CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

578. Cemas



578. Cemas

0Ini Jonathan ingin minum sepuasnya sampai ia tertidur pulas dan melupakan semua masalahnya. lagi pula semua orang yang tengah dibutuhkannya kali ini telah menghilang bak ditelan bumi. Barat telah berada di kota J sejak beberapa hari yang lalu, sedangkan papa dan Mamanya juga tidak ada di rumah. Lalu apa yang bisa saya lakukan saat ini? mobil dan juga apartemennya sudah ia jual untuk menutupi krisis keuangan perusahaan sementara waktu. Tetapi dengan uang yang sedikit itu entah berapa lama perusahaan bisa bertahan.      

"Ha... Ha..." Jonathan minum sampai mabuk dan tertawa seperti orang gila. Beberapa botol minuman itu sudah iya habis kan sendiri, kepalanya sudah terasa pusing sekarang. Jonathan merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dan akhirnya tertidur pulas, seperti yang ia inginkan.     

--------------------     

KEDIAMAN KELUARGA KIM     

Hari sudah berganti sore dan juga langit mulai petang. Tetapi Yohan belum juga terlihat pulang dari kantor. Tiara yang sejak tadi menunggu kepulangan suaminya dengan tidak sabar sudah berjalan mondar-mandir di dalam kamar.     

wanita cantik ini ingin segera mendiskusikan masalah tentang Jonathan yang ingin menemuinya dan memintanya mendatangani sebuah dokumen yang berkaitan dengan proyek yang sedang mereka kerjakan. tentu saja Tiara harus berpisah dengan Yohan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menemui Jonatan kembali. Bagaimanapun hal itu juga berkaitan dengan perusahaan milik suaminya. Seperti pesan Yohan kepada Tiara siang tadi, Tiara harus berhati-hati dengan Jonathan karena ada kemungkinan besar mantan tunangannya itu sedang menyiapkan perangkap untuknya.     

"Yang harus aku lakukan sekarang? Mengapa Yohan belum menelpon lagi sampai sekarang?" Kata Tiara dengan suara pelan.      

"Nyonya muda, duduklah dengan tenang. Tuan muda akan segera pulang. Nyonya muda tidak perlu khawatir seperti ini." Kata hana yang juga ikutan sakit kepala melihat majikan wanitanya itu berjalan mondar-mandir seperti setrikaan.     

"Hana mana mungkin mengerti apa yang sedang aku pikirkan sekarang. Yang membuat aku tidak tenang bukan Yohan yang belum pulang, melainkan SMS dari Jonathan ini. Aku yakin Yohan baik-baik saja. Yohan bersama asisten Steve saat ini sedang melakukan perjalanan bisnis." kata Tiara dalam hatinya.     

Cara berhenti sejenak kemudian duduk di tepian tempat tidur sambil berpikir. Mungkinkah Yohan cemburu kepada Jonathan lagi, setelah mendengar telepon dari Jonathan dengan Tiara tadi siang. Tidak! Tidak akan berpikiran sesempit itu. Aku melakukan hal itu supaya yohan tidak salah sangka antara hubunganku dengan Jonathan. Sebab aku tidak ingin menyembunyikan sesuatu lagi darinya, apalagi itu berkaitan dengan Jonathan. Aku sudah tahu bagaimana rasa sakitnya dan takutnya dikhianati, pada saat aku melihat Yohan dan Jennifer di hotel kemarin malam. Pasti perasaan itu juga yang dirasakan oleh Yohan, ketika melihatku berpelukan dengan Jonathan di rumah sakit dan juga di cafe waktu itu.     

"Puh... Akhirnya Nyonya muda mau duduk juga." Kata hana dalam hati.     

"Apakah aku harus menelepon yohan terlebih dahulu? Aku sudah benar-benar tidak tahan menyimpan hal ini sendiri. Tetapi aku juga takut mengganggu yohan yang sedang bekerja." Kata Tiara sambil membolak-balik handphone di tangannya. Wanita ini sedang  bimbang dan ragu-ragu antara menelepon suaminnya atau tidak.      

Tiara memutuskan untuk menelepon Yohan. pada akhirnya ia harus kecewa karena handphone milik suaminya itu sedang tidak aktif. Tiara sama sekali tidak berpikiran negatif. Wanita cantik ini memaklumi hal itu, mungkin saja sekarang suaminya itu Sedang membahas hal penting dengan kliennya sehingga tidak mau diganggu untuk sementara waktu.     

Di saat tiara sedang duduk terdiam. Ketukan pintu dari luar dan teriakan pelayan yang memberitahukan bahwa tuan dan nyonya besar meminta Nyonya muda segera turun makan untuk malam.     

Tiara dan Hana memutuskan untuk segera turun memenuhi panggilan tuan dan nyonya Kim. Jika mereka tidak segera turun, mungkin bukan Pelayan lagi yang akan datang memanggil keduanya. Tetapi nyonya besar sendiri yang akan datang dan menggandeng tangan menantu cantiknya itu untuk makan malam bersama.     

Tiara dan Hana telah sampai di ruang makan. Melayani dengan mudahnya untuk mengambil makanan dan minuman. Setelah itu Pelayan cantik ini meminta izin untuk pergi ke kamar kecil sebentar.     

"Sayang, di mana suamimu? Apakah Yohan belum pulang? "Tanya Nyonya Kim kepada Tiara yang sedang menikmati makanan di piringnya.     

"Hmm..." Tiara berusaha untuk mengunyah makanan dan menelannya terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan dari mama mertuanya.     

"Asisten steve tadi siang menelepon. Katanya, mereka berdua masih ada pertemuan di luar kota." Jawab tiara Setelah selesai makan.     

Dalam hati tuan dan nyonya Kim sedang merasa bingung.     

Jelas-jelas mereka berdua tadi sore saat mampir ke perusahaan masih bertemu dengan asisten Steve. Cuma Yohan memang sudah pulang terlebih dahulu kata asisten Tampan itu. Tetapi ketika tuan dan nyonya Kim sampai di rumah, Putra dan menantunya ini sama sekali tidak terlihat di luar maupun di ruang tamu. apa saja keduanya hanya berpikir pasti yohan sedang beristirahat di dalam kamarnya bersama istrinya.     

Ketika Nyonya Kim ingin mengatakan sesuatu, telanjang dengan sengaja mencubit tak hanya untuk mencegah istrinya itu mengatakan sesuatu yang tidak penting atau sesuatu hal yang tidak seharusnya dikatakan kepada Tiara karena hal itu malah akan memper buruk keadaan, telah menimbulkan kecurigaan antara Tiara kepada suaminya.     

"Aneh! Sepertinya ada sesuatu yang tidak beres saat ini. Yohan sudah pulang sejak dulu yang tadi. Tetapi ia tidak pulang ke kediaman ini. Apakah mungkin dia pulang ke villa?" Tiger Tuan Kim yang mulai curiga dengan sesuatu. Tetapi tuan kim tidak bisa menuduh atau mencurigai putranya sebelum memiliki bukti yang kuat. Mungkin saja Yohan pulang ke villa hanya untuk beristirahat dan menenangkan pikiran saja. sebab akhir-akhir ini memang pekerjaan di perusahaan sedang banyak dan menumpuk.     

" Sayang... Mengapa kau menghalangiku mengatakan kepada Tiara, bahkan jika Yohan sebenarnya tidak pergi keluar kota?" Tanya Nyonya kim sambil berbisik pelan di telinga suaminya.     

"Jika kau sampai melakukan hal itu, engkau akan membuat tiara bertengkar suaminya. Membuat mereka berdua saling mencurigai satu sama lain." Jawab tuan kim sembari berbisik di telinga istrinya. Nyonya Kim akhirnya mengerti maksud dari suami itu dan memilih untuk diam dan menyimpan rahasia itu untuk dirinya sendiri.     

"Oh, ya. Yohan memang sangat sibuk. Kau  tenang saja, mama yang akan menjagamu nanti, Sampai yohan pulang. Jika kau membutuhkan sesuatu, kau bisa memanggil mama dan papa." Kata Nyonya kim yang segera mengganti topik pembicaraan antara mereka bertiga.     

"Terimakasih, mama dan papa sangat baik kepadaku." Kata tiara yang merasa tersentuh. Padahal tiara sudah di temani hana saja sudah dangat bersyukur. Mana mungkin tiara berfikir untuk merepotkan papa dan mama suaminnya lagi, jika memang tidak hal yang penting.     

"Kau adalah istrinya yohan. Tentu saja kami sudah menganggapmu sebagai putri kami sendiri seperti halnya Emelly." Jawab Nyonya Kim sambil tersenyum manis.      

Ketika mereka bertiga telah selesai makan malam dan juga mengobrol lumayan lama. sekarang sudah waktunya Tiara kembali ke kamarnya untuk beristirahat atau sekedar mengobrol dengan Hana sambil menunggu suaminya pulang. itupun jika memang Yohan akan pulang malam ini, karena bisa jadi suaminya itu baru pulang besok pagi.     

baru saja Tiara berdiri dari kursinya dan melangkahkan kaki beberapa langkah saja, handphone di sakunya sudah berbunyi. Tiara segera mengambil handphone di sakunya dan ternyata yang menelepon adalah bibi alaen dari villa pribadi suaminya.     

Suara bibi alaen terdengar sedikit gugup dan panik. Apa yang terjadi bila kita tidak tahu.     

"Nyonya... Nyonya muda. Tuan muda sedang demam tinggi. Saya bingung harus melakukan apa?" Kata bibi alaen yang bingung. Seharusnya bibi alaen menelepon dokter glen atau asisten steve, ketika mengetahui tuan mudanya mengalami demam tinggi. Tetapi karena terlalu panik, Pelayan ini malah menghubungi Tiara. Orang yang seharusnya paling tidak boleh mengetahui keadaan yohan saat ini.     

"A... A... Apa?" Kata Tiara yang terkejut, hingga handphone di tangannya jatuh ke lantai.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.