Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

Ulang Tahun



Ulang Tahun

0"Tidak, aku dipindahkan ke departemen lain, dan rumah sakit memberiku tiga hari libur."     

"Ohh, kamu dipindahkan? Ke mana?" Bibi Wu, tetangganya bertanya dengan antusias.     

Huo Mian menjawab sambil tersenyum, "Ke laboratorium rumah sakit, yang aku lakukan hanyalah mengambil dan menjalankan tes darah."     

"Itu bagus, itu jauh lebih mudah. Aku bilang pada ibumu untuk memberitahumu untuk tidak bekerja di departemen OB / GYN, itu terlalu banyak tanggung jawab. Para wanita hamil harus di rawat dengan manis. Jika kau tidak merawat mereka seperti itu, mereka akan membuatmu susah. Baguslah kalau kau dipindahkan."     

"Ya, ini relatif lebih mudah, dan aku tidak harus bekerja shift malam lagi."     

"Hei, Mian, kenapa pacarmu tidak ikut denganmu?"     

Para tetangga benar-benar hobby bergosip; beberapa teman ibunya sedang usil dan tidak bisa menahan diri untuk bertanya.     

"Kami putus."     

"Apa? Kalian putus? Aku kira kalian akan segera menikah? Kenapa kalian putus?" Tidak mengherankan siapapun, para wanita setengah baya semuanya menjadi tertarik saat mendengar gosip.     

Huo Mian merasa canggung dan tidak tahu harus berkata apa.     

Kemudian, dia melihat Zhixin berjalan keluar ke halaman. Dia mengambil kue di tangan Huo Mian dan berkata, "Anak-anak muda saat ini biasanya putus karena sifat mereka yang tidak cocok."     

"Bukankah dia seorang dokter? Itu profesi yang bagus."     

Mereka semua berpikir bahwa itu memalukan buat Huo Mian putus dengan Ning Zhiyuan.     

"Apanya yang bagus? Dia masih magang dan mungkin bahkan tidak diberi posisi permanen di rumah sakit. Ditambah lagi, kepribadian pria itu sama sekali tidak cocok dengan kakakku. Ketika mereka membicarakan tentang pernikahan, dia salah menangani banyak detail. Mereka berdua memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka dengan damai."     

"Oh, begitu. Jadi itu yang terjadi," Zhixin menjawab dengan baik untuk saudara perempuannya, dan wanita paruh baya itu akhirnya berhenti mengganggu untuk mencari tahu lebih jelasnya…     

Setelah beberapa saat, Yang Meirong menyajikan makanan.     

Ada delapan piring, dan kue yang dipesan Huo Mian sebelumnya ditempatkan di tengah.     

Selain Yang Meirong, Huo Mian, dan Jing Zhixin, ada tiga wanita paruh baya lainnya, di antaranya Bibi Wu paling dekat dengan Yang Meirong.     

Adapun dua lainnya, Huo Mian tidak benar-benar menyukainya.     

Bukan karena mereka tidak kaya; sebaliknya, itu karena mereka adalah orang-orang pelit yang berpikiran sempit.     

Mereka suka mengambil keuntungan dari orang lain, bergosip tentang keluarga lain dan sama sekali tidak diperdulikan banyak orang. Mereka memandang rendah orang tanpa uang.     

Putra Bibi Wu berumur tiga puluh tahun dan belum menikah, dan dia sendiri agak kaya. Dia memiliki dua properti, dan sebuah toko di kota dan putranya bekerja di bank. Putranya pergi berkencan buta puluhan kali, tetapi mereka semua tidak berhasil. Sebagian besar, itu karena mereka berpikir bahwa latar belakang keluarga wanita itu tidak cukup baik bagi mereka.     

"Bu, selamat ulang tahun." Huo Mian mengambil baju yang dia belikkan untuk ibunya.     

Setelah melihat mereknya, bibi wang bertanya, "Ya ampun, bukankah ini dari Girdear? Itu bukan merek yang murah. Berapa banyak yang kau habiskan Mian?"     

"Tidak banyak."     

"Berapa banyak yang tidak banyak itu?" bibi Wang menyelidik.     

"Kurang lebih sekitar seribu dua ratus yuan."     

"Seribu dua ratus yuan itu banyak, penghasilanmu hanya dua ribu yuan per bulan, kan? Tsk Tsk, aku tidak percaya kau membeli sebuah gaun yang begitu mahal."     

Kata-kata Bibi Wang terdengar mengolok.     

Yang Meirong melihat gaun itu dan dengan biasa mengatakan, "Itulah mengapa putriku yang terbaik. Dia menghasilkan dua ribu sebulan tapi dia mampu menghabiskan seribu dua ratus untuk membelikanku gaun. Sungguh menyedihkan untuk seorang yang mempunyai anak lelaki yang menghasilkan lebih dari sepuluh ribu yuan setiap bulannya tapi tidak bisa membelikan ibunya apapun."     

Dengan ini Bibi Wang mulai merasa malu dan terdiam.     

Tampaknya, saat hari ulang tahunnya, anak lelakinya bahkan tidak meneleponnya. Anaknya bahkan melupakan hari ulang tahunnya. Anak nya merupakan lulusan di salah satu Universitas di Singapura dan bekerja di perusahaan asing, jadi dia mendapatkan lebih dari lima belas ribu Yuan per bulannya.     

"Tidak buruk, teman ku. Kau mempunyai anak laki-laki dan perempuan yang luar biasa. Zhixin masih sekolah tapi bisa menyimpan sebagian uang sakunya untuk membelikanmu sepasang sepatu. Kau benar-benar membesarkan mereka dengan baik."     

Pada saat itu, wanita paruh baya yang satunya, Bibi Liu, berkata dengan mulut besarnya, "Akan lebih bagus jika Jing ada disini, kau akan memiliki keluarga yang lengkap dan bahagia. Sangat di sayangkan…"     

Setelah mendengar nama Paman Jing, mata Huo Mian mulai memerah, dan dia merasakan tenggorokonnya mulai kering.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.