CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

749. Tertangkapnya Jonatan



749. Tertangkapnya Jonatan

0Pegawai cleaning servis itu mulai menceritakan semua hal yang ia lihat dan tidak diketahui oleh temannya itu. Hal ini membuat temannya itu sedikit terkejut. Bukan karena Tara yang hamil, tetapi mengapa laki-laki itu adalah direktur Han yang terkenal baik sangat sopan. Rasanya mereka bukan pasangan yang cocok ketika di lihat oleh dua pegawai tadi. Sayang sekali, jika orang sebaik direktur Han harus berpasangan dengan wanita seperti nona Jiang yang sedikit kasar dan menyebalkan itu.     

"Aku tidak percaya mereka berdua? Tetapi sudahlah. Sebaiknya kita segera kembali ke perusahaan sekarang." Kata pegawai itu.     

-----------------     

Disaat yang sama Doni dan para anak buahnya sedang melakukan pengejaran terhadap Jonatan, berdasarkan informasi dari sang presdir. Banyaknya anak buah Doni dan jaringannya di kota S ini, akan mempermudah bodyguard Yohan itu untuk menemukan keberadaan Jonatan. Entahlah, mengapa Yohan lebih memilih untuk melakukan pencarian sendiri daripada mengandalkan pihaka berwajib. Mungkin Yohan ingin memberikan pelajaran kepada Jonatan terlebih dahulu dengan tangannya sendiri, barulah ia akan melemparkannya ke jeruji besi untuk meratapi nasibnya.     

"Bos, kami melihat mobil yang bos cari ada di depan sebuah rumah di ujung jalan dipinggiranan kota S. Apakah yang harus kami lakukan?" Kata anak buah Doni di dalam telepon.      

"Kirim lokasinya kepadaku dan beberapa dari yang lain. Terus amati dan awasi dia. Jangan sampai lolos lagi kali ini. Akubakan segera meluncur ke sana sekarang." Kata Doni yang memberikan perintah kepada dua anak buahnya yang telah menemukan lokasi Jonatan saat ini. Mereka harus memastikan bahwa itu benar-benar Jonatan dan bukan orang lain, Jika Sampai salah tangkap. Hal itu akan sangat memalukan nantinya.  Selain itu, mereka harus cukup jeli dan hati-hati karena jonathan sangat licik dan licin. Sudah berkali-kali ia berhasil melarikan diri. Tetapi tidak untuk kali ini, Doni dan anak buahnya sudah benar-benar mempersiapkan semuanya dengan baik.     

Beberapa saat kemudian, Doni dan anak buahnya yang lain sudah tiba di lokasi penggerebekan. Benar saja, untuk menghilangkan kecurigaan Doni menyebar semua anak buahnya yang ada untuk mengepung rumah itu dan satu orang menyamar sebagai pegawai pengantar makanan siap saji yang di pesan secara online.     

Pengantar makanan itu mulai mengetuk pintu dan membunyikan bel pintu beberapa kali,  untuk memastikan bahwa yang di dalam rumah itu adalah benar Jonatan (direktur Lee).     

"Oh, Sayang. Sepertinya ada tamu yang datang." Kata wanita cantik yang sedang berada di pelukan Jonatan saat ini.      

Di dalam rumah itu mereka berdua sedang berpesta minuman keras berdua sambil bercumbu mesra. Bagi jonathan menikmati masa-masa seperti ini harus dilakukan. Boronan Seperti dia bisa saja sewaktu-waktu di sergap dan di tangkap tanpa ada persiapan. Menunggu Tara juga sangat lama dan akhir-akhir ini mereka justru kehilangan kontak satu sama lain. Mau tidak mau Jonatan harus bertahan hidup dalam persembunyian dengan caranya sendiri.     

"Makanan datang?" Kata anak buah Doni ambil mengetuk pintu.      

"Sayang... Apakah kau memesan makanan tadi?" Tanya Jonatan yang mulai naruh rasa curiga, karena ia sama sekali tidak merasa memesan makanan secara online hari ini.     

"Oh, benar. Aku memesan makanan untuk kota makan siang. Sepertinya pelayan dari toko itu yang datang." Kata wanita itu yang masih duduk santai di depan televisi sambil menikmati camilan.      

Jonatan merapikan pakaiannya dan berjalan menuju pintu untuk mengambil makanan yang di pesan teman wanitanya itu. Didalam hatinya tadi sudah merasa was-was, jika yang datang adalah anak buah Yohan atau polisi yang hendak menangkapnya. Tetapi karena  teman wanitanya berkata Demikian, Jonatan percaya saja yang datang hanya pengantar makanan.     

Jonatan membuka pintu itu sedikit dan melihat ada seorang laki-laki yang memakai seragam dari sebuah restoran/toko makanan yang cukup terkenal di daerah itu berdiri di depan pintu dengan makanan di tangannya.     

"Tuan, ini pesanan anda." Kata laki-laki tadi sambil menyerahkan makanan kepada Jonatan. Sedangkan salah satu tangannya yang lainnya memberikan kode kepada bodyguard lain, bahwa orang yang mereka cari benar berada di dalam rumah ini.     

Brakkkk...     

Bodyguard laki-laki itu segera mendorong pintu disaat Jonatan lengah dan menarik ke tangan Jonatan kebelakang. Kemudian merapatkan tubuhnya mantan direktur JT grup itu ke dinding.     

"Sial! Kalian siapa? Lepaskan aku!" Kata Jonatan yang berusaha memberontak untuk melepaskan diri. Tetapi percuma saja karena jumlah bodyguard Yohan Dangan banyak saat ini. Ia bisa saja mati konyol karena babak belur di hajar oleh mereka, jika banyak tingkah.     

"Kau tidak perlu tahu siapa kami. Sebaiknya kau menurut saja direktur Lee, atau kau tahu akibatnya nanti." Kata Doni yang sudah sangat geram melihat wajah licik Jonatan. Doni memukul wajah tampan itu berkali-kali hingga darah segar mengalir dari hidup mancung direktur tampan itu. Laki-laki yang membuatnya kehilangan muka berkali-kali di hadapan Presdir Kim karena gagal menangkapnya. Sekarang giliran Doni untuk memberikan sedikit pelajaran kepada Jonatan, sebelum melemparnya ke bawah kaki sang presdir.     

"Kalian siapa?" Kata teman wanita Jonatan yang berlari mendekat kepintu keluar, ketika mendengar suara berisik di luar pintu rumah itu.     

"Nona, sebaiknya kau pergi sekarang. Ini bukan urusanmu." Kata Doni dengan wajah dingin, hingga membuat tubuh wanita cantik itu gemetar ketakutan dari segera berlari menjauh meninggalkan rumah itu.     

"Kalian pasti anak buah presdir Kim. Lepaskan aku! Aku akan membayar kalian 2x lipat." Kata Jonatan yang tidak menyerah begitu saja.      

"Ha... Ha... Simpan saja uangmu itu untuk membayar malaikat di neraka nanti." Jawab Doni yang hanya menertawakan tawaran yang di berikan Jonatan.     

"Bawa dia ke dalam mobil." Kata Doni memberikan perintah kepada anak buahnya.     

Brakkkk....     

Anak buah Doni melempar tubuh jonaya masuk ke dalam mobil dengan tangan terikat di belakang tubuhnya.     

Mau tidak mau Jonatan harus duduk manis dengan wajah masam. Siapa sangka ia sudah bernasib sial dengan tertangkap anak buah Yohan sekarang. Padahal baru beberapa menit tadi ia sedang menikmati nikmatnya surga dunia dengan seorang wanita cantik di pelukannya.     

"Sial! Aku harus mencari cara untuk melarikan diri dari mereka. Aku tidak mau mati konyol di tangan orang-orang ini" kata Jonatan dalam hatinya. Direktur tampan ini mulai berfikir keras untuk mengelabui anak buah Yohan dengan beberapa trik licik yang sedang ia pikirkan, sambil mengamati lingkungan sekitar. Mungkin saja ada sesuatu yang bisa ia manfaatkan untuk kabur.     

"Hmm...Uhh... Biasakan kita berhenti sebentar dan mencari toilet umum. Aku sudah tidak tahan." Kata jonatan yang mencari alasan ingin buang air kecil karena terlalu banyak minum tadi.     

Doni hanya tersenyum menyeringai, trik kecil dan murahan seperti ini terlalu sering di gunakan untuk alasan mengelabui orang lain dan kabur dari pengawasan.      

"Dasar penjahat kecil! Kau pikir bisa membohongi aku dengan trik jelekmu itu." Kata Doni dalam hatinya. Bodyguard tampan dan berpengalaman ini mengambil botol bekas air meneral yang ada di dalam mobilnya dan kebetulan belum ia buang ke tempat Sampah.      

"Pakai saja itu. Semua toilet rusak dan tidak menerimamu." Kata Doni Sambil melemparkan botol bekas air mineral ke arah Jonatan.     

"Kau! Kau pikir aku bodoh?! Bagaimana bisa kau memintaku untuk buang air kecil di dalam botol?!" Kata Jonatan yang berbalik marah dan tersinggung dengan kelakuan bodyguard Yohan ini. Hal ini sungguh sangat keterlaluan dan sebuah penghinaan besar untuk Jonatan.     

"Terserah saja, jika mau lakukan. Kalau tidak mau kau bisa kencing di celana. Bagiku cuci mobil juga tidak akan membuatku miskin." Kata Doni yang justru acuh saja melihat Jonatan marah. Kemarahan Jonatan tidak jauh lebih menakutkan dari pada kemarahan yang ia terima dari sang presdir. Lagipula penjahat kejam dan licik seperti Jonatan ini tidak harus di kasihani.     

"Puff..." Para bodyguard lain hanya menahan tawa. Bos Doni memang kelewatan bercandanya kali ini. Tetapi ituemang pantas di terima oleh Jonatan. Lagipula Doni juga tidak yakin kalau Jonatan benar-benar ingin buang air kecil saat ini. Ia yakin itu hanya tipuan dan trik belaka untuk berusaha kabur dari pengawasan mereka saat berada dalam toilet.     

"Brengsek! Kalian memang bukan manusia!!!" Kata Jonatan yang mencaci maki Doni dan anak buahnya dengan penuh emosi.     

"Diam kau! Sebaiknya simpan ucapamu itu untuk dirimu sendiri." Kata Doni dengan tatapan tajam kearah Jonatan.     

Mobil mereka sedang memuju sebuah gudang tua yang pernah di gunakan oelh Yohan sebelumnya untuk menyekap para komplotan yang menipu direktur Jerry Jiang, sebelum akhirnya melepaskan mereka dengan beberapa syarat tertentu.     

*Apa yang akan dilakukan oleh sang presdir, ketika melihat Jonatan nanti?     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND :THE CEO'S SWEET WIFE.     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.