CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

762. Lagi-lagi hanya tertipu olehnya



762. Lagi-lagi hanya tertipu olehnya

0Teriakan dokter glen seakan tiada artinya bagi emelly. Dokter glen sudah merasa lelah mengetuk pintu dan memanggil Emelly dari luar kamar. Bahkan mencoba untuk menjelaskan semuanya kepada Emelly. Tetapi sepertinya gadis cantik itu tidak ingin mendengar penjelasan dari dokter Glen saat ini.     

Dokter glen pergi dari depan kamar Emelly dan memutuskan untuk pulang ke apartemennya. Sebenarnya hari ini selain untuk memeriksa Yohan dan menengok Baby Kim Tan. Dokter Glen ingin mengajak Emelly jalan-jalan untuk merayakan ulang tahunnya yang ke 27 tahun. Tetapi kenyataannya di hari ulang tahunnya ini, dokter tampan ini harus melalui hari bahagia itu sendirian. Mamanya terlalu sibuk dengan bisnisnya sendiri. Teman-teman terdekatnya juga sepertinya sudah mulai melupakannya termasuk Yohan dan Emelly. Meskipun Kecewa, dokter Glen harus menerimanya. Sejak pagi, belum ada satu orangpun yang mengucapkan selamat ulangtahun kepadanya hari ini.     

"Tante Kim, aku mau pulang dahulu. Kepalaku sedikit pusing." Kata dokter Glen kepada  nyonya Kim yang sedang bermain bersama dengan cucunya.      

"Hati-hati Glen, jangan ngebut." Kata Nyonya Kim memperingatkan. Nyonya Kim tahu, dokter Glen sebenarnya tidak pusing karena penyakit atau apapun itu. Tetapi pusing karena baru saja bertengkar dengan Emelly.     

"Iya, Tante Kim." Kata dokter Glen yang Keluar dari kediaman keluarga Kim dengan wajahnya yang lesu dan kecewa. Dokter Glen kemudian masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan kediaman Kim segera.     

-------------     

Kamar Yohan dan Tiara.     

Jika Emelly sedang bersedih, nyonya Kim sedang sibuk bermain dengan baby Kim Tan. Berbeda dengan Yohan yang sibuk mencari-cari kesempatan untuk memeluk istrinya, meskipun sedang tidur. Tiara memnag akan lebih mudah untuk di dekati, ketika wanita cantik itu sedang tidur dengan lelap. Wanita cantik ini terlihat polos, imut dan menggemaskan. Berbeda dengan, ketika Tiara sedang bangun atau membuka matanya. Wanita cantik ini akan terlihat sangat galak, pemarah dan sulit untuk di dekati.     

 Yohan membelai lembut rambut Tiara yang sedang tertidur lelap. Tiba-tiba wanita cantik ini terbangun dan menyadari, jika ada Yohan di sampingnya. Tetapi sialnya gerakannya yang cukup cepat dalam menghindar itu justru membuat handuk yang di pakainya menjadi longgar dan lepas.     

Yohan hanya bisa menutup matanya secepat mungkin. Laki-laki tampan ini sudah mencoba sebaik mungkin untuk mengendalikan dirinya. Tetapi Tiara justru Seperti memberikan umpan hidup untuk singa lapar ini.     

"Sayang... Bisakah kau tidak mrmprovosiku hari ini? Please, aku sudah sangat sulit untuk mengendalikan diriku setiap berada di dekat mu." Kata Yohan yang langsung membalikkan badannya, supaya Tiara bisa secepatnya memperbaiki posisi handuknya dan berganti pakaian dengan pakaian tidur.      

"Sial! Kenapa justru ia yang protes. Bukankah aku yang seharusnya marah kepadanya karena melihat bagian istimewa di dadaku. Ini malah aku yang dimarahi dan di katakan sengaja membuat nafsu birahinya naik. Apa-apaan coba?!" Kata Tiara menggerutu dalam hati karena seharusnya ia yang merasa di rugikan dalam kejadian itu. Tetapi ini justru sebaliknya, Yohan yang protes kepada Tiara.     

Wajah Tiara merah merona antara malu dan marah. Tiara segera bangun dari tempat tidurnya dan mengambil pakaian di dalam lemari untuk di pakai.      

"Ambil nafas dalam-dalam. Hembuskan... Sudah, abaikan saja ucapan orang mesum satu itu." Gerutu Tiara yang tidak ingin ambil pusing dengan segala protes dari Yohan. Kenyataannya, Yohan yang hanya memakai celana saja dan tidur sambil bertelanjang dada saja bagi Tiara tidak masalah. Itu tubuh suaminnya memang sangat sexy sekali. Meskipun malu, kadang sesekali Tiara dengan sengaja mencuri pandang tanpa sepengetahuan Yohan. Tetapi jika ketahuan, cukup saja bilang 'tidak sengaja' ha... Ha....     

Disaat Tiara berganti pakaian, tiba-tiba Yohan menyergapnya dari arah belakang. Seperti yang sering ia lakukan dahulu, saat baru menikah dan belum terlalu mengenal Istrinya itu.      

Tiara sangat terkejut. Tetapi lagi-lagi wanita cantik ini seperti sudah pernah mengalami hal yang sama, namun kapan dan dimana tepatnya itu terjadi. Tiara belum bisa mengingatnya dengan jelas.     

"Hei, apa yang kau lakukan? Lepaskan aku!" Kata Tiara berteriak memarahi Yohan yang masih menempel erat di tubuhnya seperti siput kecil diatas daun. Kepalanya di telusupkan di leher Tiara dan meletakkan dengan nyaman di bahu wanita cantik ini sambil memejamkan matanya. Seolah sedang tertidur dengan nyaman di atas tempat tidur saja. Kedua tangan Yohan menyabyk erat di pinggang Tiara, hinggabuat wanita cantik ini susah bergerak.     

"Please, sebentar saja." Kata Yohan memohon kepada Tiara untuk sejenak membiarkan Yohan menikmati masa-masa indah yang telah lama ia rindukan dari Istrinya.      

Yohan rindu akan sikap manja dan romantis Tiara, rindu akan sikap manis dan cerewet dari istrinya yang selalu menyiapkan segala sesuatunya yang Yohan perlukan setiap kali suaminnya itu akan berangkat ke kantor. Rindu akan kecupan manis yang di berikan setiap sebelum dan bangun tidur malam dan pagi hari. Rindu kepada Tiara yang polos dan cemburu kepada Yohan jika Bertemu dengan klien perempuan dan sebagainya.      

Hal inilah yang membuat Yohan selalu mengulangi adegan yang sama yang ia ingat setiap bersama dengan Tiara, dengan harapan Istrinya itu lebih cepat pulih ingatannya.     

Tiara hanya berdiri mematung dan terdiam mendengar permintaan Yohan. Tiara seolah bisa merasakan kerinduan dan rasa sakit di dalamnya. Sebuah rasa yang terpendam di dalam jiwa suaminnya itu. Tanpa sadar tangan kiri Tiara terangkat dan mengelus lembut rambut Yaohan yang membuat laki-laki tampan ini tersenyum dalam diam. Akhirnya sedikit demi sedikit usaha yang dilakukan oleh Yohan itu mendapatkan respon dari Istrinya.     

Yohan membuka kedua matanya dan menolehkan wajahnya ke arah pipi lembut dan kenyal milik istrinya itu.     

"Cup"      

Sebuah kecupan manis telah di curi dari sang putri tanpa wanita cantik itu sadari dengan cepat.     

"Terimakasih." Kata Yohan yang segera melepaskan pelukannya dan berlari dengan gembira ke kamar mandi, sebelum istrinya sadar dan marah-marah kepadanya.     

Tiara hanya bengong dengan mulut menganga. Tiara tidak percaya, lagi-lagi ia hanya di perdaya saja oleh Yohan yang berpura-pura terlihat lemah dan kasihan di hadapannya. Yohan hanya ingin membuat Tiara merasa iba dan kemudian mengusili Tiara lagi dengan kelakuan konyolnya.     

"Arrggh... Menyebalkan!!!" Teriak tiara yang geram terhadap Yohan.      

Tiara segera keluar dari kamarnya untuk mencari baby Kim Tan sudah beberapa jam sejak ia pingsan wanita cantik ini belum bertemu dengan putranya yang lucu dan menggemaskan itu. Sedangkan Yohan masih mandi sambil bersiul dengan gembira di dalam kamar mandi.     

"Huff... Lebih baik aku mencari anakku dan bermain dengannya. Daripada di dalam kamar bersama dengan Yohan yang genit itu." gerutu Tiara yang berjalan menuju kamar baby Kim Tan.     

"Nyonya muda, ada yang bisa saya bantu?" Sapa bibi Sue yang kebetulan berpapasan dengan Tiara, ketika baru saja keluar dari kamar Emelly mengantarkan minuman.     

"Bibi... Bibi..." Kata Tiara yang masih bingun dan lupa dengan nama para pelayan di keluarga Kim yang jumlahnya puluhan itu.     

"Bibi Sue, nyonya muda. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya bibi Sue sekali lagi.     

"Hmm, iya. Bibi sue... Maaf saya lupa. Saya ingin ke kamar putraku Kim Tan. Apakah dia ada di kamarnya?" Tanya Tiara kepada kepala pelayan itu. Ada sedikit rasa canggung dan bingung di benak Tiara ketika ingin memanggil para pelayan di rumah itu dengan nama mereka. Ia takutkan adalah salah sebut nama orang, meskipun mereka semua juga akan memaklumi semua itu. Tetapi jika terlalu sering juga Tiara merasa malu sendiri.      

"Tuan muda kecil sedang bersama Nyonya besar di taman Samping, nyonya muda. Saya akan mengantarkan Nyonya muda kesana." Kata bibi Sue Sambil tersenyum ramah seperti biasanya.     

"Terimakasih, bibi Sue." Kata Tiara dengan membalas senyuman pelayan itu. Mulai saat ini Tiara bertekad untuk mulai menghafal satu persatu nama-nama pelayan di rumah itu, supaya ia bisa lebih akrab dengan mereka dan tidak salah orang lagi.     

 Tiara berjalan menuju taman Samping bersama dengan bibi Sue.     

"Oh, ya. Bibi sudah lama bekerja di tempat ini?" Tanya Tiara kepada bibi sue hanya untuk berbasa-basi dan ingin terlihat akrab saja. Tidak enak rasanya, jika hanya saling diam saja satu sama lain. Tiara yakin hubungannya dulu dengan mereka baik-baik saja. Melihat semua sikap para pelayan di kediaman itu sangat baik dengannya.     

"Sudah sangat lama, Nyonya muda. Sejak tuan muda masih di dalam kandungan nyonya besar." Jelas bibi Sue kepada Tiara.      

Tiara hanya manggut-manggut saja. "Emm... Berarti sudah sangat lama sekali. Bibi pasti tahu bagaimana Yohan saat kecil. Apa dia saat kecil juga sangat genit, Seperti sekarang?" Tanya Tiara yang merasa penasaran dengan masa lalu suaminnya itu.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.