CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

748. Gosip yang mulai beredar luas



748. Gosip yang mulai beredar luas

0Setelah keluar dari ruang dokter yang merawat Tara. Han Rui merasa sedikit resah, apakah benar yang dikatakan oleh dokter tadi? Jika benar, apa yang harus ia katakan kepada keluarga Jiang nanti. Itu memang bukan bayinya. Tetapi ia juga tidak berhak menghilangkan nyawa mahluk mungil itu yang tidak berdosa.     

"itu adalah sebuah kecelakaan saja. Aku tidak ada niat untuk menyakitinya. Dia sendiri yang membuat dirinya dan anak itu celaka." Kata Han Rui dalam hatinya. Jika Keluarga Jiang ingin aku bertanggungjawab, maka aku akan melakukannya. Asalkan itu bukan tentang pernikahan saja.     

Tidak lama kemudian Sonya datang dan berpapasan dengan direktur tampan ini. Tetapi Sonya datang ke rumah sakit itu untuk suaminnya. Sonya tahu kalau suaminya sakit, dari Telepon asisten Mo yang memberitahu bahwa direktur Jerry mengalami serangan jantung dan di rawat di rumah sakit. Seba itulah Sonya bergegas datang ke rumah sakit itu untuk melihat keadaan suaminnya.     

"Tuan muda Han? Anda disini? Siapa yang sakit?" Tanya Sonya yang berhenti sejenak untuk menyapa putra sahabat baik suaminnya itu.      

Han Rui yang terkejut dan masih bengong melihat Sonya, Seperti salah tingkah. Ia seolah tidak siap menjawab sebuah pertanyaan sederhana seperti itu. Padahal itu hanya pertanyaan wajar yang di lontarkan seseorang, ketika bertemu di suatu tempat seperti rumah sakit atau tempat umum lainnya.     

"Nyonya Jiang... Oh, saya disini karena mengikuti asisten Mo yang membawa direktur Jerry Jiang ke rumah sakit ini. Kebetulan tadi saya sedang datang ke perusahaan Jiang Grup untuk menemui direktur Jerry Jiang karena ada sedikit urusan." Kata Han Rui Sambil tersenyum untuk menutupi rasa gugupnya. Bagaimanapun ia harus tetap terlihat tenang di depan semua orang saat ini.     

Kedua bola mata Sonya melirik kearah sebuah ruangan tempat Han Rui berdiri saat ini. Laki-laki ini berdiri tepat di sebuah ruangan milik dokter kandungan. Untuk apa juga Han Rui berada di ruangan seperti ini, bukankah laki-laki ini masih lajang dan belum beristri. Lalu siapa yang sedang hamil? Sebuah pertanyaan yang diam-diam terlintas di pikiran Sonya. Tetapi itu juga bukan urusannya. Baginya yang paling penting saat ini adalah menemukan ruangan suaminnya, urusan orang lain tidak harus ia ketahui.     

"Oh, kalau begitu. Bagaimana kalau kita bersama-sama keruangan suamiku sekarang?" Kata Sonya menawarkan kepada tuan muda Han untuk berjalan menuju ruangan Jerry Jiang bersama.     

"Tentu saja Nyonya Jiang, dengan senang hati." Jawab direktur Han yang mulai berjalan beriringan dengan Sonya sambil mengobrol santai. Tetapi belum jauh mereka melangkahkan kakinya. Sonya berpapasan dengan dua pegawai yang mengantarkan direktur Han dan Tara ke rumah Sakit itu juga. Tetapi Sonya sama sekali tidak mencurigai bahwa mereka berdua mengantarkan Tara ke rumah sakit ini. Sonya justru mengira mereka membantu asisten Mo untuk mengantarkan suaminnya ke rumah sakit.     

"nyonya Jiang." Sapa dua pegawai itu kepada istri bosnya sambil tersenyum.     

Sonya hanya tersenyum untuk menjawab sapaan dari kedua pegawai itu. Bagi Sonya tidak perlu banyak bicara kepada mereka berdua dan melanjutkan berjalan menuju ruangan Jerry Jiang.     

Setelah Sonya dan Han Rui berjalan cukup jauh. Kedua pegawai itu mulai bergosip membicarakan Keluarga Jiang.     

"Kau lihat itu? Nyonya Jiang tetap saja sombong. Bahkan berbicara kepada kita aja tidak mau. Memang kita ini bukan manusia? Pantas saja Keluarganya selalu di timpa Kemalangan, suami dan anaknya sakit. Putrinya yang satu entah kemana juga tidak jelas." Kata salah satu dari pegawai itu menggerutu karena jengkel dan tidak dianggap. Padahal mereka sudah berbaik hati menolong putrinya.     

"Sttt... Pelankan suaramu! Kalau Nyonya Jiang mendengar dan mengadu kepada direktur jerry Jiang. Bisa habis kita! Mau di pecat kamu?!" Kata temannya yang juga pegawai di perusahaan Jiang Grup.     

"Ya, tidak mau. Aku masih butuh pekerjaan itu." Kata pegawai itu yang juga sedikit khawatir. Memang benar juga yang dikatakan temannya itu.     

Pegawai cleaning servis yang sejak awal menunggu di depan ruangan Tara dan sempat melihat ceceran darah diantara kedua kaki jenjang wanita cantik itu, cuma diam. Tetapi hatinya bergejolak Antara ingin berbagi apa yang dia lihat kepada temannya itu atau menyimpannya sendiri sebagai rahasia. Ia merasa bahwa nona Jiang itu sedang hamil dan mengalami keguguran sekarang ini. Di tambah lagi ekspresi mencurigakan yang di tampakkan oleh direktur Han dari kota J itu terlihat khawatir dan panik dengan keadaan nona Jiang. Apalagi  dokter juga memberikan konfirmasi soal keadaan nona Jiang kepada direktur Han, bukan kepada keluarga Jiang. Hal ini benar-benar sangat mencurigakan. Tetapi pegawai ini juga takut, kalau dugaannya itu salah dan malah menjadi fitnah. Hal itu justru akan membuat pekerjaannya dalam bahaya. Ia bisa saja di tuntut dengan tuduhan pencemaran nama baik.     

"Hai, ada apa denganmu. Aku lihat sejak tadi wajahmu murung. Apa yang sedang kau pikirkan?" Kata temannya.     

"Oh, aku sebenarnya sedang memikirkan sesuatu. Tetapi aku takut untuk mengatakan hal itu. Sebenarnya aku tidak terlalu yakin dan takut akan menjadi fitnah atau gosip." Kata pegawai cleaning servis itu kepada temannya yang berkonsentrasi mengemudikan mobil.     

Mendengar kata-kata temannya. Pegawai ini justru semakin penasaran. "Oh, ya. Memang apa? Sepertinya sangat serius." Kata pegawai itu.     

"Tidak ada, sudahlah. Aku tidak berani mengatakannya." Kata pegawai cleaning servis itu.     

"Jangan-jangan ini berhubungan dengan nona Jiang? Aku hanya merasa ada yang aneh dengan penyakit nona Jiang tadi?" Kata pegawai yang sedang mengendarai mobil.     

"Hmm... Ternyata tidak hanya aku. Kau juga merasa ada yang aneh juga ya ha... Ha.. memang menurutmu hal apa yang aneh?" Tanya pegawai cleaning servis itu. Siapa tahu hal yang mereka curigai adalah hal yang sama.     

"Aku hanya merasa nona Jiang dan direktur Han ada hubungannya khusus saja. Kau juga pasti bisa melihat, betapa khawatirnya direktur Han tadi saat nona Jiang sakit." Kata pegawai itu dengan setengah bercanda dan tidak menganggap ucapannya adalah hal serius yang akan menimbulkan gosip besar. Udah sangat biasa para pegawai mendengar nona besar Jiang itu bergonta-ganti pasangan dengan tuan muda kaya atau pengusaha muda yang sukses dan kaya.     

"Oh, ternyata kau juga merasa hal yang sama. Tetapi aku melihat ada keanehan lain. Selain dugaan hubungan dekat mereka." Kata pegawai cleaning servis itu.     

"Maksudmu?" Tanya pegawai itu penasaran.     

"Coba pikirkan, untuk apa dokter memanggil direktur Han ke ruangan dokter kandungan?" Kata pegawai cleaning servis itu yang sengaja menggantung kata-katanya, supaya temannya itu memberikan respon lebih.     

*Akankah gosip yang disebarkan dari mulut ke mulut oleh pegawai ini akan membuat posisi Han semakin terpojok dan harus menikahi Tara, atau sebaliknya?     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND :THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.