CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

684. Proses pencarian



684. Proses pencarian

0Setelah kembali dari ruangan sang dokter tuan muda Yu. Menemui asisten Daniel untuk menanyakan sesuatu yang mengganjal dipikirannya.     

"Daniel, apakah kau sudah mendapatkan informasi soal asal usul wanita itu? Aku tahu dia sangat mirip dengan wanita yang aku kenal di masa laluku. Tetapi kau tahu sendiri, kita tidak memiliki banyak waktu disini." Tanya tuan muda Yu kepada asisten nnya.      

Tuan muda Yu berharap keluarga wanita ini segera bisa di temukan olehnya atau Keluarganya bisa menemukan wanita itu. Setidaknya dengan begitu tuan muda Yu juga akan tahu, wanita itu benar seseorang yang yelah lam di cari olehnya atau bukan dari keluarganya.     

"Belum tuan muda." Jawab asisten Daniel. Bagaimana mungkin asisten Daniel bisa mencari informasi lebih jika dsri kemarin ia dan tuan midsnya itu hanya berkutat di dslam.rumah sakit saja tanpa keluar kemanapun.      

"Saya rasa, kita harus mencari kakek tua itu. Untuk mengetahui kejadian ang sebenarnya menimpa wanita itu." Kata asisten Daniel yang juga penasaran dengan wanita yang sedang di rawat oleh mereka saat ini. Sebagai seorang asisten yang telah lama mengikuti tuan mudanya, tentu ia tidak ingin tuan mudsnya itu sampai salah langkah dalam mengenali seseorang. Hanya karena wajah orang itu Mirip dengan mantan kekasih tuan mudanya.     

"Sepertinya ide bagus. Baiklah sekarang ini kita akan mencari rumah kakek tua itu." Kata tuan muda Yu yang merass harus segera menyelesaikan masalah ini secepatnya.      

Memang pada awalnya pikiran egois sedang merasuki laki-laki tampan ini. Jika memang wanita itu adalah kekasihnya dahulu. Tuan muda Yu sempat berfikir untuk membawanya  dan merawat wanita itu dan bayinya. Tetapi yang dikatakan oleh asisten Daniel ada benarnya. Bagaimana jika wanita sudah menikah dan berkeluarga? Tentu suaminnya pasti sedang kebingungan untuk mencari wanita itu. Apalagi wanita itu pergi dan menghilang dalam kondisi sedang hamil dan akan melahirkan.      

"Sekarang tuan?!" Tanya asisten Daniel.     

"Tentu saja. Bukankah kau sendiri yang bilang kalau dia mungkin saja sudah menikah? Kau ingin aku membawa kabur istri orang?" Kata tuan muda Yu yang dengan cepat meninggalkan lokasi rumah sakit dan melakukan perjalanan menuju desa terdekat dari hutan. Waktu itu kakek tua pencari kayu bakar yang menghentikan mobilnya. Bekata bahwa rumahnya berada di desa di dekat hutan itu.     

Tuan muda Yu sebenarnya sangat yakin bahwa wanita itu adalah tiara kekasihnya di masa lalu. Tetapi semuanya hanya bisa dibuktikan jika itu tiara. Atau bukan melalui penyelidikan yang akan Hayden Yu mulai hari ini juga. Laki-laki ini hanya memiliki waktu beberapa hari saja di kota ini sebelum kembali ke kota C di Amerika. Mungkin Hayden akan membawa wanita itu untuk sementara waktu pulang ke kediamannya di kota S. Sampai Keluarga wanita itu di ketemukan.     

"Baik, tuan muda." Kata asisten Daniel dengan senyuman merekah di bibirnya. Asisten Daniel terasa begitu semangat pagi ini. Akhirnya, tuan mudanya itu sadar juga dan tifak dibutakan oleh keinginan menemukan cinta masa lalunya, karena wanita itu dan bayinya juga berhak untuk bertemu dengan keluarganya.     

Masalah benar atau tidaknya wanita itu adalah kekasih tuan Muda Yu atau bukan? Itu adalah madalah nanti. Yang penting sekarang mereka harus menemukan Keluarga wanita itu terlebih dahulu.      

--------------     

RUMAH SAKIT KOTA J     

Disaat yang sama kondisi sang presdir sudsh membaik dan emosinya juga sudah mulai terkontrol dengan baik. Yohan sudsh mulai biss mengendalikan perasaannya, meskipun kesedihan madih meliputi dirinya karena Sampai saat ini ia belum juga menerima informasi pasti keberadaan tiara.     

"Sayang, makanlah sedikit saja. Jika kau sakit, bagaimana kau bisa mencari istri mu?" Kata Nyonya kim yang juga merasa sedih melihat keadaan putranya yang terasa tidak bersemangat menjalani hidupnya saat ini.     

"Mama... Aku tidak lapar. Tolong jangan ganggu aku." Kata yohan yang menolak ketika Nyonya Kim akan menyuapinya bubur, karena sejak kemarin putranya itu dama sekali tidak makan sama sekali.     

"Tetapi, sayang..."      

Nyonya Kim perasaannya semakin sedih melihat sikap keras kepala Yohan. Tetapi Nyonya kim juga mengerti perasaan putranya itu. bagaimana bisa yohan bisa menikmati makanan, jika nasib Istrinya saja tidak jrlas rimbanya Sampai saat ini.     

Tuan Kim berjalan mendekat dan memeluk istrinya yang terlihat sedih dan menangis karena tak kuasa menahan kesedihannya. Tuan kim mengambil mangkuk bubur yang ada di tangan Nyonya Kim. Kemudian membawa istrinya itu untuk duduk di sofa. Jika kondisi ini berlangsung terus-menerus, tidak hanya yohan saja yang sakit, Tetapi juga mamanya. Tuan Kim harus mengatasi maslah ini Secepat mungkin.     

"Emelly, tolong bawa mamamu pulang ke kediaman Kim sekarang. Pastikan mamamu istirahat dengan baik. Biarkan papa yang mengurus yohan disini." Kata tuan kim yang meminta istri dan putrinya itu untuk pulang dan beristirahat di tumah terlebih dahulu. Mungkin hal ini akan lebih baik, daripada Nyonya kim berada terus-menerus di sisi Yohan.      

"Baik, papa." Kata Emelly yang segera membantu mamanya berdiri dari tempat duduknya untuk mengajaknya pulang.     

"Tidak! Mama tetap ingin disini menemani Yohan." Kata Nyonya Kim menolak.     

"Sayang... Pulanglah! Keberadaan mu di tempat ini tidak akan membantu apapun. Please! Percayalah kepada suamimu ini" kata tuan Kim yang terpaksa harus sedikit berteriak kepada istrinya yang juga keras kepala itu, Semua ini demi kebaikan mereka semua.     

Nyonya kim hanya bisa terdiam dan menuruti keinginan tuan Kim. Suaminya itu benar, jika Nyonya berada di tempat itu. Wanita ini hanya akan bertambah sedih dan tidak bisa melakukan apapun untuk Yohan ataupun tiara. Jika Nyonya kim pulang ke kediaman kim hari ini. Setidaknya ia  dan Emelly bisa menghadiri pemakaman Joni yang semuanya telah di urus oleh bibi Sue.     

Nyonya kim dan Emelly Segera meninggalkan ruangan Yohan untuk pulang ke kediaman Kim seperti perintah suaminnya. Meskipun sebenarnya di dalam hatinya, wanita ini tetap ingin menemani putranya dan memeluknya dalam kehangatan cinta kasih miliknya, disaat putranya sedang bersedih.     

"Dimana Steve? Aku ingin berbicara dengannya." Kata Yohan yang bertanya kepads papanya, karena hanya tian Kim daja yang sekarang berada di ruangan itu.     

"Steve, papa minta untuk mengurusi masalah Perusahaan terlebih dahulu. Mungkin nanti diang dia baru datang untuk menemuimu." Jawab tuan Kim.     

Yohan Segera turun dari tempat tidurnya dan mencabut Semua alat infus yang menempel di tubuhnya. "Kalau begitu, aku akan pergi ke tempat itu sekarang untuk mencari istriku." Kata yohan  yang masih memakai pakaian Pasien rumah sakit.     

"Papa akan menemanimu, tetapi kau makanlah bubuk itu terlebih dahulu. Papa tidak mau melihat laki-laki lemah yang tiba-tiba pingsan saat mencari istrinya." Kata tuan Kim dengan tegas dan sedikit menusuk hati. Supaya yohan sadar, jika kesehatan dirinya juga dangat penting.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.