CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

722. Penggerebekan rumah Jonatan



722. Penggerebekan rumah Jonatan

0Tara segera menoleh kearah orang yang memanggilnya. Ternyata itu adalah papanya yang sedang berdiri di dekat tangga sambil menatap Tara penuh tanda tanya. Sepertinya putrinya itu sama sekali tidak mengindahkan peringatan sarinya untuk tetap berdiam diri di rumah.     

"Aku ingin jalan-jalan sebentar. Bukankah papa yang mengatakan aku harus mencari papa dari bayiku? Aku akan melakukannya, meskipun harus mengejarnya sampai keujung neraka sekalipun." Kata Tara dengan penuh percaya diri. Ini adalah alasan paling tepat yang bisa Tara gunakan untuk saat ini, agar bisa keluar dari rumah tanpa rasa curiga dari papanya.     

"Bagus, pastikan dalam waktu seminggu ini dia menemuiku." Kata Jerry Jiang kepada Tara sambil tersenyum menyeringai. Tara pikir bisa mengelabui Jerry Jiang dengan mudah. Sebagai orang tua Tara, ia jauh lebih mengenal sifat Tara dari siapapun di rumah itu. Mana mungkin tara bisa menipunya dengan mudah.     

"Apa?! Satu Minggu?" Kata Tara terkejut mendengar kata-kata Papanya. Laki-laki seperti apa yang bisa Tara dapatkan dalam waktu satu Minggu. "Sial! apa-apaan ini? Papa benar-benar keterlaluan. Papa pikir mencari orang itu mudah." Kata Tara menggerutu dalam hatinya. Ingin rasanya ia marah dan mencaci maki Seperti biasanya. Tetapi jika Tara melakukan itu, hanya akan membuat masalah semakin runyam saja.     

"Baiklah, aku akan melakukannya." Kata Tara yang terpaksa menyanggupi syarat dari papanya, demi bisa menemui orang yang membawa dokumen untuk Jonatan. Jika Masalah Jonatan bisa selesai. Maka masalah lain akan bisa ia selesaikan dengan mudah. Setelah itu Tara pergi begitu saja menuju mobil keluarga Jiang karena kemanapun Tara pergi, akan selalu dalam pengawasan papanya. Tara tidak bisa membawa mobil pribadinya sendiri tanpa izin Jerry Jiang, karena kunci mobil itu sekarang ada di tangan Papanya itu.     

"Hallo, Ron. Cepat kau ikuti mobil Tara. Selidiki, dengan siapa ia bertemu hari ini." Kata Jerry Jiang memberikan perintah kepada orang suruhannya.     

"Baik, bos." Kata Ronald yang segera mengikuti mobil yang di kendarai Tara dan baru saja keluar dari halaman kediaman keluarga jiang.     

"Sayang... Kau membiarkan Tara pergi keluar?" Tanya Sonya yang kebetulan melihat mobil mereka yang di kendarai oleh Tara melaju keluar dari halaman Kediaman itu.     

"Sudahlah, Tara tidak akan pergi jauh. Kalaupun Tara ingin kabur, ia pasti sudah melakukannya waktu itu." Kata Jerry kepada istrinya. Yang dimaksud Jerry ada waktu Tara kabur dari rumah. Sebab itu adalah kesempatan bagus bagi Tara, jika memang ia menginginkan untuk pergi jauh dari keluarganya. Tetapi kenyataannya Tara malah kembali. Itu membuktikan, bahwa ia masih membutuhkan perlindungan dari keluarganya.     

"Bagus sekali, jika memang bisa seperti itu. Aku hanya khawatir, kalau Tara melakukan hal bodoh lagi." Kata Sonya yang masih saja mengkhawatirkan Tara. Bagaimanapun buruknya sifat Tara, ia tetap saja putri mereka.     

"Puff.. kau tahu siapa putrimu itu. Tara lebih mencintai dirinya sendiri dibandingkan siapapun. Apa kau pikir Tara akan bunuh diri dan sejenisnya? Sayang... Kau terlalu meremehkan putrimu itu. Sudahlah, sebaiknya kita bersiap berangkat ke kediaman Kim. Aku ingin tahu keadaan Tiara saat ini." Kata Jerry Jiang kepada Sonya yang juga sudah siap menemaninya pergi ke rumah sahabatnya itu.     

"Ayo, aku juga sudah sangat merindukan Tiara. Aku bahagia sekali saat mengetahui Tiara sudah di temukan dalam keadaan selamat dan sekarang sudah kembali ke kediaman keluarga kim." Kata Sonya sambil tersenyum sebagai ungkapan rasa bahagianya.     

Mereka berdua berangkat ke kediaman Kim dengan mobil yang lainnya.     

------------------     

Disaat yang sama Jonatan sedang bingung mencari tempat sembunyi dari kejaran orang orang Yohan yang berhasil menemukan rumah yang selama ini ia gunakan untuk bersembunyi.      

Brakkk... Suara pintu di dobrak di luar.      

"Cari di seluruh Penjuru rumah ini. Kali ini kita tidak membiarkan dia kabur lagi." Kata orang salah satu pemimpin orang-orang yang melakukan penggerebekan di rumah jonatan.     

Ada sekitar 10 orang laki-laki memakai pakaian serba hitam yang masuk dan mengacak-acak rumah Jonatan untuk mencari Jonatan di dalam rumahnya.     

"Sial! Dari mana mereka tahu, kalau aku sedang berada di dalam rumah. Padahal aku tidak pernah keluar rumah atau menyalahkan lampu beberapa hari ini untuk memberikan kesan rumah kosong tanpa penghuni. Ini pasti gara-gara Tara kemarin yang datang ke rumah ini. Sial! Wanita itu pasti sudah di ikuti sebelumnya." Kata jonatan yang sedang bersembunyi di atas atap plafon kamar mandinya.     

"Bagaimana? Apa kalian menemukannya?" Tanya laki-laki itu kepada anak buahnya.     

"Maaf, bos. Kami sama Sekali tidak menemukan siapapun di rumah ini. Kami sudah mencari ke segala sudut rumah dari depan, samping dan belakang rumah. Tetapi tetap tidak menemukan jejak Jonatan." Laporan para anak buah Doni setelah melakukan pencarian.     

"Sial! Jangan-jangan dia berhasil kabur lagi. Laki-laki ini benar-benar licin dan licik. Ayo kita tinggalkan tempat ini." Kata Doni yang menarik mundur anak buahnya karena penggerebekan yang ia lakukan sama sekali tidak ada hasil yang memuaskan.     

Ketika Doni dan anak buahnya hendak meninggalkan kamar Jonatan yang kosong itu. Tanpa sengaja Doni melihat puntung rokok yang masih menyala diatas meja.     

"Tunggu!" Kata Doni menghentikan langkah kakinya dan juga anak buahnya.     

Doni memperhatikan sisi basah ujung rokok itu, yang artinya rokok itu belum lama di buang oleh orang yang menghisapnya.      

"Dia masih ada disekitar tempat ini. Cari jonathan sekali lagi, aku yakin dia belum pergi jauh. Aku tidak perduli, kita harus menemukan dia, di lubang semut sekalipun kalian harus mencarinya." Kata Doni yang memerintahkan anak buahnya untuk melacak keberadaan jonathan sekali lagi di rumah itu.     

Semua anak buah Doni sekali lagi khususnya di area kamar jonathan. Rasanya tidak mungkin jonathan bisa kabur secepatnya itu, ketika semua pintu keluar masuk dan area luar rumah sudah mereka kepung sebelumnya. Kecuali jika rumah ini memiliki jalan rahasia yang bisa di gunakan untuk bersembunyi. Tetapi dilihat dari tampilannya, rumah ini terkesan biasa dan tidak ada yang istimewa.     

Doni meraba setiap inci dinding dikamar itu dan mencari kemungkinan adanya ruangan rahasia, sambil menunggu anak buahnya melaporkan kembali hasil pencariannya.     

"Lapor, bos. Kami tidak menemukan jonathan. Kami sudah mencari ke gudang, Sampai ruang bawah tanah. Tetapi tetap tidak menemukannya." Kata anak buah Doni yang telah kembali dari mencari Jonatan di lantai 1.     

"Bos, apa yang anda lakukan?" Tanya salah satu anak buah Doni yang merasa heran dengan kelakuan bosnya yang menempelkan telinganya di dinding kemudian mengetuk dinding itu beberapa kali.     

*akankah anak buah Yohan berhasil menemukan Jonatan hari ini dan membawanya ke hadapan sang presdir?     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.