CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

782. Hotel Rosemary



782. Hotel Rosemary

0Doni dan para bodyguard lainnya mendengar dengan jelas perdebatan antara Sang presdir dengan istrinya tetapi mereka memilih untuk diam dan tidak ikut campur dengan urusan sang presdir. hal itu akan lebih aman bagi mereka daripada nantinya mereka akan menjadi pelampiasan kekesalan sang presdir.     

Doni segera melajukan mobilnya menuju hotel Rosemary yang datanya tidak jauh dari rumah sakit tempat Jonathan dirawat. Hotel itu dipilih oleh sampai akhir karena jaraknya yang hanya beberapa ratus meter saja dari rumah sakit pusat Kota J, dengan begitu sang presdir bisa mengawasi dan memantau dari dekat keadaan perkembangan Jonathan selama 24 jam khusus untuk hari ini saja karena bisa harus sudah kembali ke kota S yang bekerja di perusahaan dengan sekrup seperti biasanya.      

Seorang presdir sudah terlalu lama tidak pergi ke perusahaan dan merepotkan Papanya untuk perusahaan itu semenjak Tiara hilang sampai sekarang. Mungkinsudah banyak sekali pekerjaan yang terbengkalai dan dan harus segera diselesaikan oleh sang presdir. Lagipula kasihan juga kepada tuan Kim yang harus bekerja ganda mengurus perusahaan putranya dan juga bisnisnya sendiri di di kota C, Amerika. Sehingga tidak jarang, papanya itu harus bolak-balik kota S dan kota C dalam kurun waktu tertentu.     

Hanya butuh waktu sekitar 15 menit jarak tempuh antara restoran dengan hotel Rosemary. Mobil sang presdir dan para bodyguard-nya baru saja sampai di pintu masuk Rosemary. Seorang presdir meminta Doni untuk memesan sebuah kamar VIP untuknya untuk beristirahat dan menginap hari ini, Sambil menunggu dokter yang merawat jonathan menemuinya. Letak hotel yang tidak jauh dari rumah sakit itu, akan memudahkan sang dokter untuk datang kapan saja, ketika ia memiliki waktu luang hari ini. Sehingga tidak ada alasan lagi baginya untuk menolak Bertemu dengan Yohan. Jika hal itu sampai terjadi, pasti presdir Tampan ini akan merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan informasi kesehatan jonathan yang di terima oleh sang presdir dari para bodyguardnya.      

Yohan Tidak akan pernah melepaskan Jonathan, meskipun laki-laki itu dalam keadaan sekarat sekalipun. Jonathan harus mendapatkan hukuman atas semua perbuatannya seperti yang ia lakukan kepada Tiara saat itu.     

Tidak lama kemudian doni kembali dengan membawa kunci kamar hotel. Iya berjalan menemui seorang presdir yang sedang duduk di lobi hotel menunggu enggak dilihatnya itu memesankan sebuah kamar untuknya.     

"Presdir, ini kunci kamar anda." Kata Doni menyerahkan kunci kamar yang ia dapatkan dari petugas hotel. Yohan sama sekali tidak ada persiapan untuk menginap di kota ini  hari ini, sehingga presdir tampan ini juga tidak membawa pakaian ganti yang cukup. Untung saja, steve sebagai asisten pribadinya selalu  menyediakan pakaian ganti yang bisa di gunakan oleh sang presdir sewaktu-waktu di dalam mobil mereka.     

"Ambil pakaian ku di mobil dan bawa ke kamarku." Kata sang presdir memberikan perintah kepada Doni. Terserah siapa yang akan di perintahkan oleh Doni untuk mengambilkan pakaian itu nantinya. Yang jelas, sang presdir hanya tahu pakaian itu berada di dalam kamarnya. Ketika ia sudah selesai mandi.     

Setelah sang presdir dengan beberapa bodyguard miliknya berjalan menuju kamarnya. Doni menerima telepon mendadak dari anak buahnya yang ia tempatkan di rumah sakit. Mereka mengatakan, bahwa kondisi direktur Lee saat ini semakin memburuk karena ada beberapa infeksi dan komplikasi pada lukanya yang membuat keadaan kesehatannya menjadi drop.     

Para bodyguard itu merasa, jika sang presdir harus segera tahu informasi ini karena menurut mereka hal ini sangatlah penting karena berkaitan dengan hidup dan mati direktur Lee.     

"Kalian jangan bercanda! Jika informasi yang kalian berikan tidak valid lagi. Bukan direktur Lee lagi yang nyawanya akan melayang, tetapi kalian berdua." Kata Doni yang menegaskan kepada anak buahnya, jika memberikan informasi itu sebaiknya jangan setengah-setengah, atau sang presdir akan murka nanti dan membuat mereka kehilangan pekerjaan. Bahkan mungkin juga lebih buruk dari itu.     

"Tidak, maafkan kami bos. Jika bos meragukan informasi yang kami berikan, bos bisa mengeceknya secara langsung di lokasi rumah sakit." Kata bodyguard itu kepada Doni.     

Saat ini kondisi Jonatan memang sedang drop dan sekarat. Entah laki-laki itu masih bisa di selamatkan atau tidak. Luka di kaki dan kepalanya sangat parah akibat benturan yang di alami oleh Jonatan saat kecelakaan.     

Doni yang tidak inginmengambil resiko dengan melaporkan hal yang tidak benar kepada Sang presdir. Memutuskan untuk pergi langsung ke lokasi rumah sakit dan melihat keadaan direktur bicara langsung. Tetapi sayangnya saat laki-laki ini tiba di lokasi rumah sakit khususnya di depan kamar tempat direktori dirawat, melakukan penjagaan yang sangat ketat oleh pihak kepolisian. Pada bodyguard yohan ini tidak ada satupun yang bisa mendekat apalagi masuk ke dalam kamar itu untuk mengetahui kondisi direktur Lee saat ini.     

Doni dan kedua anak buahnya hanya bisa mengamati dari jauh sambil menunggu dokter dan perawat yang ada di ruangan itu keluar. Barulah mereka akan beraksi mencari informasi yang di perlukan.     

Sang presdir yang sedang berada di kamar hotel, masih sibuk menerima telepon dari asisten steve yang sedang membicarakan masalah Perusahaan dan beberapa ulah dari kelakuan Sekertaris Tang yang rupanya belum banyak berubah itu. Tania masih saja sombong dan menganggap dirinya memiliki jabatan tinggi daripada yang lainnya. Apalagi posisinya sekarang ini menempati Sekertaris pribadi tuan Kim selama Yohan belum kembali ke perusahaan, karena itulah asisten steve berharap sang presdir bisa segera kembali memimpin perusahaan Lianxi grup dan mengendalikan Sekertaris Tang.     

Begitu sibuknya sang presdir dengan urusan Perusahaan, ia sampai tidak menyadari jika saat itu Doni tidak berada bersamanya dan yang mengantarkan pakaian sang presdir pun juga anak buah Doni.     

"Tania... Tania... Dan selalu saja wanita satu ini. Steve, katakan kepada papa kalau wanita itu wajahnya tidak semanis yang di tampilkan di permukaan. Banyak jebakan di dalamnya, kalian harus hati-hati. Aku yakin Tania belum sepenuhnya bisa menerima perlakuanku yang kasar kepadanya Waktu itu." Kata Yohan berpesan kepada asisten steve.      

"Tetapi, presdir. Saya...??" Kata asisten steve yang sedikit canggung dan Bingung untuk mengungkapkan pendapatnya kepada sang presdir maupun tuan besar Kim.      

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.