CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

758. Apakah kau tidak ingin mempunyai bayimu sendiri?



758. Apakah kau tidak ingin mempunyai bayimu sendiri?

0Emelly hanya bingun, cuma kena pipis saja kenapa harus cemberut Seperti itu. Lagi pula juga tidak setiap hari.     

"Ya, sudah. Lain kali kalau kakak gendong lagi, aku akan bilang sama baby imutku itu untuk pup saja jangan pipis." Kata Emelly yang semakin menggoda dokter Glen yang sedang merajuk itu.     

"Hah! Pup... Tidak... Tidak... Terimakasih. Kamu saja yang menggendongnya." Kata dokter Glen     

"Jangan begitu kakak tampanku. Suatu saat kau juga akan memiliki seorang bayi. Apakah kau tidak ingin menikah dan memiliki bayi sendiri?" Kata Emelly berbisik di telinga dokter Glen.     

Blusss....     

Seketika wajah dokter tampan ini merona. Wajah lembut Emelly sangat dekat dengannya saat ini. Membuat jantung dokter Glen berdegup kencang. Apakah kata-kata emelly tadi suatu undangan atau sindiran baginya yang masih lajang itu? Mungkin ini bisa menjadi jawaban dari kata-kata dokter Glen di meja makan tadi.     

"Tentu saja, sayang. Aku ingin memiliki bayiku sendiri. Tetapi bukankah sebelum itu, aku harus memiliki ibunya terlebih dahulu?" Kata dokter Glen yang berbalik membalas bisikan Emelly di telinga gadis cantik itu.     

Blusss....     

Sekarang giliran Emelly yang memerah wajahnya karena malu merasa berbunga-bunga hatinya. Apa sebenarnya maksud dokter Glen membisikkan kata-kata itu di telinganya saat ini? Apakah ini sebuah sinyal, dimana gadis cantik ini memiliki kesempatan untuk menempati posisi itu? Atau hanya rayuan belaka untuk membuat Emelly melambung tinggi hatinya, kemudian menjatuhkannya ke tanah hingga hancur berkeping-keping Seperti biasanya.     

" Kalian sedang apa? Emelly, cepat bawa Glen ke kamar tamu dan ambilkan pakaian ganti untuk untuknya." Kata Nyonya Kim yang sedari tadi mengamati keduanya saling berbicara secara bisik-bisik satu sama lain dan hanya membuat penasaran Nyonya Kim saja.     

"Oh, tidak ada. Aku akan mengantarkan kakak Glen ke kamar tamu sekarang." Kata Emelly yang segera membalikkan badannya dan berjalan keluar dari kamar baby Kim Tan, di ikuti oleh dokter Glen yang berjalan di belakangnya.     

Nyonya Kim menggendong baby Kim Tan yang baru saja selesai berganti popok dan pakaian.     

"Cucu nenek, sayang. Kamu ini memang lucu dan Tampan. Makanya paman Glen sangat gemas kepadamu. Paman tidak marah, jadi cucu nenek tidak boleh menangis." Kata Nyonya Kim yang berbicara dengan baby Kim Tan yang sedang ada di pangkuannya.     

Jika Nyonya Kim sedang bercanda tawa dengan cucu kesayangannya. Berbeda dengan tuan Kim yang sedang pusing bergelut dengan masalah Perusahaan.     

"Steve, apakah kau tahu dengan proyek kota A ini? Perusahaan mana yang akan mengerjakannya?" Tanya tuan Kim yang memeriksa sebuah dokumen proyek yang masih belum di realisasikan.     

"Oh, proyek ini? Proyek ini akan berkerjasama dengan perusahaan Xitian Grup. Presdir yang memintanya secara langsung untuk memberikan proyek itu kepada perusahaan Xitian grup kemarin. Besok lusa direktur Yu akan datang untuk melakukan penandatanganan kontrak." Jelas asisten steve kepada tuan Kim.      

Tuan Kim Sepertinya belum mengetahui perihal proyek itu dan rencana Yohan. Sehingga ia sempat berfikir untuk melakukan kerjasama dengan perusahaan Jiang Grup miliki direktur Jerry Jiang.      

"Xitian Grup? Bukankah Perusahaan itu masih sangat baru. Mengapa Yohan mempercayakan proyek sebesar ini kepada perusahaan yang baru lahir dan belum berpengalaman seperti itu? Apa Yohan tidak memikirkan resiko besar yang akan di alami Perusahaan, jika sampai memiliki rekan bisnis yang salah." Kata tuan Kim dalam hatinya yang lebih cenderung ke Perusahaan Jiang Grup milik direktur Jerry Jiang yang Sudah berpengalaman dan memiliki prestasi yang baik di dunia bisnis ini.     

"Steve, menurutku Perusahaan Jiang Grup sangat bagus. Mengapa Yohan memilih perusahaan baru itu untuk proyek sebesar ini?" Kata tuan Kim yang penasaran dan berusaha mengorek informasi dari asisten pribadi putranya itu.     

"Oh, soal itu. Hmm... Bagaimana ya saya menjelaskannya kepada tuan besar. Ini sebenarnya hanya presdir yang bisa mengatakannya kepada tuan besar, tentang alasan presdir memilih perusahaan Xitian grup ini untuk proyek di kota A. Tetapi tuan besar jangan khawatir, saya sudah mengecek sebelumnya informasi tentang perusahaan itu. Meskipun masih baru, tetapi Perusahaan Xitian grup tidak kalah bagus dengan perusahaan senior lainnya seperti Jiang Grup." Jelas asisten steve yang memilih untuk bungkam dengan alasan sang presdir memilih perusahaan Xitian grup, yang sebenarnya hanya untuk membalas Budi kepada direktur Hayden Yu yang telah menyelamatkan nyawa tiara dan bayinya saat itu.      

Sang presdir telah mendengar sendiri percakapan antara direktur yu dengan asistennya dengan secara tidak sengaja di koridor rumah sakit, bahwa perusahaan mereka telah kehilangan proyek besar dengan perusahaan lain karena membawa Tiara ke rumah sakit Waktu itu. Sehingga terlambat datang untuk penandatanganan kontrak yang membuat perusahaan mitra kerja mereka marah dan membatalkan semuanya.     

"Baiklah, aku mengerti. Biar nanti aku tanyakan kepada Yohan. Oh, ya. Bagaimana dengan Sekertaris Tang? Apakah dia bekerja dengan baik hari ini? Maafkan aku yang membawanya kembali keperusahaan ini. Aku harap ia tidak merepotkan dan membuat masalah lagi untuk kalian." Kata tuan Kim yang merasa tidak enak hati kepada asisten steve dan juga Yohan karena membawa Tania kembali keperusahaan. Padahal tuan Kim sudah tahu, watak dan sifat buruk Tania dari Yohan.     

Asisten steve hanya tersenyum. Sekertaris tang bukanlah Masalah besar bagi mereka berdua di perusahaan.     

"Tuan besar tenang saja. Kami bisa mengatasinya." Kata asisten steve menenangkan hati tuan Kim.      

Tuan Kim bisa bernafas lega setelah mendengar perkataan asisten steve. Awalnya ia mengira Tania akan menjadi penghambat pekerjaan bagi asisten steve, selama Yohan masih mengambil cuti untuk beberapa hari. Tetapi sepertinya asisten steve tidak terbebani sama sekali. Itu menandakan, bahwa Tania bukan tandingannya di perusahaan ini dan Asisten steve bisa menanganinya dengan mudah.     

"Syukurlah kalau begitu. Sekarang sudah waktunya makan siang. Bagaimana kalau kita makan di luar? Aku akan mentraktirmu hari ini. Kau sudah bekerja keras selama ini melayani Perusahaan." Kata tuan Kim kepada asisten steve.     

"Tentu saja tuan besar. Bagaimana saya bisa menolak tawaran tuan besar." Kata asisten steve yang menerima ajakan makan siang bersama.      

Mereka berdua berjalan keluar ruangan. Tetapi saat membuka pintu, tuan Kim dan asisten steve melihat Sekertaris tang sedang berdiri di depan pintu.     

"Sekertaris Tang, apa yang kau lakukan disini?" Tanya tuan Kim kepada Tania.     

"Paman Kim... Oh, tuan besar Kim. Saya kemari karena ingin mengambil beberapa dokumen yang perlu saya kerjakan." Kata Tania yang malu dan gugup di berbicara dengan papa Yohan itu.     

"Oh, itu ada di atas meja kerjaku di sebelah kiri. Ini sudah waktunya makan siang, apakah kau sudah makan?" Tanya tuan Kim yang berniat untuk mengajak Tania sekalian makan siang bersama dengan mereka berdua.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he...     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.