CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

757. Mengompol



757. Mengompol

0Dokter Glen mengamati luka-luka di tubuh yohan. Memegang wajah sahabatnya itu dengan menggerak-gerakkan ke kanan dan ke kiri.      

"Ini bagus, bukan luka serius." Gumam dokter Glen pelan. Kemudian dengan usil menyentil dengan jarinya bagian tubuh Yohan yang memar.      

"Aw... Sakit. Ah, jahat kamu ini. Dokter apaan yang menyakiti pasiennya." Gerutu Yohan.     

"Kalau pasiennya seperti kamu, seharusnya bukan aku sentil pakai tangan. Tetapi pakai martil(palu) yang sama kerasnya Seperti kepalamu yang batu itu" kata dokter Glen yang mulai merapikan alat-alat medis miliknya untuk di masukkan ke dalam tas.     

Nyonya Kim dan Emelly hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku konyol Yohan dan dokter Glen. Di saat serius dan emergency Seperti ini, mereka berdua masih sempat-sempatnya bercanda. Sedangkan dua wanita ini saja, rasanya jantungnya sudahau copot karena panik tadi.     

"Astaga, dua anak ini benar-benar menjengkelkan." Kata nyonya Kim yang langsung berjalan mendekati Yohan dan dokter Glen kemudian menjewer kedua telinga mereka seperti anak kecil.     

" Aduh... Mama, lepaskan. Sakit... Sakit." Kata Yohan.     

"Sakit.. Tante... Ampun." Kata dokter Glen yang merasakan hal yang tidak jauh berbeda dengan Yohan.     

"Siapa suruh kalian berdua ini, sudah tua masih saja nakal Seperti anak kecil. Berantem terus dan bercanda. Tidak tahu apa, kalau aku sudah sangat khawatir tadi." Kata Nyonya Kim yang marah-marah dan mengomeli Yohan dan dokter Glen.     

"Pufff... Ha.. ha... Rasakan itu!" Kata Emelly yang justru hanya menertawakan dua laki-laki Kesayangannya itu.     

Dokter Glen dan Yohan memang selalu seperti itu, ketika bertemu dimanapun. Mereka seolah melupakan kepribadian mereka yang cool dan maskulin kalau sudah bercanda.      

Nyonya Kim melepaskan kedua tangannya Setelah puas memarahi Yohan dan dokter glen.      

"Ini gara-gara kamu!" Kata dokter Glen yang masih saja tidak terima telah di jewer telinganya oleh nyonya Kim dan menyalahkan Yohan sebagai biang kerok.      

Disaat mereka berdebat. Terliha Tiara mulai sadar dan membuka kedua matanya. Wanita cantik ini terkejut ketika melihat dua laki-laki diatas ranjang yang sama dengannya saling berdekatan satu sama lain. Meskipun itu Yohan dan dokter glen. Tetap saja membuatnya Terasa tidak nyaman.     

"Kalian... Kalian sedang apa di atas tempat tidurku?" Tanya Tiara yang sambil mencengkram rapat-rapat selimutnya karena menyadari, bahwa ia hanya sedang memakai handuk mandi saja sekarang ini.     

Mendengar suara Tiara, Yohan dan dokter Glen Seketika berhenti berdebat dan memandang kerah Tiara secara bersamaan.     

"Kau sudah sadar?" Tanya Yohan dan dokter glen secara bersama-sama juga.     

"Ya," jawab Tiara singkat. Wanita cantik ini hanya ingin ia merasakan sakit kepala hebat saat akan berganti pakaian. Setelah Tiara sudah tidak mengingat apapun hal yang terjadi selanjutnya.     

"Syukurlah. Aku sangat khawatir sekali tadi, ketika melihatmu pingsan. Apakah kepalamu masih sakit atau pusing?" Tanya Yohan memastikan keadaan Tiara, sebelum Glen kembali ke rumah sakit.     

Tiara hanya menggelengkan kepalanya. Mungkin hanya pusing ringan saja, dan tidak sesakit tadi rasanya. Ada sedikit rasa sakit yang tiara rasakan di lengannya. Mungkin itu karena benturan dengan lantai saat ia jatuh pingsan tadi.     

"Aku sudah bilang istrimu baik-baik saja. Sudahlah, aku mau kembali ke rumah sakit sekarang. Pasienku pasti sudah menunggu dari tadi." Kata dokter Glen yang beranjak berdiri dari tempat tidur Yohan dan Tiara. Kemudian berjalan menghampiri Nyonya Kim untuk meminta izin meninggalkan kediaman keluarga Kim.     

Dokter Glen merapikan pakaiannya yang sempat acak-acakan gara-gara bertengkar dengan Yohan.      

"Kalian berdua istirahat saja. Biar mama dan Emelly yang mengantarkan glen keluar." Kata Nyonya Kim.      

Mereka bertiga meninggalkan kamar Yohan dan Tiara, serta menutup kembali pintu kamar itu dengan rapat. Nyonya Kim berpesan kepada bibi Sue, agar tidak ada yang boleh mengganggu istirahan mereka berdua.     

"Tante, bolehkah aku melihat keponakanku terlebih dahulu sebelum kembali ke rumah sakit?" Kata dokter Glen yang ingin melihat putra Yohan dan Tiara. Pada saat di rumah sakit kota J kemarin, ia belum sempat melihatnya dari dekat. Hanya sekilas saja melihat wajah lucu putra sahabatnya itu.     

"Tentu saja, Kim Tan ada di kamarnya. Sepertinya baby lucu itu sedang tidur lelap Setelah lelah menangis tadi." Kata nyonya Kim yang mengajak dokter Glen berjalan menuju kamar baby Kim Tan, ketika siang hari. Sedangkan ketika malam hari bayi laki-laki Yohan itu akan tidur bersama dengan papa dan mamanya di kamar yang sama.      

Sesampainya di dalam kamar bayi tampan itu terlihat sedang tertidur pulas dengan perawat wanita yang selalu menjaganya di kamar itu, serta membantu nyonya Kim dan Emelly merawat baby Kim Tan setiap harinya.      

"Dokter glen." Sapa perawat itu kepada dokter pemilik tempat ia bekerja selama ini. Perawat mana yang tidak tahu atau kenal dengan dokter tampan yang menjadi idola di rumah sakit di pusat kota ini. Dokter yang tampan dan masih muda, serta prestasinya sangat bagus dan cemerlang, kaya, baik hati, dan dikelilingi banyak wanita yang naksir dengannya. Mulai dari perawat, dokter wanita, hingga pasien yang ditangani olehnya juga tergila-gila dengan ketampanan parasnya.     

"Selamat siang, suster jeans. Senang melihatmu sudah sehat dan bisa merawat Tiara, serta bayinya kembali." Kata dokter Glen membalas sapaan perawat wanita kepercayaan dokter Angel itu.     

"Terimakasih, dokter. Ini semua berkat pertolongan Tuhan dan perawatan di rumah sakit yang terbaik untuk saya waktu itu." Kata suster Jeans yang mensyukuri keadaannya saat ini.     

"Oh, ya. Bagaimana keadaan bayi lucu ini? Apakah ada masalah selama kau merawatnya?" Tanya dokter Glen yang memeriksa keadaan putra Tiara dan Yohan yang sedang tertidur lelap itu.     

"Semuanya baik. Baby Kim Tan sangat sehat dan anak yang baik, jarang sekali rewel. Cuma ia tidak suka, jika ada suara berisik di sekitarnya." Jelas Suster Jeans kepada dokter glen soal keadaan kesehatan bayi yang di rawatnya.     

Dokter Glen sangat gemas dengan bayi tampan itu. Melihat wajahnya yang sangat mirip dengan papanya Yohan dan pipinya yang tembem, serta kulitnya yang putih bersih dan halus.     

"Kau bangun, Yohan junior. Sini, biarkan paman glen menggendongmu." Kata dokter Glen yang menggendong dengan hati-hati baby Kim Tan.      

Belum juga menggendong bayi itu dalam waktu yang lama. Dokter Tampan ini sudah merasakan ada sebuah cairan hangat mengalir di sepanjang lengannya.     

"Sial! Yohan junior, jangan bilang kau mengompol ya?" Kata dokter Glen yang melihat ke bawah, ke lantai yang basah karena air seni milik baby Kim Tan yang menetes atuh ke lantai. Sedangkan sebagian lainnya membasahi pakaian kerja yang di pakai oleh dokter tampan ini.     

"Ah, sial! Masih kecil saja, kau sama menyebalkannya dengan papamu." Kata dokter Glen yang menggerutu karena pakaiannya basah.     

Dokter Glen hanya menggerutu pelan karena pakaiannya basah. Ia jengkel, tetapi tidak bisa marah-marah kepada bayi kecil dan imut itu. Apalagi baby Kim Tan sejak tadi hanya tersenyum dan tertawa melihat kearahnya. Mungkin karena bayi sekecil itu tidak mengerti, jika paman glen sedang marah dan memakinya. Mungkin jika tahu dan mengerti, baby manis itu akan menendang paman glen sebagai balasannya. Ha... Ha...     

"Anak nakal, kau tidak merasa bersalah sama sekali. Malah menertawakan aku? Jahat sekali kau ini. Aku tidak tahan dengan dua Yohan ini. Mereka berdua benar-benar membuat aku pusing. Tadi papanya membuat aku di jewer oleh Tante Kim. Sekarang kamu membuat pakaianku basah dan bau Pesing." Kata dokter Glen yang terus-menerus menggerutu di depan baby Kim Tan dan lucunya bayi itu terus-menerus tertawa, seolah sedang diajak bercanda.     

Suster Jeans berjalan mendekati dokter Glen dan meminta baby Kim Tan untuk di ganti poponya dan di bersihkan tubuhnya.     

"Maaf dokter Glen, ini semua salah saya yang terlambat mengganti popok Kim Tan sebelum tidur tadi. Berikan Kim Tan kepada saya, biar saya menggantikan popoknya." Kata Suster Jeans yang mengambil baby Kim Tan dari sambil gendongan dokter glen.     

Emelly dan nyonya Kim sejak tadi hanya tertawa saja tanpa berkomentar apapun mendengar dokter Glen menggerutu memarahi baby manis dan lucu itu. Lagipula anak sekecil baby Kim Tan mana mungkin akan mengerti dimarahi. Yang ada ia hanya akan tersenyum atau hanya menangis saja.     

"Kakak, sepertinya Kim Tan sangat menyukaimu. Itu buktinya, baru pertama kali menggendong saja sudah di berikan hadiah spesial darinya." Kata Emelly sambil tertawa kecil dan berjalan mendekati dokter Glen.     

"Suka apanya? Mana ada orang suka lalu di pipisin." Kata dokter glen dengan wajah cemberut dan bibirnya manyun. Itu adalah pakaian kerjanya. jika itu basah, bukankah ia harus pulang terlebih dahulu untuk mandi dan berganti pakaian. Sungguh sangat merepotkan bagi dokter Glen yang waktunya sangat berharga itu.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO SWEET WIFE.     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.