CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

741. Kelabakan



741. Kelabakan

0Jika Han Rui sedang sibuk dengan masalahnya dengan Tara. Makan berbeda lagi dengan Yohan dan Tiara yang sedang menikmati manisnya mengulang masa kedekatan mereka seperti pertama kali bertemu. Hal ini seolah membuat sang presdir sedang mengejar cinta pertamanya kembali mulai dari awal.     

Seru, unik, lucu dan kadang di bumbui dengan perasaan jengkel, namun tetap menyenangkan. Bedanya Yohan dan Tiara dengan pasangan lain adalah, jika pasangan lain mencoba saling mengenal satu sama lain dengan melakukan kencan untuk mendapatkan pasangan menuju pernikahan. Yohan dan Tiara sedang pacaran di dalam pernikahan itu sendiri. Meskipun dalam hal ini Yohan yang harus lebih agresif, hal ini sama sekali tidak berbeda dengan dahulu. Yohan juga yang memulai semuanya, karena Tiara sedikit pasif dan gala     

Jika dahulu Yohan tidak bisa melakukan banyak hal kepada Tiara karena bukan Istrinya, hingga harus melakukan trik-trik kecil hanya untuk mendapatkan perhatian wanita cantik ini. Sekarang Yohan bebas melakukan apa saja, karena Tiara sudah menjadi istrinya. Lagi pula ia juga tidak perlu merasa khawatir dengan restu kedua orang tuanya Seperti dahulu. Bahkan sekarang kedua orang tuanya itu adalah pendukung utama bagi laki-laki ini untuk berusaha dengan keras mengembalikan ingatan menantu Kesayangan mereka, demi Kim Tan dan juga Keluarga besar Kim yang rindu akan sikap ceria Tiara yang seolah hilang sekaran     

"Sayang... Apa kau sudah siap?" Kata Yohan yang sedari tadi hanya tersenyum karena telah berhasil memandikan (menyeka dengan air hangat), meskipun dengan sedikit memaksa. Genit, posesif, pemaksa, mesum, atau apalah itu, mungkin hal inilah yang sedang ada di benak Tiara. Punya suami yang memiliki sifat seperti Yohan memang sedikit merepotkan. Tetapi Tiara juga tidak memungkiri, jika suaminnya itu sangat perhatian dan juga tampan sekali     

"Siap untuk apa?" Jawab Tiara dengan wajah yang masih merah merona karena malu. Bagaimana Yohan bisa Bertanya kalau Tiara sudah siap, jika wanita cantik ini saja masih belum di ganti pakaianny     

Yohan meletakkan pakaian ganti milik Tiara, di atas meja dekat tempat tidur Istrinya it     

"Ya, untuk pulang. Bukankah kau bilang sudah rindu dengan anak kita? Memangnya kau tadi berpikir apa? Jangan-jangan kau sedang berpikir siap untuk melakukan hal itu ya?" Kata Yohan sambil menyipitkan keduanya matanya dengan pandangan mata yang genit dan mesum kearah Tiar     

"Kamu... Kamu ini mesum sekali. Aku bukan kamu. Emm... Mana mungkin aku berfikir seperti itu." Kata Tiara yang segera membuang pandangannya dari Yohan sambil malu-malu. Ah, rasanya Tiara semakin lama bisa gila saja, kalau berlama-lama satu ruangan dengan laki-laki seperti suaminnya ini. Lukanya bekas operasi ketika melahirkan saja masih basah, bisa-bisanya Yohan berpikir seperti it     

"He... He... Aku hanya bercanda. Kau ingin pakai sendiri pakaianmu, atau aku yang memakainya?" Tanya Yohan kepada istrinya. Kali ini Yohan memberikan kebebasan kepada Tiara untuk memilih. Padahal Yohan tahu jelas, Tiara pasti tidak bisa melakukannya sendiri. Dasar Yohan, memang ada-ada saja akal liciknya untuk mengerjai dan membuat Tiara malu dan bergantung kepadany     

"Kau... Menghadap kearah sana!" Kata Tiara yang ingin mengganti pakaiannya sendiri. Wanita cantik ini mengambil pakaian dengan satu tangan yang bebas dan tidak terpasang alat medis (jarum infus). Tiara memang bisa mengambil pakaian itu, tetapi kesulitan memakainya sendiri. Hanya sebagian dari pakaian itu yang bisa ia kenakan dan sebagian lagi terhalang selang infus yang masih tergantung di tiang penyanggany     

"Uh... Sial! Bagaimana caraku memakainya. Laki-laki ini benar-benar menipuku. Ia sebenarnya sudah tahu kalau aku tidak bisa melakukannya sendiri. Masih saja seoalh berbaik hati dan memintaku memakai pakaian sendiri." Kata Tiara dalam hati yang Jengkel karena kesulitan peraih tiang penyangga infus di tanganny     

"Emm.. Yo-yohan." Kata Tiara memanggil dengan sedikit rag     

"Hmm... Panggilan aku sayang." Kaya Yohan yang sedikit jual mahal kepada Tiara. Ini adalah kesempatan bagi Yohan untuk mendapatkan Panggilan sayang itu kembali dan membiasakan istrinya untuk memanggilnya seperti it     

"Sial! Laki-laki satu ini benar-benar membuatku pusing. Pakai minta di panggil sayang lagi?!" Kata Tiara menggerutu dalam hati. Tiara selain keras kepala, harga dirinya juga cukup tinggi. Mana mungkin ia akan mengalah kepada Yohan begitu saja dan tunduk memanggil sayan     

"Ya, sudahlah kalau tidak mau membantuku berpakaian. Biar saja kalau ada dokter atau ornag lain masuk ke ruangan ini. Mereka bis amelihat secara langsung tubuh indahnya ini." Kata Tiara yang dengan santai mengancam suaminnya. Sedikit demi sedikit ia telah belajar mengenali sikap Yohan, meskipun baru tinggal beberapa hari dengan laki-laki tampan it     

Yohan mengerutkan keningnya. Ada benarnya juga apa yang di katakan Tiara. Kalau ia masih keras kepala dan tidak membatu tiara berpakaian rapi. Jika ada orang masuk secara tiba-tiba keruangan itu, pasti melihat istrinya yang masih setengah telanjang it     

Tok... Tok.     

Terdengar suara orang mengetuk pintu kamar Tiara dari lua     

"Presdir, ini saya asisten steve. Bolehkah saya masuk?" Teriak asisten steve dari luar pintu     

Yohan yang kebingungan segera berlari ke arah tempat tidur Istrinya dan membungkus tubuh Tiara dengan selimut Seperti egg roll, kemudian segera berlari kearah pintu untuk memastikan orang yang ada di luar pintu tidak masuk ke dala     

Clakk.     

Terlihat gagang pintu mulai bergerak memutar, pertanda pintu sudah mulai di buka dari luar dan orang yang di luar bersiap masuk ke dala     

"Kau! ... Steve, jangna masuk!" Teriak yohan dengan keras     

 Bruakkk.     

Sang presdir Tampan ini membenturkan tubuhnya dengan cepat kearah pintu untuk mencegah asisten steve masuk ke dalam ruangan, karena Yohan Melihat daun pintu itu sudah mulai terbuka sediki     

Asisten steve yang berada di luar pintu sangat terkejut dengan pintu yang tertutup tiba-tiba dengan paksa. Untung saja tadi tangan belum masuk ke dalam, kalau tidak. Mungkin tulang tanganya akan patah karena terjepit pintu masuk ruangan it     

Sang presdir membuka pintu itu sebagian dan hanya mengeluarkan kepalanya saja untuk berbicara dengan asisten steve sedangkan tubuhnya masih berada di dalam ruanga     

"Steve, kau jangan masuk sebelum aku mengizinkannya dan satu lagi. Pastikan tidak ada satupun orang yang bisa masuk juga." Kata Yohan memberikan peringatan sekaligus perintah kepada asisten tampan it     

"Baik, Presdir." Kata asisten steve yang hanya tersenyum dengan pikiran nakalnya. Ia hanya menebak-nebak saja, apa yang dilakukan sang presdir di dalam sana     

"Jangan-jangan presdir sedang..... Makanya Sampai panik begitu, ketika aku akan masuk ke dalam. Dasar kau steve, datang hanya mengganggu saja he... He..." Kata asisten Steve dalam hatinya sambil tertawa gel     

----------------------------     

Hai readers...     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan     

1. Kado (Gift) ya     

L. power stone (P     

3. review/ Ulasan 5 bintan     

4. jejak cantik dengan komentar positi     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya     

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasi     

1. CALON ISTRIKU YANG MAN     

2. PERFECT HUSBAND: THE CEO'S SWEET WI     

See you next day, I LOVE YOU ALL.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.