INDIGO

#Bimbang



#Bimbang

0"Pilihan Terkadang Terjadi Di Saat Kita Memang Membutuhkannya"     

-------------------     

"Awannn!!! kelakuan!!!"     

Ujarku sambil kesal sambil berjalan menuju ke bawah.     

"Ihhh ngambek nih!" seru Awan sambil melayang di hadapanku.     

Aku tidak menggubrisnya sama sekali karena mood-ku lagi kurang bagus jadi aku diamin saja dia. Tapi ya kalian pasti tahu lah Semakin lama aku diamin Dia maka akan semakin aneh juga tingkahnya yang akan ditunjukkan.     

"Ngapain sih masih kerja disini? Gak pengen pulang aja?" tambahnya sambil melayang ke kanan dan ke kiri ku.     

Aku hanya mau melotot India dengan mata besarku namun tidak menjawabnya. Aku terus berjalan menuruni anak tangga menuju ke bawah. Setelah sampai di depan asrama kuhentikan langkahku dan kuputuskan untuk menjernihkan pikiranku tentunya menuju ke tempat yang paling sepi.     

Aku berjalan namun kali ini semakin lama semakin cepat menuju ke area bagian belakang tempat ini. Yap betul sekali Aku menuju ke daerah danau bagian belakang.     

Ya seperti biasa kalian semua juga tahu Awan juga pasti bakalan ikut membuntutiku sampai aku berada di danau.     

Setelah sampai di danau aku langsung menuju ke Gazebo yang berada di pinggir ujung bagian Danau aku berjalan dengan perlahan menuju ke pagar tepi Gazebo. Aku berdiri mematung sambil Memeluk tiang gazebo dengan pandangan kosong menuju ke arah Sungai Brantas yang berada di depanku, karena hanya pemandangan itu saja yang bisa terlihat oleh mataku saat ini.     

Sekali lagi aku tidak menggubris dengan apa yang akan dilakukan oleh Awan, Jadi yang aku inginkan saat ini hanyalah ketenangan Bagaimana merasakan ketenangan di tempat yang sepi ini. Aku langsung teringat dengan sebuah instrumen musik yang pernah aku dengarkan sebelumnya. Kuambil handphone yang berada di saku dalam celanaku dan langsung ku buka YouTube untuk mencari sebuah lagu yang sangat aku ingin dengarkan disaat aku lagi dalam kondisi seperti ini.     

"Melancholy Latenight Song Instrumen"     

Dan saat aku Putar lagu tersebut tidak kusangka air mataku jatuh kembali. Rasanya sangat singkat sekali pertemuan yang tadi aku lakukan bersama dengan anak-anak didikku. Namun mau bagaimana lagi demi kebaikan kita bersama ya Kita harus melakukan apa yang seharusnya kita lakukan sekarang, pada masa-masa pademi seperti ini.     

Aku pikir rasanya juga aku harus melakukan sebuah keputusan yang sangat besar yang harus aku putuskan kali ini. Karena kalau tidak segera aku lakukan takutnya Indonesia di tempat daerah Aku akan segera dilakukan lockdown massal jadi takutnya nanti nggak bisa pulang ke rumah.     

Namun aku masih bingung Sih apakah Aku bener-bener mau untuk pulang ke rumah mengambil liburan? Karena ya mau gimana lagi daripada di sini nggak bisa kemana-mana, Mendingan aku di rumah bersama dengan keluarga meskipun nggak bisa ke mana-mana, namun kalau apapun dengan keluarga itu jadinya semuanya terasa lebih nyaman dan enak.     

"Aku tahu kalau kamu pengen pulang! Yaudah Ayo kita pulang saja mendingan di rumah ngumpul bareng sama keluarga daripada di sini lama kelamaan nanti kamu yang stres sendiri karena semakin lama semakin sepi nggak ada hiburan!" ujar Awan sembari mendekat ke arah di mana aku berdiri.     

Aku langsung menoleh ke arahnya pada saat dia mengatakan hal tersebut, namun aku pikir-pikir iya juga sih mendingan pulang di rumah aja.     

Tapi kalau aku yang ngomong sendiri sama Kak Sheren rasanya aku sungkan banget deh mendingan Biar Kak Sheren aja nanti yang tanya sama aku, untuk masalah aku diberikan liburan atau ndak.     

"Iye-iye cerewet!" balasku pada Awan sambil langsung ku alihkan pandanganku ke tempat aliran sungai Brantas.     

Aku nggak tahu apakah nanti Kak Sheren akan menyetujui jikalau Aku ingin liburan untuk pulang kerumah atau ndak soalnya Ya aku tahulah kondisi di sini seperti apa.     

Para Pembina si mengatakan bahwa tetap akan ada sebuah kegiatan yang diadakan di tempat ini meskipun sudah tutup untuk Lockdown, namun kegiatan tersebut berupa kegiatan lebih ke penjualan dan pembersihan. Karena meskipun sudah Lockdown Namun kita tetap harus mendapatkan sebuah pendapatan agar uang terus berputar di tempat ini.     

Aku bingung saja dengan yang terjadi pada bumi ku kali ini, karena bisa dibilang untuk musuh yang kita hadapi bukanlah sesuatu hal yang terlihat melainkan sesuatu hal yang tidak terlihat oleh mata siapapun namun menyebar luas dengan cepat. Iya aku berharap semoga saja ini akan cepat berlalu bukan untuk dalam waktu yang lama Namun semoga dalam waktu yang singkat saja.     

Memang sih belum ada sebuah vaksin yang ditemukan untuk virus yang satu ini, namun aku juga nggak tahu siapakah semua ini akan terjadi secara singkat atau lama.     

Aku sudah mencoba untuk menerawang keadaan Apa yang akan terjadi di Indonesia nanti namun untuk masalah virus yang ditemukan vaksinnya aku masih belum melihat sebuah titik terang yang akan terjadi di Indonesia ku ini. Namun yang aku lihat malah di masa-masa pandemi ini yang sedang berjalan akan banyak juga sebuah bencana alam yang akan terjadi di banyak daerah.     

Aku tidak tahu penglihatanku itu apakah akan menjadi sebuah kenyataan atau tidak karena pada waktu aku menerawang Kan semuanya itu terasa bahwa itu memang akan terjadi, namun aku berharap semoga itu tidak akan terjadi. Namun di sisi lain aku juga berpikir bahwa kalau memang sudah garis Jalannya Tuhan ya mau bagaimana lagi?.     

Aku memalingkan pandanganku dari Sungai Brantas yang berada di depanku aku dan aku duduk di kursi yang berada di Gazebo ini. Awan yang melihatku berpindah dari tempatku Sebelumnya dia juga ikut berpindah dan duduk dihadapanku.     

"Aku kangen banget rasanya untuk bisa berpetualang seperti sebelum-sebelumnya dulu , sebelum aku Sibuk dengan pekerjaanku di sini! " ujarku sambil menatap kosong ke arah depan.     

"Aku sudah enggak betah, Aku pengen banget berpetualang seperti sebelumnya! Karena pada saat kamu sibuk Rasanya kejadian-kejadian aneh yang berada di sekitar sini pun juga sangat jarang sekali terjadi!" sahut Awan.     

Tapi memang iya sih bahwa kejadian-kejadian aneh yang aku tunggu pun tidak hadir sama sekali selama aku Sibuk dengan pekerjaanku. Tunggu, kejadian-kejadian aneh itu bukannya tidak hadir ataupun tidak muncul. Namun rasanya karena aku terlalu sibuk jadinya aku tidak terlalu memperhatikan Jikalau ada sesuatu hal yang aneh di sekitarku.     

Ya mungkin memang seperti itu sih.     

Hmmm jadi memang harus aku segera putuskan untuk pilihan stay atau mengambil liburan pulang ke rumah.     

Karena bisa di bilang ini juga sebuah kesempatan bagiku untuk bisa lebih dekat dengan keluargaku. Karena sudah hampir 8 tahun aku disini.     

Ya memang ada waktu pulang sih, tapi ya gak lama gitu. Jadi kalau mau ngambil kesempatan ini, harusnya juga lebih Bagus di gunakan.     

Rasanya aku sudah memutuskan ini. Aku langsung berdiri dari tempat dudukku dan bergegas langsung menuju ke basement untuk mencari Kak Sheren.     

"Ayo Wan!!!"     

-------------------     

Aku harapa semuanya akan berjalan dengan lancar.      

Amin     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.