Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

Berbagi Tempat Tidur



Berbagi Tempat Tidur

0Saat Qin Chu hendak melanjutkan, telepon Huo Mian berdering merusak momen dengan tiba-tiba.     

Qin Chu ingin menjangkau dan menghancurkan telepon ke tanah, tetapi Huo Mian mendapatkannya lebih dulu.     

Dia mendorong Qin Chu dan bangkit dengan canggung. Dia mengangkat teleponnya dan berjalan menuju pintu.     

Ekspresi Qin Chu sangat mengerikan…     

"Hey, Lingling."     

"Ada apa? Suara mu terdengar aneh."     

"Tidak." Hu Mian merasa sedikit bersalah.     

"Aku tidak percaya padamu. Aku sudah mengenalmu begitu lama, jangan coba-coba menipuku. Oh, tunggu, apakah kau dan Qin Chu melakukan hal-hal yang tidak pantas untuk anak-anak muda untuk dilihat?" Zhu Lingling mencibir.     

"Sepertinya kamu selesai dengan masalah dengan pacarmu, kalian sudah putus, aku berasumsi kalau kau tidak membunuh dirimu lagi?" Huo Mian tidak tahu harus berkata apa lagi.     

"Tentu saja, kau pikir siapa aku? Akulah Zhu Lingling yang tak terkalahkan dan cantik. Aku terbang kembali ke kota dan libur dua hari. Mari kita nongkrong besok dan jalan-jalan. Aku ingin pergi bertani di luar kota untuk memancing dan kemudian pergi bertamasya, bagaimana menurutmu?"     

"Besok? Aku tidak bisa besok, itu hari ulang tahun ibuku. Bagaimana kalau lusa? Aku mungkin akan bebas waktu itu."     

"Oh iya, aku lupa kalau besok hari ulang tahun Bibi. Baiklah kalau begitu, mari buat rencana untuk lusa."     

Setelah menutup telepon, Huo Mian kembali ke kamarnya, dengan malu.     

Qin Chu bersandar di tempat tidurnya, mengisap rokok.     

''Um... Lingling bertanya apakah aku ingin pergi bertamasya dengannya, haha," Huo Mian menjelaskan.     

"Beritahu Zhu Lingling untuk secepatnya datang kesini aku berjanji tidak akan memukulnya."     

"Um... ahem, ini sudah larut, selamat malam."     

"Apakah kau mengusirku keluar?" Qin Chu bertanya, melirik Huo Mian.     

"Bukankah ini seharusnya kamarku?" Huo Mian bertanya tanpa daya.     

"Bukankah kamu seharusnya menjadi istriku?" Qin Chu bertanya balik.     

Huo Mian terdiam…     

"Jadi kamu tidak berencana untuk pergi?"     

"Kau harus mengimbangi apa yang terjadi barusan. Malam ini, kita tidur di ranjang yang sama. Tentu saja, jika kau berpikir tempat tidurmu tidak cukup besar, kita bisa tidur di kamarku," Qin Chu mengetuk abu rokoknya dan berkata dengan lancang.     

Huo Mian sangat marah, tetapi dia tidak bisa menemukan alasan untuk mengatakan tidak.     

Sebenarnya, dia mengerti kekesalannya. Jika bukan karena panggilan telepon Zhu Lingling, Qin Chu akan mendapatkan jalan bersamanya.     

Dia begitu dekat untuk mencicipinya; dia seharusnya senang bahwa dia tidak akan gila…     

Akhirnya, Huo Mian memutuskan untuk berkompromi. Dia hanya menjawab, "Setuju."     

Kemudian mulai hari-hari di mana Qin Chu mendominasi tempat tidur Huo Mian…     

Ini pertama kalinya dia tidur di ranjang yang sama dengan Qin Chu. Rasanya aneh, tidur dalam pelukannya.     

Kali ini berbeda dari yang terakhir, karena, terakhir kali, dia menyelinap masuk selama tengah malam.     

Tetapi kali ini mereka tidur berhadapan.     

 Meskipun tujuh tahun lalu, mereka sudah menikmati rasa manis bercinta, mereka masih sangat muda saat itu dan sudah terlalu banyak minum malam itu. Tak satu pun dari mereka dapat mengingat apa yang terjadi malam itu.     

Malu untuk melihat Qin Chu, Huo Mian akhirnya membalikkan punggungnya ke arahnya.     

Qin Chu mengambil kesempatan itu untuk memeluk pinggangnya dari belakang, menariknya ke dalam tubuhnya.     

Ini membuat Huo Mian lebih gugup dari sebelumnya.     

"QinChu, aku memberitahumu. Jangan sentuh dimana kau seharusnya tidak menyentuhnya, aku geli."     

"Tidak usah khawatir, tidak akan, karena aku akan lebih menderita dari pada kamu."     

Setelah mereka tertidur berdampingan satu sama lain sepanjang malam, hari berikutnya setelah sarapan, Qin Chu pergi bekerja, dan Huo Mian pergi ke mal.     

Dia menghabiskan seribu yuan untuk membeli sebuah gaun untuk ibunya dan memesan kue. Kemudian, dia naik taksi ke rumah ibunya.     

Segera setelah dia tiba, dia mencium aroma makanan yang lezat. Halaman ibunya dipenuhi oleh para tetangga yang dekat.     

"Mian, kamu kembali!" Tetangga semua menyambutnya.     

Yang Meirong berbalik saat mendengar nama Huo Mian. Dia menatapnya dengan wajah tegas, "Kau tidak bekerja hari ini?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.