CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

737. Bersiaplah, calon menantumu telah datang



737. Bersiaplah, calon menantumu telah datang

0tepat satu jam setelah Han Rui menelepon. Direktur mudan dan Tampan ini tiba di perusahaan Jiang Grup sendirian, tanpa di dampingi Sekertaris ataupun pegawainya yang lain. kali ini Han Rui menemui direktur Jerry Jiang untuk urusan pribadi, bukan untuk kepentingan perusahaan.     

"Selamat datang tuan. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya resepsionis wanita yang sedang duduk di meja kerjanya. Wajah cantiknya memandang kearah tamu yang baru saja datang dan berdiri di depannya dengan gagah. Meskipun wajah tampannya terlihat sangat tenang. Tetapi sebenarnya Han Rui sedang merasa gelisah saat ini.     

"Saya ingin bertemu dengan direktur Jerry Jiang. Apakah beliau ada di kantor saat ini?" Tanya direktur Han. Meskipun tadi ia sudah membuat janji dengan direktur jerry Jiang. Tetapi ia tahu benar, pekerjaan seorang direktur yang sangat sibuk dan terkadang ada pertemuan atau klien yang mendadak datang atau ingin bertemu.     

"Bolehkah saya tahu nama tuan dan apakah tuan sudah membuat janji bertemu sebelumnya?" Tanya wanita itu dengan sopan.     

"Direktur Han dari A&D grup. Sudah, saya sudah ada janji sebelumnya." Kata Han yang berdiri sambil bersandar di meja resepsionis untuk menunggu wanita itu selesai menghubungi ruangan direktur Jerry.     

"Tuan... Silakan. Direktur Jiang sudah menunggu tuan sejak tadi." Kata wanita itu mempersilakan direktur Han untuk menuju ruangan direktur Jerry Jiang.     

Laki-laki ini berjalan dengan begitu tenang menuju lift untuk keruang direktur Jerry Jiang. Kedua mata tajam seperti elang itu melihat sekeliling. Entah mengapa sejak pertama kali ia masuk dan menginjakkan kakinya di perusahaan itu. Han Rui merasa ada seseorang yang  sedang memperhatikannya dari jauh.     

Sebelum memasuki lift. Laki-laki ini menoleh kebelakang untuk memastikan, apakah ada orang lain. Tetapi kenyataannya hanya petugas kebersihan saja yang sedang lewat membawanya alat pel Setelah selesai bersih-bersih.     

"Aneh, aku merasa ada orang yang memperhatikan aku sejak tadi. Tetapi siapa?" Kata Han Rui dalam hati. Ia kemudian masuk ke dalam lift dan mengabaikan semuanya. Mungkin itu hanya perasaannya saja.     

"He... He... Ternyata dia benar-benar datang untuk menemui papa siang ini. Han, kamu ini bodoh atau apa? Kenapa kau datang begitu saja untuk memenuhi lamaranku. Jangan-jangan selama ini kau hanya pura-pura saja membenciku dan bersikap jual mahal. Padahal sebenarnya kau juga menyukaiku secara diam-diam." Kata Tara yang dengan suara pelan sambil berdiri di sisi pojok ruang dan bersembunyi dari Han Rui.      

Tara bernafas lega dan bersiap menelepon papanya sebelum Han Rui Sampai di ruangan papanya. Tara menelepon papanya sambil berjalan menuju kursi di lobi Perusahaan itu. Kakinya sudah pegal dan sakit dari pagi sampai siang mengintai dan menunggu kedatangan Han Rui untuk menemui papanya. Ia bahkan sudah menyiapkan laki-laki cadangan untuk bertemu dengan Papanya siang ini, jika saja direktur Tampan itu tidka datang dan masuk ke perangkapnya.     

"Hallo, papa. Bersiaplah, calon menantumu sebentar lagi akan sampai ke ruanganmu." Kata Tara kepada papanya secara langsung melalui telepon.     

"Oh, ya?! Dengan senang hati, papa akan menemuinya." Kata Jerry Jiang yang juga sangat penasaran dengan laki-laki yang akan di datangkan oleh Tara dan di sebut menjadi calon suami dan ayah dari bayinya.      

"He... He... Tunggu saja, aku tutup telepon ini. Aku jamin, saat ini ia sudah berada di depan pintu tuanganmu." Kata Tara menjawab kata-kata papanya dengan penuh percaya diri, jika kali ini papanya akan tercengang melihat laki-laki yang sedang berdiri di depan pintunya. Yang jelas itu bukan Jonatan, bahwa 100 kali lebih baik dari Jonatan.     

Tok... Tok... Tok....     

Direktur Han sudah sampai di depan ruangan direktur Jerry Jiang dan mengetuk pintu ruangan itu secara perlahan.     

"Masuk." Jawab direktur Jerry Jiang mempersilahkan orang yang ada di depan pintu ruangannya saat ini, seperti yang dikatakan oleh Tara baru saja melalui telepon.     

Direktur Han membuka pintunya secara perlahan dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam  ruangan direktur Jerry Jiang. Langkah kaki jenjang dan kokoh itu melangkah mantap ke dalam ruangan dengan begitu tenang dan menyembunyikan kegelisahan hatinya untuk sementara waktu.     

"Han, kau?!!!" Kata direktur Jerry Jiang yang terkejut dengan mata terbelalak melihat laki-laki tampan yang dulu ia ingin untuk di jodohkan dengan Tiara sedang berdiri di depannya saat ini.     

"Han Rui?! Bagaimana bisa Han yang datang dan masuk ke ruanganku? Apakah laki-laki yang dimaksud Tara adalah Han? Han ayah dari bayi yang di kandung Tara?" Kata direktur Jerry Jiang dalam hatinya yang merasa bingung dan tidak percaya dengan apa yang dilihat kedua matanya sekarang. Ia lebih tidak percaya lagi, jika Han bisa melakukan hal yang tidak dibenarkan dan membuat Tara hamil di luar pernikahan. Direktur Jerry tahu benar, jika Han adalah pemuda yang sangat baik dan bermoral.     

Direktur Jerry Jiang bahkan langsung berdiri dari posisi duduknya, ketika melihat direktur Han yang masuk ruangan karena terlalu terkejut.     

 Han Rui yang melihat sikap aneh direktur Jerry Jiang yang terlihat terkejut melihat dirinya datang, merasa bingung. "Sebenarnya ada apa ini? Mengapa direktur Jerry Jiang Merasa terkejut. Bukankah ia sendiri yang mengundangku untuk datang? Sepertinya ada yang tidak beres." Kata Han Rui dalam hati. Laki-laki berjalan semkain mendekati untuk menyapa sahabat baiknya papanya itu.     

"Direktur Jerry, apakah anda baik-baik saja? Mengapa anda terlihat sangat terkejut dengan kedatangaku? Apakah ada yang salah?" Kata direktur Han yang meminta sedikit penjelasan kepada direktur Jerry, supaya ia tidak bingung atau salah paham.     

Direktur Jerry Jiang mencoba mengendalikan emosinya dengan menarik nafas perlahan supaya lebih tenang.     

"Oh, tidak ada. Silakan duduk, Han. Aku hanya terkejut dan terlalu senang saja melihat mu datang." Kata direktur Jerry Jiang yang berjalan menuju kursi tamu di ruangan itu dan mempersilahkan direktur Han Duduk.     

Han Rui duduk dengan tenang dan santai. Meskipun di dalamnya benaknya saat ini muncul begitu banyak pertanyaan yang belum terjawab. Sikap direktur Jerry sangat aneh baginya saat ini. Han melihat papa Tara itu terlihat bingung dengan kedatangannya. Padahal sudah jelas Han hanya datang atas undangannya direktur Jerry sendiri, bukan atas kehendaknya.     

Tara benar-benar mendatangkan laki-laki untuk menemui Papanya siang ini. Tetapi direktur Jerry hanya tidak menyangka saja, jika itu adalah Han Rui. Padahal direktur Jerry Jiang sudah mengecek di hotel yang di sebutkan oleh Tara dan laki-laki itu adlah Jonatan. Lalu sejak kapan Tara memiliki hubungan spesial dengan Han Rui?, bahkan sudah sejauh ini. Hingga mereka sekarang sudah menjadi calon orang tua dari bayi dalam kandungannya Tara.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE.     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.