CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

726. Video call



726. Video call

0Steve masuk ke dalam ruangan Tiara dengan membawa dua pakaian baru untuk tuan Kim dan sang presdir.      

"Tuan besar dan presdir. Ini pakaian kalian." Kata steve meletakkan paper bag pakaian di atas meja.     

"Terimakasih, steve." Kata tuan Kim yang mengambil tas pakaiannya dan berganti pakaian di kamar mandi.     

 Di saat tuan Kim berada di dsalm kamar mandi. Sang presdir membahas beberapa masalah Perusahaan selama Yohan tidak masuk kerja. Mungkin lebih tepatnya laporan bagi Steve kepada sang presdir.      

"Presdir, soal Sekertaris Tang. Apakah presdir sudah mengetahuinya?" Tanya asisten steve kepada pemilik perusahaan Lianxi grup itu.     

"Ya, papa baru saja mengatakan soal hal itu kepadaku. Tania tetap bersikukuh ingin kembali ke perusahaan. Entah apa sebenarnya yang dia inginkan? Sebenarnya pekerjaan Tania cukup bagus. Cuma sifatnya yang keras kepala dan manja itu sering membuat masalah untuk orang di sekitarnya. Steve kau harus awasi Tania, jangan sampai dia mempersulit kita lagi." Kata sang presdir kepada asisten steve.      

Hal ini sekaligus menyatakan bahwa sang presdir tidak keberatan dengan kembalinya Tania ke perusahaan, tetapi harus tetap di awasi gerak-geriknya.     

"Baik, presdir." Jawab asisten steve.     

"Steve, kau bantulah papaku beberapa hari ini. Setelah keadaan Tiara membaik, aku akan segera kembali ke perusahaan." Kata Yohan berpesan kepada asisten steve yang sekaligus merupakan perintah.     

"Baik, presdir. Oh, ya presdir. Untuk perintah anda tentang tuan Hayden Yu, saya sudah mencari tahu soal itu. Memang benar, tuan Hayden Yu yang menolong istri anda adalah orang yang sama dengan pemilik perusahaan Xitian grup yang mengajukan kerja sama dengan perusahaan kita beberapa bulan yang lalu." Kata asisten steve melaporkan hasil penyelidikannya.     

"Ternyata benar dugaanku. Aku seperti pernah melihatnya di kota ini sebelumnya. Tetapi entah dimana? aku juga lupa. Mungkin sudah terlalu banyak pengusaha yang aku temui dan tidak semuanya aku kenal dengan baik, kecuali orang-orang yang bekerjasama dengan perusahaan kita." Kata Yohan yang berusaha mengingat pertemuannya dengan Hayden yu sebelum di rumah sakit H.     

"Ya, mungkin juga karena tuan Hayden Yu lebih banyak menghabiskan waktunya di perusahaan yang ada di Amerika, dari pada perusahaan cabang miliknya di kota S ini." Kata asisten steve yang sudah mempersiapkan banyak informasi yang di minta sang presdir sebelum sang presdir menanyakan hal ini.     

"Lalu bagaimana dengan kualitas Perusahaan miliknya itu, apakah sesuai dengan kriteria dan memenuhi syarat yang di butuhkan untuk bekerjasama dengan perusahaan kita?" Tanya sang presdir, sebelum memutuskan meminta asisten steve untuk melepaskan salah satu proyek untuk bekerjasama dengan Perusahaan Xitian grup.     

"Sangat memenuhi syarat. Saya sudah mengecek semuanya." Kata asisten steve penuh percaya diri dan yakin Perusahaan milik Hayden yu itu tidak akan mengecewakan, jika diajak kerjasama dengan perusahaan Lianxi Grup.     

"Bagus, kau bisa memberikan salah satu proyek besar kita kepada perusahaan itu." Kata Yohan memberikan perintah.     

"Baik, presdir." Jawab asisten steve.     

Yohan duduk di sofa ruangan itu dengan asisten steve dengan obrolan mereka yang cukup serius tentang perusahaan, sambil menunggu papanya selesai berganti pakaian.     

Tuan Kim sudah keluar dari kamar mandi dengan memakai pakaian rapi. Ia berjalan mendekati Yohan dan asisten steve yang duduk di sofa.      

"Kau sudah siap Steve, atau masih ada yang ingin kalian bicarakan lagi? Jika tidak, Mari kita berangkat." Kata tuan Kim yang bertanya kepada asisten steve     

"Kami sudah selesai. Kalian bisa berangkat sekarang." Kata Yohan yang memang sudah tidka ada lagi sesuatu yang ingin di bahas dengan asisten pribadinya itu.     

"Baiklah, tolong jaga menantuku dengan baik. Ingat! Jangan membuat dia terluka lagi." Kata tuan Kim mengingatkan kepada Yohan agar mengendalikan dirinya, Sampai Tiara benar-benar sembuh.     

"Iya... Iya... Papa cerewet sekali seperti monyet nakal itu." Kata Yohan yang menggerutu pelan.     

Seperti biasa, asisten steve hanya tersenyum dan tidak mengeluarkan komentar sedikitpun.     

"Presdir, kami pergi dahulu." Kata asisten steve yang berdiri dan berjalan dengan Tuan Kim Keluar ruangan Tiara.     

Setelah tuan Kim dan asisten steve pergi. Yohan hendak menelepon ke Kediaman Kim, Tetapi Yohan lupa kalau ia tifakbawa handphone saat pergi ke rumah sakit tadi. Tidak lama kemudian ternyata Nyonya Kim sudah menelepon untuk menanyakan kondisi Tiara saat ini Melalui handphone Dokter Glen.     

"Hallo, Tante Kim. Saya masih berjalan menuju ruang Tiara. Tante, bagaimana keadaan si kecil. Maaf, hari ini aku belum sempat menjenguk keponakanku yang lucu itu." Kata dokter glen yang menerima telepon sambil terus berjalan dari ruangannya menuju ruangan Tiara.     

"Kim Tan baik-baik saja. Cucu ku sangat pintar dan tenang. Ia sama sekali tidak rewel. Mungkin bayi mungil ini tidak ingin merepotkan mamanya yang sedang sakit. Oh, ya. Bagaimana keadaan Tiara. Apakah dia baik-baik saja? Aku tidak bisa menghubungi handphone Yohan. Sedangkan papanya tadi ternyata sudah pergi ke kantor bersama asisten steve." Kata Nyonya Kim yang berbicara panjang lebar dengan Dokter Glen melalui video call.     

"Oh, namanya Kim Tan. Tiara baik-baik saja hanya perlu sedikit perawatan luka saja. Besok juga sudah bisa pulang." Kata dokter glen kepada nyonya Kim. Dokter Tampan ini ternyata pandangan matanya lebih fokus ke arah Emelly yang sedang menggendong Kim di belakang nyonya Kim, di bandingkan melihat kearah mama Yohan yang sedang mengobrol dengannya saat ini.     

"Syukurlah, kalau Tiara baik-baik saja. Aku sangat khawatir." Kata Nyonya Kim yang wajahnya terlihat lega dan tidak panik lagi, Setelah mendengar penjelasan dari Dokter Glen.     

"Tante bolehkah aku melihat Kim Tan dari dekat?" Kata dokter Glen yang sebenarnya lebih ingin melihat Tante kecil Kim Tan dari dekat, dibandingkan dengan bayi mungil itu. Kim Tan hanya sebagai alasan belaka bagi dokter Glen untuk bisa memandang wajah Emelly, meskipun hanya melalui video call saja.     

"Tidak bisa, kalau dia ingin melihat kim Tan. Mama katakan kepadanya untuk datang sendiri ke rumah ini." Kata Emelly yang langsung membalikkan badannya dan membuat Dokter Glen tidak bisa melihat wajah lucu bayi mungil itu, keculai hanya punggung Emelly saja yang sengaja membelakangi kamera handphone milik mamanya.     

"Huh! Dasar pelit." Kata dokter Glen menggerutu.     

"Suka-suka aku?... Bleeehhh...." Kata Emelly yang semakin mengejek Dokter Glen yang Sedang melakukan video call dengannya.     

"Sudah, kalian ini bertengkar terus. Glen apakah kau sudah sampai di kamar Tiara? Aku ingin melihat keadaannya." Kata Nyonya Kim yang mengambil alih kembali pembicaraan antara dokter glen dan putrinya.     

"Ia Tante... Ini baru saja sampai." Kata dokter Glen sambil memperlihatkan suasana ruangan Tiara yang terlihat tenang karena Tiara sedang tidur dan Yohan sedang duduk di sofa sambil membaca surat kabar.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS.     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE.     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.