CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

685. Titik terang keberadaan Tiara



685. Titik terang keberadaan Tiara

0Yohan hanya menghela nafas. Mau tidak mau ia harus makan, meskipun hanya sedikit. Jika tidak papanya pasti tidak akan mengizinkan yohan meninggalkan kamar itu.     

Setelah selesai makan. Mereka berdua berangkat ke hutan untuk memantau sejauh mana pencarian tiara masih berlangsung.     

Di dalam mobilnya Yohan tidak bisa diam. Meskipun tubuhnya belum sampai di tempat tujuan, tidak berarti laki-laki ini tidak akan melakukan apa-apa.      

Sesampainya di tempat tujuan, sang presdir hanya melihat beberapa mobi yang terparkir di pinggir jalan. Sepertinya itu adalah mobil milik orang-orang yang asisten steve dan Papanya kirim untuk mencari tiara dan beberapa tim penyelamat lainnya.     

Disaat Yohan dan tuan Kim sedang berdiri di depan mobilnya. Terlihat seorang kakek tua melintas dengan membawa setumpuk kayu bakar di punggungnya. Kakek itu terlihat memandangi keduanya lumayan lama sambil berfikir, "Banyak sekali mobil di tempat ini. Apakah mereka sedang mencari wanita itu? Mungkinkah mereka itu keluarga wanita yang aku temukan kemarin?" Kata kakek tua itu dalam hati. Sejenak kakek tua pencari katu bakar itu menurunkan beban berat di punggungnya dan meletakkan di tepi jalan. Kakek tua itu kemudian duduk sejenak untuk mengambil nafas dan beristirahat, sambil menjadikan topi di kepalanya menjadi kipas untuk tubuhnya yang terasa gerah.     

Yohan dan tuan Kim hanya memandangi kakek tua itu beberapa saat.      

"Siapa laki-laki tua?" Tanya yohan kepada papanya.      

"Mungkin hanya penduduk sekitar saja. Sepertinya dia hanya seorang pencari kayu bakar di hutan ini." Kata tuan Kim menjawab pertanyaan putranya dengan serat merta tanpa banyak berfikir. Tuan kim hanya melihat pakaian dan setumpuk kayu di dekat kakek tua itu. Rasanya tidak mungkin Kakek tua itu bagian tim pencarian karena usianya sudah sangat senja, bahkan lebih tua dari tuan kim sendiri.     

"Pencari kayu bakar di hutan ini? Itu berarti Kakek tua itu sudah sangat mengenal seluk-beluk hutan ini dengan sangat baik. Mungkinkah kakek itu bisa membantuku untuk mencari istriku di dalam hutan. Mungkin tidak ada salahnya aku mencoba bertanya kepadanya." Kata Yohan dalam hati.      

Yohan berharap ada sedikit informasi yang bisa dia dapatkan dari penduduk sekitar hutan itu. Meskipun hanya sedikit kemungkinan, tetapi yohan akan mengumpulkan informasi sekecil apapun. Jika memang hal itu berhubungan dengan kejadian hilangnya Tiara.     

Presdir Tampan ini mengambil sebotol air mineral yang ada di dalam mobilnya dan berjalan mendekati kakek tua yang sedang duduk diatas tumpukan kayu miliknya itu. Entah mengapa hati yohan sejak awal sangat tertarik melihat kakek tua berpakaian lusuh itu dan ingin mendekatinya.     

"Kakek... Terimalah air ini dan minumlah." Kata yohan sambil duduk berjongkok di depan kakek tua itu.     

"Terimakasih tuan muda." Kata kakek tua itu yang merasa sedikit heran melihat laki-laki di depannya yang masih memakai piyama pakai rumah sakit. Bahkan Kakek tua ini sempat berpikir, jika laki-laki muda itu adalah pasien rumah sakit yang sedang kabur. Tetapi jika Melihat kearah tuan Kim yang berpakaian rapi dan nampak bersih. Sepertinya anggapan Kakek ini salah.     

Gluk... Gluk... gluk...     

Suara riuh air yang di teguk kakek tua itu dengan cepat karena sangat haus.     

"Kakek pencari kayu bakar di hutan ini?" Tanya Yohan Setelah melihat Kakek tua itu selesai meneguk minumannya.     

" Benar tuan muda. Saya tinggal di desa dekat hutan ini." Jawab kakek tua itu secukupnya. Meskipun kakek tua itu juga merasa penasaran dengan laki-laki muda di depannya. Tetapi tidak ada salahnya mereka salaing mengobrol terlebih dahulu untuk mengetahui, Apakah laki-laki di depannya ini benar-benar ada hubungannya dengan wanita yang kakek tua ini temukan kemarin atau tidak.     

"Berarti kakek sudah sangat mengenal seluk beluk hutan ini dan jalan-jalan setapak di dalamnya?" Tanya yohan yang penasaran dan mulai mencari informasi lebih lanjut soal Kakek tua pencari kayu bakar itu. Jika memang prediksi Yohan benar. Mungkin yohan bisa meminta bantuannya untuk masuk ke dalam hutan tanpa takut tersesat di dalamnya.     

"Tentu saja tuan muda. Jika saya tidak paham benar dengan hutan ini, bagaimana mungkin saya setiap harinya keluar masuk hutan dengan mudah. Oh, ya. Apa yang tuan muda lakukan di tempat ini, dan Mengapa banyak sekali mobil yang datang bersama anda?" Tanya kakek tua itu yang sama-sama merasa penasaran yohan, seperti halnya yohan penasaran kepada kakek tua di depannya.     

"Kami sedang mencari seseorang." Jawab yohan singkat dengan wajah yang tertunduk dan terlihat sangat sedih.     

"Bisakah kau membantuku masuk ke dalam hutan untuk mencarinya?" Kata yohan yang tiba-tiba memandang kearah kakek tua itu dengan penuh harapan.     

"Mencari seseorang???" Kata Kakek tua ini yang mulai menebak-nebak isi pikiran yohan. Jangan-jangan benar wanita yang ia temukan kemarin masih ada hubungannya dengan laki-laki muda di depannya.     

"Apakah kau mencari seorang wanita muda yang sedang hamil?" Tanya kakek tua itu yang memandang kearah Yohan dengan serius.      

 Mendengar kata-kata kakek tua itu, yohan sangat terkejut dan langsung mencengkram bahu kakek tua itu dengan erat.     

"Darimana kakek tahu kalau aku mencari seorang wanita hamil? Apakah kau melihatnya? Dimana wanita itu saat ini?" Kata yohan yang seolah tidak sabar untuk mengetahui tiara sekarang berada. Yohan punya harapan besar kepada kakek tua itu untuk dapat menemukan istrinya.     

Kakek tua itu mulai menceritakan semua kejadian awal dari ia menemukan eanita itu di dalam hutan dan berusaha dengan keras naik dari hutan ke jalan saat ini ia duduk. Kemudian berusaha mencari bantuan dengan menghentikan setiap mobil yang melintas di jalanan itu,  untuk meminta bantuan kepada pemilik mobil membawa wanita yang terluka parah itu ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan.     

"Apakah kakek tahu, ke rumah sakit mana orang itu membawa istri saya?" Tanya yohan yang seoalah mendapatkan secercah harapan untuk segera bertemu dengan istrinya. Yohan tidak berduli, jika sekalipun harus mengaduk-aduk satu persatu setiap rumah sakit di kota itu. Yohan pasti akan melakukannya, demi bertemu kembali dengan istrinya.     

Kakek tua itu hanya menggelengkan kepalanya. "Maaf tuan muda, pada saat itu pakaian saya terlalu kotor untuk naik mobil mewah itu. Yang saya pikirkan hanyalah wanita itu bisa secepatnya dibawa ke rumah sakit terdekat. Tetapi saya sama sekali tidak tahu Rumah sakit yang di tuju oleh pemilik mobil itu." Kata Kakek tua itu menjelaskan kepada Yohan.     

"Apakah kakek tahu kemana arah mobil itu pergi membawa istri saya?" Kata yohan yang mulai bangkit semangatnya untuk segera pergi ke kota yang di tunjuk oleh kakek tua itu.     

" Kesana tuan muda?" Kata kakek tua itu sambil menunjuk ke arah jalan satu arah yang mengarah ke kota terdekat di daerah itu.     

*Dapatkah yohan menemukan tiara kali ini?     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.