CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

756. Pikiran mesum dokter Glen



756. Pikiran mesum dokter Glen

0Yohan yang panik memanggil dokter Glen berkali-kali namun belum juga menemukan sahabatnya itu.     

"Bibi Sue, kau tahu dimana mama dan Glen?" Kata Yohan bertanya kepada Kepala pelayan yang berpapasan dengannya.     

"Ada apa tuan muda? Dokter Glen, nona muda dan nyonya besar berada di ruang makan." Kata bibi Sue yang bingung melihat wajah panik Yohan.     

Yohan tidak menjawab pertanyaan bibi Sue dan langsung berlari menuju ruang makan dengan terburu-buru.      

Dokter Glen yang melihat sahabatnya itu datang sudah bersiap untuk menyindir dengan bahasa Cantiknya kepada Yohan.     

"Wah... Pengantin baru sudah selesai ya? Lain kali kalau lagi itu, jangan lupa kunci pintu. Kasihanilah jomblo sepertiku ini yang hanya bisa menelan air liur." Kata dokter Glen sambil tersenyum manis.     

Nyonya Kim dan Emelly hanya tertawa kecil mendengar celotehan dokter Glen yang menyindir Yohan.     

"Itu juga salahmu sendiri. Mengapa tidak segera menikah." Kata nyonya Kim menimpali ucapan dokter Glen yang mengeluh Setelah melihat kemesraan Yohan dan Tiara.     

"Tante Kim Jahan sekali. Yang diajak nikah belum ada hik.. hik..." Jawab dokter Glen dengan berpura-pura menangis dengan menyedihkan. Padahal sebenarnya ia sejak tadi melihat kearah Emelly yang terlihat semakin cantik dan imut saja di mata dokter Glen.     

Dokter Glen yang disindir oleh Nyonya Kim, tetapi justru Emelly yang memerah pipinya.     

"Itu karena kakak suka pilih-pilih dan plin-plan. Tidak jelas meletakkan hatimu dimana. Wanitamu di copet orang baru tahu rasa!" Kata Emelly yang menyindir dokter Glen dengan kata-katanya yang sedikit tajam dan pedas.      

"Haits... Kau ini. Bagaimana jika kau saja yang menikah denganku?" Kata dokter Glen yang nyeplos begitu saja tanpa berpikir terlebih dahulu. Sepertinya ia lupa kalau di tempat itu juga ada Nyonya Kim.      

Emelly dan nyonya Kim hanya bengong mendengar kata-kata dokter glen yang begitu lancar tanpan saringan itu. Sambil berpikir itu hanya bercanda saja atau serius sedang melamar putrinya secara tidak langsung.     

Belum juga Emelly menjawab, Yohan sudah datang mendekat dan menarik kerah kemeja yang di pakai oleh dokter Glen kebelakang dengan keras dan kasar.      

"Glen... Cepat ikut aku sekarang!" Kata Yohan dengan terburu-buru.     

"Hei... Hati-hati! Aku bisa jatuh kalau kau seperti ini. Ada apa?" Tanya dokter Glen yang penasaran dan juga sedikit bingung dengan sikap Yohan sekarang ini, bukankah beberapa menit yang lalu sahabatnya itu masih terlihat bahagia dengan istrinya. Tetapi mengapa sekarang sudah terlihat panik dan tidak sabaran.     

"Sayang... Ada apa?" Kata Nyonya Kim yang juga ikutan panik melihat kepanikan Yohan yang terburu-buru menarik paksa dokter Glen ke kamarnya.      

"Tiara pingsan." Kata yohan singkat.     

"Apa?! Kau melakukan hal itu sampai istrimu pingsan?! Memang brengsek sekali kau ini. Istrimu masih sakit." Kata dokter Glen yang asal menebak saja Sambil mengomel memarahi Yohan.     

Nyonya Kim dan Emelly hanya menepuk keningnya masing-masing. Mereka berdua Sepertinya juga termakan ucapan dokter Glen yang asal bicara itu dan berpikiran negatif juga terhadap Yohan.     

"Please, Glen. Ini bukan waktunya untuk bercanda. Aku juga tidak tahu mengapa Tiara tiba-tiba pingsan. Tadi aku sedang tidur dan dia mandi. Aku hanya terkejut mendengar benda jatuh dengan suara keras. Aku membuka mata dan melihat Tiara sudah pingsan di depan lemari pakaian." Kata Yohan menjelaskan kepada dokter Glen dan juga mama, serta adiknya supaya mereka tidak salah paham dan perpikiran aneh-aneh.     

"Jadi kalian tadi tidak melakukan itu???" Tanya dokter Glen dengan wajah dan tatapan mata yang menggelikan bagi Yohan.     

"Gleeeennn... Apa kau ingin, aku mencekikmu Sampai mati sekarang?!!!"     

Teriak Yohan yang mulai marah. Yohan sudah pernah menjelaskan kepada Glen kalau di tidak akan melakukan hal itu sampai Istrinya benar-benar sembuh dan sehat.masih saja sahabatnya itu bertanya tentang hal yang sama dan di waktu yang kurang tepat juga.     

Dokter glen segera berlari mendahului mereka bertiga menuju kamar Yohan.      

"Aduh, seram sekali. Dia benar-benar marah." Kata dokter Glen yang lebih dahulu sampai di dalam kamar dan segera membuka selimut Tiara untuk memeriksanya.     

"Astaga!" Kata dokter Glen yang terkejut melihat istri sahabatnya itu hanya memakai handuk saja. Dokter Glen dengan cepat menutup kembali tubuh Tiara dengan selimut yang rapat dan menarik sedikit tangan Tiara untuk memeriksa denyut nadinya.      

"Puh... Semuanya normal. Mungkin Tiara pingsan hanya karena lelah saja." Kata dokter Glen pelan.     

 Yohan, Emelly dan nyonya Kim baru saja masuk ke dalam kamar.     

"Bagaimana keadaan Tiara?" Tanya Yohan.     

"Dia baik-baik saja. Lain kali jangan buat istrimu kelelahan. Sebentar lagi juga sadar." Kata dokter Glen yang terlihat santai dan begitu tenang menjawab pertanyaan Yohan.     

"Puh.. untung saja babi gendut ini tidak melihat aku tadi membuka selimut Istrinya dengan tidak sengaja. Kalau tidak, mataku ini bisa di congkel keluar olehnya gara-gara cemburu. Habis sudah riwayat ku." Kata dokter Glen dalam hatinya yang sudah bisa bernafas lega. Kejadian tadi sepertinya cukup menjadi rahasia bagi dokter Glen sendiri saja.     

Pletak...     

Yohan yang kesal dan capek menjelaskan Kepada dokter Glen. Tiba-tiba menyentil dahi Dokter tampan ini cukup keras. Supaya sahabatnya itu tidak bertanya tentang hal konyol itu lagi dan membuat Yohan malu di depan Keluarga.     

"Aduh... Ganteng-ganteng begini aku seorang dokter. Kau ini seenaknya menyetil dahulu yang berharga ini." Kata dokter Glen yang menggerutu dan cemberut karena dahinya terasa sakit dan sedikit panas.     

Bagi Yohan Masa bodoh saja, siap yang membuatnya jengkel dan marah, akan ia berikan hukuman sesuka hatinya. Tidak terkecuali dokter Glen sekalipun.     

"Siapa suruh bicara sembarangan. Aku bilang, kami tidak melakukan apa-apa tadi. Otakmu yang kotor ini sepertinya harus segera di bersihkan dengan karbol." Kata Yohan yang jengkel. Tetapi setidaknya Sekarang Yohan merasa tenang karena Tiara baik-baik saja.     

"Enak saja, kau pikir kepalaku ini lantai yang perlu di pel Sampai bersih. Sekarang cepat berbaring." Kata dokter Glen yang tiba-tiba menarik tangan Yohan dan mendorongnya ke atas tempat tidur untuk melakukan pemeriksaan kepada tubuh sahabatnya yang penuh luka lebam itu.     

"Hei, bisa tidak jangan terlalu kasar." Kata Yohan protes kepada dokter Glen yang membuat sebuah gerakan mendadak dan membuat Yohan terkejut karena tidak siap.     

"Lembut kepadamu? Jangan harap. Sekarang cepat buka pakaianmu. Biar aku periksa luka-lukmu itu. Aku ini dokter yang sibuk." Kata dokter Glen kepada Yohan dengan sedikit menyombongkan diri dan profesinya, yang memiliki jam terbang begitu padat dengan jadwal pasien yang harus di rawat lumayan banyak. Jadi, tidak bisa terlalu lama untuk berada di kediaman keluarga Kim hanya untuk mendengarkan ocehan Yohan saja.     

"Puh... Dasar sok sibuk!" Balas Yohan yang mulai membuka kaos pendek yang dipakainya.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.