CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

696. Bukan pertanyaan yang sulit



696. Bukan pertanyaan yang sulit

0Hayden Yu masih mengobrol dengan adik perempuannya di dalam telepon. Sedangkan tiara menunggu jawabannya dengan penuh rasa penasaran.     

Laki-laki ini melihat tiara yang masih memandangnya dengan rasa jengkel karena merasa diabaikan begitu saja, disaat tiara sudah mau membuka dirinya untuk berbicara Dengan orang lain.     

"Sebentar, aku ada telepon penting." Kata tuan muda Yu kepada Tiara. Setelah itu tuan muda Yu memilih untuk pergi keluar ruangan ketika berbicara dengan adik perempuannya itu.     

Sekarang di ruangan itu hanya ada Tiara, asisten Daniel dan bodyguard sang presdir.     

"Hai, kamu. Kemarilah! Aku ingin bertanya, siapa aku sebenarnya? Apakah benar, laki-laki tadi adalah suamiku?" Kata tiara melambaikan tangannya memanggil asisten Daniel.     

"Aku harus menjawab apa? Jika aku menjawab bukan? Nanti tuan muda marah tidak ya? Kalau aku jawab iya? Tetapi kenyataannya bukan. Jangankan suami-istri, kenal dengan wanita itu saja tidak." Kata asisten Daniel yang berfikir dan menggerutu di dalam hatinya. Meskipun ia inginkan sekali berkata jujur kepada Tiara. Tetapi tuan mudanya sendiri saja belum mengatakan apapun soal keberadaan status mereka. Lalu apa hak asisten Daniel yang hanya seorang asisten saja?     

"Maaf, nyonya muda. Tuan muda memanggil saya he.. he..." Kata asisten Daniel yang mencari alasan yang konyol, hanya untuk meloloskan diri karena tidak bisa menjawab pertanyaan yang di berikan oleh tiara.     

Asisten Daniel Segera berjalan menuju pintu keluar ruangan itu dan meninggalkan tiara dengan rasa penasarannya.     

"Hai, tunggu! Kau belum menjawab pertanyaannya ku?" Teriak Tiara yang berusaha memanggil asisten Daniel, supaya asisten Daniel menjawab pertanyaannya terlebih dahulu. Tetapi asisten Daniel sengaja tidak menoleh seolah tidak mendengarkan teriakan tiara yang memanggilnya.     

"Puh... apa-apaan mereka itu? Mengapa setiap aku bertanya tentang siapa suamiku? Mereka seperti sengaja menyembunyikan sesuatu dan tidak mau menjawabnya. Padahal hanya pertanyaan mudah yang bisa di jawab dengan kata 'Ya atau tidak' hanya itu saja."kata tiara yang menggerutu pelan.     

Tiara tahu, Sebenarnya tidak ada yang memanggil laki-laki itu untuk keluar ruangan tadi. Jika memang ada yang memanggilnya, pasti Tiara juga mendengar suara itu. Tetapi kenyataannya tiara tidak mendengar apa-apa atau suara Suaminnya itu memanggil asisten pribadinya tadi.     

Sekarang yang ada di ruangan itu hanya tinggal bodyguard sang presdir dengan Tiara. Wanita cantik ini memendang bodyguard suaminnya itu dengan memicingkan mata, seolah sebagai ancaman yang tidak di ucapkan oleh wanita cantik ini. "Hmm... Awas saja kalau kau mencoba berbohong atau kabur dariku Seperti mereka berdua." Isi pikiran tiara saat ini. Sekarang pandangan tajam itu terarah tepat ke laki-laki yang masih berdiri tegap di dekat sofa ruangan. Entah mengapa laki-laki ini dari tadi tidak duduk? Mungkin statusnya tidak jauh berbeda dengan asisten Daniel yang tidak berani melakukan sesuatu tanpa izin tuannya. Jika dilihat-lihat memang dari tubuhnya yang kekar, laki-laki itu  memang sangat cocok menjadi seorang pengawal atau bodyguard.     

"Kamu, kesini!" Kata tiara memanggil laki-laki itu.     

"Saya, Nyonya muda?" Kata bodyguard itu sambil menunjuk kepada hidungnya sendiri.     

"Iya, siapa lagi? Memang kau melihat ada orang lain, selain kamu dan aku di ruangan ini?" Kata tiara sedikit jengkel. Sebenarnya bukan jengkel kepada bodyguard itu, cuma pelampiasan saja dari perasaan jengkel kepada tuan muda Yu dan asisten Daniel yang mengabaikannya dan tidak mau menjawab pertanyaan dari Tiara.     

Bodyguard itu berjalan mendekat kearah tempat tidur pasien, tempat tiara berbaring saat ini.     

"Ada apa Nyonya muda? Ada yang bisa sayang bantu?" Kata bodyguard itu dengan sopan.     

"Kau jangan coba-coba kabur Seperti mereka! Sekarang jawab pertanyaanku yang tadi." Kata tiara yang langsung melempar pertanyaan yang di berikan kepada tuan muda Yu dan asisten Daniel kepada bodyguard itu. Pertanyaan yang sampai sekarang belum mendapatkan jawaban.     

"Pertanyaan yang mana Nyonya muda?" Kata bodyguard itu yang merasa bingung, karena sejak tadi laki-laki ini sedang melamun dan menunggu kabar dari Doni ataupun sang presdir, dibandingkan mendengarkan percakapan antara tiara dengan tuan muda Yu atau asisten Daniel.      

"Astaga... Kau bahkan lebih parah dari mereka berdua. Sebenarnya apa yang sulit dari menjawab pertanyaan ku? Aku hanya bertanya, apakah laki-laki tadi (tuan muda Yu) itu benar suamiku atau bukan?! Kalian hanya menjawab 'Ya atau bukan' itu saja. Tetapi kalian malah kabur sebelum menjawab pertanyaan ku. Sekarang, kau jangan banyak alasan atau berfikir untuk kabur seperti mereka. Sekarang jawab pertanyaan ku tadi!" Kata tiara yang sudah mulai terlihat marah dan emosi. Tiara tidak akan melepaskan laki-laki ini dengan alasan apapun, sebelum dia menjawab pertanyaan dari Tiara.     

"Ya, Tuhan. Menyeramkan sekali nyonya muda kalau sudah marah. Tidak berbeda dengan suaminnya, yang membuat orang gemetar ketika melihat mereka marah." Kata bodyguard ini dlam hatinya.     

"Baik, nyonya muda. Laki-laki itu bukan suami anda. Anda adalah istri tuan kami, presdir Kim." Jawab bodyguard itu dengan tenang.     

"Apa-apaan ini? Mengapa laki-laki ini mengatakan hal yang berbeda dengan suster yang membawa bayiku tadi pagi. Suster itu berkata, jika aku adalah Nyonya muda Yu. Kalau aku Nyonya muda Yu, bukankah aku adalah Istrinya tuan muda Yu? Laki-laki yang menjagaku selama 2 hari ini. Tetapi mengapa laki-laki ini mengatakan, bahwa aku istri presdir Kim? Bukankah presdir Kim adalah laki-laki pemarah tadi yang mengaku sebagai suamiku juga." Kata tiara dalam hatinya.     

Tiara berfikir sangat keras. Tadinya ia hanya ingin memastikan siapa suaminnya saja. Sekarang Tiara justru semakin bingung karena jawaban orang-orang yang tiara tanya berbeda-beda.      

Satu-satunya cara untuk mengetahui sola kebenaran siapa suaminnya adalah dengan meminta bukti kepada kedua laki-laki yang mengaku sebagai suaminya. Siapa diantara mereka berdua yang bisa membuktikan. Laki-laki itulah yang merupakan suami tiara.      

"Ya, aku harus meminta bukti kepada mereka mereka berdua nanti." Gumam tiara dengan suara pelan.     

"Kau bilang Presdir Kim adalah suami ku, bukan? Lalu kenapa dia tidak berada disini saat ini, malah laki-laki lain yang mrnjagaku beberapa hari ini? Bahkan saat aku pertama kali membuka mata, laki-laki tadi yang pertama aku lihat. Suster disini juga mengatakan bahwa dia adalah suamiku dan aku adalah Nyonya muda Yu. Apa penjelasanmu soal ini? Jangan-jangan kau hanya berbohong saja kepadaku?" Kata tiara yang menatap bodyguard itu dengan penuh rasa curiga. Jika bodyguard itu tidak bisa menjelaskan, kemungkinan besar laki-laki ini hanya membual saja.     

Seketika bodyguard itu merasa bingung. Yang dikatakan olehnya adalah hal Sebenarnya, cuma bodyguard itu tidak memiliki bukti saat ini. Yang hanya bisa membuktikan hanya sang presdir sendiri, jika presdir memang benar-benar suami dari Tiara.     

"Tidak, Nyonya muda. Saya benar-benar tidak berbohong. Yang saya katakan adalah kebenaran. Mereka yang berbohong, anda adalah istri presdir, Kim." Kata bodyguard itu membela diri demi mempertahankan kebenaran ucapannya.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.