CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

711. Pingsan



711. Pingsan

0Ketika Tiara sedang berbahagia berkumpul kembali dengan keluarganya meski dalam keadaan amnesia. Berbeda dengan keadaan darah yang harus memasuki kediaman jiang yang merupakan rumahnya sendiri dengan cara mengendap-ngendap seperti pencuri karena takut ketahuan oleh Papanya dan para penjaga kediaman itu.      

Awalnya Tara sangat percaya diri dan bahagia, ketika berhasil keluar dari kediaman Jiang dan melarikan diri sampai ke rumah Jonathan. tetapi kenyataannya, saat Tara tiba di rumah kekasihnya itu. bukan sambutan hangat yang diterimanya dari Jonathan, melainkan cekikikan di bagian leher yang sangat menyakitkan dan hampir membuatnya mati. Tara tidak menyangka Jonathan bisa segila itu, ketika marah dan posisinya terjepit karena dikejar-kejar oleh orang-orang Yohan untuk dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya kepada istri sang presdir itu.     

tidak hanya Jonathan yang harus menanggung akibat dari perbuatan ceroboh mereka kepada Tiara. Bahkan tentara saat ini pun sedang diliputi rasa gelisah dan ketakutan. Andai saja Jonathan berhasil ditemukan dan dibawa ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Tentu laki-laki itu tidak akan mau menderita sendiri di ruangan dingin dan gelap seperti sel penjara. Jonathan pasti akan menyeret parah untuk ikut serta mempertanggungjawabkan perbuatan itu karena semuanya berawal dari Tara yang menginginkan atau memberikan pelajaran kepada Tiara yang merupakan saudarinya sendiri.      

Meskipun Tara dan Jonathan merasa menyesal pun sudah tidak berguna karena kenyataannya semua telah terjadi dan Tiara telah celaka akibat perbuatan mereka.     

Tara memasuki pintu gerbang kediaman jiang dengan sembunyi-sembunyi. kemudian berjalan menuju Taman depan kediaman itu dan duduk di bangku taman. supaya para pelayan yang menemukannya mengira, bahwa Tara hanya keluar untuk jalan-jalan saja dan nikmati keindahan taman di kediaman itu, bukan sedang kabur jauh dari kediaman Jiang.     

"Sial! Di mana para pelayan itu, Mengapa tidak ada satupun, diantara mereka yang melihatku disini sejak tadi? Apa mata mereka semua buta, sehingga tidak bisa melihatku yang sudah hampir 30 menit duduk di bangku taman? Ini sangat gila! Matahari sangat terik dan panas. aku bisa kurus kering, jika terlalu lama duduk di tempat ini." Kata Tara yang mulai menggerutu sendiri di taman itu. Ingin sekali termasuk ke dalam rumah sekarang juga. Tetapi itu akan terasa sangat aneh baginya jika memasuki rumahnya sendiri saat ini. Apalagi ketika Tara sempat melirik ke arah balkon kamarnya yang berada tepat di samping taman itu, Tara sudah tidak melihat sobekan tirai yang menjuntai kebawah sampai menyentuh tanah yang ia gunakan untuk turun tadi pagi.     

"Sial sekali nasibku hari ini, bahkan tirai-tirai itu saja sudah menghilang dari tempatnya. Jika saja masih ada tentu aku bisa menggunakannya dengan mudah untuk kembali lagi memanjat ke kamarku." Kata Tara yang sekali lagi menggerutu kepada dirinya sendiri yang terlihat bodoh hari ini.     

Tidak adanya pelayan yang keluar dari kediaman Kim, ataupun menuju Taman siang itu. bukanlah karena tidak disengaja, melainkan semuanya sudah diatur oleh Tuan besar Jerry.      

Jerry jiang yang sudah mendapatkan laporan lebih awal sebelumnya dari orang yang ia kirimkan untuk mengintai Putri sulungnya itu, orang itu melaporkan bahwa Tara sedang perjalanan pulang kembali ke kediaman Jiang. Meskipun orang suruhan direktur jerry jiang itu tidak mengetahui alasan, mengapa Tara memutuskan untuk pulang kembali kerumah orang tuanya saat ini setelah berhasil kabur dari kediaman itu dengan susah payah?     

"Ah, sial! Lebih baik aku masuk sendiri saja. Menunggu orang-orang bod*h itu, aku sudah seperti ikan di jemur di bawah terik matahari saja." Kata tara yang segera berdiri dari tempat duduknya sambil menghentakkan kaki dengan jengkel. Mengapa beberapa hari terakhir ini hidupnya begitu sial. Ini semua pasti karena tiara yang telah mengambil perhatian kedua orang tuanya.     

Tara berjalan menuju pintu masuk rumah dengan wajah cemberut.     

"Nona muda, anda kembali?" Kata Xin er yang pura-pura terkejut ketika tara pulang. Padahal sejak tadi pelayan ini sedah memperhatikan secara diam-diam tara dari balik tirai jendela kaca di dalam rumah atas perintah tuan besarnya.     

"Iya, kenapa? Tidak suka! Dasar pelayan kurang ajar! Awas saja kau nanti!!" Kata tara mengancam.     

"Nona muda, apa salah saya? Mengapa anda marah?" Kata Xin er bertanya dengan polosnya, karena pelan ini memang tidak tahu jika ucapannya tadi saat di taman telah di dengar langsung oleh tara yang sedang bersembunyi.     

"Sial! Berlagak polos juga dia, seolah mulut kotornya itu tidak pernah mengatakan apapun untuk menghujatku." Kata tara dalam hati yang semakin jengkel, kemudian berjalan mendekati Xin er dan menamparnya dengan dengan keras.     

Plakkk...     

"Ini pelajaran untuk pelayan kurang ajar sepertimu yang tidak punya sopan santun dalan berbicara." Kata tara sambil mendorong tubuh Xin er Sampai jatuh ke lantai.     

Tara kemudian meninggal Xin er begitu saja yang terduduk lesu di lantai tanpa ada yang membantunya untuk berdiri.     

"Kurang ajar, tidak sopan berbicara? Jangan-jangan Nona muda, benar-benar mendengarkan semua yag aku katakan tadi pagi di taman?" Kata Xin er dalam hatinya yang merasa bingung. Tamparan tara cukup membuat pipinya terasa sakit dan merah. Xin er segera bangun dan berjalan menuju dapur untuk mengambil kompres untuk pipinya, supaya pipinya tidak bengkak.     

Ketika tara Sampai di depan kamar tidurnya, kamar itu masih terkunci rapat dan ia tidak bisa masuk untuk beristirahat. Padahal kepalanya sudah sangat pusing karena kepanasan tadi. Selain itu, tara juga belum makan sejak pagi. Keinginan kabur untuk mendapatkan kebebasan dan bersenang-senang dengan jonatan, justru membuatnya tertimpa banyak kemalangan.     

"Sial! Mengapa kamarku masih daja terkunci rapat. Ini pasti perbuatan papa?" Kata tara yang mengomel sendiri di depan pintu kamarnya.     

"Xin Errrrr....."      

Tara memanggil pelayan yang baru saja di tamparnya itu dengan keras untuk datang ke kamarnya dan membuka kuncinya. Tetapi pelayannya itu sama sekali tidak mendengarkan teriakannya. Yang ada justru papanya yang datang menghampirinya sambil tersenyum seolah menertawakan keadaan tara saat ini.     

"Oh, masih ingat pulang juga? Bagaimana jalan-jalannya? Apakah menyenangkan?" Kata Jerry jiang kepada tara yang wajahnya sudah cemberut Seperti benang kusut itu.     

"Papa... Cepat buka pintunya kamarku sekarang. Kepalaku sudah sangat pusing." Kata tara yang sudah sangat malas berbicara dengan Papa. Di tambah wajahnya yang sedikit lebam dan lehernya yang memerah bekas pukulan dan cekikikan jonathan.     

"Ada apa dengan tara? Mengapa wajahnya bisa lebam Seperti itu? Ini pasti ulah jonathan. Laki-laki pemalas dan penipu seperti dia harus di berikan pelajaran." Kata Jerry jiang yang merasa tidak terima melihat keadaan putrinya yang di wajahnya ada banyak luka. Padahal sebelum bertemu dengan jonatan tadi keadaan tara baik-baik saja. Meskipun tara sangat menyebalkan, tetap saja ia adalah anaknya. Mana mungkin Jerry jiang akan membiarkan orang lain menyakiti tara dengan seenak hatinya.     

Jerry jiang segera membuka pintu kamar itu, karena melihat tara yang sepertinya tidak sedsng berbohong saat mengeluh pusing kepala.      

Tara segera melangkahkan kakinya untuk memasuki kamarnya. Tetapi baru beberapa langkah saja, wanita cantik ini tiba-tiba tumbang dan roboh ke pantai.     

"Tara!" Teriak Jerry jiang yang segera mengangkat tubuh putrinya yang pingsan itu ke atas tempat tidur.     

*Apa yang terjadi dengan tara? Akankah kehamilannya kali ini akan terbongkar?     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL.... Porno     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.