INDIGO

#Leak



#Leak

0Berbuat Baik Tidak Harus di Perhitungkan.     

-----------------     

Buggghhh..     

Aku terjatuh di teras Musholla, karena menabrak sesuatu.     

Lebih tepatnya orang.     

"Aduh, ngapain sih lari-lari!?"     

Ku menoleh ke arah suara itu.     

Ternyata anak yang tadi.     

"Ahh maaf, maaf"     

Apa boleh buat, aku hanya bisa mengucapkan kata maaf dan bergegas berdiri untuk membantunya bangkit berdiri juga.     

"Ahh"     

Sambil memegangi pinggangnya.     

Rasanya sakit pasti tadi posisi jatuhnya anak ini.     

"Ada apa sih, ngapain lari-lari!"     

Dia mengulangi pertanyaannya kembali.     

"Ah, gak papa kok"     

Sambil ku menggaruk kepalaku.     

Padahal gak ada yang gatal.     

"Aku Jefry, dari Cilacap"     

Sambil mengulurkan tangannya di depanku.     

"Ejh dari Kediri"     

Sambil kuraih tangannya.     

"Eh, Jef bisa minta tolong gak?"     

Ku mencoba meminta bantuan kepadanya.     

"Apa?"     

Cuek     

"Temani aku ibadah di Pure. Kamu duduk saja gak papa, masuk ke dalamnya juga gak papa"     

Ku ajaknya sambil ku pastikan bahwa dia harus mau menemaniku.     

"Hmmm ya ya"     

Meskipun dia menjawab dengan gayanya yang malas. Dia tetap mau menemaniku untuk beribadah.     

Aku dan Jefry jalan perlahan menuju pure.     

"Hmm sepi ya di Pure ini, beda dengan di Musholla tadi rame banget"     

Dia ngomong tetapi aku hanya diam saja.     

Makhluk tadi sudah tidak ada. Aku melihat sekeliling sambil berputar di tempat, tetapi aku tidak menemukannya.     

Syukurlah.     

"Jef, tunggu bentar ya aku ibadah dulu"     

Sambil menata dudukku Jefry hanya menganggukkan kepala sambil bersandar di tiang.     

Hmmm aneh, kok rasanya ada yang mengawasiku dari jauh.     

Hmmm mungkin hanya perasaanku saja. Saat aku mau mulai untuk berdoa, hatiku tidak tenang sekali karena aku merasa seperti di awasi dari jauh.     

Duh.. Gini nih yang gak enak, mau ngapa-ngapain terasa gak enak semua kalau ada yang ngawasin.     

Ku putuskan untuk melihat sekeliling.     

Hmmm aku berputar dari arah depan ke arah kiri sampai belakang, dan nihil gak ada.     

Terus aku lanjutkan dengan dari arah depan ke arah kanan.     

"Ejh lagi apa?"     

Jefry tiba-tiba bertanya kepadaku.     

Spontan aku langsung melihat ke arahnya.     

"Duh Jef jangan bikin kaget, udah kamu diam saja!"     

Ku jawab dengan agak kesal.     

Tapi tunggu di saat aku tadi melihat ke arah Jefry dengan cepat, ada salah satu yang aku lewatkan rasanya.     

Aku perlahan melihat kembali ke arah semula, dan pandanganku berhenti ketika aku benar-benar melihatnya.     

Aku hanya diam, tidak mengucapkan sepatah kata ataupun juga bergerak.     

Tunggu itu pajangan di Pure ini atau itu asli?     

Karena yang aku lihat adalah sebuah kepala Leak yang berada di ujung depan sebelah kanan dari sudut Pure ini.     

Aku masih melihatnya saat ini dengan sangat jelas.     

Mata Besar Melotot, Taring yang panjang, rambut gimbal panjang juga dan Lidah yang menjulur dari mulutnya sangat panjang hingga menyentuh tanah.     

Leak itu hanya diam, tidak bergerak. Berati ini adalah topeng saja dan hiasan di Pure ini.     

"Jef, lihat di pojokkan itu keren juga ya Topengnya!"     

Lantas aku meminta Jefry untuk melihat ke arah yang aku lihat barusan.     

"Topeng apa e?"     

Sambil melihat ke arah yang ku tunjukkan dan ekspresi wajahnya pun terlihat bingung dan aneh.     

Tunggu.     

Berati itu bukan topeng, itu sungguhan.     

Kuputuskan untuk melihat kembali ke arahnya.     

"AAAAAAAAAAAA"     

Aku berteriak dan langsung mundur ke belakang saat Wajah leak itu muncul pas di hadapanku.     

Matanya melihat ke kanan dan ke kiri dengan cepat.     

Dan memiliki badan yang agak kurus beserta jemari tangan yang memiliki kuku amat panjang.     

Tak lama setelah Leak itu berdiri di hadapanku dia kemudian terbang ke atas.     

"Hei Ejh KENAPA!?"     

jefry bertanya dengan panik.     

"Hmm aku mau ibadah dulu ya"     

Aku tidak menjawabnya, dan benar setelah itu dia memasang wajah yang kebingungan dan merasa aneh melihatku.     

Sebenarnya hatiku tidak tenang saat ibadah. Karena kepikiran banyak hal.     

Yang barusan aku lihat, dan semakin hari semakin menyeramkan berada di sekolah ini.     

Tapi aku tidak punya pilihan lain.     

Di tambah lagi Awan masih belum kembali. Aku tidak tahu kemana dia pergi, sudah lama dia pergi dan tidak kembali. Menunjukkan hawanya atau apapun tentangnya, tidak ada sama sekali.     

Aku takut jikalau dia di tangkap oleh Para Pencari. Atau malah sebaliknya dia memberikan dirinya untuk di tangkap.     

Karena setelah itu dia akan pergi kemana di saat sudah di tentukan oleh Para Pencari.     

Dari Tiga Dunia tersebut di mana dia akan pergi.     

5 #Tiga Dunia     

Aduh sudah jangan berpikir yang aneh-aneh.     

Hmmm untuk menenangkan hatiku agar tidak kacau begini ku putuskan untuk membaca Seloka Suci dari BhagawadGita.     

>>Bhagawadgita adalah sebuah bagian dari Mahabharata yang termasyhur, dalam bentuk dialog yang dituangkan dalam bentuk syair.     

di Agama Islam adalah Al-Quran     

dan di Agama Kristen adalah Injil.     

"Jef tunggu sebentar ya aku baca seloka dulu"     

Dia hanya menganggukkan kepala.     

Ku buka perlahan dan ku baca. Karena dari dulu di saat hatiku gundah dan gulana aku selalu membaca buku ini untuk menenangkanku. Dan kebanyakkan pasti berhasil.     

Saat ku baca bait pertama datanglah sesosok arwah manusia yang mendekat dan duduk di depanku. Aku tak pedulikan hal itu, aku terus melantunkan alunan syair seloka itu.     

Lama kelamaan bukan hanya satu saja melainkan banyak sekali arwah yang berwujud manusia duduk di hadapanku, sekelilingku dan seluruh dalam Pure.     

Aku tidak tahu apa yang mereka lakukan atau apakah ada yang salah dengan ku perbuat.     

"Ejh, kok lama-lama aku jadi merinding ya disini. Ayo buruan!"     

Jefry berbisik perlahan sambil melihat sekeliling.     

Ya dia awam dan merasakan hal ini adalah sesuatu yang wajar.     

Karena aku belum selesai aku akan selesaikan terlebih dahulu.     

Aku membacanya kembali dan salah satu diantara arwah tersebut bersinar, melayang terangkat dan kemudian hilang.     

Kesan pertamaku adalah aku bingung dan ini aneh. Apa yang sedang terjadi.     

Dan bukan hanya satu saja, ternyata banyak sekali dari mereka juga mengalami hal yang sama saat aku membacakan seloka ini.     

Ku putuskan berhenti untuk membaca saat aku rasa sudah cukup tenang.     

Meskipun masih ada tiga arwah yang duduk di hadapanku sekarang.     

"Kamu mau kemana?"     

Aku menoleh ke arah tiga arwah itu bertanya kepadaku.     

"Aku mau naik kr asrama"     

Aku jawab dengan bahasa pikiranku.     

"Tolong jangan tinggalkan kami, bacalah beberapa bait hingga kami juga bisa pergi dari "Dunia Antara" ini untuk menempuh kehidupan selanjutnya"     

Astaga apa maksudnya, apakah ini adalah sebuah hukuman buat mereka? Atau ini adalah salah satu alternatif untuk mereka. Agar mereka bisa dengan cepat di angkat dan menempuh jalan baru.     

Aku tidak tahu, apakah ini baik atau tidak.     

Tetapi ku putuskan untuk membuka bukunya lagi dan membacakannya.     

Aku tidak tega melihat mereka yang hanya tinggal bertiga.     

Dan saat aku bacakan mereka satu persatu menghilang seperti sebelumnya. Dan yang terakhir dia memberikan isyarat terimakasih kepadaku.     

Huhhh rasanya lega sekali, dan hatiku sudah tenang kembali.     

"Jef ayo balik"     

"Ayo, ayo buruan. Horor tempat ini!"     

Sambil mendempet ke arahku dan berjalan bersama menuju asrama.     

Saat ku melalui Musholla, tidak sengaja aku melihat ada anak yang sedang membaca Al-Quran. Dan aku melihat pemandangan yang sama pada saat aku membaca seloka tadi.     

Hmmm aku baru tersadar bahwa mereka adalah arwah yang tidak tahu arah untuk bisa pulang atau menentukn sebuah jalan.     

>>Jadi dengan kita membaca kitab suci masing-masing kita sudah membantu mereka bisa pergi menempuh jalan baru.     

--------------------     

Semoga Awan lekas Kembali, dimana kamu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.