CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

700. Sudah tidak sabar untuk menimang cucu



700. Sudah tidak sabar untuk menimang cucu

0Nyonya Kim meminta para pelayan untuk menyiapkan kamar khusus untuk bayi yohan dan Tiara yang di desain khusus untuk bayi laki-laki. Sebuah kamar yang di dominasi warna biru dengan pernak-pernik yang lucu dan tempat tidur bayi yang indah yang sebelumnya sudah disiapkan oleh yohan dan Tiara sebelum kecelakaan itu terjadi.     

Keluarga besar kim sempat di rundung kesedihan karena kehilangan tiara yang merupakan menantu kesayangan Keluarga itu. Tetapi sekarang kesedihan itu sudah berubah menjadi berita bahagia, ketika Nyonya Kim mendapatkan kabar bahwa menantunya sudah di temukan dan melahirkan cucu laki-laki yang tampan.     

"Ingat bersihkan kamar ini dan tata yang rapi. Pastikan tidak ada debu atau kotoran lainnya yang membuat tidak nyaman untuk cucuku nanti." Kata Nyonya kim yang mengawasi langsung para pelayannya membersihkan kamar bayi yihan dan tiara.     

Setelah dari kamar cucunya. Nyonya kim berjalan menuju kamar yohan dan Tiara yang juga dibersihkan oleh para pelayan dan di tata rapi kembali. Yang jelas Nyonya Kim ingin ketika menantu dan cucunya itu kembali ke kediaman keluarga besar Kim, Semua sudah rapi, bersih dan nyaman untuk di tempati. Tidak hanya harus bersih dan nyaman, tetapi terbebas dari kuman dan kotoran lainnya.     

"Ya, tuhan. Kamar Nyonya muda ini sudah mengalahkan rumah sakit saja perawatannya. Hampir satu jam sekali kita harus kembali untuk membersihkannya." Kata salah satu pelayan yang saling berbisik satu sama lainnya. Tetapi di balik itu semua, mereka juga merasa sangat senang karena Nyonya muda yang baik hati dan ramah itu akan segera kembali berkumpul bersama dengan mereka lagi.      

"Hallo, sayang. Kapan kalian akan pulang?  Mama sudah tidak sabar untuk Bertemu dengan tiara dan cucu mama." Kata Nyonya kim yang tiba-tiba menelepon Yohan, ketika laki-laki ini sedang sibuk mengurus data administrasi umum istri dan anaknya.     

"Iya, mama. Nanti jika tiara dan bayi kami sudsh benar-benar sehat. Aku dan papa akan segera membawanya pulang." Jawab yohan yang terlihat sedikit tergesa-gesa dalam menjawab pertanyaan dari mamanya. Kedua tangannya sedang sibuk Memegang Beberapa dokumen yang harus diisi dan di tandatangani, Sedangkan sehingga yohan harus menjepit handphonenya dengan kepala dan bahu untuk bisa berbicara dengan mamanya.     

"Sayang, mama sedang..." Kata-kata Nyonya kim harus terhenti ketika yohan menyela ucapannya.     

"Oh, ya mama. Kita lanjutkan Teleponnya nanti. Aku sedang mengisi data penting yang harus aku selesaikan Segera. Mungkin sementara mama bisa menelpon papa." Kata yohan sebelum meletakkan handphonenya diatas meja, supaya bisa berkonsentrasi dalam memebaca dan mengisi dokumen yang ada di tangannya saat ini.     

"Oh, oke." Jawab Nyonya Kim yang juga mengakhiri Teleponnya, meskipun yohan tidak mendengarkan ucapannya saat itu.     

"Bagaimana mama? apakah kakak cantik dan keponakanku akan pulang hari ini?" Tanya Emelly yang juga tak kalah antusias menunggu kedatangan tiara dan bayinya.     

"Mama juga tidak tahu kapan mereka akan pulang? Ketika mama bertanya kepada kakakmu, yohan mematikan teleponnya. Sepertinya kakakmu sedang sibuk melakukan sesuatu. Mama harap Tiara dan bayinya baik-baik saja." Kata Nyonya Kim yang awalnya terlihat senang, sekarang justru menjadi Khawatir.     

"Aku yakin, Kakak cantik dan bayinya akan baik-baik saja. Jadi, mama jangan terlalu khawatir karena ada kakak dan papa yang akan menjaga mereka berdua selama 24 jam." Kata Emelly yang menghibur mamanya.     

"Kau benar. Sebaiknya mama istirahat sebentar. Kepala mama sedikit pusing." Kata Nyonya Kim kepada Emelly.      

"Baiklah, Aku akan mengantarkan mama ke kamar."      

Emelly kemudian mengantarkan mamanya untuk ke kamar dan beristirahat sejenak, supaya kesehatannya membaik. Setelah itu Emelly kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Selama beberapa hari ini gadis cantik ini lumayan sibuk untuk mengurus mamanya dan segalanya keperluan di kediaman Kim, termasuk untuk proses pemakaman Joni, perawatan Hana dan suster jeans di rumah sakit. Gadis manis inilah yang sibuk mengurus semuanya. Sementara papa dan kakaknya berkonsentrasi dalam pencarian Tiara yang hilang.     

-------------     

Di saat yang sama di kediaman keluarga Jiang. Kehidupan Tara sudah seperti tahanan saja. Sejak hari hilangnya Tiara, Jerry Jiang mengurung putri sulungnya itu di dalam kamarnya. tidak ada seorangpun yang di izinkan untuk membuka kamar Tara, kecuali untuk mengantarkan makanan dan minuman.     

"Sial! Mereka semua sungguh sangat keterlaluan. Mereka pikir aku apa? Mereka mengurungku seperti penjahat di penjara saja. "Kata tara yang menggerutu karena bosan terus menerus di dalam kamar.      

Tara berjalan mondar-mandir di dalam kamar dan mencari cara untuk bisa kabur dari kamarnya dan keluar dari rumah. Wanita cantik ini harus segera menemui jonathan untuk memperjelas Semuanya. Rasanya penasaran yang di rasakan Tara beberapa hari ini sungguh sangat menyiksa.      

Memang benar Tara ingin menyingkirkan Tiara. Tetapi tidak harus membuat saudarinya itu sampai benar-benar mati, cukup hanya dengan membuat Tiara menjauh dan menghilang dari kehidupan Yohan saja.     

Brak... Brak... Brakk...     

"Papa... Mama... Buka pintunya! Kalian tidak bisa memperlakukan aku seperti ini. Aku benar-benar tidak tahu dimana Tiara saat ini? Percuma saja kalian mengurugku Seperti ini. Kalian tidak akan pernah mendapat informasi dariku sedikitpun karena aku memang tidak mengetahui apa-apa." Teriak Tara dari dalam kamar sambil menggedor-gedor pintu dengan kedua tangannya dengan keras.     

Tangan halus Tara Sampai memerah dan memar. Tetapi pintu kamarnya tetap saja tidak ada yang berani membukanya.     

"Nona muda, tenanglah. Jangan menyakiti dirimu sendiri dengan memukul pintu." Kata pelayan yang di tugaskan oleh Jerry Jiang berjaga di depan pintu kamar Tara, jika mungkin sewaktu-waktu Tara membutuhkan sesuatu seperti makan dan minum atau keperluan lainnya. Tetapi mereka tetap tidak diizinkan untuk membiarkan Tara keluar dari dalam kamarnya, tanpa izin dari Jerry Jiang.     

"Kurang ajar kalian, cepat buka pintunya! Atau kalian akan tahu akibatnya nanti." Kata Tara berteriak dengan marah-marah dan memaki para pelayan yang telah mengurungnya.     

"Maaf, nona muda. Kami tidak bisa melakukan yang nona muda minta. Tuan besar akan marah kepada kami jika mengetahuinya." Jawab pelayan itu yang berusaha untuk menjelaskan kepada Tara, bahwa semua yang mereka lakukan hanyalah karena perintah dari tuan besar Jerry saja dan tidak ada maksud untuk menyiksa Tara di dalam kamar dengan tidak mengizinkannya keluar sama sekali.     

"Pelayan kurang ajar! Awas saja kalau aku bisa keluar dari kamar ini. Aku akan memberi pelajaran kepada kalian." Kata Tara yang mulai mengeluarkan ancaman kepada para pelayan yang menjaganya.     

Kedua pelayan itu akhirnya memutuskan untuk melaporkan perilaku Tara ini kepada Jerry Jiang.      

"Tuan besar, nona muda Tara marah-marah sambil menggedor-gedor pintu kamarnya. Apa yang harus kami lakukan?" Tanya Xin er kepada Jerry Jiang yang sedang duduk di kursi santai di taman depan bersama Sonya.     

"Biarkan saja. Kalau tanganya sakit, dia akan berhenti sendiri." Kata Jerry Jiang yang masih saja terlihat tenang dan acuh.     

"Tetapi tuan besar, nona muda sudah melakukan hal itu lebih dari 30 menit. Saya takut tangan nona muda akan terluka." Kata Xin er melaporkan.     

"Baru juga 30 menit. Tangan Tara sudah sering di gunakan untuk menampar para pegawai di perusahaan setiap hari lebih dari setahun dan baik-baik saja. Sudahlah, kau tidak perlu khawatir ha... Ha... Itu hanya acting Tara saja." Kata Jerry jiang yang hanya tertawa saja mendengar laporan dari pelayannya yang terlihat khawatir, jika Tara akan melakukan hal bodoh di dalam kamar.     

Jerry Jiang tahu benar sifat Tara. Putrinya itu tidak akan melakukan hal-hal yang membuat dirinya sendiri terluka, apalagi sampai berfikir bodoh untuk bunuh diri dan sebagainya. Bagi Tara itu adalah hal konyol dan membuatnya tidak bisa menikmati kehidupan dunia yang indah ini.     

"Sayang, kau jangan bersikap seperti ini. Tara akan semakin membencimu, jika kau selalu mempersulitnya. Bisa saja Tara memang tidak mengetahui keberadaan Tiara saat ini. Mengapa kau tidak bertanya kepada orang suruhan yang kau kirim untuk mencari tahu keberadaan Tiara, mungkin mereka sudah mendapatkan kabar dan menemukan putri kita saat ini." Kata Sonya yang masih saja merasakan kasihan kepada Tara, karena bagaimanapun Tara juga adalah putrinya. Apalagi Tara beberapa hari ini kurang enak badan.     

"Tidak perlu. Kim Yuchen sudah menelepon ku kemarin. Tiara sudah di temukan dan sekarang sedang menjalani perawatan di rumah sakit H kota J. Aku hanya ingin memberikan pelajaran kepada Tara. Jadi, kalian jangan ikut campur." Kata Jerry jiang kepada Sonya dan juga Xin er.     

Firasat Jerry Jiang mengatakan bahwa Tara ada di balik kecelakaan yang menimpa saudarinya. Tetapi putrinya itu tidak mungkin bekerja sendiri. Jerry ingin mengetahui, siapa orang yang membantu Tara mencelakakan Tiara.     

*Sebenarnya apa yang akan dilakukan Jerry juang? Dapatkan Jerry Jiang membuat Tara jera dan tidak memberontak lagi?     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.