CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

783. Masalah yang silih berganti



783. Masalah yang silih berganti

0Sebenarnya steve ingin mengatakan, bahwa ia tidak enek hati untuk berkata yang di sarankan sang presdir kepada tuan besar Kim. Takutnya, tuan besar Kim akan merasa bahwa asisten steve sedang berusaha untuk menghasutnya untuk membenci Sekertaris Tang. Apalagi selama bekerja dengan tuan Kim Sekertaris Tang mengerjakan semua yang di perintahkan tuan besar Kim dengan baik, cuma kelakuan wanita itu di belakang tuan besar Kim kepada pegawai lain yang sedikit meresahkan dan membuat kantor terasa tidak nyaman.     

"ada apa lagi? Kau tahu, kepalaku sedang pusing saat ini. Aku sedang berada di kota J, jika kau ingin menemuiku. Aku menginap di hotel Rosemary kamar 303, kau bisa datang jika menginginkan penjelasan lebih." Kata sang presdir kepada asisten steve. Sebenarnya Yohan juga mengerti apa yang di maksud oleh asisten pribadinya itu. Ia sudah sangat mengenal siapa asisten steve dan sifat yang di milikinya. Tetapi kali ini Yohan sedang tidak memiliki waktu untuk memikirkan hal sepele seperti Tania. Yg paling penting baginya saat ini adalah memastikan keadaan jonathan.     

Selesai berbicara dengan asisten steve di telepon, sekarang giliran telepon masuk dari mamanya yang menyakan dimana Yohan saat ini? Entah sepertinya hari ini sang presdir hanya di sibukkan dengan telepon genggamnya saja. Sampai ia tidak bisa fokus di urusan dan tujuannya datang ke kota J ini.     

"Hallo, mama. Ada apa?" Tanya Yohan ketika mamanya menelepon.     

"Dimana kamu sekarang?" Tanya Nyonya Kim kepada Yohan, karena ia merasa marah ketika Tiara meminta izin untuk bekerja kembali kepadanya, saat nyonya Kim baru saja kembali dari rumah sakit untuk menjemput Hana. Menantunya itu berkata kalau Yohan mengizinkannya, jika papa dan mama mertuanya itu juga mengizinkan.     

"Aku sedang ada di luar kota. Apakah ada sesuatu yang penting yang ingin mama sampaikan?" Tanya Yohan yang sudah mulai merasakan adanya emosi yang siap meledak dari suara mamanya. Tetapi Yohan sama sekali belum bisa menebak penyebab mamanya itu berbicara sedikit keras dan penuh emosi.     

"Ini soal istrimu. Apakah benar kau mengizinkan istrimu untuk bekerja kembali di perusahaan?" Tanya nyonya Kim yang masih berusaha mengendalikan emosinya. Sebab Nyonya Kim  tentu memikirkan cucu kesayangan yang masih perlu asi dan kasihbsayang penuh dari mamanya. Bukannya Nyonya Kim membatasi menantunya untuk berkarir kembali. Tetapi setidaknya, menunggu putranya sedikit lebih besar.     

"Soal itu sebaiknya kita bicarakan di rumah saja. Mama, aku sedang banyak pekerjaan dan sangat sibuk. Bisakah kita bahas itu nanti saja?" Kata Yohan yang tidak ingin kemarahan mamanya itu mempengaruhi emosi dan konsentrasinya saat ini. Sudah terlalu banyak masalah dan gangguan yang merusak konsentrasi Yohan hari ini dan membuatnya tidak fokus bekerja. Mulai dari Tiara, asisten steve dan sekarang di tambah lagi mamanya.     

Huff...     

Nyonya Kim hanya bisa menarik nafas dalam-dalam dan mengembuskan secara perlahan-lahan untuk mengendalikan emosinya saat ini. Sepertinya Yohan sedang tidak bisa di gang6, apalagi di ajak berdebat sekarang ini. Dari suara putranya saja, sudah jelas Yohan lebih emosi dibandingkan Nyonya Kim saat ini. Itu berarti, putranya itu sedang memiliki masalah yang tidak bisa diceritakan untuk saat ini.     

"Baiklah, mama akan menunggumu pulang untuk membahas masalah ini. Sebaiknya kau lanjutkan pekerjaan mu lagi. Mama tutup teleponnya." Kata nyonya Kim yang untuk sementara waktu memilih untuk mengalah dan menunggu Yohan pulang.     

Setelah selesai berbicara dengan mamanya Yohan menjatuhkan tubuhnya dengan posisi duduk diatas sofa. Yohan menyandarkan tubuhnya dan menengadah kepalanya menghadap keatas sambil memejamkan kedua matanya. Sesekali tangannya memijat kedua pelipisnya, untuk sedikit mengurangi rasa pusing di kepalanya. Belum juga ia selesai dengan masalah Jonatan, masalah lainnya sudah mulai muncul secara bergantian.     

"Doni... Katakan kepadaku, kapan dokter itu bisa datang untuk menemuiku?" Kata Yohan memanggil bodyguardnya itu yang Yohan kira sedang berada di depan kamarnya bersama dengan bodyguard yang lainnya.     

Salah seorang bodyguard yang mendengar panggilan sang presdir, segera masuk dan melaporkan keberadaan Doni saat ini.     

"Maaf, presdir. Bos Doni sedang tidak ada disini. Sepertinya tadi bos Doni berangkat ke rumah sakit." Lapor bodyguard itu kepada sang presdir, Seperti pesan Doni sebelumnya. Jika sang presdir tiba-tiba mencarinya nanti.      

" Bagus, kalau begitu. Katakan kepadanya untuk membawa dokter yang merawat Jonatan untuk menemuiku saat dia kembali, bagaimanapun caranya." Kata sang presdir k memberikan perintah. Yohan tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Dokter itu mau datang dengan baik-baik atau harus di jemput paksa oleh para bodyguard Yohan itu dengan cara mereka.      

"Baik, presdir." Jawab bodyguard itu yang segera melaksanakan perintah sang presdir dengan cara menyusul bos Doni ke lokasi rumah saki yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari hotel Rosemary tempat Yohan menginap saat ini.     

Rencana Yohan untuk beristirahat sejenak di hotel itu, sambil menunggu dokter itu datang. Semuanya berantakan. Bagaimana bisa Yohan memejamkan kedua matanya, jika masalah begitu banyak sedang berenang kesana-kemari di dalam otaknya dan mengusir ketenangan batinnya.      

Doni yang sedang berada di lokasi rumah sakit baru saja melihat seorang dokter yang keluar dari ruangan direktur Lee Sambil menundukkan kepalanya dengan wajah sedikit murung dan masam. Entah apa yang sedang ia bicarakan dengan polisi yang berjaga di depan kamar itu. Tetapi sepertinya bukan berita baik. Hal ini juga bisa Doni lihat dari ekspresi petugas keamanan yang terlihat pasrah, dan tetap tenang.     

Hal ini membuat Doni semakin penasaran, sehingga ia diam-diam mengikuti seorang perawat yang baru saja keluar dari ruangan perawatan direktur Lee dan berpura-pura bertanya tentang keadaannya Pasien di dalam ruangan itu. Tetapi karena di ruangan itu adalah pasien spesial yang tidak semua orang boleh mengetahui kondisinya, maka perawat itu memilih untuk diam dan meminta maaf kepada Doni karena tidak bisa memberikan informasi yang diinginkan.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.