CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

582. Hanya sedikit pembalasan dariku



582. Hanya sedikit pembalasan dariku

0Nyonya kim hanya mendengarkan suaminnya yang sedang berbicara di telepon. Sebenarnya Nyonya kim paham dengan yang di maksud oleh tuan Kim. Tetapi rasa penasarannya juga tidak ingin tinggal diam dan berhenti begitu saja. Mungkin ia akan cara uang lebi aman saja nanti dan tidak mencolok untuk mengetahui semua.      

"Baiklah, sayang. Aku tahu maksudmu. Aku tidak akan ikut campur urusan yohan dan tiara. Jika memang masalah mereka bukan masalah besar. Sekarang  sebaiknya kau pergi beristirahat. Hari sudah malam dan aku juga sudah mengantuk." Kata Nyonya kim yang tidak ingin memperpanjang perdebatan dengan suaminnya. Sifat keras kepalanya membuatnya tidak ingin mengalah begitu saja. Tetapi meskipun begitu, Nyonya kim juga tidak mau membantah perkataan suaminnya kali ini, karena memang yang di katakan suaminnya ada benarnya juga.     

"Baiklah, kamu juga segera istirahat sayang. Selamat malam." Kata tuan kim mengakhiri penggilan teleponnya. Akan lebih baik jika Tuan Kim menanyakannya soal  Tania kepada Yohan, ketika putranya itu sudah kembali ke kediaman Kim saja.     

---------------------     

Keesokan paginya di kota J.     

Tara Masih berdiri dengan bimbang di depan kaca di dalam kamarnya. Cara mereset tidak yakin untuk memakai seragam barunya dalam bekerja itupenghinaan yang diterimanya dari direktur Han sudah sangat keterlaluan titik bagaimana seorang Nona besar seperti Tara harus bekerja sebagai seorang cleaning servis atau office girl. Jangankan untuk membersihkan beberapa ruangan di kantor itu, mencuci piring sendiri saja seumur hidupnya ia belum pernah melakukannya sendiri dengan tangannya. Meskipun ia pernah tinggal bersama Jonathan, tetapi yang melakukan semuanya adalah kekasih tersayangnya itu.     

"Cih! Bagaimana bisa aku memakai pakaian sampah seperti ini? Oh, ya tuhan. Mengapa aku menjadi menyedihkan seperti ini? Hanya untuk menyenangkan papa saja, aku harus sampai menjadi seorang pesuruh yang harus melayani beberapa kebutuhan orang-orang tidak penting seperti pegawai biasa di perusahaan kecil milik Han. Hmm.... Direktur Han, jangan berfikir kau bisa menjadikan aku pelayan seperti yang kau inginkan." Kata tara sambil terus menggerutu di depan cermin dengan memakai seragam barunya.      

Tara segera berangkat ke kantor dengan pakaian seksinya seperti biasa. Sebab ia telah melepaskan kembali seragam yang sempat tara coba di dalam kamarnya dan memasukkan ke dalam tasnya.     

Wanita cantik ini tidak akan pernah mau memakai pakaian itu dari rumah untuk berangkat kerja. Mungkin nanti, ketika sampai di perusahaan ia akan mempertimbangkannya lagi.     

Tidak memerlukan waktu lama bagi Tara untuk Sampai di perusahaan. Sebab tara sengaja berangkat lebih pagi untuk menjalankan rencananya. Hari ini ia harus membalas perlakuan direktur Han kemarin. Jika hari ini ya sampai kekal maka Tara berjanji pada dirinya sendiri akan memakai seragam kerjanya, mulai dari rumah ia berangkat sampai ke perusahaan setiap harinya selama 1 bulan.     

Setelah sampai di perusahaan langsung menuju ruangan ganti pakaian dan memakai seragam barunya. Kemudian Tara langsung menuju ruangan direktur Han berdiri di depan pintu ruangan yang masih terkunci untuk menunggu laki-laki Tampan itu datang.     

Sekitar 10 menit Tara menunggu direktur Han datang. Direktur Han melihat Tara sedang berdiri di depan pintu ruangan kerjanya sambil mengunyah permen karet dan meniupnya seperti balon.     

"Selamat pagi bosku tersayang. Bisakah kamu menjelaskan apa yang harus aku lakukan di hari pertama kerja, sayang." Tata Tara sambil mencolek dagu direktur Han.     

Direktur han sama sekali tidak memperdulikan Tara. Laki Tampan ini  hanya tersenyum menyeringai tipis. "Hmm... Pagi-pagi sudah mengajak bermain." Kata di rektur han dalam hatinya. Direktur han mana mungkin tidak melayani tara yang jelas-jelas ada maksud tertentu kepadanya. Entah itu maksud baik atau buruk, nanti semuanya akan terjawab. Direktur han meletakkan sebelah tangannya di dekat wajah tara dan mendekatkan wajah tampannya ke wajah tara, seolah tergoda dengan wanita cantik ini dan ingin menciumnya. Dan tangan satunya memasukkan kunci ke lubangnya.     

Tara hanya tersenyum. Ternyata menggoda direktur Han semudah ini. Berarti sikap jual mahalnya waktu di perusahaan Papanya watu itu hanya kedok saja, supaya dinilai sebagai laki-laki baik-baik oleh papa Jerry.     

Tara menutup kedua matanya dan bersiap menerima kejutan dari laki-laki tampan di depannya.      

Ceklak...     

Suara pintu terbuka. Direktur Han mendekatkan bibirnya ke telinga tara dan berbisik. "Nona Jiang, bisakah kau minggir? Kau menghalangi jalanku." Kata direktur Han sambil menggeser sedikit tubuh tara, supaya bisa memasuki ruangan kerjanya.     

"Ka...kau!" Kata Tara bengong dengan mulut menganga. Ternyata direktur han lagi-lagi hanya mengerjainya saja.     

"Kenapa? Apa kau tengah menghayal sesuatu yang lain? Jangan bermimpi!" Kata direktur Han sambil tersenyum menyeringai. Laki-laki ini berjalan menuju meja kerjanya.      

"Nona jiang kau bisa memulai pekerjaanmu dengan membersihkan ruanganku." Kata direktur han yang duduk di sofa terlebih dahulu sambil menunggu meja kerjanya di bersihkan.     

Tara masuk ke dalam ruangan dengan membawa kain lap. "Lihat saja, jika kau hancurkan ruanganmu. Apakah kau masih akan menyombongkan dirimu di hadapanku. Hari ini aku akan membuatmu emosi sampai gila." Kata Tara dalam hati. Tentu saja bagi tara tidak hanya han rui saja yang bisa mengerjainya habis-habisan, tara juga bisa melakukan hal yang sebaliknya.     

Tara berjalan menuju meja kerja direktur Han dan mulai mengelap mja itu. Di putaran pertama kain lap yang tara pegang. Wanita cantik ini sengaja menjatuhkan beberapa dokumen diatas meja.      

Brukkk...     

Dokumen-dokumen itu jatuh berceceran di lantai. Mendengar suara benda jatuh direktur han segera menoleh.     

"Ah, maaf tidak sengaja." Kata tara berbasa-basi. Sedangkan direktur han hanya acuh saja, selama tara mengambil dan merapikan dokumen yang di jatuhkan kembali ketempat semula.     

Pada gerakan kedua tara sengaja menjatuhkan vas bunga yang ada di dekatnya.      

Pyarr...     

Vas bunga itu jatuh dan pecahannya berserakan di lantai. Melihat vas bunga Kesayangannya hancur. Laki-laki tampan ini mulai angkat bicara.      

"Kau! Kau ini bisa kerja atau tidak!!! Cepat ambil sapu dan bersihkan semuanya." Kata direktur han dengan marah dan sedikit berteriak kepada tara. Namun tara semakin suka melihat Han Rui marah. "Sepertinya, gerakanku kurang cantik." Kata tara dalam hati. Tara belum puas hanya melihat laki-laki itu marah sedikit saja, kalau perlu tara akan membuat direktur menyebalkan ini menjadi stress dan stroke sekalian hari ini.     

"Maaf... Maaf... Kata tara yang pura-pura sedih dan takut. Tetapi di sisi lain, wanita cantik ini sengaja melemparkan lap di tangannya hingga mengenai gelas berisi air putih diatas meja kerja direktur tampan itu. Sehingga air dari gelas itu tumpah dan meluber membasahi dokumen-dokumen yang tertumpuk diatas meja.     

"Ups! Maaf, semuanya menjadi basah." Kata tara yang berpura-pura gugup dan cepat mengelap meja sang direktur. Padahal kenyataannya tara justru sedang membuat dokumen-dokumen itu menjadi semakin basah.     

"Kau! Keluaaarrr!!!" Teriak direktur han yang sudah tidak tahan dengan kecerobohan Tara.     

"Ups! Sayang... Jangan marah. Hanya sebuah dokumen saja. Bukankah kau bisa meminta pegawaimu untuk membuatnya lagi." Kata tara berjalan keluar dengan senyuman di di sudut bibirnya, seolah sedang mengejek direktur tampan ini dengan sengaja.     

"Rasakan pembalasanku! Siapa suruh membuatku mengerjakan pekerjaan seperti itu. Kuku cantikku ini bisa rusak gara-gara lap jelek itu." Kata tara dalam hatinya yang sudah merasa sangat puas bisa membalas rasa sakit hatinya kepada Han Rui meskipun hanya sedikit.     

Tara kemudian berjalan menuju kantin Perusahaan. Tadi pagi tara berangkat sangat pagi , sehingga ia belum sempat sarapan pagi. Hatinya sangat senang, dan ingin menikmati makanan enak hari ini.     

Direktur Han menelepon Sekertaris Yoona untuk memintanya datang dan memanggil pegawai kebersihan lainnya untuk membersihkan ruangan kerjanya. Sedangkan Sekertaris Yoona membantunya memilah-milah dokumen yang masih bisa di selamatkan.     

"Tara benar-benar tidak bisa di biarkan. Aku bersikap lunak kepadanya, karena masih memandang direktur Jerry. Tetapi sepertinya ia sudah tidak tahan untuk menikmati permainan yang lebih. Baiklah, aku kan mengabulkan keinginannya." Kata direktur han dalam hatinya yang sudah tidak bisa mentolerir sikap tara yang masih saja seenaknya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.