitupun sebaliknya.     

"Baiklah, katakan kepadaku. Apa yang harus aku lakukan sekarang?" Tanya tiara kepada Yohan.     

Yohan hanya tersenyum, meskipun di dalam hatinya sedang bergejolak hebat. Suami mana yang rela Istrinya bertemu lagi dengan mantan kekasihnya. Tetapi yohan tidak ada pilihan lain, selain melakukannya.     

"Telepon Jonatan dan mengajak jonathan bertemu di kafe yang dulu kalian janjian bertemu." Kata yohan menjawab singkat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.