CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

775. Semuanya telah terbongkar dan dia tidak bisa mengelak lagi



775. Semuanya telah terbongkar dan dia tidak bisa mengelak lagi

0Jerry Jiang tidak banyak berkomentar. Tetapi disini justru Sonya Jiang yang merasa sangat kesal dan marah kepada Tara. Bagaimana bisa Tara sekejam itu, seorang ibu tega mengakhiri anaknya sendiri yang bahkan belum terlahir ke dunia.      

"Plak"     

"Bagaimana bisa kau melakukan hal itu? Kau benar-benar membuat kami malu." Kata Sonya yang begitu emosi dan tidak bisa menahan amarahnya lagi. Sonya begitu kecewa dengan tindakan Tara. Putrinya ini seakan tidak pernah sadar akan kesalahannya. Mungkin selama ini, mereka berdua terlalu memanjakan Tara. Sehingga hal itu membuat Tara menjadi salah jalan.     

"Cepat minta maaf kepada tuan muda Han!" Kata Jerry Jiang dengan suara keras dan membentak. Direktur Jerry kali ini sudsh benar-benar tidak ada muka lagi di hadapan Han Rui juga Keluarganya.     

"Kenapa aku harus meminta maaf kepadanya. Justru dia yang harus meminta maaf kepadaku. Karena dia aku kehilang bayiku." Kata Tara yang mencoba memprovokasi mamanya dan berharap Sonya bisa berada di pihaknya. Memang benar papanya mungkin bisa saja tahu dan marah karena Tara menjebak Han Rui untuk menikahinya, serta menjadi ayah dari bayinya. Tetapi mereka pasti tidak akan tahu, kalau ia dengan sengaja membuat dirinya keguguran. Semuanya sudah Tara lakukan dengan bersih dan rahasia. Tidak mungkin dua orang bayarannya itu juga akan dengan bodohnya membocorkan rahasia Tara karena hal itu sama saja dengan bunuh diri dan mengakhiri karir mereka sebagai petugas medis di rumah sakit itu.     

"Tara, cukup! Kau benar-benar tidak tahu malu."  Kata Jerry Jiang yang semakin marah dan Seketika naik pitam menampar Ara dengan keras Setelah Sonya melakukan hal yang sama.     

"Ka-kalian... Mengapa memukul ku? Disini aku adalah korban. Aku terluka dan sedih kehilangan bayiku. Tetapi kalian justru memperlakukan aku seperti ini." Kata Tara yang seketika menangis tersedu-sedu karena kecewa. Aktingnya kali ini sama sekali tidak membuat papa dan mamanya merasa iba, justru membuat direktur Jerry Jiang dan Sonya muak dengan semua kebohongan putrinya saat ini.     

"Jika itu yang nona Jiang inginkan? Aku Han Rui meminta maaf untuk semua kesalahanku. Jika aku memang bersalah untuk semua ini, aku sebagai laki-laki tidak akan lari dari sebuah tanggung jawab." Kata Han Rui dengan begitu tegas di hadapan direktur jerry Jiang dan juga Istrinya. Tetapi keduanya orang tua Tara itu, jelas tahu kalau dalam hal ini yang salah bukanlah tuan muda Han. Melainkan Tara. Kata-kata Han Rui itu justru Seperti sebuah tamparan keras untuk mereka berdua. Sebagai orang tua, direktur Jerry Jiang dan Sonya Telah gagal mendidik dengan baik putrinya.     

"Papa dan mama dengar itu? Dia saja sudah mengakui kesalahannya. Kalian harus percaya kepadaku." Kata Tara yang merasa puas dengan pengakuan Han Rui dan mengira bahwa semua rencana yang ia susun telah berhasil.     

"Nona Jiang, apakah aktingmu sudah selesai? Sekarang giliran ku untuk memberikan penghargaan untuk usaha kerasmu itu." Kata Han Rui Sambil berjalan mendekat kearah Tara dan membisikkan sesuatu di telinga wanita cantik ini.     

"Coba lihat sedikit kejutan ku untuk seorang aktris handal seperti mu. Tetapi sayangnya aku tidak bisa memberikan piala Oscar untuk mu, Sayang." Kata Han Rui dengan senyuman menyeringai. Seolah sedang mengejek Tara dengan semua hal yang telah di lakukan wanita cantik itu.      

Prok... Prok... Prok....     

Suara tepukan telapak tangan Han Rui yang terdengar nyaring dari dalam ruangan, hingga keluar ruangan bisa terdengar. Seolah ia sedang memberikan kode kepada seseorang yang ada di luar ruangan itu untuk masuk.     

Benar saja, beberapa saat setelah Han rui bertepuk tangan. Masuk dua orang memakai pakaian putih dengan membawa lembar dokumen dan memberikannya kepada direktur Jerry Jiang. Dua orang itu adalah dokter dan perawat yang merawat Tara sebelumnya dan mengatur semua rencana jahat untuk melakukan aborsi, sesuatu permintaan Tara. Sedangkan dokumen yang di berikan kepada direktur Jerry Jiang adalah dokumen persetujuan yang di tandatangani oleh Tara sendiri dan juga cek yang di berikan oleh Tara untuk menutup mulut mereka.     

Melihat dokter dan perawat itu, wajah Tara Seketika pucat dan tubuhnya gemetar. Tara takut jika Han Rui telah mengetahui Semuanya.     

Direktur Jerry Jiang mengepalkan keduanya tangannya dan menarik nafas dalam-dalam. Ia seolah sudah tidak bisa berkata-kata lagi.      

"Sayang... Mengapa kau diam saja, dokumen apa itu?" Kata Sonya yang merasa penasaran dengan kertas yang di berikan kepada suaminya. Sonya mengambil kertas itu dari pangkuan Jerry Jiang dan membaca sendiri isi dokumen itu. Seketika tubuh Sonya lemas dan terjatuh ke lantai. Kepalanya terasa pusing. Ia jauh lebih syok daripada suaminnya.     

"Nyonya Jiang, anda tidak apa-apa?" Kata Han Rui yang segera berjalan dengan cepat kearah Sonya dan membantu wanita itu untuk berdiri. Han rui kemudian menuntut Sonya untuk duduk di kursi di ruangan itu.      

Mata Sonya terlihat mengeluarkan air mata dan wajahnya begitu sedih. Wanita ini hanya terdiam sambil menangis, respon Sonya tidak jauh berbeda dengan suaminnya yang seolah tidak bisa berkomentar apapun untuk tindakan Tara yang sudah dianggap di luar batas itu. Entah cara apalagi yang harus mereka lakukan untuk membuat Tara sadar dan tidak melakukan banyak hal bodoh dan merugikan dirinya sendiri lagi. Hampir semuanya cara telah mereka coba, mulai cara yang lembut dengan banyak memberikan kasih sayang, Sampai cara ekstrim dengan mengambil semua fasilitas yang mereka berikan dan hanya memberikan secukupnya saja. Tetapi semua itu seperti tidak ada gunanya.      

Tara terlihat Bingung melihat ekspresi keduanya orang tuanya. Mengapa mereka tidak marah, dan malah diam saja.     

Dokter dan perawat itu berjalan mendekat kearah Tara dan meminta maaf. Mereka tidak bisa lagi untuk menyembunyikan hal itu karena direktur Han mengatakan sesuatu yang tidak bisa mereka bantah, selain itu keduanya juga tidak ingin berakhir di dalam penjara karena kasus pemerasan dan penipuan.     

Tara menjadi syok mendengar kata-kata dokter dan perawat itu yang memberikan pengakuan tepat di hadapan papa dan mama, seta Han Rui yang masih berada di dalam ruangan yang sama. Sudah jelas kali ini Tara tidak bisa mengelak lagi, bukti dan saksi sudah ada.     

"Asisten Mo, masuklah." Teriak direktur Jerry Jiang dari dalam ruangan untuk memanggil asisten pribadinya.     

Tidak lama kemudian asisten Mo masuk kedalam ruangan itu dan berjalan mendekati direktur Jerry Jiang.      

"Iya, direktur. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya asisten Mo kepada direktur Jerry Jiang yang wajahnya terlihat sangat murung.     

"Kemasi semua barang-barang Tara. Dan pesankan kami tiket ke kota J malam ini juga." Kata direktur Jerry Jiang kepada asisten Mo.     

Asisten Mo sedikit Bingung, mengapa direktur Jerry ingin pergi ke kota J dengan sangat mendadak hari ini.     

"Baik direktur." Jawab asisten Mo.      

"Ingat, minta juga Xin Er untuk mengemasi semua pakaian Tara yang ada di kamarnya. Kata akan langsung berangkat, begitu keluar adri rumah sakit hati ini juga." Kata direktur Jerry Jiang kepada asisten Mo, bahwa yang harus dikemasi bukan hanya barang-barang Tara yang ada di kamar rumah sakit ini saja. Tetapi juga yang ada di kediaman Jiang.     

"Papa... Tidak! Aku tidak ingin kembali ke villa itu." Kata Tara yang tidak mau lagi merasakan hidup di tempat yang sepi dan jauh dari keramaian dan hingar bingar kehidupan perkotaan yang serba mewah. Hidup di villa yang sepi dan hany dengan kehidupan yang sederhana yang pernah ia lewati beberapa Minggu itu sudah sangat menyiksa baginya. Ia tidak ingin mengulanginya lagi.     

Tetapi kali ini tujuan Jerry Jiang ke kota J tidak hanya untuk singgah di villa mereka di kota J, melainkan untuk berkunjung langsung kediaman keluarga Han untuk meminta maaf dan membatalkan Semua perjanjian pernikahan yang pernah mereka buat dahulu. Sebab Keluarga Jiang sudah tidak mungkin melanjutkannya lagi. Tiara sudah menikah dengan Yohan, seorang laki-laki baik dari keluarga Kim. Meskipun awalnya mereka tidak setuju, tetapi sekarang Jerry maupun Sonya menyetujui pernikahan mereka berdua karena melihat Tiara dan yohan telah hidup bahagia. Sedangkan jika menjodohkan dengan Tara, Keluarga Jiang jelas sudah tidak ada muka lagi dan malu dengan Han Rui yang telah mengetahui semua kebobrokan sifat putri mereka. Jadi alangkah baiknya semua kesepakatan itu di batalkan saja. Selain itu direktur Jerry Jiang sudah memiliki rencana lain untuk memberikan hukuman pada Tara kali ini. Perbuatan Tara yang sudah keterlaluan, maka harus di berikan hukuman yang akan membuatnya jera juga, atau selamanya Tara tifak akan berubah. Kehidupan kota sudsh banyak meracuninya. Mungkin kehidupan sederhana dan jauh dari kota akan merubah sikapnya nanti.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.