CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

730. Ingatannya mulai kembali



730. Ingatannya mulai kembali

0Kepala pelayan itu berjalan mendekati Nyonya Mudanya untuk bertanya tentang keadaannya, sekaligus berusaha mengalihkan perhatian Sang nyonya muda yang sedang fokus dengan perasaannya yang terlihat tidak baik.     

"Nyonya muda. Bagaimana keadaan Nyonya muda?" Kata bibi Sue Sambil berdiri di sebelah kanan tempat tidur pasien.     

"Saya baik-baik saja, bibi. Bagaimana keadaan Kim Tan? Aku sangat merindukannya, tetapi orang itu tidak mengizinkan aku pulang hari ini." Kata Tiara sambil melirik kearah Yohan dengan malas dan jengkel.     

"Tidak apa Nyonya muda, yang dilakukan oleh tuan muda demi kebaikan nyonya muda. Jangan khawatir tuan muda kecil baik-baik saja bersama nenek dan nona muda Emelly. Jika Nyonya muda sudah sehat, Nyonya muda bisa bermain dengan tuan muda kecil sepuasnya." Kata bibi Sue yang mencoba menghibur Tiara yang terlihat gelisah.     

Semua perasaan Tiara itu bisa di mengerti oleh bibi Sue yang juga seorang wanita. Bagaimanapun ia juga memiliki anak dan keluarga. Tinggal jauh dari anak dan keluarga itu sangat menyiksa dan tidak enak. Tetapi sekarang semua anak-anaknya sudah dewasa dan memiliki keluarga sendiri dan hidup bahagia. Ia hanya sesekali saja mengunjungi mereka ketika rindu menerpa.     

"Iya... Aku tahu itu." Jawab Tiara dengan wajah cemberut. Apapun yang dikatakan Tiara juga tidak ada gunanya. Semua orang di keluarga itu, sudah jelas akan membela Yohan daripada dirinya.     

Tiara sejenak terdiam setelah bibi Sue pamit untuk pulang  dengan membawa ASI miliknya untuk baby Kim Tan. Tiara memandang dengan seksama beberapa bagian dari ruangan di rumah sakit itu, entah mengapa Tiara merasa sangat mengenal ruangan itu. Sekilas bayangan suatu kejadian Terasa terlewat di hadapannya kedua matanya. Ia seperti mengingat sesuatu, meskipun tidak terlalu jelas.     

"Ahh..." Teriak Tiara yang merasakan kepalanya sedikit sakit dan pusing secara mendadak.     

Yohan yang mendengar teriakkan Istrinya segera bangun dari sofa dan berlari mendekati Tiara yang memegangi kepalanya dengan kedua tangannya, seolah sedang menahan rasa sakit dengan keduanya matanya yang terpejam rapat.     

"Sayang... Apa yang terjadi denganmu?" Tanya Yohan yang sedikit panik bercampur bingung.      

Tiara sama sekali tidak menjawab pertanyaan Yohan. Hal ini membuat Yohan semakin panik saja. Ia segera memanggil dokter untuk memeriksa Istrinya.     

Tidak lama kemudian dokter pun masuk dan memeriksa Tiara. Kesehatan fisik Wanita cantik ini baik-baik saja, Bahkan sangat sehat.     

"Bagaimana keadaan istriku?" Tanya Yohan yang merasa tidak tega jika melihat Tiara kesakitan.     

"Istri tuan muda baik-baik saja." Jawab dokter itu karena memang kenyataannya seperti itu.     

"Tiara menjerit kesakitan, dan kau bilang baik-baik saja?! Apa maksudmu?" Tanya Yohan yang marah dan tidak percaya dengan ucapan dokter yang memeriksa Tiara.     

"Tuan muda. Saya mohon tenanglah. Biar saya mencoba untuk membantu Nyonya muda." Kata dokter itu, jika Yohan marah-marah. Hal ini tidak akan membantu apa-apa dan hanya akan membuat Tiara semakin sakit kepala saja.     

"Nyonya muda, apa yang anda rasakan? Katakan kepada saya." Tanya dokter itu dengan suara lembut dan pelan.     

"Aku... Aku hanya seperti melihat sesuatu kejadian di ruangan ini. Tetapi aku tidak tahu kapan itu terjadi. Hal itu membuat ku sakit kepala." Kata Tiara menjelaskan kepada dokter itu.     

Sekarang dokter itu Mengerti, apa yang membuat Istri sang presdir itu berteriak kesakitan. Hal ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan luka yang baru mereka obati. Tetapi lebih ke ingatan yang sedikit demi sedikit mulai kembali dan itu sedikit mengganggu bagi Nyonya muda karena sepertinya ia belum siap menerimanya.     

"Sebaiknya Nyonya istirahat kembali. Supaya rasa sakit itu hilang." Kata dokter itu yang berusaha menenangkan Tiara, agar lebih tenang. Dengan begitu akan lebih baik untuk penyembuhannya.     

"Tuan muda, bisakah saya berbicara dengan Tuan muda?" Kata dokter itu kepada Yohan.      

"Tentu saja. Tetapi bagaimana dengan istriku? Apa yang terjadi kepadanya?" Tanya Yohan yang masih penasaran. Meskipun sekarang Tiara sudah terlihat lebih tenang.     

"Tolong ikut dengan saya sebentar." Kata dokter itu yang mengajak Yohan berjalan menjauh dari Istrinya dan keluar dari ruangan itu.     

"Katakan, apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Yohan yang sudah tidak sabar untuk mengetahui apa yang dialami oleh istrinya tadi. Bagi Yohan daritadi dokter itu hanya berputar-putar saja dalam menjawab pertanyaannya dengan jawaban yang tidak jelas.     

"Nyonya muda baik-baik saja tuan. Saya rasa hal ini berhubungan dengan ingatan Nyonya muda. Mungkin tuan muda bisa berkonsultasi dengan dokter yang lebih paham soal amnesia." Kata dokter itu menjelaskan, dan sedikit memberikan saran saja. Bagaimanapun ia adalah dokter kandungan. Jadi untuk urusan penyakit lainnya, bisa di periksa atau di tangani oleh yang lebih ahli dalam bidangnya.     

"Kau bilang ingatan istriku sudah mulai kembali?" Kata Yohan dengan wajah yang berseri-seri bahagia. Baginya ini adalah berita yang sangat membahagiakan dai bandingkan dengan memenangkan sebuah undian dengan hadiah jutaan dollar sekalipun.     

"Itu hanya prediksi saya. Untuk lebih jelasnya anda bisa berkonsultasi dengan dokter Kevin." Kata dokter itu yang menyarankan supaya Yohan berkonsultasi dengan dokter ahli syaraf.     

"Terimakasih. Maaf, saya telah salah paham tadi." Kata Yohan.     

"Tidak apa-apa tuan muda. Kalau begitu saya permisi dahulu." Kata dokter itu sebelum meninggalkan Yohan dan kembali melanjutkan pekerjaannya yang lain.     

Perasaan Yohan sangat bahagia. Jika ingatan Tiara mulai kembali sedikit demi sedikit, itu artinya Tiara akan segera mengingat segala sesuatu tentang hubungan mereka berdua. Hal ini bisa membuat Keluarga kecil mereka semakin bahagia dan saling mencintai satu sama lainnya, tidak seperti sekarang yang sering bertengkar hanya karena masalah kecil.     

--------------     

Kediaman keluarga Jiang.     

Tara yang baru saja kembali bertemu dengan orang yang membawakan Semua dokumen penting untuk Jonatan, sekarang tengah duduk bersantai di dalam kamarnya.      

"Bagus, ini benar-benar sempurna. Aku yakin, Jonatan bisa pergi dari kota ini tanpa ketahuan. Tuan Dae-hyun, nama yang bagus. Mungkin terlalu bagus untuk Jonatan. Seharusnya namanya tuan ceroboh yang tidak bisa berpikir panjang, itu lebih cocok. Tetapi sudahlah, yang aku butuhkan hanya jonathan segera pergi jauh dari kota ini dan kalau perlu tidak akan kembali selama-lamanya." Kata Tara yang merasa puas dengan hasil kerja orang suruhannya. Sekarang tugas Tara hanya menghubungi jonathan dan memberikan semua dokumen itu kepadanya, serta meminta kekasihnya itu secepatnya pergi dari kota S.     

Tara mencoba menghubungi Jonatan berkali-kali. Tetapi tidak bisa, handphone Jonatan selalu tidak aktif.     

"Sial! Dimana dia sekarang? Sari kemarin menekankan untuk segera membantunya keluar dari kota ini. Giliran semuanya sudah siap, justru dia yang menghilang." Kata Tara menggerutu karena tidak berhasil menghubungi jonatan.     

"Tunggu! Jonatan tidak mungkin tertangkap oleh anak buah Yohan ataupun polisi, bukan?" Kata Tara semakin khawatir dan terusencoba dan mencoba menghubungi Telepon kekasihnya itu.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.