CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

773. Please! biarkan aku tidur dengan memelukmu



773. Please! biarkan aku tidur dengan memelukmu

0Yohan segera bangun dari lantai dan mengambil selimut yang di lemparkan oleh Tiara ke tubuhnya. Presdir Tampan ini hanya tersenyum manis. Ia tahu benar, jika Tiara sekarang sedang cemburu kepadanya. Jika tidak, mengapa Istrinya menjadi marah dan tiba-tiba saja menendangnya.      

"Ingin mengusir ku lagi dari tempat tidur? Hmm... Kali ini aku tidak akan pergi." Kata Yohan dalam hatinya.     

Yohan berjalan menuju tempat tidur mereka kembali, kemudian berbaring di samping Tiara. Tidak hanya itu saja yang dilakukan oleh laki-laki ini. Ia bahkan berni memeluk Tiara yang sedang marah kepadanya itu dari belakang dengan erat, Tanpa takut jika Tiara marah dan kembali menjatuhkannya ke lantai untuk kedua kalinya.     

Tiara yang awalnya memejamkan Kedua matanya, Seketika terbangun dan berusaha untuk memberontak dengan melepaskan pelukan Yohan. Tetapi suaminnya itu tidak memberikan kesempatan bagi wanita cantik ini untuk dapat bergerak dengan leluasa. Semakin Tiara berusaha melepaskan dirinya, semakin erat pula Yohan memeluknya.     

"Pergi kau! Aku tidak mau tidur satu tempat tidur denganmu." Kata Tiara yang benar-benar marah kepada Yohan. Pada dasarnya ia sudsh merasa curiga dengan Yohan yang pulang pagi, di tambah lagi Yohan yang membohonginya Tiara dengan berkata ia telah seharian bersenang-senang dengan dokter glen ke tempat-tempat yang Tiara sendiri hanya bisa menerka-nerka saja dengan pikiran negatifnya.     

"Please! Tenanglah, aku hanya berbohong tadi. Aku seharian bekerja keras untuk keluarga kecil kita. Tidak ada wanita lain yang aku temui diluar sana. Jadi, kau jangan marah lagi. Biarkan aku tidur sambil memelukmu." Kata Yohan berbisik lembut di telinga Tiara.     

Setelah Yohan mengatakan hal itu, Tiara terlihat lebih tenang dan tidak banyak bergerak lagi.      

"Dasar pembohong!" Kata Tiara kepada Yohan yang seolah ia tidak percaya dengan ucapan Yohan. Tetapi kenyataannya, Tiara dalam hatinya percaya dengan kata-kata suaminnya itu. Sehingga hatinya merasa senang dan tenang. Apa yang terucap di bibirnya berbeda jauh dengan yang ada di hatinya. Lalu siapakah yang pembohong diantara mereka berdua Sebenarnya?     

Saat Tiara mengatakan hal kasar seperti itu, Yohan sama sekali tidak bereaksi untuk menyangkal atau membantah kata-kata istrinya itu. Ternyata laki-laki tampan suami Tiara itu sudah bermimpi indah di dalam tidur lelapnya. Aroma tubuh Tiara seolah menjadi aromaterapi yang menenangkan bagi Yohan, sehingga tubuhnya yang lelah itu bisa tertidur dengan lebih cepat.     

Tiara yang merasa tidak mendapatkan respon dari suaminnya itu, segera membalikkan badannya dan ia hanya mendapati sebuah wajah tampan yang terlihat lelah menghadap tepat di depan wajahnya. Bulu mata yang lentik dan panjang, terlihat jelas di saat kedua mata itu menutup. Hidung mancung, bibir yang sedikit tebal, membuat Suaminnya itu terlihat sangat seksi. Baru kali ini Tiara benar-benar melihat wajah Yohan dari dekat, hingga bisa menyentuh dan membelainya dengan tangan lembutnya itu.     

"dasar pembohong besar, bisa-bisanya ketika aku marah mkepadamu. Kau tidur lelap seperti ini." Kata tiara dalam hatinya sambil menyunggingkan semyuman manis diatas bibirnya yang tipis dan merah itu karena bekas gigitan singa jantan yang super genit.     

Tiara menatap wajah itu sampai akhirnya ia sendiri terlelap dalam tidurnya. Tangan kanannya telah berada diatas pinggang suaminya. Tanpa tiara sadari, secara naluri, ia sudah menggerakkan tubuhnya untuk membalas pelukan suaminya. Keduanya tertidur lelap dengan saling berpelukan, sampai sang surya menyapa di beberapa jam kemudian.     

Rumah sakit Kota S     

Matahari sudah bersinar dan membumbung tinggi. Sinarnya telah menyinari dan memberikan kehangatan kepada semua mahluk hidup di dunia ini. Suara gemerisik angina yang berhembus sepoi-sepoi telah mernerpa dedaunan yang sebagian masih basah akan empun di pagi hari.      

Di sebuah kamar pasien di dalam rumah sakit, terlihat seorang wanita sedang terbaring diatas tempat tidur dengan keadaan kesehatannya yang mulai membaik, tetapi tidak kemampuannya mengendalikan emosi.     

Dia adalah tara jiang. Nona muda kaya yang suka berteriak kepada siapa saja dan dimana saja ia suka. Ditambah lagi, sudah semalaman ia di rawat di tempat itu. Tetapi tidak ada seseorang pun yang menengoknya, apalagi menemaninnya, termasuk laki-laki tampan yang bernama han rui yang sangat ia harapkan menemaninya kali ini. Tetapi kenyataannya han rui sama sekali tidak muncul, apalagi menemaninya. Sepertinya rencana tara untuk membuat laki-laki tampan itu bertekuk lutut dengan memanfaatkan rasa bersalah han rui kepada bayi di dalam kandungan tara telah gagal total. Hal ini terbukti dengan tidak adannya han rui untuk menemaninya di ruangan itu saat ini. jika saja rencana tara itu berhasil, tentu laki-laki tampan itu sudah menemaninya sejak kemarin.     

"sial! Dasar laki-laki tidak punya hati. Bahkan dalam keadaaan seperti ini, ia masih saja tidak perduli kepadaku. Tunggu aku melaporkan perbuatanmu kepada papaku nanti. Aku yakin, kau tidak akan bisa lari lagi." Kata tara menggerutu sendiri di dalam kamarnya.     

Tidak lama kemudian terlihat pintu kamarnya terbuka. Ada seorang laki-laki berpakain rapi tengah berjalan memasuki ruangannya. Laki-laki itu berjalan mendekat kea rah tara yang terlihat sedang terdiam sambil termenung sendiri.     

Laki-laki ini berhenti dan berdiri di samping tempat tidur tara dan meletakkan makanan yang ia bawa diatas meja. Kemudian duduk di kursi di dekat tempat tidur itu.     

" apakah kau sudah makan? Bagaimana keadaaanmu?" Tanya han rui kepada tara yang tengah memalingkan wajahnya dari pandangan mata tajam han rui.     

"aku tidak butuh belas kasihanmu, dasar pembunuh! Pergi kau dari hadapanku! Kau membunuhnya, han. Kau jahat! Kau boleh membenciku, tetapi bayi itu tidak bersalah." Kata tara yang tiba-tiba berteriak dengan histeris dan menangis tersedu-sedu seolah sangat sedih dan terpukul atas kehilangan bayinya.     

Han rui yang melihatnya merasa kasihan dan sebagai seorang laki-laki ia tidak bisa melihat seorang wanita sangat menderita seperti itu di hadapannya. Han rui memeluk erat tubuh tara dan berusaha untuk menenangkannya. Meskipun ia tidak tahu, semua hal yang dilakukan oleh wanita cantik di pelukannya ini memang sebuah kebenaran yang keluar dari naluri seorang ibu yang bersedih karena kehilangan bayi di dalam kandungannya, atau hanya sekedar acting semata untuk mendapatkan perhatian lebih dari seorang han rui.     

"Nona jiang, tenanglah. Aku minta maaf, aku benar-benar tidak sengaja melakukannya. Kau sendiri yang memaksaku untuk melakukan hal itu. Ini murni kecelakaan. Bagaimana bisa kau berfikir aku tega menghilangkan nyawa mahluk kecil yang bahkan belum pernah memiliki kesempatan untuk melihat dunia." Kata han rui yang mencoba menjelasakan semuanya kepada tara.     

Wanita cantik ini menangis semakin menjadi-jadi dan membuat han rui bingung. Tara menampar dengan keras wajah tampan han rui untuk melampiaskan kekesalannya.     

"kecelakan? Tidak sengaja? Apa maksudmu? Kembalikan bayiku sekarang!" kata tara yang memaki habis-habisan hanrui dengan kata-kat kasar yang keluar dari mulutnya. Tetapi han rui sama sekali tidak melawan, atau menjawan kata-kata kasar yang di ucapkan oleh tara.     

"Sudah, cepat makanlah. Jangan seperti anak kecil lagi. Kau dan aku tahu benar siapa yang bersalah dalan kejadian itu. Jangan mengatakan seolah semua itu sengaja aku lakukan. Papamu sudah menunggumu di kamarnya. aku akan membawamu kesana, setelah kau selesai menikmati sarapan pagimu ini." Kata han rui yang melepaskan pelukannya kepada tara dan mengambilkan bubur hangat yang ia beli sebagai sarapan pagi untuk wanita cantik ini.     

Tara sejenak terdiam sambil berfikir. Han rui tadi mengatakan, bahwa ia telh di tunggu oleh papanya di ruangannya di rumah sakit itu. Hal ini berrti papanya tidak apa-apa dan sama sekali tidak sedang asakit parah. Rencana tara untuk memanfaatkan penyakit papanya itu sepertinya juga akan gagal total sebelum di mulai.     

"sial! Kenapa papa tiba-tiba ingin bertemu denganku? Tidak! Ini tidak mungkin. Jangan-jangan papa sudah mengetahui bahwa aku telah kehilangan bayiku? Ini gawat. Aku harus memeikirkan sesuatu, supaya bisa membuat papa berada di pihakku nanti dan membuat laki-laki sombong ini tidak bis berkutik lagi." Kata tara dalam hatinya yang mulai gelisah dan takut jika semua kebohongannya tentang han rui yang merupakan ayah dari anak di dalam kandunganya, sampai sekarang anak itu sudah hilang untuk selamanya akan terbongkar begitu saja.     

" buka mulutmu." Kata han rui yang mulai menyuapi tara bubur hangat yang ada di tangannya.     

Awalnya tara enggan melakukannya. Tetapi semakin dilihat, laki-laki di depannya begitu sangat mempesona dan menarik, ketika bersikap hangat seperti ini kepada tara.      

"Makan yang banyak nona jiang, supaya kau memiliki tenaga ekstra untuk menjelskan semuanya kepada direktur jerry nanti. Aku sudah menyiapkan kejutan ektra untukmu." Kata han rui dalam hatinya. Di depan tara laki-laki ini memiliki ekspresi wajah yang sangat menyedihkan dan sikapnya juha hangat. Tetapi di balik itu, sebenarnya han rui sudah menyiapkan kejutan yang mungkin tidak pernah di bayangkan oleh tara sebelumnya.     

* kejutan apa yang di siapkan oleh han rui untuk tara?     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.